Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DEWI S,ST
Tanda dan gejala
Tanda lahir ini biasanya berwarna coklat tua,abu-
abu batu,atau biru kehitaman.terkadang bintik mongol
ini terlihat seperti memar.biasanya timbul pada bagian
punggung bawah dan bokong,pinggang,dan
pundak.bercak mongol juga memiliki yang bervariasi,dari
sebesar peniti sampai berdiameter enam inchi.
Biasanya bercak mongol ini terlihat sebagai:
Luka seperti pewarnaan
Daerah pigmentasi dengan tekstur kulit yang normal
Bercak yang biasanya akan menghilang daalm hitungan
bulan atau tahun
Tidak ada komplikasi yang ditimbulkan
Bercak mongol
Definisi
Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang biasanya
terlihat di bagian sacral,walaupun kadang terlihat di
bagian tubuh yang lain.bercak mongol biasanya terjadi
pada anak-anak yang dilahirkan oleh orang tua asia dan
afrika,terkadang juga terjadi pada anak-anak dengan orang
tua mediterania (mayes midwifery textbook).
Etiologi
Bercak mongol adalah bawaan sejak lahir,warna khas dari
bercak mongol ditimbulkan oleh adanya melanosit yang
mengandung melanin pada dermis yang terhambat selama
proses migrasi dari Krista neuralis ke epidermis.
PENATA LAKSANAAN
3. penatalaksanaan
Berikan konseling kepada orng tua bahwa tanda lahir itu normal dan
sering terjadi pada bayi baru lahir,sehingga orang tua tidak perlu
khawatir dalam menghadapi kejadian ini.
IKTERUS
Definisi
Ikterus adalah salah satu keadaan menyerupai penyakit hati
yang terdapat pada bayi baru lahir akibat terjadinya
hiperbilirubinemia.
Pembagian
Fisiologis
Ikterus fisiologis adalah ikterus normal yang di alami oleh bayi
baru lahir,tidak mempunyai dasar patologis sehingga tidak
berpotensi menjadi kern ikterus.
Ikterus fusiologis memiliki tanda berikut:
Timbul pada hari kedua dan ketiga setelah bayi lahir
Kadar bilirubin indirect tidak lebih dari 10 mg% pada
neonatescukup bulan dan 12,5 mg% pada neonates kurang bulan
Kecepatan peningkatan kadar blirubin tidakn lebih dari 5 mg%
perhari
Ikterus menghilang pada 10 hari pertama
patologis
Ikterus patologis adalah ikterus yang mempunyai dasar patologis
dengan kadar bilirubin mencapai suatu nilai yang disebut
hiperbilirubinemia.ikterus patologis memiliki tanda dan gejala
sebagai berikut:
Ikterus terjadi dalam 24 jam pertama
Kadar bilirubin melebihi 10 mg% pada neonates cukup bulan
atau melebihi 12,5 mg% pada neonates cukup bulan
Peningkatan bilirubun melebihi 5 mg% per hari
Ikterus menetap sesudah 2 minggu pertama
Etiologi
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya
ikterus,yaitu sebagai berikut:
Prahepatik (ikterus hemolitik)
Pascahepatik (obstruktif )
Hepatoseluler (ikterus hepatik)
Gambaran klinis
Gambaran klinis paling nyata terlihat ada pada perubahan
warna kulit dan sclera yang menjadi kuning.
Penatalaksanaan
Ikterus fisiologis
a. Lakukan perawatan seperti bayi baru lahir normal
lainnya
b. Lakukan perawatan bayi sehari-hari seperti:
Memandikan
Melakukan perawatan tali pusat
Membersihkan jalan napas
Menjemur bayi dibawah sinar matahari pagi,kurang lebih
dari 30 menit
c. Ajarkan ibu cara:
Memandikan bayi
Melakukan perawatan tali pusat
Membersihkan jalan napas
Menjemur bayi dibawah sinar matahari pagi,kurang lebih dari 30
menit
d. Jelaskan pentingnya hal-hal seperti:
Memberikan ASI sedini dan sesering mungkin
Menjemur bay di bawah sinar matahari dengan kondisi telanjang
selama 30 menit ,15 menit dalam posisi telentang dan 15 menit sisanya
dalam posisi tengkurap
Memberiakn asupan makanan bergizi tinggi bagi ibu
Menganjurkan ibu dan pasangan untuk ber-KB sesegera mungkin
Menganjurkan ibu untuk minum jumu
2. Hiperbilirubinemia sedang
Berikan ASI secara adekuat
Lakukan pencegahan hipotermi
L etakkan bayi ditempat yang cukup sinar matahari ± 30
menit,selama 3-4 hari.
