Você está na página 1de 21

REFERAT

NEFROPATI DIABETIK
DEFINISI
Pada umumnya, nefropati diabetik didefinisikan sebagai sindrom klinis pada
pasien diabetes melitus yang ditandai dengan albuminuria menetap (>300
mg/24 jam atau >200 ig/menit) pada minimal dua kali pemeriksaan dalam
kurun waktu 3 sampai 6 bulan.
FAKTOR ETIOLOGI TIMBULNYA PENYAKIT GINJAL DIABETIK
• Kurang terkendalinya kadar gula • Kelainan metabolism
darah (GDP >140-160 mg/dl; A1C >7- karbohidrat/lemak/protein
8%) • Kelainan struktural hipertrofi
• Faktor genetis glomerulus, ekspansi mesangium,
• Kelainan hemodinamik (peningkatan penebalan membrane basalin
aliran darah dan laju filtrasi glomerulus)
glomerulus, peningkatan tekanan • Gangguan ion pumps (peningkatan
intraglomerulus) Na+-H+ pump dan penurunan Ca2+-
• Hipertensi sistemik ATPase pump)
• Sindrom resistensi insulin (Sindrom • Hiperlipidemia (hiperkolesterolemia
Metabolik) dan hipertrigliseridemia)
• Peradangan • Aktivasi protein kinase C
• Perubahan permeabilitas pembuluh
darah
• Asupan protein berlebih
• Gangguan metabolic (kelainan
metabolism polyol, pembentukan
AGEs, peningkatan produksi sitokin)
• Pelepasan Growth Factors
Tabel 1. Tahapan Nefropati Diabetik oleh Mogensen

Tahap Kondisi AER LFG TD Prognosis


Ginial

1 Hipertrofi N  N Reversibel
Hiperfungsi

2 Kelainan N  /N Mungkin


struktur reversibel

3 Mikroalbumi 20 – 200 /N  Mungkin


nuria mg/menit reversibel
persisten

4 Makroalbu >200 Rendah Hipertensi Mungkin


minuria mg/menit bisa
Proteinuria stabilisasi

5 Uremia Tinggi/rend >10ml/men Hipertensi Kesintasan


ah it 2 tahun +
tahun 50%
Tabel 2. Laju Ekskresi Albumin Urin

Kondisi Laju Ekskresi Albumin Urin Perbandingan


Albumin Urin-
24 jam Sewaktu Kreatinin (/mg)
(mg/hari) (g/ menit)
Normoalbuminuria <30 < 20 <30
Mikroalbuminuria 30 – 300 20 – 200 30 – 300 (299)
Makroalbuminuria >300 >200 >300
Urinalisis rutin untuk
deteksi protein

Negatif Positif

Nefropati yang jelas


Tes untuk mikroalbumin Tentukan jumlah ekskresi
(30-300 mg/hari) protein
Memulai terapi

Jika tes mikroalbumin


positif, ulang 2x dalam 3
bulan

Jika 2 dari 3 tes positif, Memulai terapi


diagnosis mikroalbuminuria
ditegakkan
Pantau Periksa adanya Cari penyebab lain
kreatinin serum retinopati kelainan ginjal

Periksa adanya Periksa adanya


penyakit jantung Mikroalbuminuria penyakit pembuluh
iskemik darah perifer

Stop merokok
Periksa dan
obati hipertensi Periksa profil
secara agresif lemak
Perketat
kendali gula
darah
PATOFISIOLOGI
PERJALANAN
Nefropati PENYAKIT

Hiperfiltrasi
Mikroalbuminuria
Hipertensi

11-23 thn 13-25 thn


Permulaan DM permulaan kreatinin 15-27 thn
preoteinuria meningka GGT
2-5 tahun
hipertensi t
Lamanya
Ginjal DM ginjal

Perubahan struktural
Perubahan
Membran basal
fungsi
glomerulus makin
GFR meningkat
menebal, mesangium
Ginjal
bertambah
membesar
Karakteristik nefropati diabetik
Peningkatan material matriks mesangium
Penebalan membran basalis glomerulus
Hialinosis arteriol aferen dan eferen
Penebalan membran basalis tubulus
Atrofi tubulus
Fibrosis interstisial
PEMANTAUAN FUNGSI GINJAL PADA PASIEN DIABETES

