Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
FUNGSI RESPIRASI
• UTAMA :
– Pertukaran gas
• O2 masuk
• CO2 keluar
• SEKUNDER
– Regulasi pH
– Pengendalian suhu
– Fungsi bicara
MEKANISME PERTAHANAN
SYST. RESPIRASI
1. CILIA
2. MUKUS
3. BATUK
4. BERSIN
ISTILAH HIPOKSIA
1. HYPOXIC HYPOXIA
→ HIPOKSIA OLEH KARENA PO2 DARAH
RENDAH
2. ANEMIC HYPOXIA
→ HIPOKSIA OLEH KARENA ∑ Hb <
3. STAGNANT (ISCHEMIC) HYPOXIA
→ HIPOKSIA OLEH KARENA ↓ SUPPLY DARAH
4. HISTOTOCIX HYPOXIA
→ HIPOKSIA OLEH KARENA KERUSAKAN
JARINGAN SEHINGGA TIDAK MAMPU
MENGGUANKAN O2 DARI KAPILER
MISALNYA KERACUNAN CIANIDA
Ventilasi: Pergerakan udara masuk dan
keluar paru
Respirasi External : Pertukaran gas antara
udara pada paru dan darah
• Transport oksigen dan karbondioksida pada
darah
Respirasi
Internal : Pertukaran gas antara
darah dan jaringan
Superior
• Conca nasal,
sinus paranasal,
faring
Inferior
• Laring
• Trakea
• Bronkus
• Alveoli
Conca Nasal (Rongga Hidung)
2 nostril
Dipisahkan oleh septum
Dinding CN dilapisi mukosa respirasi (menyaring,
menghangatkan, melembabkan udara), sel epitel batang,
bersilia, berlapis semu
Vestibulum---bgn CN berambut----menyaring partikel besar-
--tdk in ke SNB
Kantong nasolakrimalis (berhub dg kel. air mata)-----
menangis---mengalirkan airmata
FUNGSI HIDUNG
1. Menghangatkan
Penyesuaian suhu udara luar ke suhu dalam paru dengan adanya struktur
conchae dan septum
2. Melembabkan
Penyesuaian kelembaban udara dari rendah ke 98 %
3. Filter
Melaksanakan filter terhadap debu yang berukuran 5 mikron ke atas
1-3 merupakan fungsi air conditioning
4. Kekebalan
Kekebalan terhadap masuknya baksil yang ikut masuk bersama udara.
5. Indera penghidu
Sinus Paranasal
Menyekresi mukus
Membantu pengaliran air mata mll nasolakrimalis
Membantu menjaga permukaan rongga hidung tetap bersih
dan lembab
Wilayah pembau di bagian posterior hidung---inferior
palatum kribriform, bagian superior septum nasal, bagian
superior konka hidung.---reseptor in epitel pembau----
merasakan sensai bau
Faring (Tekak)
Pipa berotot---mula dr dasar tengkorak & akhir
persambungan esofagus dan batas tlg rawan krikoid
Terdiri atas 3 bagian:
Nasofaring
Orofaring
Laringofaring
Laring (Tenggorok)
Terletak di antara faring dan trakea
Tersusun atas 9 kartilago disatukan ligamen & otot rangka pd tlg hiohid (bagian atas) dan
trakea (dibawah)
Diatas kartilago tiroid terdapat epiglotis---berupa katup berfungsi menutup laring saat
menelan makanan
• Zona
respirasi :
bronkhiolus
respiratorius-
alveoli
Percabangan Tracheobronchial
• Zona Konduktif
– Trakea sampai ke bronchiolus terminal
– Bersilia membersihkan debris
– Memiliki cincin tulang rawan Saluran napas (death
space/ruang rugi)
– Kartilago terbukanya sistem
– Otot polos kontrol diameter saluran
• Zona respirasi : unit respiratorik
– Bronchioles Respiratorius s/d alveoli
– Tempat pertukaran gas
Alveoli & Membran Respirasi
ALVEOLUS
TERDIRI DARI :
1. DUCTUS ALVEOLARIS
2. SACCUS ALVEOLARIS
3. SEPTUM ALVEOLARIS
POSISI BERDIRI
Tek rendah tdk mampu menyuplai darah ke apeks paru thd kekuatan gaya
gravitasi
Paru terbagi menjadi 3 bagian:
Atas : suplai darah buruk
Bawah : suplai darah maksimal
Diantaranya: suplai darah sedang
Pola Perfusi dipengaruhi tek arteri pulmonal, tekanan alveolar, dan gravitasi
Conti….
Setiap lobus paru menerima 1 arteriola dan satu
venula
Masukke jar kapiler yg mengelilingi alveoli scr lgs dlm
membran respiratorius
Mekanisme tambahan, sel2 endotelium kapiler
alveoli sumber utama enzim ACE (angitensin-
converting enzyme)
Ke sirkulasi sng angiotensin I-----angitensin II (peran
penting regulasi vol dan TD)
Pulmo
Organ elastis, berbentuk kerucut, terletak dalam
rongga thorak
Kedua paru dipisahkan mediastinum sentral (berisi
jantung, PD besar)
Ka > ki
5 lobus
3 ka (Lobus superior, medial, inferior)
2 ki (Lobus superior dan inferior)
Otot tambahan:
- m. Sternocleido
mastoideus
- m. Scalenus
Inspirasi
Otot utama:
1. Diafragma n phrenicus (Cervical
3,4,5)
2. m. intercotalis externus n intercosta
Otot tambahan
Jika inspirasi dalam
1. m. Sternocleido mastoideus
mengangkat sternum ke atas
2. m. Scalenus mengangkat costa 1,2
EKSPIRASI
Diafragma relaksasi
Otot-otot di abdomen : a.l m rectus abdominis
menarik ke arah bawah pd costa bag bawah
M. Intercostalis internus
PROSES INSPIRASI
• Recoil paru
– Menyebabkan alveoli kolaps akibat
• Recoil Elastic dan tegangan permukaan surface tension
– Surfaktan: mengurangi kecenderungan paru untuk
kolaps
• Tekanan pleura
– Tekanan negatif pada pleura menyebabkan alveoli
mengembang
– Pneumothorax adalah terdapatnya hubungan antara
rongga pleura dan udara sehingga kehilangan tekanan
pleura
Compliance
– Edema Pulmonary
• Residual volume
– vol sisa yg ada di paru stlah ekspirasi kuat (± 1200 ml)
– RV ini ptg k/ di alv akan tetap ada udara, shg kdr O2 &
CO2 di drh tidak berubah dg cepat setiap kali bernapas
Kapasitas Pulmonal
Inspiratory capacity
VT + IRV
Functional residual capacity
ERV + RV
Vital capacity
IRV + TV + ERV
Kapasitas Paru Total
IRV + ERV + TV + RV
Volume dan Kapasitas Pulmonal
Ventilasi Alveolar dan Ventilasi dalam1
menit
• Ventilasi menit : jumlah total udara baru yang masuk ke dalam sal
pernapasan per menit (TV x frekuensi respirasi) 500 ml X 12
x/menit = 6 lt/menit
• Frekuensi napas: Jumlah napas per menit
• Anatomic dead space: bagian dari sistem respirasi dimana tidak
terjadi pertukaran gas: Volume ± 150 ml (usia makin tua makin
banyak)
• Ventilasi Alveolar : banyaknya udara permenit yang masuk ke
dalam sistem respirasi, dimana terjadi pertukaran gas
ventilasi alveolar
Kecepatan ventilasi alveolar = ventilasi alveolar per
menit
adalah volume total udara baru yang masuk alveoli tiap
menit