Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DENGAN OS KERATITIS
Disusun oleh :
Pritami G99141112
Sylva Medika P G99141113
Faris Kharuddin S G99141114
Icha Dithyana G99141115
Rio Nanda P G99141116
IDENTITAS
Nama : Ny. W
Umur : 42 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Cleaning Service
Alamat : Gayamdompo, Karanganyar
Tgl. Pemeriksaan : 23 Maret 2015
No. Rm : 01168373
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien juga mengeluh mata kirinya sering merasa silau saat melihat
cahaya. Sejak saat itu, mata kiri pasien selalu nrocos dan terasa nyeri.
Pasien mengaku memberikan obat tetes mata bebas yang dibelinya di
apotik. Namun, keluhan tidak berkurang. Mengetahui gejala tidak
berkurang, lalu pasien ke rumah sakit dr. Moewardi. Pandangan dobel
(-), nrocos (-/+), blobok (-/+), gatal (-), nyeri (-/+), cekot (-), pusing (-),
demam disangkal
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
OD OS
Proses - Radang
Lokalisasi - Susp media refrakta
Sebab - Trauma
Perjalanan - Akut
Komplikasi - Belum ditemukan
PEMERIKSAAN FISIK
Kesan umum
Keadaan umum baik, compos mentis, gizi kesan cukup
Vital Sign
T : 120/70 mmHg Rr : 18x/menit
N : 80x/menit t : 36,5 C
PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
OD OS
Visus Sentralis Jauh 6/6 6/10
Pinhole tidak dilakukan perbaikan 6/6
Koreksi tidak dilakukan S -0,25 >6/6
Refraksi non refraksi non refraksi
Visus Perifer
Konfrontasi test tidak dilakukan tidak dilakukan
Proyeksi sinar baik baik
Persepsi warna
Merah baik baik
Hijau baik baik
C. Pemeriksaan Obyektif
1. Sekitar mata
Tanda radang tidak ada tidak ada
Luka tidak ada tidak ada
Parut tidak ada tidak ada
Kelainan warna tidak ada tidak ada
Kelainan bentuk tidak ada tidak ada
2. Supercilium
Warna hitam hitam
Tumbuhnya normal normal
Kulit sawo matang sawo matang
Geraknya dalam batas normaldalam batas normal
3. Pasangan Bola Mata dalam Orbita
Heteroforia tidak ada tidak ada
Strabismus tidak ada tidak ada
Pseudostrabismus tidak ada tidak ada
Exophtalmus tidak ada tidak ada
Enophtalmus tidak ada tidak ada
Anopthalmus tidak ada tidak ada
6. Kelopak mata
• Gerakannya dalam batas normal dalam batas normal
• Oedem tidak ada tidak ada
• Hiperemis tidak ada tidak ada
• Entropion tidak ada tidak ada
• Ekstropion tidak ada tidak ada
7. Sekitar saccus lakrimalis
Oedem tidak ada tidak ada
Hiperemis tidak ada tidak ada
12. Cornea
Ukuran 12 mm 12 mm
Limbus jernih jernih
Permukaan rata tidak rata
Sensibilitas normal normal
Keratoskop (Placido) normal normal
Fluoresin Test tidak dilakukan tidak dilakukan
Injeksi perisilier tidak ada ada
Infiltrat tidak ada ada
15. Pupil
Ukuran 3 mm 3 mm
Bentuk bulat bulat
Tempat sentral sentral
Reflek direct (+) (+)
Reflek indirect (+) (+)
Reflek konvergensi tidak dilakukan tidak dilakukan
16. Lensa
• Ada/tidak ada ada
• Kejernihan jernih jernih
• Letak sentral sentral
• Shadow test (-) (-)
OD OS
Visus sentralis jauh 6/6 6/10
Koreksi tidak dilakukan S -0,25 >6/6
Kornea dalam batas normal infiltrat, injeksi
perikornea, permukaan tidak rata
OD OS
DIAGNOSIS BANDING
OS keratitis
OS keratokonjungtivitis
OS Uveitis
OS konjungtivitis
OS Ulkus kornea
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Medikamentosa
floxa ED 6 dd gtt 1 OS
Na Diclofenac 2x50 mg
Nonmedikamentosa
Edukasi pasien untuk menghindari paparan debu
Edukasi agar pasien tidak mengucek mata jika terasa gatal
Edukasi untuk memakai alat pelindung (APD) seperti
kacamata yang tertutup saat melakukan aktivitas (bekerja)
PROGNOSIS
OS
Ad vitam Bonam
Ad sanam Dubia ad Bonam
Ad fungsionam Dubia ad Bonam
Ad cosmeticum Dubia ad Bonam
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Keratitis adalah suatu peradangan kornea yang
disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur.
Menurut kausanya:
1. Bakteri :
2. Jamur
3. Virus :
4. Defisiensi vitamin A
Keratitis superfisial
Keratitis Interstinal
Jamur
Disesuaikan dengan hasil kultur dan hasil empiris
Natamycin E.D untuk jamur berfilamen
Fluconazole E.D untuk jamur candida
AmphotericinB E.D untuk kasus yang tidak bereaksi dengan
obat
Alergi
Pemberian antihistamin oral
Pemberian tetes mata yg mengandung antihistamin dan
vasokonstriktor
Imunoterapi alergen
PROGNOSIS
Dengan pengobatan adekuat keratitis sembuh tanpa bekas, tapi dapat
menimbulkan jaringan parut pada kornea terutama bila infiltrat
mengenai stroma kornea.
• Jaringan sikatrik pada kornea dibagi menurut ketebalannya, yakni :
1. Nebula, yaitu jaringan sikatrik tipis, tampak dengan
pemeriksaan lampu celah
2. Makula, lebih tebal dan tampak dengan pemeriksaan
lampu senter
3. Lekoma, jaringan sikatrik tebal dan terlihat dengan mata
biasa.
Lapisan ini
Tanpa pengobatan Selanjutnya
Karena infiltrat yang merupakan lapisan
yang baik, keratitis mengalami perforasi
masuk ke dalam, yang kuat dan sampai terjadi
dapat berlanjut
mencapai lapisan akibatnya pada endopthalmitis yang
menjadi ulkus
descement. tekanak bola mata berakhir dengan
kornea.
maka muncul pthosis bulbi.
descemetocele
TERIMA KASIH