Você está na página 1de 92

ASURANSI SYARIAH

BLOK KEDKEL
2016
AMIR MAHMUD
การ
‫التأمين التعاوني‬

ประกันภัยแบบเอืออาทร
ASURANSI SYARIAH
• Ta’min
• Takaful
• tadhomun
TAKAFUL

• takaful :kafala, yakfulu, takafala,


yatakafulu, takaful : pertanggungan atau
saling menanggung (QS. Thaha 20:40)
TA’MIN

• ‫ التأمين‬berasal dari kata ( ‫ ) أمن‬: memberi


perlindungan, ketenangan, rasa aman dan
bebas dari rasa takut,
• }‫ف‬ ْ َ ‫{الَّ ِذي أ‬
ٍ ‫طعَ َم ُه ْم ِم ْن ُجوعٍ َوآ َ َمنَ ُه ْم ِم ْن خ َْو‬
• At-ta’min : Menta’minkan sesuatu, artinya
seseorang membayar/ menyerahkan uang
cicilan agar ia atau ahli warisnya mendapatkan
sejumlah uang sebagaimana yang telah
disepakati, atau untuk mendapatkan ganti
terhadap hartanya yang hilang.
PENGERTIAN ASURANSI SYARIAH
(Ta’min, Takaful atau Tadhamun)

• Asuransi Syariah (Ta’min, Takaful atau


Tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan
tolong menolong di antara sejumlah orang/
pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan/
atau tabarru’ yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu
melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan
syariah.
• Akad syariah adalah yang tidak mengandung
gharar (penipuan), maysir (perjudian), riba,
dzulm (penganiayaan), risywah (suap), barang
haram dan maksiat.
Sejarah Asal Mula Asuransi
Syariah:
• Al-Aqila
• at-Tanahud
• Aqd Al-hirasah
• dhiman khatr thariq
Asal Mula Asuransi Syariah: Al-Aqila
• yaitu saling memikul atau bertanggung jawab untuk
keluarganya. Jika salah seorang dari anggota suatu
suku terbunuh oleh anggota satu suku yang lain, maka
pewaris korban akan dibayar dengan uang darah (diyat)
sebagai konpensasi oleh saudara terdekat dari
pembunuh. Saudara terdekat dari pembunuh disebut
aqilah. Lalu mereka mengumpulkan dana (al-kanzu)
yang diperuntukkan membantu keluarga yang terlibat
dalam pembunuhan tidak disengaja.
• sistem Aqilah ini diterima oleh hukum Islam.
• Dasarnya: hadits pertengkaran dua wanita suku Huzail,
dimana salah seorang dari mereka memukul yang
lainnya dengan batu hingga mati dan juga bayi yang
dikandungnya. Rasulullah memutuskan bahwa
konpensasi bagi pembunuh anak bayi adalah
membebaskan budak. Sedangkan konpensasi atas
membunuh wanita adalah uang darah (diyat) yang harus
dibayar oleh Aqila/yang terdakwa
Asal Mula Asuransi Syariah:at-Tanahud
Tanahud merupakan ibarat dari makanan yang
dikumpulkan dari para peserta/musafir yang dicampur
menjadi satu. Kemudian makanan tersebut dibagikan
pada saatnya kepada mereka, kendati mereka
mendapatkan porsi yang berbeda-beda.
dasarnya: hadis "Marga AsyÂ’ari (AsyÂ’ariyin) ketika
keluarganya mengalami kekurangan makanan, maka
mereka mengumpulkan apa yang mereka miliki
dalam satu kumpulan. Kemudian dibagi diantara
mereka secara merata. Mereka adalah bagian dari
kami dan kami adalah bagian dari mereka." (HR.
Bukhari)
Asal Mula Asuransi Syariah: Aqd Al-hirasah

• Yaitu kontrak pengawal


keselamatan/bodyguard.
• misalnya ada individu yang ingin
selamat lalu ia membuat kontrak
dengan seseorang untuk menjaga
keselamatannya, dimana ia membayar
sejumlah uang kepada pengawalnya.
Asal Mula Asuransi Syariah: dhiman khatr
thariq
• Kontrak ini merupakan jaminan
keselamatan lalu lintas.
• Para pedagang muslim ingin
mendapatkan perlindungan keslamatan,
lalu ia membuat kontrak dengan orang-
orang yang kuat dan berani di daerah
rawan. Mereka membayar sejumlah uang,
dan pihak lain menjaga keselamatan
perjalanannya
Macam-macam asuransi
• ditinjau dari aspek peserta:1. Asuransi Pribadi ( Ta’min
Fardi ) 2. Asuransi Sosial (Ta’min Ijtima’i )
• ditinjau dari bentuknya :1.Asuransi Takaful atau
Ta’awun. (at-Ta’min at-Ta’awuni) 2. Asuransi Niaga ( at
Ta’min at Tijari ); asuransi kerugian dan asuransi jiwa.
• ditinjau dari aspek pertanggungan atau obyek yang
dipertanggungkan;1.Asuransi Umum atau Asuransi
Kerugian (Ta’min al Adhrar) 2: Asuransi Jiwa (Ta’min al
Askhas )
• ditinjau dari sistem yang digunakan:1. Asuransi
Konvensional dan 2.Asuransi Syariah
Asuransi ditinjau dari aspek peserta
• 1.Asuransi Pribadi ( Ta’min Fardi ) : yaitu asuransi yang
dilakukan oleh seseorang untuk menjamin dari bahaya
tertentu. ini mencakup seluruh bentuk asuransi, selain
asuransi sosial
• 2. Asuransi Sosial ( Ta’min Ijtima’i ) , yaitu asuransi (
jaminan ) yang diberikan kepada komunitas tertentu,
seperti pegawai negri sipil ( PNS ), anggota ABRI,
pensiunan.
• Ke2 ini diselenggarakan oleh pemerintah dan bersifat
mengikat, seperti Asuransi Kesehatan ( Askes ),
Asuransi Pensiunan dan Hari Tua ( PT Taspen ), Astek (
Asuransi Sosial Tenaga Kerja ) yang kemudian berubah
menjadi Jamsostek ( Jaminan Sosial Tenaga Kerja),
Asabri ( Asuransi Sosial khusus ABRI ),
Asuransi ditinjau dari bentuknya;2
• 1. Asuransi Takaful atau Ta’awun. ( at
Ta’min at Ta’awuni )
• 2. Asuransi Niaga ( at Ta’min at Tijari )
ini mencakup : asuransi kerugian dan
asuransi jiwa.
Asuransi Umum atau Asuransi Kerugian (
Ta’min al Adhrar )
• asuransi yang memberikan ganti rugi kepada
tertanggung yang menderita kerugian barang
atau benda miliknya, karena bencana atau
bahaya, baik kerugian itu kehilangan nilai pakai
atau kekurangan nilainya atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan oleh tertanggung.
• Penanggung tidak harus membayar ganti rugi
kepada tertanggung kalau selama jangka waktu
perjanjian obyek pertanggungan tidak
mengalami bencana atau bahaya yang
dipertanggungkan.
Asuransi Jiwa (Ta’min al Askhas )
• Asuransi jiwa adalah sebuah janji dari
perusahaan asuransi kepada nasabahnya
bahwa apabila si nasabah mengalami
risiko kematian dalam hidupnya, maka
perusahaan asuransi akan memberikan
santunan dengan jumlah tertentu kepada
ahli waris dari nasabah tersebut.
ditinjau dari sistem yang digunakan