TES EVALUASI AWAL FOLLOW UP


Penentuan Sesudah pengendalian Diabetes tipe 1: tiap
mikroalbuminuria gula darah awal (dlm 3 mtahun setelah 5 tahun
bulan diagnosis Diabetes tipe 2:
ditegakkan) Tiap tahun setelah
diagnosis ditegakkan
Klirens kreatinin Saat awal diagnosis Tiap 1-2 tahun sampai
ditegakkan laju filtrasi glomerulus
<100 ml/men/1,73m,
kemudian tiap tahun atau
lebih sering
Kreatinin serum Saat awal diagnosis Tiap tahun atau lebih
ditegakkan sering tergantung dari laju
penurunan fungsi ginjal
TATALAKSANA
Pada saat diagnosa diabetes mellitus ditegakkan, kemungkinan adanya
penurunan fungsi ginjal juga harus dievaluasi. Pemantauan yang dianjurkan oleh
ADA adalah pemeriksaan terhadap adanya mikroalbuminuria serta penentuan
kreatinin serum dan klirens kreatinin dengan menggunakan rumus dari Cockroft-
Gault, yaitu :
Klirens kreatinin = (140 – umur ) X berat badan

X (0,85 untuk wanita)


72 x Kreatinin serum
• Pada pasien yang penurunan fungsi ginjalnya
berjalan terus, maka saat laju filtrasi glomerulus
mencapai 10-12 ml/menit ( setara dengan klirens
kreatinin <15 ml/menit atau serum kreatinin >6
mg/dl ) dianjurkan untuk memulai dialysis (
hemodialisis atau peritoneal dialysis ).
• Pilihan pengobatan gagal ginjal terminal yang lain
adalah cangkok ginjal, dan pada kasus nefropati
diabetik di Negara maju sudah sering dilakukan
cangkok ginjal dan pancreas sekaligus
Proteinuri pada diabetik

Singkirkan infeksi saluran kemih


Sedimen urin: cast eritrosit, leukosit
Hitung proteinuria kualitatif
USG ginjal
Jika diduga glomerulonefritis, serologi ANCA, antibodi DNA,C3, C4

Nefropati diabetik yang


“khas” Proteinuria yg tidak khas Tidak khas
DM tipe 1 > 10 thn DM tipe 1 <10 tahun Azotemia dgn proteinuria
Retinopati Tdk ada retinopati <1 g/hari
Mikroalbuminuria Proteinuria tanpa Nekrosis papiler (piuria,
sebelumnya mikroalbuminuria dulu hematuria)
Tdk ada hematuri Hematuria makroskopik TB (piuria, hematuria)
makroskopik, eritrosit Cast eritrosit Penyakit renovaskular
USG normal

Tidak perlu biopsi Biopsi ginjal Tidak perlu biopsi


ginjal ginjal
Tatalaksana
•Pengendalian gula darah ( olahraga, diet,
obat antidiabetes)
•Pengendalian tekanan darah ( diet rendah
garam, obat antihipertensi )
•Perbaikan fungsi ginjal (diet rendah protein,
pemberian angiotensin receptor blocker
(ACE-I) dan atau angiotensin receptor
blocker (ARB)
•Pengendalian factor factor ko-morbiditas
lain (pengendalian kadar lemak,
mengurangi obesitas,dll)
Tanpa Mikroalbuminuria Albuminuria
mikroalbuminuria Klinis/insufisiensi
ginjal
A1C <6 – 7 % <6-7% <7-8%
Tekanan darah * 120-130/80 120-130/80 120-130/80
(mmHg)
MAP (mmHg) 90-95 90-95 90-95
Asupan protein >1,0-1,2 0,8-1,0 0,6-0,8 ˆ
(g/kg/hari)