Lakukan pemeriksan ulang 2 hari kemudian
Anjurkan ibu dan keluarga untuk segera merujuk bayinya
jika keadaan bayi bertambah parah serta mengeluarkan
feses berwarna putih keabu-abuan dan liat seperti dempul
3. Hiperbilirubinemia berat
Berikan informed consent pada keluarga untuk segera
merujuk bayinya
Selama persiapan merujuk,berikan ASI secara adekuat
Bila mungkin,ambil darah ibu sebanyak 2,5 ml
6. Komplikasi
Kern ikterus (enselopati biliaris) adalah suatu kerusakan
otak akibat adanya bilirubin indirect pada otak.
7. Penilaian
Kadar bilirubin darah dapat di ukur dengan ikterometer
dan metode Kramer(klinis)
8. Terapi sinar
Terapi sinar bertujuan untuk memecah bilirubun menjadi
senyawa dipirol yang nontoksik dan dikeluarkan melalui
urine dan feses.
9. Tranfusi tukar
Indikasi
Alat-alat yang diperlukan
Teknik
Pascatindakan
MUNTAH
1. Definisi
Muntah adalah keluarnya sebagian besar atau seluruh isi lambung
yang terjadi setelah makanan masuk lambung agak lama,disertai
kontrkasi lambung dan abdomen.
2. Etiologi
Muntah bisa disebabkan karena berbagai hal seperti berikut ini
Kelainan congenital
Infeksi pada saluran pencernaan
Cara pemberian makan yang salah
Keracunan
3. Komplikasi
Komplikasi terjadinya muntah adalah sebagai berikut
Dehidrasi atau alkalosis karena kehilangan cairan tubuh/elektrolit
Ketosis karena tidak makan dan minum
Asidosis yang disebab adanya ketosis yang dapat berkelanjutan
menjadi syok bahkan sampai kejang
Ketegangan otot perut,perdarahan konjungtiva,rupture
esofagus,aspirasi yg disebabkan karena muntah yang sangat hebat
4. Patofisiologi
Muntah terjadi ketika anak/bayi menyemprotkan isi
perutnya keluar,terkadangf sampai seluruh isinya
dikeluarkan.pada bayi,muntah sering terjadi pada minggu-
minggu pertama.hal tersebut merupakan reaksi spontan
ketika isi lambung dikeluarkan dengan paksa melalui
mulut.
5. Sifat muntah
Keluar cairan terus-menerus,hal ini kemungkinan
disebabkan oleh obstruksi esofagus
Muntah proyektil,hal ini kemungkinan disebabkan oleh
stenosis pilorus
Muntah hijau kekuning-kuningan kemungkinan akibat
obstruksi di bawah ampula arteri
Muntah segera setelah lahir dan menetap,kemungkinan
adanya tekanan intracranial yang tinggi atau obstruksi
pada usus
6. penatalaksanaan
1. kaji faktor penyebab dan sifat muntah
2. berikan pengobatan yang bergantung pada faktor
penyebab
3. ciptakan suasana tenang
4.perlakukan bayi dengan baik dan hati-hati
5. berikan diet yg sesuai dan tidak merangsang
muntah
GUMOH
1. Definisi
Gumoh adalah keluarnya kembali sebagian kecil isi lambung
setelah beberapa saat setelah makanan masuk kedalam
lambung.
2. Etiologi
Penyebab terjadinya gumoh adalah sebagai berikut
Bayi sudah merasa kenyang
Posisi salah saat menyusui
Posisi botol yang salah
Tergesa-gesa saat pemberian susu
Kegagalan dalam mengeluarkan udara yang tertelan
3. Patofisiologi
Pada keadaan gumoh,biasanya lambung sudah dalam keadaan
terisi penuh,sehingga terkadang gumoh bercampur dengan air
liur yang mengalir kembali ke atas dan keluar melalui mulut
pada sudut-sudut bibir.
Penatalaksanaan
Perbaiki tehnik menyusui
Perhatiakan posisi botol saat pemberian susu
Sendawakan bayi setelah disusui
ORAL TRUSH
1. Definisi
Oral trush adalah terinfeksinya membrane mukosa mulut
bayi oleh jamur candidiasis yang ditandai dengan
munculnya bercak-bercak keputihan dann membentuk
plak-plak berkeping di mulut,terjadi ulkus dangkal.
2. Etiologi
Oral trush terjadi karena adanya infeksi jamur (candida
albican) yang merupakan organism penghuni kulit dan
mukosa mulut,vagina, dan saluran cerna.
