Você está na página 1de 25

MASALAH-MASALAH

K E S E H ATA N PA D A B AY I
DAN ANAK

N I K E N A N DA L A S A R I
MONGOLIAN SPOT

• Pigmentasi keabu-abuan atau kebiru-biruan, biasanya diregio lumbo sacral, ttpi dpt terjadi di
tempat lain pada badan & anggota gerak.
• Memudar scr bertahap dgn bertambahnya usia
• Tidak perlu pengobatan
IKTERUS NEONATORUM/HIPERBILIRUBINEMIA
• Ikterus adalah suatu gejala diskolorasi kuning pada kulit, konjungtiva dan mukosa akibat
penumpukan bilirubin (Suryanah,2006).
PENYEBAB IKTERUS:
• Produksi bilirubin yang berlebihan
• Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi hepar
• Gangguan transportasi dalam metabolisme
• Gangguan dalam ekskresi
IKTERUS FISIOLOGIS
Ikterus yg timbul pd hari kedua & ketiga serta tdk mempunyai dasar patologis
TANDA-TANDA :
• Timbul pada hari kedua & ketiga
• Kadar bilirubin indirek tidak melebihi 10 mg% pada neonatus cukup bulan & 12,5 mg% pd
neonates kurang bulan.
• Kadar bilirubin direk tdk melebihi 1 mg%
• Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tdk melebihi 5 mg% perhari
• Ikterus menghilang pd 10 hari pertama
IKTERUS PATOLOGIS
Ikterus patologis adalah ikterus yg mempunyai dasar patologis atau kadar bilirubin mencapai suatu
nilai yg disebut hyperbilirubinemia.
TANDA-TANDA :
• Ikterus terjadi dlm 24 jam pertama
• Kadar bilirubin indirek melebihi 10 mg% pd neonates cukup bulan atau melebihi 12,5 mg% pd
neonates kurang bulan
• Kadar bilirubin direk melebihi 1 mg%
• Peningkatan bilirubin lebih dari 5 mg% perhari
• Ikterus menetap sesudah 2 minggu pertama
• Mempunyai hubungan dengan proses hemolitik
PENATALAKSANAAN IKTERUS FISIOLOGIS
• Tdk memerlukan penanganan khusus krn ikterus akan menghilang pd hari ke 10
• Perawatan bayi sehari-hari :
• Memandikan, merawat tali pusat, pemberian minum yg mencukupi sangat diperlukan oleh bayi
krn dpt membantu utk mengekskresi bilirubin.
• Menjemur bayi dibwh sinar matahari selama kurang lebih ½ jam yaitu ¼ jam tidur terlentang &
¼ jam tidur telungkup & bayi dlm keadaan telanjang.
• Apabila terdpt tanda-tanda patologis segera di rujuk ke RS.
PENATALAKSANAAN IKTERUS PATOLOGIS