• 1. Asuransi Konvensional= haram


• 2. Asuransi Syariah = boleh
pengertian Asuransi Syariah
(ta’min, takaful’ atau tadhamun)
• adalah usaha saling melindungi dan tolong
menolong di antara sejumlah orang atau
pihak melalui investasi dalam bentuk set
dan atau tabarru yang memberikan pola
pengembalian untuk mengehadapi resiko
tertentu melalui akad atau perikatan yang
sesuai dengan syariah.(fatwa Dewan
Asuransi Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia (DSN-MUI) No.21/DSN-MUI/X/2001
Dasar hukum asuransi syariah
• Kaidah fikih: hukum muamalah bersifat
terbuka/ibahah
• QS. Al-Maidah : 2 = tolong menolong
• QS Yusuf : 43-49 = Allah menggambarkan
contoh usaha manusia membentuk sistem
proteksi menghadapi yang buruk di depan.”
• QS. Al-Hasyr : 18 = memperhatikan apa yang
telah diperbuat untuk hari esok (masa depan)
• Fatwa DSN-MUI No.21/DSN-MUI/X/2001
tentang pedoman umum asuransi syariah
(Asuransi Kerugian dan Asuransi Jiwa)
Akad Pada Asuransi Syariah

• Akad Tabarru’ (Hibah): semua bentuk


akad yang dilakukan dengan tujuan
kebajikan dan tolong menolong, bukan
semata untuk tujuan komersial= antara
nasabah/anggota
• Akad Tijarah (Mudharabah): semua
bentuk akad yang dilakukan untuk tujuan
komersial= antara wakil bi ujrah dgn pihak
lain
Perbedaan Asuransi Syariah
dan Konvensional
• Dari Sisi Prinsip Dasar
• Dari Sisi Akad
• Dari Sisi Kepimilikan Dana
• Dari sisi obyek
• Dari Sisi Investasi Dana.
• Dari Sisi Pembayaran Klaim.
• Dari Sisi Pengawasan.
• Dari sisi dana zakat, infaq dan sadaqah.
Dari Sisi Prinsip Dasar
Konvensional Asuransi Syariah
• memindahkan risiko dari • pengelolaannya
nasabah ( peserta ) dilakukan dengan
kepada perusahaan ( menggunakan pola saling
pengelola ), yang disebut menanggung risiko
dengan risk transfer. antara pengelola dan
Sehingga resiko yang peserta( risk sharing )
mengenai peserta akan atau disebut dengan at
ditanggung secara penuh takaful dan at tadhamun.
oleh pengelola.
ASURANSI KONVENSIONAL VS ASURANSI SYARIAH ...(1)
Risk Transfer vs. Risk Sharing
ASURANSI KONVENSIONAL – Risk Transfer - Terdapat unsur gharar dan maisir

TERTANGGUNG TRANSFER RISIKO


Membayar Premi
PERUSAHAAN
TERTANGGUNG ASURANSI
Penanggung Risiko
MENANGGUNG RISIKO
TERTANGGUNG Membayar Klaim

ASURANSI SYARIAH – Risk Sharing – Tidak terdapat unsur gharar dan maisir

PESERTA

PERUSAHAAN
ASURANSI Akad Wakalah atau TA’AWUN
PESERTA DANA TABARRU’
Pengelola Akad Mudharabah Membayar Kontribusi Dana Hibah
Takaful & Menerima Klaim

PESERTA
Dari Sisi Akad
konvensional syariah
• Akadnya jual beli yang • akadnya adalah tabarru’ (
bersifat al gharar ( sumbangan kemanusiaan
spekulatif ). ) dan ta’awun ( tolong
menolong ), serta akad
wakalah dan mudharabah
( bagi hasil ).
Dari Sisi Kepimilikan Dana
Asuransi syariah
konvensional • Dana masih menjadi milik peserta,
• menjadi milik perusahaan setelah dikurangi pembiayaan dan
fee ( ujrah ). Perusahaan hanya
secara penuh sebagai pemegang amanah
(wakil) yang digaji oleh peserta/al-
Wakalah bi al-Ajri.
• Perusahaan sebgai pengelola
dana ( mudharib ) dalam akad
mudharabah ( bagi hasil ).
• Perusahaan engembalikan dana
tabarru’nya kepada peserta
selama tidak ada klaim pada
masa asuransi.
Dari sisi obyek
konvensional syariah
• tidak membedakan obyek • membatasi pada obyek-
yang haram atau halal, obyek asuransi yang
yang penting halal dan tidak
mendatangkan mengandung
keuntungan. syubhat/haram ,maksiat,
minuman keras dan rokok
Dari Sisi Investasi Dana.
konvensional syariah
• pengelolaan investasinya • diinvestasikan pada
pada sistem bunga yang lembaga keuangaaan
banyak mengandung riba yang berbasis syariah
dan spekulatif ( gharar ). atau pada proyek-proyek
yang halal yang
didasarkan pada sistem
upah atau bagi hasil.
Dari Sisi Pembayaran Klaim.
konvensional syariah
• pembayaran klaim • Pada asuransi syariah
diambil dari dana pembayaran klaim
perusahaan karena sejak diambilkan dari rekening
awal perjanjian bahwa tabarru’ ( dana sosial )
seluruh premi menjadi dari seluruh peserta,
milik perusahaan dan jika yang sejak awal diniatkan
terjadi klaim, maka untuk diinfakkan untuk
secara otomatis menjadi kepentingan saling tolong
pengeluaraan menolong bila terjadi
perusahaan. musibah pada sebagian
atau seluruh peserta.
Dari Sisi Pengawasan.
Konvesional syariah
• tidak ada Dewan • ada Dewan Pengawas
Pengawas Syariah ( DPS Syariah ( DPS )
)
Dari sisi dana zakat, infaq dan
sadaqah.
konvensional syariah
• tidak dikenal istilah zakat. • ada kewajiban untuk
mengeluarkan zakat
Prinsip-prinsip asuransi syariah