2. Tanda dan gejala
Tanda dan gejala yang sangat mudah terlihat pada pasien
oral trush adalah lesi di mulut yang berwarna putih dan
membentuk plak-plak yang berkeping menutupi seluruh
atau sebagian lidah,kedua bibir,gusi,dan mukosa pipi.
PENATALAKSANAAN
oral trush pada umumnya bisa sembuh dengan
sendirinya.akan tetapi lebih baik jika di berikan pengobatan
dengan cara berikut.
Bedakan oral trush dengan endapan susu pada mulut bayi
Apabila sumber infeksi berasal dari ibu,maka ibu harus
segera diobati dengan pemberian antibiotic berspektrum
luas
Jaga kebersihan dengan baik,terutama kebersihan mulut
Bersihkan daerah mulut bayi setelah makan ataupun minum
susu dengan air matang dan juga bersih
Pada bayi yang minum susu dengan menggunakan
botol,gunakan tehnik steril dalam membersihkan botol susu.
Berikan terapi pada bayi
DIAPER RASH
1. Definisi
Diaper rash adalah kemerahan pada kulit bayi akibat adanya
kontak yang terus-menerus dengan lingkungan yang tidak baik.
2. Etiologi
Tidak terjaganya kebersihan kulit
Jarangnya mengganti popok setelah BAB atau BAK
Terlalu panas atau lembabnya udara/ suhu lingkungan
Tingginya frekuensi BAB (diare)
Adanya reaksi kontak terhadap karet,plastic,dan deterjen
3. Tanda dan gejala
Iritasi pada kulit yang kontak langsung dengan allergen,sehingga
muncul eritema
Erupsi pada daerah kontak yang menonjol,seperti bokong,alat
genital,perut bawah,atau paha atas
Pada keadaan yang lebih parah dapat terjadi papilla
eritematosa,vesikula,dan ulserasi.
penatalaksanaan
Daerah yang terkena ruam popok,tidak boleh terrkena air
dan harus dibiarkan tertbuka dan tetap kering
Gunakan kapas halus yang mengandung minyak untuk
membersihkan kulit yang iritasi.
Segera bersihkan dan keringkan bayi setelah BAB atau
BAK.
Atur posisi tidur anak agar tidak menekan kulit/daerah byg
iritasi
Usahakan memberkan makanan tinggi kalori tinggi
protein(TKTP) dengan porsi cukup
SEBHORREA
1. Definisi
Sebhorrea adalah radang berupa sisik yang berlemak dan eritema pada
daerah yang memilki banyak kelenjar sebaseanya,biasanya di daerah
kepala.
2. Etiologi
Penyebab sebhorrea masih belum diketahui secara pasti,tetapi ada
beberapa ahlin yang menyatakan beberapa faktor penyebab
sebhorrea,yaitu sebagai berikut.
Faktror hereditas,yaitu bisa disebabkan karena adanya faktor
keturunan dari orang tua
Intake makanan yang tinggi lemak dan kalori
Asupan minuman beralkohol
Adanya gangguan emosi
3. Pentalaksanaan
Walaupun secara kausal masih belum diketahui,tetapi
penyembuhannya bisa dilakukan dengan obat-obat topical,seperti
sampoo yang tidak berbusa (keramasilah kepala bayi sebanyak 2-3 kali
per minggu) dan krim selenium sulfida/Hg-presipitatus albus 2%.
FURUNKEL
1. Definisi
Furunkel (boil atau bisul) adalah peradangan pada
folikel rambut,kulit dan jaringan sekitarnya yang
sering terjadi pada daerah
bokong,kuduk,aksila,badan,dan tungkai.
2. Etiologi
Furunkel dapat disebabkan oleh beberapa faktor,di
antaranya adalah sebagai berikut
Iritasi pada kulit
Kebersihan kulit yang kurang terjaga
Daya tahan tubuh yang rendah
Infeksi oleh staphylococcus aureus
3. patofisiologi
Infeksi dimulai dari peradangan pada folikel rambut di kulit
(folikulitis) yang menyebar pada jaringan sekitarnya.radang
pus(nanah) yg dekat sekali dengan kulit disebut pustule.pustula
ini menyebabkan kulit di atasnya sangat tipis,sehingga pus di
dalam dapat dengan mudah mengalir keluar.sementara
itu,bisulnya sendiri berada pada daerah kulit yang lebih dlam.
4. Tanda dan gejala
Gejala yang timbul dari adanya furunkel bervariasi,bergantung
pada beratnya penyakit.gejala yang sering ditemui pada
furunkel adadah sebagai berikut.
