Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kelompok II
3
Penyebab Spesifik
Gastritits Akut Gastritits Kronik
Perut kembung
Mual / muntah
5
Manifestasi Klinis
Gastritis Akut Gastritits Kronis
Anorexia, mual, Kebanyakan klien tidak
muntah, nyeri mempunyai keluhan,
epigastrium, perdarahan hanya sebagian kecil
saluran cerna pada mengeluh nyeri ulu hati,
Hematemesis melena, anorexia, nausea, dan
tanda lebih lanjut yaitu keluhan anemia dan
anemia. pemeriksaan fisik tidak
di jumpai kelainan.
6
Patofisiologi
Gastritis Akut
Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan
mengiritasi mukosa lambung.
Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang
akan terjadi :
1) Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai
kompensasi lambung
2) Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan
mukosa inflamasi,
7
Gastritis Kronik
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut
yang berulang sehingga terjadi iritasi mukosa
lambung yang berulang-ulang dan terjadi
penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya
akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya
sel pariental dan sel chief.
Karena sel pariental dan sel chief hilang maka
produksi HCL. Pepsin dan fungsi intrinsik lainnya
akan menurun dan dinding lambung juga menjadi
tipis serta mukosanya rata,.
8
Komplikasi
Robekan lambung
Anemia
Perdarahan sal cerna bagian atas
(SCBA)
Gangguan nutrisi.
9
Penatalaksanaan / Terapy
Gastritis Akut
Pemberian obat-obatan H2 blocking (Antagonis
reseptor H2). Inhibitor pompa proton, ankikolinergik
dan antasid (Obat-obatan lambung yang lain). Fungsi
obat tersebut untuk mengatur sekresi asam lambung.
Gastritis Kronis
Pemberian obat-obatan atau pengobatan empiris berupa
antasid, antagonis H2 atau inhibitor pompa proton.
10
ASUHAN KEPERAWATAN
GASTRITITS
ASUHAN KEPERAWATAN GASTRITIS
11
Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
1. Identitas Klien:
Nama, Umur, Alamat, Pekerjaan, dll.
2. Riwayat Kesehatan:
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
3. Riwayat Kesehatan Keluarga.
12
3. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum :
a) Tingkat Kesadaran: pada awalnya CM
(compos mentis), perasaan tidak berdaya.
b) TTV :
a) Suhu
b) Nadi
c) RR
d) Tekanan Darah.
13
Data Dasar
Aktivitas / Istirahat
DS : Kelemahan / kelelahan
DO : Takikardia.
Sirkulasi
DO : Hipotensi, kelemahan/ nadi perifer lemah,warna kulit pucat,
sianosis
Integritas Ogo
DS : Factor stress akut / kronis ( keuangan, hubungan kerja), perasaan
tidak berdaya.
DO : Tanda ansietas misalnya : gelisah, pucat, berkeringat, perhatian
menyempit, gemetar, suara gemetar.
Eliminasi
DS : Riwayat perawatan dirumah sakitkarena gastritis
DO : Nyeri tekan abdomen. 14
Makanan / Cairan
DS :Anoreksia, mual, masalah menelan
DO:Muntah, membrane mukosa kering,
penurunan produksi mukosa, berat jenis
urine meningkat.
Neorosensori
DS: Rasa berdenyut, pusing/sakit kepala
karena sinar, kelemahan.
Nyeri / Keamanan
DS:Nyeri digambarkan sebagai tajam,
dangkal, rasa terbakar, perih, nyeri hebat.
15
Pengkajian Per Sistem
Sistem Respirasi
Tidak mengalami gangguan.
Sistem Kardiovaskuler
Hypotensi, takikardia, disritmia, nadi perifer
lemah, pengisian kapiler lambat (vasokontriksi),
warna kulit pucat, sianosis, kulit/membrane
mukosa berkeringat ( status syok, nyeri akut)
Sistem Persyarafan
Sakit kepala, Kelemahan, Tingkat Kesadaran
dapat terganggu,disorientasi/bingung, nyeri epigastrium.
16
Sambungan
Sitem Pencernaan
Anoreksia, mual, muntah oleh karena luka
duodenal, nyeri ulu hati, tidak toleran terhadap
makanan ( coklat, pedas), membrane mukosa
kering.
Sistem Genito Urinaria
Giasanya tidak mengalami gangguan.
Sistem Muskuloskeletal
Kelemahan, kelelahan.
17
4) Pemeriksaan Diagnostik / Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
1) Kultur : untuk membuktikan adanya
infeksi Helicobacter pylori
2) CLO ( Rapid ureum test) : untuk
menegakkan diagnosis H.pylori
3) Pemeriksaan serologi untuk H.pylori :
sebagai diagnosis awal
4) Analisis cairan lambung :
untuk m’perjelas diagnosis.
18
2) Pemeriksaan Radiologi
1. Endoskopi
2. Pemeriksaan Hispatologi
3. Pemeriksaan Radiologi.
19
2. Diagnosa Keperawatan
Resti gangguan keseimbangan volume cairan dan elektrolit
kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
yang tidak adekuat, muntah.
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat, anorexia.
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
inflamasi mukosa lambung.
Keterbatasan aktivitas berhubungan dengan kelemahan
fisik.
20
3) Intervensi Keperawatan
Dx 1:
Tujuan : Resti gangguan keseimbangan cairan tdk t’jadi.
KH :
Membran mukosa lembab,
21
Intervensi
22
Dx 2
23
Intervensi
Kaji intake makanan,
Timbang BB secara teratur,
Berikan perawatan oral secara teratur,
Anjurkan klien makan sedikit tapi sering,
Berikan makanan dalam keadaan hangat,
Auskultasi bising usus,
Kaji makanan yang disukai,
Awasi pemeriksaan laboratorium misalnya : Hb, Ht,
Albumin.
24
Dx 3
25
Intervensi
26
27