• saling bertanggung jawab


• saling bekerjasama atau saling membantu
• saling melindungi penderitaan satu sama
lain.
• menghindari unsure gharar dan riba.
Dalil Prinsip saling bertanggung jawab :
• ‫ان ب ِْن‬ِ ‫ع ْن النُّ ْع َم‬َ ‫سلَّ َم‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ ِ َّ ‫سو ُل‬
َ ‫َّللا‬ ُ ‫ير قَا َل قَا َل َر‬ ٍ ‫بَ ِش‬
‫س ِد َمث َ ُل‬َ ‫ط ِِ ِه ْم َمث َ ُل ْال َج‬
ُ ‫ين فِي ت َ َو ِاد ِه ْم َوت َ َرا ُح ِم ِه ْم َوتَعَا‬َ ِ‫ِإذَا ْال ُمؤْ ِمن‬
‫س َه ِر‬
َّ ‫س ِد بِال‬َ ‫سائِ ُر ْال َج‬َ ُ‫عى لَه‬ َ ‫عض ٌْو ت َ َدا‬ ُ ُ‫َو ْال ُح َّمى ا ْشت َ َكى ِم ْنه‬
‫))رواه مسلم‬
• "Dari Nu'man bin Basyir ra, Rasulullah SAW
bersabda, Perumpamaan persaudaraan kaum
muslimin dalam cinta dan kasih sayang diantara
mereka adalah seumpama satu tubuh. Bilamana
salah satu bagian tubuh merasakan sakit, maka
akan dirasakan oleh bagian tubuh yang lainnya,
seperti ketika tidak bisa tidur atau ketika
demam." (HR. Muslim)
Dalil Prinsip saling bertanggung jawab :

• ‫ضا وشبك بين أصابعه‬


ً ‫المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بع‬
• “Seorang mukmin bagi mukmin lainnya
adalah laksana bangunan yang kokok
saling menguatkan satu dengan lainnya”.
Lalu beliau menjalin di antara jari-
jemarinya.(HR. Bukhari dan Muslim dari
Abu Musa

33
Dalil Prinsip saling bertanggung jawab :

• ” ‫كلكم راع وكلكم مسئول عن رعيته ” متِق عليه‬


• ” Setiap kamu adalah pemikul
tanggung jawab dan setiap kamu
bertanggung jawab terhadap orang-
orang yang di bawah tanggung
jawabmu” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalil Prinsip saling bekerjasama atau saling
membantu
• hadis:” Seseorang tidak dianggap
beriman sehingga ia mengasihi
saudaranya sebagaimana ia
mengasihi dirinya sendiri” (HR.
Bukhari)
Dalil Prinsip saling bekerjasama atau saling
membantu
• ( ‫ع ْو ِن أ َ ِخي ِه‬
َ ‫ي‬ ‫ف‬
ِ ُ
‫د‬ ‫ب‬
ْ َ ‫ع‬ ْ
‫ال‬ ‫ان‬
َ ‫ك‬َ ‫ا‬‫م‬ ْ
َ َ ‫ع ْو ِن‬
‫د‬
ِ ‫ب‬
ْ ‫ع‬‫ال‬ َ ‫َّللاُ فِي‬
َّ ‫َو‬
‫)رواه البخاري‬
• ” Siapa yang memenuhi hajat
saudaranya, Allah akan
memenuhi hajatnya”(HR. Bukhari,
Muslim dan Abu Dawud)
Dalil Prinsip saling bekerjasama atau
saling membantu
ِ ‫علَى اْ ِإلثْ ِم َو ْالعُ ْد َو‬
• ‫ان‬ َ ‫علَى ْال ِب ِر َوالت َّ ْق َوى َوال ت َعَ َاونُوا‬َ ‫َوتَعَ َاونُوا‬
• ‫اإلثْ ِم‬ ِ ْ ‫علَى‬ َ ‫علَى ْال ِب ِر َوالت َّ ْق َوى َو َال ت َعَ َاونُوا‬
َ ‫{ َوتَعَ َاونُوا‬
ِ ‫َو ْالعُ ْد َو‬
.}‫ان‬
• "Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran(QS. Al-Maidah/ 5 :
2)