Nyeri pada daerah ruam
Ruam pada kulit berupa nodus eritematosa yang berbentuk
kerucut dan memilki pustule
Nodul dapat melunak menjadi abses yang berisi pus dan
jaringan nekrotik yang dapat pecah membentuk fistel lalu keluar
melal;ui lobus minoris resistensiae
Setelah seminggu,umumnya furunkel akan pecah sendiri dan
sebagian dapat menghilang dengan sendirinya.
5.penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang diberikan pada neonates dengan
furunkel bergantung pada berikut.
Kebanyakan furunkel tidak membutuhkan pengobatan dan
akan sembuh dengan sendirinya
Jaga kebersihan daerag yang mengalami furunkel serta
daerah sekitarnya.
Berikan pengobatan topical dengan kompres hangat untuk
mengurangi nyeri dan melunakan nodul.
Jangan memijit furunkel,terutama yang letaknya di daerah
hidung dan bibir atas karena dapat menyebabkan
penyebaran kuman secara hematogen
Bila furunkel terjadi di daerah yang tidak umum
sepertinpada hidung dan telinga,maka berkolaborasilah
dengan dokter untuk melakukan insisi.
MILLIARIASIS
1. Definisi
Milliariasis disebut juga sudamina,liken tropikus,biamg
keringat,keringat buntet,atau prickle heat.milliariasis
adalah dermatosis yang disebabkan oleh retensi keringat
akibat tersumbatnya pori kelenjar keringat.
2. Etiologi
Penyebab terjadinya milliarasis ini adalah udara yang panas
dan lembab serta adanya infeksi bakterti.
3. Patofisiologi
Patofisiologi terjadinya milliariasis diawali dengan
tersumbatnya pori-pori kelenjar keringat,sehingga
pengeluaran keringat tertahan.tertahanya pengeluaran
keringat ini ditandai dengan adanya vesikel miliar di muara
kelenjar keringat lalun di susul dengan tiombulnya radang
dan udema akibat perspirasi yg tidak dapat keluar yg
kemudian diabsorbsi oleh stratum korneum.
4. Pembagian serta tanda dan gejala
Ada dua tipe milliariasis yaitu milliaria kristalina dan milliaria rubra.
Milliaria kristalina ini timbul pada pasien yg mengalami peningkatan
jumlah keringat,seperti pasien dengan yg berbaring di tempat tidur
Milliaria rubra memiliki gambaran berupa papula vesikel dan eritema
disekitarnya
5. Penatalaksanaan
Asuhan yang diberikan pada neonates,bayi dan balita dengan milliaria
bergantung pada beratnya penyakit dan keluhan yng di alami.asuhan
umum diberikan adalah sebagai berikut.
Prinsip asuhan adalah mengurangi penyumbatan keringat dan
menghilangkan sumbtan yg sudah timbul
Jaga kebersihan tubuh bayi
Upayakan untuk menciptakan lingkungan dengan kelembapan yg
cukup serta suhu yg sejuk dan kering
Gunakan pakaian yang menyerap keringat dan tidak terlalu sempit
Segera ganti pakaian yang basah dan kotor
Pada milliaria rubra dapat diberikan bedak salisil 2% dengan
menambahkan mentol 0,5 – 2% yg bersifat mendinginkan ruam.
DIARE
1. Definisi
Diare adalah pengeluaran feses yang tidak normal dan
cair.bisa juga didefinisikan sebagai buang air besar yang
tidak normal dan berbentuk cair dengan frekuensi lebih
banyak dari biasannya.bayi dikatakan diare bila sudah
lebih dari 3 kali buang air besar,sedangkan neonates
dikatakan diare bila sudah lebih dari 4 kali buang air besar.
2. Etiologi
Diare dapat disebabkan karena beberapa nfaktor seperti
infeksi,malabsorbsi,makanan,dan psikologi.
1. Infeksi
a. Enteral,yaitu infeksi yang terjadi dalam saluran
pencernaan dan merupakan penyebab utama terjadinya
diare.
b. Parenteral,yaitu infeksi dibagian tubuh lain di luar alat
pencernaan,misalnya otitis akut.
2. Malabsorbsi
Karbohidrat
Lemak
Protein
Makanan misalnya makanan basi,beracun dan alergi
Psikologis,misalnya rasa takut atau cemas.
3. Pathogenesis
Mekanisme dasar yang dapat menyebabkan terjadinya
diare adalah sebagai berikut.
