Você está na página 1de 9

SRI LESTARI PANI

 Jurnal A : A falls prevention programme to


improve quality of life, physical function and
falls efficacy in older people receivy home help
service.
 Jurnal B : Exercise and fall prevention self
management to reduce mobility related
disability and falls after fall related lower limb
fracture in older people
Pada jurnal A, mempunyai tujuan penelitian untuk
meningkatkan kualitas hidup lansia dengan system
perawatan kesehatan terutama progam pencegahan resiko
jatuh pada lansia. Karena kurang adanya kebijakan
kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup pada lansia.
Pada jurnal B juga mempunyai tujuan untuk
meningkatkan qualitas hidup lansia terutama lansia yang
mengalami patah tulang dan memerlukan pemulihan
kesehatan, peningkatan kualitas hidup lansia dengan
mengurangi resiko jatuh pada saat pemulihan setelah
patah tulang. Ditinjau dari latar belakang kedua jurnal
tersebut mempunyai tujuan yang sama yaitu
meningkatkan kualitas hidup lansia namun pada jurnal B
lebih kepada lansia dengan pemulihan setelah patah
tulang.
Sampel pada artikel A adalah 150 responden yang dibagi
menjadi dua kelompok, satu kelompok intervensi dan satu
kelompok control dengan randomized controlled trial
(single blind), kriteria inklusi pada sampel di artikel A
adalah usia 67 tahun keatas, dapat berjalan atau dengan
bantuan, warga norwegia, dan kriteria eksklusi adalah
kontraindikasi medis untuk latihan dan skor uji mental
baik, sampel pada artikel B lebih banyak dari pada sampel
pada artikel A, artikel A mempunyai 150 sampel yang
dibagi menjadi dua kelompok control dan kelompok
intervensi randomized controlled trial (double blind)
dengan kriteria inklusi wanita atau laki-laki berusia 60
tahun lebih, patah tulang dua tahun terakhir dan uji
kesehatan mental baik.
Metode penelitian artikel A adalah penelitian randomized
controlled trial (single blind) adalah kelompok intervensi
mendapatkan progam latihan selama 12 minggu, dan
kelompok latihan selama 12 minggu, dan kelompok control
menerima progam latihan pencegahan jatuh selama 12
bulan dan kelompok control mendapatkan perawatan
progam latihan selama 12 minggu, dan kelompok control
menerima perawatan biasa, pengukuran dilakukan selama
3-6 bulan. Pada artikel B juga dilakukan peneitian
randomized controlled trial (double blind) kelompok
intervensi menerima progam latihan pencegahan jatuh
selama 12 bulan dan kelompok control mendapatkan
perawatan biasa selama 12 bulan.
 Pengumpulan data pada artikel A menggunakan teknik
wawancara, kousioner yang telah divalidasi yang
dikelompokan kedalam fungsi fisik, keterbatasan, persepsi
umum kesehatan, fungsi social dan kesehatan mental, dan
melihat efek dari progam pencegahan jatuh minimal
 selama 3 jam disetiap minggunya selama 6 bulan.
Sedangkan pada artikel B lebih jelas dipaparkan tentang
teknik pengumpulan data, data akan dikumpulkan dari
catatan medis,wawancara peserta secara pribadi dan
dikumpulkan dari catatan medis,wawancara peserta secara
pribadi melalui telepon,peilaian fisik yang dikirimkan ke
pusat penelitian. Penilaian pengukuran post perawwatan
akut dan kualitas hidup dengan penilaian hidup, staff
tersebut yang menerima kousioner untuk memasukan data.
Analisa pengukuran pada artikel A menggunakan
SPSS data deskriptif dilapoprkan dan dianalisa
hipotesis tentang factor mediasi diuji melalui korelasi
terintegrasi menjelajahi hubungan dan menjelasakan
varians dan factor mediasi yang dipilih dan
perubahan kualitas hidup, hubungan terapi Pada
Artikel B analisa statistic menggunakan model regresi
dimana dilakukan pretest dan kovariat. Analisa
longitudinal akan digunakan untuk menilai efek pada
variable yang diukur , data akan diberi kode untuk
menganalisa statistic yang dilakukan sesuai prinsip
ITT (intention to treat)
 Pada Artikel A hasil uji latihan klinis berpengaruh
pada HRQOL, dimana HRQOL adalah hasil
primer yang diukur dengan FORM survey
dikelompokan ke skala (fungsi fisik, keterbatasan
peran karena masalah fisik, persepsi umum
kesehatan,fungsi sosial dan fungsi mental
 Pada Artikel B hasil program latihan individual
dan wawancara motivasi yang dilakukan oleh
fisioterapis berpengaruh terhadap kualitas hidup
yang dinilai dengan SPPB (kemampuan berdiri),
AM-PAC (Komponen pembatasan aktivitas
kecatatan yang diukur dengan versi komputer
AM-PAC) dan LLFDI-DC (mengukur elemen
pembatasan partisipasi kecatatan)
 Hasil penelitian jurnal A, dalam rangka untuk
menempatkan kesehatan preventif pada lansia
dalam pencegahan resiko jatuh dapat
meningkatkan kualitas hidup lansia pada
jurnal B juga didapatkan hasil bahwa progam
pelatihan resiko jatuh pada lansia dapat
meningkatkan kualitas hidup lansia

Você também pode gostar