Você está na página 1de 9

 Deposito adalah produk simpanan di bank yang

penyetorannya maupun penarikannya hanya bisa


dilakukan pada waktu tertentu saja.
 Penarikan deposito hanya dapat dilakukan pada saat
tertentu, menurut jatuh temponya. Misal: 1, 2, 6, 12,
18 atau 24 bulan.
 Apabila dana yang disimpan diambil sebelum
waktunya, maka siap-siap lah untuk terkena denda
penalti.
 Jangka waktu pengambilan deposito juga dapat
diperpanjang secara otomatis dengan menggunakan
sistem ARO (Automatic Roll Over).
1. Deposito Berjangka,
2. Sertifikat Deposito
3. Deposito on Call
Deposito Berjangka
Adalah jenis deposito yang paling sering
digunakan. Sesuai namanya, ciri khas dari deposito
berjangka adalah jenis tabungan berjangka yang
dimunculkan menurut jangka waktu tertentu mulai
dari 1, 2, 3, 6, 12, 18, atau 24 bulan sesuai dengan
tanggal yang telah disepakati antara nasabah dan
pihak bank.
Sertifikat Deposito
Adalah simpanan dana yang diberikan pada
nasabah dengan jangka waktu 3, 6, atau 12 bulan
yang disertai dengan sertifikat.

Deposito On Call
Deposito on call adalah tabungan berjangka
dengan waktu minimal tujuh hari atau paling lama
kurang dari satu bulan.
Deposito ini diterbitkan dengan diatasnamakan
oleh nasabah dan dalam jumlah yang besar.
Besarnya bunga bisa dihitung perbulan tergantung
negosiasi antara nasabah dengan pihak bank.
Kelebihan :
1. Sarana investasi yang baik (Dijamin oleh
LPS/Lembaga Penjamin Simpanan)
2. Suku bunga lebih tinggi (Suku bunga lebih tinggi
daripada jenis tabungan biasa)
3. Bunga deposito mudah diakses (Nasabah masih
bisa menerima pendapatan rutin dalam bentuk
pembayaran pada interval waktu tertentu)
4. Risiko kerugian kecil (LPS akan menjamin dana
setiap nasabah hingga 2 Milyar dengan suku
bunga maks 7,5% jika bank tempat nasabah
berinvestasi mengalami kebangkrutan)
Kekurangan :
1. Imbal hasil rendah (imbal hasil yang bisa diberikan
dari deposito tergolong rendah atau paling rendah
diantara bentuk investasi lainnya)
2. Lemah terhadap inflasi (Bunga deposito bisa menjadi
tidak ada artinya ketika terjadi inflasi yang tinggi)
3. Nilai investasi tidak bisa bertambah
4. Akses terbatas (Tidak dapat diambil sebelum jatuh
tempo)
1. Pastikan bank memiliki reputasi yang baik
2. Suku bunga deposito
3. Tentukan jangka waktu deposito
4. Waspada bunga deposito yang terlalu tinggi
5. Pilih persyaratan yang paling mudah
6. Penarikan dana sebelum jatuh tempo

 Sejauh ini, beberapa bank yang banyak dipilih


nasabah untuk berinvestasi dalam bentuk
deposito diantaranya adalah Bank BTPN, May
Depo Bank Mayapada, Panin Bank, BJB, dan
Permata Bank.
Bunga Deposito = Jumlah uang simpanan x Suku bunga x Pajak
deposito x Jumlah hari / 365
Atau
Bunga Deposito = Jumlah uang simpanan x suku bunga x jumlah
hari/365
Pajak = Pajak deposito x bunga deposito

Contoh:
Ny. Sufa ingin mendepositokan uangnya sebesar
Rp100 juta dengan jangka waktu 3 bulan dengan
ketentuan bahwa bunga yang ditetapkan adalah 5,75%
serta pajak sebesar 20%. Bagaimana Bank mencatat
transaksinya dan Berapa bunga yang diperoleh Ny.Sufa
?

Você também pode gostar