HASIL

HASIL

 Peserta penelitian  mengikuti 21 dari 24 sesi latihan dan

melakukan latihan di rumah selama rata-rata 4 hari dalam
seminggu (sama pada kedua kelompok)
 Intensitas latihan  dilaporkan dalam skala Borg  secara
bertahap meningkat selama 12 minggu program dan rata-ratanya
sama pada kedua kelompok (11.8 ± 1.0 dan 11.7 ± 1.1 untuk
kelompok eksperimen dan kontrol, masing-masing; P = 0.33)
 Tidak ada efek samping serius yang dilaporkan
HASIL

 Tidak ada perbedaan signifikan antar kelompok pada hasil primer

fungsi fisik (WOMAC) atau pada hasil sekunder, kecuali untuk GPE
yang secara signifikan lebih tinggi pada kelompok eksperimen (87%
vs 73% pada kelompok kontrol; OR (95% CI) = 2.4 (1.0-5.8))
 Intervensi pada kedua kelompok terbukti efektif pada masing-
masing hasil pengukuran.
 Tidak ada perbedaan efektivitas perlakuan yang diberikan.

Kelompok Fungsi fisik (WOMAC) Derajat nyeri (NRS)

Eksperimen 0,77 0,91
Kontrol 0,72 0,93
DISKUSI

 Penelitian ini  menentukan efek latihan stabilisasi sendi lutut di

samping latihan kekuatan dan latihan kegiatan sehari-hari pada
orang dengan OA lutut  hipotesis tidak dapat dikonfirmasi 
kedua kelompok menunjukkan perbaikan yang sama besar,
perbedaan signifikan hanya pada hasil pengukuran sekunder (GPE)
 lebih baik pada kelompok leksperimen.
 Penelitian lain (Diracoglue et al.)  penelitian tanpa randomisasi
pada 60 pasien wanita dengan OA lutut  efek yang signifikan tapi
kecil dilihat dari kinestetik, yaitu proprioseptif  angka drop out
tinggi  tidak dapat membuktikan efek latihan stabilisasi sendi lutut
DISKUSI

 Penelitian lain (Fitzgerald et al. )  uji coba terkontrol dengan

randomisasi besar pada 183 pasien dengan OA lutut  tidak ada
efek tambah dari latihan stabilisasi sendi lutut.
 Hasil penelitian ini, bersama dengan penelitian Diracoglue et al.
dan Fitzgerald et al.  stabilitas lutut dapat ditingkatkan melalui
latihan kekuatan, tanpa harus menambahkan latihan khusus
stabilisasi sendi lutut.
 Latihan kekuatan  peningkatan jumlah dan sensitivitas otot spindle
 berperan dominan dalam proses stabilisasi sendi lutut.
DISKUSI

Kelebihan penelitian :
 jumlah populasi penelitian yang besar (n=159)
 pilihan pasien yang diharapkan mendapatkan manfaat dari target
pelatihan stabilisasi sendi lutut
 angka drop-out yang rendah (3%)
 kepatuhan pasien yang tinggi
 hasil pengukuran penelitian yang konsisten (baik global maupun
spesifik)
 kontras antara kelompok perlakuan, yang memungkinkan untuk
menentukan pengaruh terisolasi dari pelatihan stabilisasi sendi lutut
DISKUSI

Keterbatasan penelitian :
 blinding yang kurang optimal dari penilaian, yang menebak
dengan benar alokasi kelompok peserta sebesar 59%
 perbedaan kecil namun signifikan pada intensitas pelatihan, yang
dapat dijelaskan oleh instruksi untuk melakukan pelatihan dengan
cara yang terkendali, hanya disediakan di kelompok eksperimen
DISKUSI

Kesimpulan :
 kedua program latihan sangat efektif dalam mengurangi
keterbatasan aktivitas dan rasa sakit serta memulihkan stabilitas
lutut pada pasien OA lutut dengan ketidakstabilan lutut
 pada pasien OA lutut yang menderita ketidakstabilan lutut,
pelatihan khusus stabilisasi sendi lutut, di samping pelatihan
kekuatan dan pelatihan kegiatan sehari-hari, tidak memiliki nilai
tambah.
TERIMA KASIH