Você está na página 1de 33

Acute Coronary Syndrome

Bradikardi & Takikardi


Pembimbing : dr. Ranti Waluyan
Suatu istilah yang digunakan untuk memggambarkan
spectrum keadaan atau kumpulan gejala penyakit yang
meliput Unstable Angina (UA), Non-ST elevasi Myocardium
Infarction (NSTEMI) dan ST- elevasi Myocardium Infarction
(STEMI)

ACS penyebab utama kejadian henti jantung mendadak

Unstable Angina

Sindrom Koroner Akut (SKA) STEMI

UNSTEMI

Acute Coronary Syndrome


Hiperlipidemia- Endotel mengalami
injury
HT-Smoking

Migrasi monosit ke
Migrasi sel otot subendotel
polos ke T. intima makrofag

Unstable
FOAM cell
plaq &
dan fibrous
stable plaq
plaq
Arterial Thrombosis

Endothelial Erosion Plaque Rupture

25% fatal coronary thrombosis 75% major coronary thrombosis

Activation of Platelets

Activation of Coagulation System

Release Vasoactive Substances

ACUTE CORONARY SYNDROME

Patofisiologi
( ACS )
Nyeri Dada Tipikal
• Rasa tertekan/berat daerah retrosternal
menjalar ke lengan kiri, leher, rahang,
area interskapular, bahu atau
epigastrium
• Intermiten/persisten >20 menit
• Sering disertai keluhan mual/muntah,
nyeri abdominal, sesak napas, sinkop

Nyeri Dada Atipikal


• Nyeri di daerah penjalaran angina
tipikal, rasa gang. Pencernaan, sesak
napas yg tidak dapat diterangkan, rasa
lemah mendadak yg sulit diuraikan
• >> usia muda (25-40 tahun ) atau usia
lanjut >75 tahun

Manfifestasi Klinis
Usual distribution of pain with Less common sites of pain with
myocardial ischemia myocardial ischemia

Pain patterns with myocardial ischemia


Admission CHEST PAI N

Working Suspicion of Acute Coronary Syndrome ( ACS )


Diagnosis

Persistent Normal /
ECG ST-Elevation
ST/T-abnormalities
Undetermined ECG

Biochemistry Troponin (+) Troponin 2x (-)

Risk High Risk Low Risk


Stratification

Diagnosis STEMI NSTEMI UA

Treatment Reperfusion Invasive Non-Invasive


Pendekatan ACS
Algoritma ACS
Aritmia merupakan keadaan abnormal dari rtime
jantung, baik itu semakin cepat atau semakin lambat
dari keadaan normalnya.
Aritmia dapat menyebabkan kematian mendadak,
syncope, gagal jantung, pusing, palpitasi ataupun tidak
ada gejala sama sekali.
Frekuensi normal jantung yaitu:
1. Bradikardi: frekuensi denyut jantung <60bpm.
2. Takikardi: frekuensi denyut jantung > 100bpm.

Cardiac Arrhytmias
Sinus rythm
Normal cardiac pacemaker adalah sinus node.
Laju impuls dari sinus node diatur oleh sistem saraf otonom, sistem simpatis
meningkatkan denyut jantung, sedangkan sistem parasimpatis menurunkan denyut
jantung.

Sinus Arrhytmia
Fluktuasi dari autonomic tone menyebabkan perubahan impuls sinus. Pada saat
inspirasi parasympatic tone turun dan menyebabkan peningkatan denyut jantung dan
ketika ekspirasi denyut jantung berkurang.
Berdasarkan laju nadi:
a. Takiaritmia: >100 x/mnt
b. Bradiaritmia: <60 x/mnt
Berdasarkan asal fokus:
a. Sinus Node
b. Atrial cell
c. AV Junction
d. Ventrikel cell
Gangguan konduksi:
a. Henti sinus (sinus arrest) dan block
b. Blok atrioventrikuler
c. Blok intraventrikuler

Aritmia disebabkan oleh 2 mekanisme:


a. Automatik
b. Re-entry

Arrhytmia Formation
atrium
Supraventrikular
Atrioventrikular junction
takikardi

ventrikular

Cardiac Arrhytmias-Takikardi
Impuls terlalu lambat Sinus bradikardi

Impuls terlalu cepat


Sinus takikardi

Masalah pada SA Node


Impuls kadang-kadang dari fokus
Premature atrial contraction (PACs)

Impuls berkelanjutan ketika looping re-entrant circuit


Atrial flutter

Masalah pada Atrial Cell


• Impuls berkelanjutan dari beberapa fokus
• Impuls berkelanjutan ketika multiple micro
re-entrant “waveletes”

Atrial fibrilasi
Masalah pada ventrikular cell
• Impuls sesekali dari 1 atau lebih
fokus

Premature ventrikular contraction


• Impuls yang terus-terusan dari (PVCs)
beberapa fokus

Ventrikel fibrilasi

Ventrikel takikardi
Sinus bradikardi
Frekunsi sinus yang kurang dari 60 b.p.m, atau kurang dari 50 b.p.m
saat malam

Penyebab:
Fisiologi
• Pada atlet
• Selama tidur

Patologi
Intrinsik:
• Hipotermia, hipotiroid, cholestatic jaundice dan peningkatan
tekanan intrakranial
• Drug therapy, dengan beta-bloker, digitalis dan berbagai macam
obat antiaritmia
Ekstrinsik:
• Iskemik akut dan infark
• Penyakit degeneratif kronik, seperti fibrosis atrium dan sinus
node
Algo-Bradikardi
TAKIKARDI

SINUS (Atrium dan (Ventrikel)


TAKIKARDI Supraventrike
l)

Gelombang QRS Gelombang QRS


sempit lebar
(durasi QRS complex ≤ (durasi QRS
12 detik/ 3 kotak complex < 12 detik/
kecil)) 3 kotak kecil))

VT VF

A. A.
SVT
Flutter Fibrilasi
Paroxysmal Takikardi
Supraventrikular Takikardi

Ada kompleks QRS sempit teratur dengan rate>150 x/menit,


gelombang P tidak ada (tidak nampak jelas)
Atrial Fibrilasi

Ada kompleks QRS sempit dengan interval RR tidak teratur


(supraventrikuler aritmia), gelombang P>1. Rate ditentukan dengan
menghitung interval RR terpanjang dan terpendek. Bila rate 60-100
x/menit disebut AF dengan respon ventrikel normal, bila QRSnya
melebar >0.12 detik, disebut AF dengan hantaran melebar (konduksi
aberan)
Atrial Flutter

Ada kompleks QRS sempit, gelombang P>1 dan tampak seperti


gigi gergaji (sawtooth appereance)
Ventrikular takikardi

Ada kompleks QRS lebar teratur dengan rate > 150x/menit, gelombang
P tidak ada. Impuls listrik berasal dari pacu ventrikuler, sering akibat
infark myocard.
Ventrikular Fibrilasi

Depolarisasi ventrikel kacau, pompa darah tidak efektif, dalam


beberapa menit dapat menyebabkan kematian. Kompleks QRS tidak
jelas ada, amplitudo tidak teratur. Terdapat 2 jenis yaitu fine VF dan
Course VF.
Ventrikular Fibrilasi

Torsade de pointes dapat memburuk menjadi VF atau asistol, Penyebab


tersering adalah gangguan elektrolit seperti hipomagnesemia
Algo-Takikardi
Algo-Takikardi
TERIMA KASIH

Você também pode gostar