*Jika tekanan darah pasien diabetes diketahui sebelumnya dan <120-130/80-85


mmHg, nilai ini dipakai sbg end-point terapi
ˆjika pasien mendapat ACEI, asupan diet bisa lebih tinggi (0,8-1,0 g/kg/hari)
RUJUKAN
• Jika laju filtrasi glomerulus mencapai <60 ml/men/1,73m2, atau jika ada
kesulitan dalam mengatasi hipertensi atau hiperkalemia  Rujuk kepada dokter
ahli dalam perawatan nefropati diabetik.
• Jika GFR <30 ml/men/1,73m2 atau pasien dengan resiko penurun fungsi ginjal
yang cepat  Rujuk kepada dokter konsultan nefrologi
KESIMPULAN

• Nefropati diabetik adalah komplikasi diabetes mellitus pada ginjal yang dapat berakhir
sebagai gagal ginjal. Diagnosa nefropati diabetik ditegakkan apabila memenuhi
persyaratan :
 Diabetes mellitus
 Proteinuria yang persisten selama dua kali pemeriksaan dalam kurun waktu 3 sampai 6
bulan.
• Nefropati diabetik ditandai oleh terjadinya albuminuria, hipertensi dan penurunan fungsi
ginjal.
KESIMPULAN
FA K TO R - FA K TO R E T I O LO G I S T I M B U L N YA
P E N YA K I T G I N J A L D I A B E T I K
• Kurang terkendalinya kadar gula darah • Gangguan metabolik (kelainan
(gula darah puasa >140-160 mg/dl metabolisme polyol, pembentukan
[7,7-8,8 mmol/l]); AIC >7-8% advanced glycation end products,
• Faktor-faktor genetis peningkatan produksi sitokin)
• Kelainan hemodinamik (peningkatan • Pelepasan growth factors
aliran darah ginjal dan laju filtrasi • Kelainan metabolisme karbohidrat/
glomerulus, peningkatan tekanan lemak/ protein
intraglomerulus) • Kelainan struktural (hipertrofi
• Hipertensi sistemik glomerulus, ekspansi mesangium,
penebalan membrane basalis
• Sindrom resistensi insulin (sindroma glomerulus)
metabolik)
• Gangguan ion pumps (peningkatan
• Keradangan Na+ -H+ pump dan penurunan
• Perubahan permeabilitas pembuluh Ca2+- ATPase pump)
darah • Hiperlipidemia (hiperkolesterolemia
• Asupan protein berlebih dan hipertrigliseridemia)
• Aktivasi protein kinase C
KESIMPULAN
• Prinsip tatalaksana nefropati diabetik adalah melalui pengendalian gula darah,
tekanan darah, perbaikan fungsi ginjal dan pengendalian faktor komorbid.

Você também pode gostar

  • KAD
    KAD
    Documento19 páginas
    KAD
    Bagus Nur Eko Prasetio
    Ainda não há avaliações
  • Materi 8 (Sterilisasi Dan Desinfikasi
    Materi 8 (Sterilisasi Dan Desinfikasi
    Documento14 páginas
    Materi 8 (Sterilisasi Dan Desinfikasi
    Bagus Nur Eko Prasetio
    Ainda não há avaliações
  • KAD
    KAD
    Documento19 páginas
    KAD
    Bagus Nur Eko Prasetio
    Ainda não há avaliações
  • Sterilisasi Dan Desinfeksi
    Sterilisasi Dan Desinfeksi
    Documento14 páginas
    Sterilisasi Dan Desinfeksi
    Bagus Nur Eko Prasetio
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Promkes
    Tugas Promkes
    Documento6 páginas
    Tugas Promkes
    Bagus Nur Eko Prasetio
    Ainda não há avaliações
  • Journal THT
    Journal THT
    Documento15 páginas
    Journal THT
    Bagus Nur Eko Prasetio
    Ainda não há avaliações
  • DIFTERI
    DIFTERI
    Documento18 páginas
    DIFTERI
    Bagus Nur Eko Prasetio
    Ainda não há avaliações
  • Abses Palpebra
    Abses Palpebra
    Documento8 páginas
    Abses Palpebra
    Bagus Nur Eko Prasetio
    Ainda não há avaliações
  • Referat Mata Blefaritis
    Referat Mata Blefaritis
    Documento22 páginas
    Referat Mata Blefaritis
    Bagus Nur Eko Prasetio
    Ainda não há avaliações