1. Ayat yang menekankan agar meninggalkan generasi yang kuat, bukan yang lemah (an-nisa:9) “dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. 2. Ayat Al-Quran yang menekankan agar merencanakan keluraga dengan menjaga kesehatan ibu dan anak, baik selama hamil, melahirkan, menyusui, dan mengasuhnya. Seperti dianyatakan dalam ayat Al-Quran : kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya aalah tiga buluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa : “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku supaya aku dapat berbuat amal yang shaleh yang Engkau ridlai ; berilah kebaikan kepadaku dengan (membeir kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang bersersah diri “(Al-ahqaf :15) 7.2 ber-KB hukumnya Haram Ulama menolak KB alasannya : 1. KB sama dengan pembunuhan bayi 2. KB merupakan metode tidak wajar (non alamiah) dan bertentangan dengan fitrah 3. KB mengindikasikan pada ketidakyakinan akan perintah dan ketentuan Tuhan 4. KB berarti mengabaikan doa Nabi agar umat islam memperbanyak jumlahnya 5. KB akan membawa petaka konsekuensi-konsekuensi sosial 6. KB adalah suatu jenis konspirasi Imperialis Barat terhadap negara-negara yang berkembang 8. Metode ber-KB Secara garis besar, ada tiga metode KB yang digunakan yaitu tanpa alat bantu, menggunakan alat bantu, dan sterilisasi. Secara global dibagi dalam dua kategori yang sifatnya sementara dan permanen Menurut para ulama yang membolehkan KB, menggunakan cara atau alat kontrasepsi yang tidak dipaksakan, menggunakan alat yang ridak bertentangan dengan batasan syariat islam dan disepakati oleh suami istri. Ber-KB menggunakan alat kontrasepsi yang bersifat sementara di sini, diantaranya dengan kondom, diafragma, penutup serviks, spreimisida, implan atau susuk, KB, suntikan, intravag/tisu KB, IUD 9. Padangan ulama indonesia tentang KB a. KB tanpa Alat menurut lembaga Fatwa di Indonesia Secara umum ulama membolehkan KB menggunakan Kb dan alat yang bersifat sementara, bukan yang permanen. Sebagaimana telah disinggung diatas bahwa polemik tentang hukum ‘azl merupakan masalah khilafah warisan ulama klasik. Pangkal khilafiah mereka dikarenakan adanya nash Hadis yang kontradiktif. Ulama yang menghalalkannya berlasan pada Hadis taqiri yang diriwayatkan oleh Jabir bahwa ‘azl pernah dilakukan oleh sebagian sahabat. Sedangkan ulama yang melarangnya berdalil pada jawaban Nabi ketika ditanya tentang ‘azl merupakan bentuk pembunuhan terselubung.