37
Dalil Prinsip saling bekerjasama atau saling
membantu
• ‫سلَّ َم َم ْن‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫َّللا‬ ِ َّ ‫سو ُل‬ ُ ‫ع ْن أ َ ِبي ُه َري َْرة َ قَا َل قَا َل َر‬ َ
‫ع ْنهُ ُك ْربَةً ِم ْن‬َ ُ‫َّللا‬
َّ ‫س‬ َ ََِّ‫ب ال ُّد ْنيَا ن‬ ِ ‫ع ْن ُمؤْ ِم ٍن ُك ْربَةً ِم ْن ُك َر‬ َ ‫س‬ َ ََِّ‫ن‬
‫علَ ْي ِه ِفي‬
َ ُ‫َّللا‬
َّ ‫س َر‬ َّ َ‫علَى ُم ْع ِس ٍر ي‬ َ ‫س َر‬ َّ َ‫ب يَ ْو ِم ْال ِقيَا َم ِة َو َم ْن ي‬
ِ ‫ُك َر‬
ِ ‫َّللاُ فِي ال ُّد ْنيَا َوا‬
ِ‫آلخ َرة‬ َّ ُ‫ست َ َره‬ َ ‫آلخ َرةِ َو َم ْن‬
َ ‫ست َ َر ُم ْس ِل ًما‬ ِ ْ‫ال ُّد ْنيَا َوا‬
‫ع ْو ِن أ َ ِخي ِه )رواه‬ َ ‫ان ْالعَ ْب ُد ِفي‬ َ ‫ع ْو ِن ْالعَ ْب ِد َما َك‬ َ ‫َّللاُ ِفي‬َّ ‫َو‬
‫)البخاري‬
• "Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa
yang melapangkan kesempitan seorang muÂ’min berupa
kesempitan dalam kehidupan dunia, maka Allah akan
melapangkannya pada kesempitan di hari kiamat. Dan barang siapa
yang memudahkan kesulitan seorang mu'min, maka Allah akan
melapangkan urusannya di dunia dan akhirat. Dan barang siapa
yang menutupi aib saudaranya orang yang beriman, maka Allah pun
akan menutupi aib dirinya di dunia dan di akhirat. Dan Allah akan
selalu menolong hamba-Nya, jika hamba-Nya senantiasa menolong
saudaranya." (HR. Bukhari)
38
Prinsip saling melindungi penderitaan satu
sama lain
• QS. Al-Quraisy : 4 } ٍ‫{ َوآ َمنَ ُهم ِم ْن خ َْوف‬
• Hadis :” Sesungguhnya seorang yang beriman ialah
siapa yang boleh memberi keselamatan dan
perlindungan terhadapharta dan jiwa raga manusia” (HR.
Ibnu Majah)
• Hadis:” Demi diriku dalam kekuasaan Allah, bahwa
siapapun tidak masuk surga kalau tidak memberi
perlindungan tetangganya yang terhimpi”(HR. Ahmad)
• Hadis
Tidak sah iman seseorang itu kalau ia tidur
nyenyak dengan perut kenyang, sedangkan
tetangganya kelaparan”(HR. al-Baihaki)
MERAWAT DAN MENJENGUK
ORANG SAKIT
(‘iyadatul maridh)
BLOK KEDOKTERAN
KELUARGA
2015

41
Bentuk-bentuk perhatian Islam thd
orang sakit
• Memberikan keringanan (rukhsah) dlm
menjalankan kewajiban agama, seperti :
QS. Al-muzzammil :20, QS.al-baqarah
:185 &190, QS.at-taubah:91
• Menjadikan mengunjungi orang sakit dan
merawatnya sebagai hak dan kewajiban
agama
• Memberi perhatian thd berbagai
kebutuhannya; kesehatan, kejiwaan dan
sosialnya
42
Hak orang sakit
• Hak orang sakit dan kewajiban negara
thdnya
• Hak orang sakit atas paramedis
• Hak orang sakit atas keluarganya
• Hak orang sakit thd dirinya sendiri
Hak orang sakit dan kewajiban
negara thdnya
• Dasarnya: hadis:” ” ‫كلكم راع وكلكم مسئول عن‬
‫رعيته ” متِق عليه‬
• “setiap kamu adalah pemimpin dan setiap
pemimpin akan dimintai
pertanggungjawabannya”
• Bentuknya: membuat UU kesehatan dan
memberikan pengobatan (SECARA
GRATIS) dll.

44
Hak orang sakit atas paramedis
• Dasarnya: teks-teks umum yg memerintahkan berbuat
baik dan melarang berbuat kerusakan.
• Kewajiban profesi: mengobati
• ‫ما روى أهل " السنن " إال الترمذي من حديث عمرو بن شعيب عن أبيه عن‬
‫َّب وال‬
َ ‫طب‬َ َ‫ " من ت‬: ‫جده ـ رضي هللا عنه ـ أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال‬
‫ب فهو ضامن‬ ٌّ ‫ " يُ ْعلَ ُم منه ِط‬.
• “barang siapa bertindak sebagai dokter padahal selama
ini tdk diketahui dari pendidikan kedokteran, maka ia
menanggung (resiko)nya.
• Bentuknya : pemeriksan dan pengobatan yg baik

45
Hak orang sakit atas keluarganya
• Mengunjunginya
• Merawatnya
• Membangkitkan rasa optimis dan kesembuhan
• Menyabarkan dan mengigatkan hakikat hidup
• Berkata yang baik dan lemah lembut
• bertanya hanya secukupnya
• Mendoakannya

46
PERSAUDARAAN MUSLIM
ِ ‫ب‬
-( 75‫َّللا ( سورة األنِال‬ ِ ‫ض فِي ِكت َا‬ ُ ‫َوأ ُ ْولُواْ األ َ ْر َح ِام بَ ْع‬
ٍ ‫ض ُه ْم أَ ْولَى ِببَ ْع‬
“…dan orang-orang yang mempunyai kerabat itu
sebagiannya lebih berhak thd sesamanya (daripada
bukan kerabat)…(QS. Al-anfal:75)
- ( 10‫ِإنَّ َما ْال ُمؤْ ِمنُونَ ِإ ْخ َوة ٌ ( سورة الحجرات‬
“ Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara…(qs.
Al-hujurat :10)

47
Hak muslim thd muslim lainnya
• ‫ وإذا عطس‬،‫ إذا لقيه سلَّم عليه‬:‫حق المسلم على المسلم ست‬
‫ وإذا‬،‫ وإذا مات أن يشيعه‬،‫ وإذا مرض أن يعُوده‬،‫يشمته‬
ِ ‫أن‬
‫فأجبْه‬
ِ ‫ وإذا دعاك‬،‫يبره‬
َّ ‫”أقسم عليه أن‬
• “Hak muslim atas muslim lainnya ada
enam, yaitu jika berjumpa ia memberi
salam, jika bersin ia mendoakannya, jika
sakit ia menjenguknya, jika meninggal ia
mengikuti jenazahnya, jika bersumpah ia
melaksanakannya.” (HR. Imam Muslim).

48
Kesatuan diri seorang muslim
• ‫مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتعاطِهم كمثل الجسد إذا اشتكى‬
‫منه عضو تداعى له سائر الجسد بالحمى والسهر‬
• “Perumpamaan orang-orang beriman dalam
saling mencintai, menyayangi dan mengasihi
adalah seperti satu tubuh, apabila salah satu
anggota tubuh merasakan sakit, seluruh tubuh
ikut merasakan demam dan tidak bisa tidur”.
(HR. Bukhari dan Muslim dari An Nu’man bin
Basyir

49
Kesatuan diri seorang muslim
• ‫ضا وشبك بين أصابعه‬
ً ‫المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بع‬
• “Seorang mukmin bagi mukmin lainnya
adalah laksana bangunan yang kokok
saling menguatkan satu dengan lainnya”.
Lalu beliau menjalin di antara jari-
jemarinya.(HR. Bukhari dan Muslim dari
Abu Musa

50
Persaudaraan muslim
• ‫إنما المؤمنون إخوة‬
• “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu
bersaudara. (QS: Al-Hujurat: 10).”

