DENGAN PERKEMBANGAN DAN ORIENTASI SEKSUAL Anggota Kelompok Auliaurrahmah 6411413006 Ririn Wardani Zuhruf 6411413028 Mutia Wardani 6411413040 Andayani 6411413049 La’elatul Fazriyah 6411413062 Definisi Gangguan Psikologis dan Orientasi Seksual Gangguan Psikologis : Gangguan Psikologis adalah kumpulan dari keadaan-keadaan yang tidak normal, baik yang berhubungan dengan fisik, maupun dengan mental. Orientasi Seksual : Orientasi seksual adalah ketertarikan secara emosional dan seksual kepada jenis kelamin tertentu. Jenis Gangguan Psikologis dan Perilaku yang Berhubungan dengan Perkembangan dan Orientasi Seksual
1. Gangguan Maturutas Seksual
Orang dengan gangguan ini menderita karena ketidakpastian tentang identitas jenis kelaminnya atau orientasi seksualnya sehingga dapat menimbulkan anxietas (kecemasan) atau depresi. a. Transseksualisme b. Transvestisme Peran Ganda c. Gangguan Identitas Jenis Kelamin masa Kanak a. Transseksualisme Transseksualisme yaitu penolakan jenis kelamin anatomisnya dan merasa iri dengannya, tidak peduli ia dibesarkan sebagai pria atau wanita. Identitas gendernya berlawanan dengan jenis kelamin biologisnya, ada hasrat untuk hidup dan diterima sebagai salah satu anggota dari kelompok lawan jenisnya. b. Transvestisme Peran Ganda Transvestisme Peran Ganda ialah peran ganda
seperti mengenakan pakaian lawan jenisnya
dengan tujuan untuk eksistensi dirinya dan menikmati sejenak pengalaman sebagai anggota lawan jenisnya. c. Gangguan Identitas Jenis Kelamin masa Kanak Biasanya akan timbul pertama kali pada masa prasekolah dan sudah mulai tampak sebelum masa Pubertas. Ada keinginan yang mendalam dan persisten untuk menjadi jenis kelamin lawan jenisnya atau yakin bahwa ia adalah jenis kelamin lawan jenisnya. Namun ia menolak atribut, pakaian dan perilaku yang sesuai dengan lawan jenisnya. 2. Orientasi Seksual Ego – Distonik Orang dengan gangguan ini tidak meragukan
identitas jenis kelamin atau prefensi seksualnya,
tetapi ia berharap orientasi lain. Hal ini disebabkan oleh gangguan psikologis dan perilaku, dan ia mencari pengobatan untuk mengubahnya. a. Homoseksual dan Lesbi b. Heteroseksual (biseksual) 3. Gangguan Hubungan Seksual Orang mengalami kesulitan dalam membentuk dan
memelihara jalinan atau relasi seksual karena ia
mempunyai gangguan identitas jenis kelamin atau gangguan prefensi seksual. Definisi Gangguan Identitas Gender
bagaimana seseorang merasa bahwa ia adalah
seorang pria atau wanita, dimana terjadi konflik antara anatomi gender seseorang dengan identitas gendernya. Etiologi Gangguan Identitas kelamin
Faktor Biologis tidak mampu memproduksi suatu hormone yang bertanggung jawab untuk membentuk penis dan skrotum pada masa pertumbuhan janin (laki-laki). Faktor Psikologis dan Sosial
interaksi temperamen anak, kualitas dan sikap dari
orang tua ketika menginginkan anak dengan jenis kelamin lainnya. Diagnosis Gangguan Identitas Kelamin
Identifikasi cross-gender yang kuat dan gigih
Ketidaknyamanan atau rasa ketidaksesuaian yang menetap dengan jenis kelamin biologis Adanya kondisi interseks fisik Distres klinis yang signifikan atau kerusakan fungsi yang berat akibat gangguan Tata Laksana GID Terapi secara psikologis psikoterapi dan hipnosis. Terapi berupaya mengungkap dan menemukan semua kepribadian yang terdapat dalam diri penderita dengan proses hipnosis Terapi secara medis
obat – obat medis seperti anti-depresan dan anti-
psikotik digunakan untuk mengendalikan pikiran dan perasaan individu agar tetap pada kondisi normal Pencegahan Pencegahan Pribadi Stress reduction secara tepat Perkuat iman Self control Tidak surfing atau melihat pornografi yang bebas dari internet atau media lainnya Membiasakan hidup sehat untuk mengurangi stres, termasuk olahraga teratur,nutrisi yang seimbang dan pengalaman spiritual dan religius Pencegahan kambuh Melakukan pendidikan seks untuk meningkatkan pengetahuan dan mengubah perilaku masyarakat. Melakukan pendidikan seks sejak dini. Menikah Penanggulangan Melakukan perawatan terhadap penderita gangguan psikoseksual seperti Teknik Fisiologis, Psikoterapi, Psikoterapi Tradisional, dan Pendekatan Perilaku. Edukasi dan pemberian informasi Pembuatan Peraturan dan Perundangan untuk pelaku kejahatan seksual Terima Kasih