Você está na página 1de 30

Ketuban Pecah Dini

D R . M U H A M M AD F I K R I H

PEMBIMBING:
DR. SYARIFAH QAMARIAH SP.OG

RSUD TANI DAN NELAYAN


2016
IDENTITAS
Nama : Ny. LS
Umur : 24 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Ds. Hongayonaa, Kec. Tilamuta
Tanggal MRS : 09 November 2016
Anamnesis

 Keluhan utama
Keluar air ketuban merembes dari jalan lahir sejak tadi
malam. Warna jernih dan tidak berbau, lendir (-), darah
(-). Nyeri Perut (+) bagian bawah tembus kebelakang.
Demam (-), mual (-), muntah (-). BAB dan BAK (+).
Riwayat terjatuh (-). Gerak janin masih dirasakan ibu.
HPHT: 18-03-2016, TP : 25-12-2016, UK: 33 minggu 5 hari
Riwayat penyakit:
Riwayat DM (-), Riwayat Jantung dan Hipertensi (-),
Asma (-), Penyakit Tiroid (-).

Riwayat alergi obat:


Tidak ada alergi obat

Riwayat haid:
menstruasi umur 12 tahun,
siklus haid : 28 hari
lama haid : 5-7 hari
 Riwayat Kehamilan:
P1, 2012, Perempuan, 4tahun 6bulan, SC, panggul sempit,
2700gram.
Hamil ini

 Riwayat ANC:
Pemeriksaan kehamilan dilakukan rutin di bidan.

 Riwayat KB :
KB suntik 3 bulan, selama 1 tahun.
Riwayat USG :
Gravid tunggal hidup,
letak kepala, punggung
kanan, jenis kelamin
perempuan, placenta di
fundus, Air ketuban
cukup.
EFW : 2711Gram
UK : 37 Minggu 2 hari
TP : 28-11-2016
Pemeriksaan Fisik

 KU: Baik, sadar


 Tanda Vital:
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Suhu : 36,3 C
RR : 21 x / menit
TB : 141 cm
BB : 53 kg
Status Generalis

Kepala:
Normocephal, konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterus (-/-),
nafas cuping hidung (-), bibir sianosis (-)
Leher:
pembesaran kelenjar limfe (-)
Thorax:
Pulmo: vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Cor : S1 S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen:
Perut tampak membesar, striae gravidarum (+), turgor kulit
baik
Ekstremitas:
edema (-), akral hangat, nadi kuat, crt < 2’’
Status Obstetri
Pemeriksaan Leopold
Leopold 1 : TFU 27 cm
Leopold 2 : Bagian kanan teraba punggung
Leopold 3 : Bagian terbawah teraba bulat keras (kesan kepala).
Leopold 4 : Kepala janin belum masuk pintu atas panggul.

Lingkar Perut : 94 cm
Taksiran Berat Janin: 2538 gram (TFU X LP)
DJJ : 142 x/m
His : (-)
Pelepasan lendir darah: (-)

Pemeriksaan Inspekulo : Tes Lakmus (+)


Pemeriksaan Penunjang

Hematologi (09/11/2016)
- Leukosit : 10.300 / uL
- Eritrosit : 4.4 jt / Ul
- Hemoglobin : 11.2 g/dl
- Trombosit : 261ribu
- HbsAg : Negatif
Diagnosis

G2P1A0 Gravid 33 Minggu 5 Hari + KPD + Panggul


Sempit + Uterus Kontraktil + Riwayat SC
Penatalaksanaan

 Observasi keadaan umum, Tanda vital, DJJ


 Infus RL 20 tpm
 Inj. Cefotaxime 1gr/12jam/iv (skintest)
 Pematangan Paru :
Inj. Dexamethason 1 amp/12 jam/ IM, 4x
 Utorogestin 1x200mg/24jam/pervaginam, 3hari
 Seksio Cesarea
Pendahuluan

 Ketuban Pecah Dini / Premature Ruptur Of


Membran (PROM) / Amniorrhexis
 [amnio = amnion & rhēxis, rupture]
 Keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum
persalinan.
 Premature rupture of membranes (PROM) keadaan
dimana umur kehamilan > 37 minggu dan ditandai
dengan pecahnya selaput ketuban sebelum awal
persalinan.
 Bila terjadi pada kehamilan < 37 minggu disebut
Preterm premature rupture of membranes
(PPROM)
Anatomi
Fungsi Ketuban

 Proteksi : Melindungi janin terhadap trauma dari luar


 Mobilisasi : Memungkinkan ruang gerak bagi bayi
 Hemostatis : Menjaga keseimbangan suhu dan lingkungan
asam basa (Ph)
 Mekanik : Menjaga keseimbangan tekanan dalam seluruh
ruang intrauteri
 Pada persalinan, membersihkan atau melicinkan jalan lahir
dengan cairan steril sehingga melindungi bayi dari
kemungkinan infeksi jalan lahir
Etiologi

 1. Inkompetensi Servik
 2. Peningkatan tekanan intra uterin
 3. Infeksi
Continue...

4. Faktor Nutrisi ( def. Asam askorbat )


5. Merokok
Patofisiologi
Kolagen terdapat pada lapisan kompakta amnion, fibroblas, jaringan
retikulerkorion dan trofoblas.

Sintesis maupun degradasi jaringan kolagen dikontrol oleh sistem aktifitas


dan inhibisi interleukin-1 (IL-1) dan prostaglandin.

Jika ada infeksi dan inflamasi

Peningkatan aktifitas IL-1 dan prostaglandin

Menghasilkan kolagenase jaringan

Depolimerisasi kolagen pada selaput korion/amnion

Selaput ketuban tipis, lemah dan mudah pecah spontan


Diagnosis
1. Anamnesis
keluar air sejak kapan ?, berapa kali ganti celana /
pembalut?, warna?, bau?, terasa seperti sering berkemih?
2. Pemeriksaan fisik
 Inspekulo tampak air menggenang di fornix posterior
vagina
 Pooling test pada cairan amnion dari forniks posterior
mendukung diangnosis KPD. Melakukan perasat valsava
atau menyuruh pasien untuk batuk untuk memudahkan
melihat pooling
3. Pemeriksaan penunjang
 Tes lakmus ( nitrazine test )
 Tes pakis ( “ferning test” )
 USG, untuk melihat Amniotic Fluid Index (AFI),
presentasi, berat, dan usia.
Nitrazine Test : Kertas nitrazin merah akan jadi
biru

Cairan ketuban pada tes Ferning


 Konservatif (rawat dan diberikan antibiotik jika
terdapat tanda infeksi), jika umur kehamilan :
1. < 32-34 minggu, belum inpartu, berikan
dexamethason, awasi tanda infeksi, dan
kesejahteraan janin. Terminasi pada usia 37
minggu
2. 32-37 minggu, sudah inpartu, berikan tokolitik,
dexamethason, dan induksi setelah 24 jam.
Kehamilan > 37 minggu, induksi dengan oksitoksin.
Bila gagal seksio sesarea. Awasi tanda infeksi
Komplikasi

1. Persalinan prematur
2. Infeksi
3. Gawat janin
Pencegahan

 ANC yang teratur


 Konsumsi makanan yang bergizi seimbang
 Hindari / kurangi aktifitas yang berlebihan dan
beresiko selama kehamilan
 Hindari merokok
Prognosis

Tergantung pada :
 Usia kehamilan
 Adanya infeksi / sepsis
 Faktor risiko / penyebab
 Ketepatan diagnosis awal dan penatalaksanaan

Você também pode gostar