51
• Hadis:” tidak boleh seorang muslim
bermusuhan dengan saudaranya lebih
dari tiga hari, di mana yang satu berpaling
dari yang lain, dan yang lain juga
berpaling darinya. Maka yang terbaik dari
mereka adalah yang memulai
mengucapkan salam.” (HR. Imam
Muslim).
‫ان فِي َحا َج ِة •‬ ‫) ال ُمس ِل ُم أ َ ُخو ال ُمس ِل ِم ال يَظ ِل ُمهُ َوال يُ ْس ِل ُمه ‪َ ،‬من َك َ‬
‫عن ُمس ِل ٍم ُكربَةً فَ َّر َج َّ‬
‫َّللاُ‬ ‫َّللاُ ِفي َحا َج ِت ِه ‪َ ،‬و َمن فَ َّر َج َ‬
‫ان َّ‬ ‫أ َ ِخي ِه َك َ‬
‫وم ال ِقيَا َم ِة ( رواه البخاري‬ ‫ب يَ ِ‬‫عنهُ ِب َها ُكربَةً ِمن ُك َر ِ‬ ‫َ‬
‫)‪(2442‬‬
‫ومسلم )‪• (2580‬‬
‫‪• “Muslim adalah saudara muslim, ia tidak‬‬
‫…‪mendhaliminya dan tidak menghinanya‬‬
Merawat orang tua sakit: BIRRUL
WALIDAIN
• kewajiban seorang anak untuk berbakti
kepada orang tua.

54
‫‪Hak orang sakit thd dirinya sendiri‬‬
‫•‬ ‫‪Menjaga kesehatan dan berobat bila sakit‬‬
‫•‬ ‫‪Meminum obat sesuai anjuran dokter‬‬
‫•‬ ‫‪Menjauhi bunuh diri‬‬
‫•‬ ‫‪dasarnya”:‬‬
‫‪َ ].‬وال ت ُ ْلقُوا ِبأ َ ْيدِي ُك ْم ِإلَى الت َّ ْهلُ َك ِة ( [سورة البقرة‪– :(195:‬‬
‫ظ ْلما ً ( –‬
‫ع ْد َوانا ً َو ُ‬
‫َّللا َكانَ ِب ُك ْم َر ِحيما ً ‪َ .‬و َمن يَ ِْعَ ْل َذ ِل َك ُ‬ ‫َوالَ ت َ ْقتُلُواْ أَنُِ َ‬
‫س ُك ْم ِإ َّن َ‬
‫َّللا يَ ِسيرا ً( [النساء‪29:‬ـ‪30‬‬ ‫علَى ِ‬ ‫ص ِلي ِه نَارا ً َو َكانَ َذ ِل َك َ‬
‫ف نُ ْ‬ ‫س ْو َ‬ ‫‪].‬فَ َ‬
‫‪َ .‬و ِإ َّن ِلنَ ِْ ِس َك َحقًّا ً ” رواه البخاري ومسلم ” –‬

‫‪55‬‬
sifat-sifat orang yg merawat orang sakit
• 1. Tulus ikhlas
• 2. Penyantun
• 3. Peramah
• 4. Sabar
• 5. Tenang
• 6. Teliti
• 7. Tegas
• 8. Patuh
• 9. Bersih
• 10. Penyimpan rahasia
• 11. Dapat dipercaya
• 12. Bertanggung jawab
MENJENGUK ORANG SAKIT(
‘iyadatul maridh)
• menjenguk;
• merawat org sakit
• mendoakan

57
MENJENGUK ORANG SAKIT(
‘iyadatul maridh)
• ‘iyadatul maridh: menjenguk; merawat org
sakit
• ‫ي‬
َ ‫ن‬
ِ ‫ا‬َ ‫ع‬ ْ
‫ال‬ ‫وا‬‫ك‬ُّ ُ ‫ف‬‫و‬َ ‫يض‬
َ ‫ر‬ِ ‫م‬
َ ْ
‫ال‬ ‫ُوا‬
‫د‬ ‫و‬‫ع‬ُ ‫و‬
َ ‫ع‬
َ ‫ئ‬
ِ ‫ا‬‫ج‬َ ْ
‫ال‬ ‫وا‬‫م‬ُ ‫ع‬
ِ ْ
‫ط‬ َ ‫أ‬
• "Berilah makan orang yang lapar,
jenguklah orang sakit, dan bebaskan
tawanan (muslim)." (HR. Al-Bukhari Dari
Abu Musa al-Asy'ari Ra)

58
MENJENGUK ORANG SAKIT
• ‫ يا ابن ادم مرضت فلم‬:‫إن هللا عزوجل يقول يوم القيامة‬
:‫ يا ربى كيف أعوذبك وأنت رب العالمين؟ قال‬:‫تعدنى! قال‬
‫أما علمت أن عبدى فالنا مرض فلم تعده؟ أما علمت لو عدته‬
(‫)رواه مسلم‬....‫لوجدتنى عنده‬
• “sesungguhnya Allah berfirman pada hari kiamat: “Hai anak Adam,
Aku sakit kenapa kamu tidak datang mengunjungi-Ku? Anak Adam
menjawab:” ya Tuhan, bagai mana aku akan mengunjungi-Mu
sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?” Allah berfirman:”
tidaklah kamu tahu bahwa si Fulan hambaKu sakit, kenapa kamu
tidak mengunjunginya? Tahukah kamu, jika kamu mengunjunginya
niscaya kamu akan menemuiKu disisinya....(HR. Muslim)
mengunjungi orang sakit: wajib

• ‫ رد السالم وعيادة المريض‬:‫حق المسلم على المسلم خمس‬


‫)رواه‬.‫وتشميط العاطس‬,‫ وإجابة الدعوة‬,‫واتباع الجنائز‬
(‫الخمسة‬
• “kewajiban seorang muslim terhadap
muslim lainya ada lima: menjawab salam,
mengunjungi orang sakit, mengiringkan
jenazah, memenuhi undangan, dan
menjawab orang bersin”(HR.Khomsah/5
imam)
MENJENGUK ORANG SAKIT