Gangguan osmotic
Gangguan sekresi
Gangguan motilitas usus
4. Pathogenesis diare akut
masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam usus halus setelah
berhasil melewati rintangan asam lambung.
Jasad renik tersebut akan berkembang biakdi dalam usus halus.
Dari jasad renik tersebut akan keluar toksin
Toksin diaregonik akan menyebabkan hipersekresi yang selanjutnya
akan menimbulkan diare.
5. Tanda dan gejala
Cengeng,rewel
Gelisah
Suhu meningkat
Nafsu makan menurun
Feses cair dan berlendir,kadang juga disertai dengan ada darahnya.
Anus lecet
Berat badan menurun
Turgor kulit menurun
6. Komplikasi
Dehidrasi akibat kekurangan cairan dan elektrolit,yang dibagi menjadi
Dehidrasi ringan
Dehidrasi sedang
Dehidrasi berat
Renjatan hipovolemik akibat menurunya volume darah
Hipoglikemia
Kejang dan lain sebagianya.
7. Penatalaksanaan
Prinsip perwatan diare adalah sebagai berikut
Pemberian cairan
Diatetik
Obat-obatan
Apabila dehidrasi ringan dan diarenya 4 kali sehari,maka berikan cairan 25-100
ml/kg/BB setiap 4-6 jam pada kasus dehidrasi ringan sampai berat.
Teruskan pemberian ASI karena bisa membantu meningkatkan daya tahan
tubuh anak.
OBSTIPASI
1. Definisi
Obstipasi adalah penimbunan feses yang keras akibat adanya penyakit
atau adanya obstruksi pada saluran cerna.
2. Pembagian
Obstipasi akut
Obstipasi kronik
3. Komplikasi
Komplikasi bisa terjadi pada penderita obstipasi sebagai berikut
Perdarahan
Ulserasi
Obstruksi parsial
Diare intermiten
Distensi kolon akan menghilang jika da sensasi reganga rectum yang
mengawalin proses defekasi.
MANAJEMEN TERAPI
5. Penatalaksanaan
Mencari penyebab optipasi
Menegakkan kembali kebiasaan defekasi yg normal
dengan memperhatikan gizi,tambahan cairan,dan
kondisi psikis.
Pengosongan rectum dilakukan dengan disinfaksi
digital,enema minyak zaitum dan laksatif
INFEKSI
1. Definisi
Infeksi perinatal adalah infeksi pada neonates yg terjadi
pada masa antenatal,intranatal dan pos natal.
2. Etiologi
Infeksi perinatal dapat disebabkan oleh berbagai bakteri
seperti escerichial coli,pseudomonas
piogyaneus,klebsielia,staphylococcus aureus,dan coccos
gono cocus.Infeksi ini dapat terjadi dimasa
a. Antenatal melalui plasenta
(Virus:rubella,poliomyelitis,variola,vaccinia,dll.spirocaeta:t
erponema pallidum.Bakteri:Ecoli,disteria mocitoganas.
INFEKSI INTRANATAL
.
Infeksi terkaji pada masa persalinan.infeksi ini sering
terjadi ketika mikroorganisme masuk dari vagina,lalu naik
dan kemudian masuk ke dalam rongga amnion,biasanya
setelah selaput ketuban pecah.infeksi dapat pula terjadi
melalui kontak langsung dengan kuman yg berasal dari
vagina misalnya pada blennorhoe.
c. Infeksi postanatal
Infeksi pada periode postnatal dapat trjadi setelah bayi
lahir lengkap,misalnya melalui kontak langsung dengan alat-
alat yamg tidak steril,tindakan yang tidak antiseptic atau
dapat juga terjadi akibat infeksin silang,misalnya pada
neonates neonatorum,omfalitis dan lain-lain.
4. Tanda dan gejala
Gejala infeksi yg umumnya terjadi pada bayi yg mengalami infeksi perinatal
adalah:
Bayi malas minum
Gelisah dan mungkin juga trjadi letargi
Berat badan menurun
Pergerakn kurang
Muntah
Diare
5. Penatalaksanaan
Berikan posisi semiflower agar sesak berkurang
Apabila suhu tinggi,lakukan kompres dingin
Berikan ASI perlahan-lahan sedikit demi sedikit
Apabila bayi muntah,lakukan perawatan muntah yaitu posisi tidur miring ke
kiri atau ke kanan
Apabila ada diare,perhatikan personal hygiene dan keadan lingkungan
Rujuk segera ke rumah sakit
Sindrom kematian bayi mendadak(SUDDEN
INFANT DEATH SYNDROME)
. Definisi
1