• ‫يض‬ ِ ‫س ََل ِم َو ِعيَا َدةُ ا ْل َم ِر‬ ٌ ‫س ِل ِم َخ ْم‬


َّ ‫س َر ُّد ال‬ ْ ‫علَى ا ْل ُم‬ ْ ‫ق ا ْل ُم‬
َ ‫س ِل ِم‬ ُّ ‫َح‬
ِ َ‫ع ا ْل َجنَا ِئ ِز َو ِإ َجابَةُ ال َّد ْع َو ِة َوتَش ِْميتُ ا ْلع‬
‫اط ِس‬ ُ ‫َو ِاتبَا‬
• "Hak seorang muslim atas muslim lainnya
ada lima: Menjawab salam, menjenguk
yang sakit, mengantar jenazah, memenuhi
undangan, dan mendoakan yang bersin.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

61
MENJENGUK ORANG SAKIT

ِ َ‫يت ْالع‬
• ‫اط ِس‬ ُ ‫س َال ِم َوت َ ْش ِم‬ َ ‫ب ِل ْل ُم ْس ِل ِم‬
َّ ‫علَى أ َ ِخي ِه َر ُّد ال‬ ُ ‫س ت َ ِج‬ ٌ ‫ََ ْم‬
‫ع ْال َجنَا ِئ ِز‬
ُ ‫يض َو ِاتبَا‬ ِ ‫َو ِإ َجابَةُ ال َّد ْع َو ِة َو ِعيَا َدة ُ ْال َم ِر‬
• "Lima perkara yang wajib ditunaikan
seorang muslim terhadap saudara
(muslim)-nya: Menjawab salam,
mendoakan yang bersin, memenuhi
undangan, menjenguk orang sakit, dan
mengantar jenazah." (HR. Muslim)

62
Keutamaan Menjenguk Orang Sakit

• ََ ‫ضا لَ ْم يَ َز ْل فِي ُخ ْرفَ ِة ا ْل َجنَّ ِة َحتَّى يَ ْر ِج‬


ً ‫َم ْن عَا َد َم ِري‬
• "Siapa yang menjenguk orang sakit, ia
berada dalam kebun surga sehingga dia
kembali." (HR. Muslim dan Ahmad.
Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih
al-Jami' no. 6389)

63
MENJENGUK ORANG SAKIT

• ‫ف‬ َ ‫ون أ َ ْل‬ َ ‫علَ ْي ِه‬


َ ُ‫س ْبع‬ َ ‫صلَّى‬ ُ ‫س ِل ًما‬
َ ‫غ ْد َوةً ِإ َّّل‬ ْ ‫س ِل ٍم يَعُو ُد ُم‬ْ ‫َما ِم ْن ُم‬
‫ف‬َ ‫ون أ َ ْل‬ َ ‫علَ ْي ِه‬
َ ُ‫س ْبع‬ َ ‫صلَّى‬ َ ‫شيَّةً ِإ َّّل‬
ِ ‫ع‬َ ‫ي َو ِإ ْن عَا َد ُه‬ َ ‫س‬ ِ ‫َملَ ٍك َحتَّى يُ ْم‬
‫يف فِي ا ْل َجنَّ ِة‬ ٌ ‫ان لَهُ َخ ِر‬ ْ ُ‫َملَ ٍك َحتَّى ي‬
َ ‫ص ِب َح َو َك‬
• "Tidaklah seorang muslim yang menjenguk muslim
lainnya di pagi hari kecuali ada 70 ribu malaikat yang
mendoakannya hingga sore hari. Dan jika menjenguknya
di sore hari, ada 70 ribu malaikat yang mendoakannya
hingga pagi, dan baginya satu kebun di surga." (HR. al-
Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih al-
Tirmidzi)

64
MENJENGUK ORANG SAKIT

• ‫َاك‬
َ ‫اب َم ْمش‬
َ ‫ط‬َ ‫ْت َو‬
َ ‫اء ِطب‬ َّ ‫ضا نَا َدى ُمنَا ٍد ِم ْن ال‬
ِ ‫س َم‬ َ ‫َم ْن‬
ً ‫عا َد َم ِري‬
َ ْ‫َوتَبَ َّوأ‬
‫ت ِم ْن ْال َجنَّ ِة َم ْن ِز ًال‬
• "Siapa yang menjenguk orang sakit, maka
ada seorang yang berseru dari langit:
kamu adalah orang baik, dan langkahmu
juga baik dan engkau berhak menempati
satu tempat di surga." (HR. Ibnu Majah, al-
Tirmidzi, dan ahmad. Dishahihkan oleh
Syaikh Al-Albani dalam al-Misykah no.
5015 65
MENJENGUK ORANG SAKIT

َ ‫الر ْح َم ِة َحتَّى يَ ْج ِل‬


• ‫س فَإِذَا‬ ُ ‫ضا لَ ْم يَزَ ْل يَ ُخ‬
َّ ‫وض فِي‬ ً ‫عا َد َم ِري‬َ ‫َم ْن‬
‫س ِفي َها‬ َ َ‫َجل‬
َ ‫س ا ْغت َ َم‬
• "Siapa yang mejenguk orang sakit, ia terus
dalam naungan rahmat sehingga duduk.
Maka apabila ia duduk, ia tenggelam ke
dalamnya." (HR. Ahmad. Dishahihkan Al-
Albani dalam al-Silsilah al-Shahihah, no.
2504)

66
MENJENGUK ORANG SAKIT

• Diriwayatkan dari Abu Hurairah , Rasulullah Saw


bersabda, "Siapa di antara kalian yang berpuasa di pagi
ini?“ Abu Bakar menjawab, "Saya.“ Beliau bertanya,
"Siapa di antara kalian yang sudah menjenguk orang
sakit hari ini?” Abu Bakar menjawab, "Saya.“ Beliau
bertanya lagi, "Siapa di antara kalian yang telah
menghadiri jenazah di pagi ini?“ Abu Bakar menjawab,
"Saya.”Beliau bertanya lagi, "Siapa di antara kalian yang
telah memberi makan orang miskin di pagi ini? Abu
Bakar menjawab, "Saya“.Kemudian Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Tidaklah semua
ini terkumpul dalam diri seseorang ekcuali pasti ia
masuk surga." (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam al-
Silsilah al-Shahihah, no. 88)
67
Apa yang Harus Diucapkan Pada
Orang Sakit
• Dianjurkan menanyakan tentang kondisinya
seperti, Bagaimana keadaanmu? apa yang
kamu rasakan?, dan semisalnya.
• Mendoakan kesembuhan untuknya sebanyak
tiga kali
• mengusapkan telapak tangan kanannya atas
orang sakit sambil beliau berdoa:
• ‫شفَا ُؤ َك‬ ِ ‫ ّل‬, ‫ْف أ َ ْنتَ الشَّافِي‬
ِ ‫شفَا َء ِإّل‬ ِ َّ‫ب الن‬
ِ ‫ َواش‬, ‫اس‬ َ َ‫أ َ ْذ ِه ْب ا ْلب‬
َّ ‫اس َر‬
‫سقَ ًما‬
َ ‫شفَا ًء ّل يُغَا ِد ُر‬ ِ

68
Apa yang Harus Diucapkan Pada Orang
Sakit
• Diriwayatkan Imam Ahmad dan Abu Dawud, Nabi saw
bersabda, "Siapa yang menjenguk orang sakit yang
belum sampai ajalnya, lalu dia mendoakannya sebanyak
tujuh kali:
ْ َ‫ب ا ْلعَ ْر ِش ا ْلعَ ِظ ِيم أَ ْن ي‬
• ‫ش ِفيَ َك‬ َ َّ ‫سأ َ ُل‬
َّ ‫َّللا ا ْلعَ ِظي َم َر‬ ْ َ‫أ‬
• "Saya memohon kepada Allah Yang Mahaagung, Rabb
'Arsy yang Agung, agar Dia menyembuhkannya." Pasti
Allah akan menyembuhkannya. (Dishahihkan oleh
Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud)

69
Doa untuk orang sakit
َّ ‫ور ِإ ْن شَا َء‬
• ُ‫َّللا‬ ٌ ‫ط ُه‬ َ ْ ‫َّل بَأ‬
َ ‫س‬
• “Tidak apa-apa, Insya Allah Suci (dari
dosa-dosa dan kesalahan).” (HR. al-
Bukhari)
Doa untuk orang sakit
َ ‫ف أ َ ْن‬
َّ ‫ت ال‬
• ‫ ال ِشَِا َء ِإال‬, ‫شافِي‬ ِ ‫ َوا ْش‬, ‫اس‬ ِ َّ‫ب الن‬ َّ ‫اس َر‬َ َ‫ب ْالب‬ْ ‫أ َ ْذ ِه‬
‫سقَ ًما‬
َ ‫ِشَِا ُؤ َك ِشَِا ًء ال يُغَا ِد ُر‬
• “Hilangkanlah penyakit wahai Rab sekalian
manusia, dan berilah kesembuhan, Engkaulah
Yang Maha Menyembuhkan, tidak ada
kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu,
dengan kesembuhan yang tidak menyisakan
penyakit yang lain.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
• ‫ب ْالعَ ْر ِش ْالعَ ِظ ِيم أ َ ْن يَ ْش ِِيَ َك‬ َ ‫َّللا ْالعَ ِظ‬
َّ ‫يم َر‬ َ َّ ‫أ َ ْسأ َ ُل‬
• “Saya memohon kepada Allah Yang Maha
Agung, Rabb ‘Arsy yang Agung, agar Dia
menyembuhkannya.” Pasti Allah akan
menyembuhkannya. (Dishahihkan oleh
Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud
BIAYA BEROBAT

74
BIAYA PENGOBATAN SI SAKIT(tahapan)

• Ditanggung oleh si sakit (ayah)


• Ditanggung oleh ayahnya (anak/istri), lalu
• Ditanggung oleh keluarga dan kerabatnya ;
Allah berfirman: "... Orang yang mampu menurut
kemampuannya dan orang yang miskin menurut
kemampuannya (pula) ..." (QS.al-Baqarah: 236)
• "... Allah tidak memikulkan beban kepada
seseorang melainkan (sekadar) apa yang Allah
berikan kepadanya ..." (QS.ath-Thalaq: 7)

75
BIAYA BEROBAT
• Ditanggung oleh negara (bila tidak yang
menanggungnya),
• Dasarnya:
– hadis:”setiap kamu adalah pemimpin dan
setiap pemimpin akan dimintai
Pertanggungjawabannya

76
BLOK KEDOKTERAN
KELUARGA
2016

FUNGSI KELUARGA DALAM


ISLAM
definisi keluarga
( Kamus Besar Bahasa Indonesia : 536 )

• a) Keluarga terdiri dari ibu dan bapak


beserta anak-anaknya,
• b) Orang yang seisi rumah yang menjadi
tanggungan,
• c) Sanak saudara,
• d) Satuan kekerabatan yang sangat
mendasar dalam kekerabatan.
DEFINISI KELUARGA
(Hamzah Ya’qub ( hal: 146 )

• Keluarga adalah persekutuan hidup


berdasarkan perkawinan yang sah dari
suami dan istri yang juga selaku orang tua
dari anak-anaknya yang dilahirkan
Terma keluarga Dalam Alquran
• 1.‫اهل‬/ Ahlun
• 2. ‫قربى‬/ qurbaa
• 3. ‫عشيرة‬/ ‘Asyirah
1.‫اهل‬/ Ahlun
• Al-Raghib ( hal : 37 ) ada dua Ahlun: Ahlu al-Rajul dan Ahlu al-
Islam.
• Ahlu al-Rajul adalah keluarga yang senasab seketurunan, mereka
berkumpul dalam satu tempat tinggal, ditunjukan dengan ayat qs
attahrim :6; qu anfusakum wa ahlikum naran (jagalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka). Shawi ( 4 , hal : 290 ) menyebutkan
‘Ahli’ tersebut adalah istri dan anak-anak serta yang dikaitkan
dengan keduanya.
• Ahlu al-Islam adalah keluarga yang seagama , ditunjukan dengan
ayat hud :40 dan 46. Shawi ( 2, hal : 268 ) menjelaskan keluarga
yang dimaksud ialah seorang istrinya yang iman ‘ bernama Aminah’
dan anak anaknya yang iman, sementara seorang istrinya lagi yang
kafir dan anaknya yang kafir yaitu ‘Kan’an’ tidak termasuk keluarga.
Ahlu al-Rajul :QS ATTAHRIM :6
• { ‫اس‬ ُ َّ‫ارا َوقُو ُد َها الن‬ً َ‫س ُك ْم َوأ َ ْه ِلي ُك ْم ن‬
َ ُ‫ين آ َ َمنُوا قُوا أ َ ْنف‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الَّ ِذ‬
َ ُ‫َّللا َما أ َ َم َر ُه ْم َويَ ِْعَل‬
‫ون‬ َ َّ ‫ون‬ ُ ‫ظ ِش َدا ٌد َال يَ ْع‬
َ ‫ص‬ ٌ ‫علَ ْي َها َم َالئِ َكةٌ ِغ َال‬
َ ُ‫ارة‬ َ ‫الح َج‬ِ ‫َو‬
َ ‫َما يُؤْ َم ُر‬
‫ون‬
• 6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap
apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan
Ahlu : seagama (Qs. Hud : 40)
• Hatta idza ja-a amrunah wafarat tannur
qulnahmil fiha min kulli jauzainisnaini wa ahlaka
illa man sabaqa alaihil qoulu waman aman,
wama amana ma’ahu illa qalil
• 40. hingga apabila perintah Kami datang dan
bumi telah memancarkan air, Kami berfirman:
"Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-
masing binatang sepasang (jantan dan betina),
dan keluargamu kecuali orang yang telah
terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan
pula) orang-orang yang beriman." dan tidak
beriman bersama dengan Nuh itu kecuali
sedikit.
Ahlu : seagama QS HUD : 46
• Qala ya nuhu innahu laysa min ahlika, innahu
amalun ghoiru soleh, fala tas alni ma laysa laka
bihi ilmu inni a’idzuka an takuna minal jahilin
• 46. Allah berfirman: "Hai Nuh, Sesungguhnya
Dia bukanlah Termasuk keluargamu (yang
dijanjikan akan diselamatkan), Sesungguhnya
(perbuatan)nya[722] perbuatan yang tidak baik.
sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku
sesuatu yang kamu tidak mengetahui
(hakekat)nya. Sesungguhnya aku
memperingatkan kepadamu supaya kamu
jangan Termasuk orang-orang yang tidak
berpengetahuan."
2. ‫قربى‬/ qurbaa
• Shawi ( 1, hal : 65 ) menyebutkan bahwa qurbaa
adalah keluarga yang ada hubungan
kekerabatan baik yang termasuk ahli waris
maupun yang tidak termasuk,
– yang tidak mendapat warits, tapi termasuk keluarga
kekerabatan seperti pada ayat, an-Nisa: 7, waidza
hadaral qismata ulul qurbaa
– dan keluarga kerabat yang bersipat umum, yang ada
hubungan kerabat dengan ibu dan bapak, seperti
pada ayat al-Baqarah: 8 wabil walidaini ihsanan wa
dzil qurba
3. ‫عشيرة‬/ ‘Asyirah
• Al-Raghib ( hal: 375 ) menyebutkan,
‘Asyirah adalah keluarga seketurunan
yang berjumlah banyak , hal itu berasal
dari kata ‘Asyirah dan kata itu
menunjukan pada bilangan yang banyak,
seperti pada ayat QS attaubah 24; wa
azwajukum wa ‘asyiratukum
Fungsi Keluarga dalam Islam
• 1.Mendirikan rumah tangga yang bahagia,
menurut Islam
• 2.Mendidik anak dan memeliharanya dari
neraka
• 3.Memenuhi hak berbakti pada ibu dan
bapak
• 4.Menghubungi tali silaturahmi dan
berlaku ihsan terhadap kerabat
• 5.Menyelesaikan hak orang yang dinafkahi
1.Mendirikan rumah tangga yang
bahagia, menurut Islam
• Arrijalu qawwamun alan nisa bima fadhdhalallahu
ba’dhohum ’ala ba’dh wabima anfaquh min amwalihim
fashsholihatu qanitatun hafizotun lil ghobi bima
hafizollahu (Qs ann-nisa 34)
• Mas tafadal mukminu ba’da taqwallahi khoirun lahu min
jauzatin solihatin (Tidak ada yang berfaidah bagi mu’min
setelah taqwa kepada Allah yang lebih baik baginya
selain istri yang shalehah.) (Hadis ibn Majah)
• Kebahagiaan anak Adam ada tiga dan kesulitan anak
adam ada tiga: Kesenangan anak Adam: Istri yang
shalihah, tempat tinggal yang baik dan kendaraan yang
baik, kesulitan anak Adam ada tiga: Istri yang buruk,
tempat tinggal yang jelek dan kendaraan yang jelek
(risalah nikah)
2.Mendidik anak dan memelihara
ahli dari neraka
• Qs attahrim : 6
• Qs Taha : 132 ; wa’mur ahlaka bissolati
wastobir ‘alaiha
• Qs asysyu’ara : 4 ; wa andzir ‘asyiratakal
aqrabin
• Hadis : “akrimu awladakum wa hassinu
asma ahum /muliakanlah anak-anakmu
dan berilah mereka nama-nama yang
baik”(HR. ibn Majah)
3.Memenuhi hak berbakti pada ibu
dan bapak
• Qs. Al-baqarah : 83 ; wabil walidaini
ihsana wa dzil qurba
• Qs. Al-Isra : 23 ; wabil walidaini ihsanan
• Qs. Al-Isra : 25; waqul rabbir hamhuna
kama rabbayani soghiron
4.Menghubungi tali silaturrahmi
dan berlaku ihsan terhadap kerabat
• Qs. Al-isra : 26; atidzal qurba haqqahu
• Qs ar-ra’du : 20; walladzina yasiluna ma
amarallahu bihi ay yusol
• Hadis : man kana ya’minu billah wal
yawmil akhir falyashil rahimahu (muttafaq
‘alaihi)
5.Menyelesaikan hak orang yang
dinafkahi
• Qs. Attalaq : 7; liyunfiq dzu sa’atin min sa’atihi, waman
qudira ‘alaihi rizqahu falyunfiq mima atahullahu
• Qs albaqarah : 215; ma anfaqtum min khoirin falil
walidaini wal aqrabin
• Hadis :Jika seorang muslim berinfaq dengan satu infaq
dan ia mengharap (ridhanya ) itu merupakan shadaqah
(HR. Bukhari)
• Pelayanmu saudaramu siapa yang punya saudara di
bawah tangannya maka hendaklah ia memberi makan
dari apa yang ia makan dan memberi pakaian dari apa
yang ia pakai dan tidak boleh menuntut pekerjaan pada
mereka yang memberatkan mereka dan jika kamu
menuntut pada mereka pekerjaan maka hendaklah
kamu bantu mereka. (R al-Bukhari).

Você também pode gostar