LIGHT THERAPY: menurunkan kadar bilirubin indirek dalam serum


Persediaan alat – alat :
Lampu fluoresensi dengan gelombang sekitar 425 -475. Jarak antara sumbu
cahaya dan bayi sekitar 18 inci, diantara sumber cahaya dan bayi ditempatkan kaca
infleksi untuk menahan sinar ultraviolet (U.V) yg bercahaya. Lampu digunakan
selama 200 jam penyinaran kmdn hrs diganti.
GUMOH/REGURGITASI
Regurgitasi adalah keluarnya kembali (tumpah/gumoh) susu yg telah ditelan ketika atau beberapa
saat setelah minum susu botol/menyusui & dlm jumlah hanya sedikit.
PENYEBAB
• Anak/bayi yg sudah kenyang
• Posisi bayi saat menyusui
• Posisi botol
• Terburu-buru/ tergesa-gesa
PENATALAKSANAAAN
• Memperbaiki teknik menyusui
• Memperbaiki posisi botol saat menyusui
• Segera sendawakan bayi sesaat stlh minum.
ALERGI SUSU SAPI
Alergi susu sapi merupakan gangguan yang menunjukkkan reaksi gastrointestin sistemik dan local
yang merugikan terhadap protein susu sapi
TANDA GEJALA:
• Diare
• Muntah
• Kolik
• Nyeri abdomen
• Menangis berlebihan
PENATALAKSANAAN:
• Menghilangkan semua produk susu dari makanan dan minuman bayi
• Mengganti susu sapi dengan susu soya
• Ibu yang menyusui dilarang untuk mengkonsumsi produk susu sapi
INTOLERANSI LAKTOSA
Intoleransi laktosa merupakan akibat sekunder dari kerusakan lumen usus, yang mengurangi atau
menghancurkan enzim lactase.
TANDA DAN GEJALA:
• Nyeri abdomen
• Kembung
• Flatulen
• Diare
PENATALAKSANAAN
• Ganti susu sapi dengan susu kedelai
• Batasi konsumsi susu satu gelas perhari
• Makan keju atau yoghurt sebagai pengganti susu
NYERI ABDOMEN PAROKSISMAL (KOLIK)
• Kolik umumnya digambarkan sebagai nyeri atau kram abdomen yang dimanifestasikan dengan
menangis keras dan menarik tungkai ke atas abdomen.
• Kolik lebih sering terjadi pada bayi muda dibawah usia 3 bulan
• Penyebab yang paling potensial adalah pemberian makanan yang terlalu cepat, terlalu banyak,
menelan terlalu banyak udara, teknik pemberian makan yang tidak benar.
PENATALAKSANAAN:
• Penggantian susu formula
• Penggunaan obat sedative, antispasmodic
• Sendawakan bayi setelah menyusu dan makan
• Pemberian minyak telon atau kayuputih untuk memberikan rasa nyaman bayi
• Pemberian kompres hangat di abdomen
GAGAL TUMBUH
• Gagal tumbuh merupakan tanda pertumbuhan yang tidak adekuat akibat ketidakmampuan
memperoleh atau memanfaatkan kalori yang diperlukan tubuh untuk tumbuh
• Salah satu parameter yang paling umum adalah berat badan dan tinggi badan yang berada dibawah
persentil kelima yang sesuai dengan usia anak
Faktor penyebab gagal tumbuh:
1. Kemiskinan
2. Kepercayaan kesehatan / pengasuhan anak
3. Pengetahuan nutrisi yang tidak adekuat
4. Stress keluarga
5. Penolakan makan
6. ASI tidak mencukupi
Penatalaksanaan;
1. Mengatasi malnutrisi
2. Program makanan tambahan
SUDDEN INFANT DEATH SYNDROME (SIDS)
• SIDS didefinisikan sebagai kematian bayi mendadak dibawah usia 1 tahun
• Penyebab SIDS masih belum diketahui
• Ibu yang merokok baik saat masa prenatal atau pascanatal telah dicurigai sebagai penyebab SIDS
• Tidur dengan posisi tengkurap dapat meningkatkan resiko terjadinya SIDS kecuali pada bayi
yang mengalami refluks gastroesofageal
AUTISME

• Autisme adalah gangguan perkembangan kompleks pada fungsi otak yang


disertai dengan deficit intelektual dan perilaku
• Autisme dimanifestasikan pada masa bayi dan awal masa kanak-kanak terutama
sejak usia 18 sampai 30 bulan.
ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVE
DISORDER (ADHD)
TETRALOGY OF FALLOT (TOF)
Tetralogi of falot (TOF) adalah kelainan jantung congenital dengan gangguan sianosis yang di tandai
dengan kombinasi 4 hal yang abnormal meliputi Defek septum ventrikel, stenosis pulmonal,
overriding aorta, dan hipertrofi ventrikel kanan.
TOF merupakan penyakit jantung bawaan jantung (sianotik) yang terdiri dari 4 kelainan yaitu :
1. Defek Septum Ventrikel ( lubang pada septum antara ventrikel kiri dan kanan)
2. Stenosis pulmonal (penyempitan pada pulmonalis) yang menyebabkan obstruksi aliran darah
dari ventrikel kanan ke arteri pulmonal.
3. Transprosisi/oferreding aorta (katub aorta membesar dan bergeser ke kanan sehingga
terletak lebih kanan, yaitu di septum interventrikuler)
4. Hipertrofi ventrikel kanan (penebalan otot ventrikel kanan)
ETIOLOGI TOF:
• Berbagai jenis penyakit genetic : kelainan kromosom
• Anak yang lahir sebelumnya menderita penyait jantung bawaan.
• Adanya penyakit tertentu dalam keluarga seperti : DM, hipertensi, penyakit jantung atau
kelainan bawaan.
• Riwayat kehamilan ibu: konsumsi obat-obatan, KB oral atau suntik
• MANIFESTASI KLINIS
• Sianosis menetap
• Sianosis muncul setelah berusia beberapa bulan, jarang tampak pada saat lahir,bertambah berat
secara progresif.
• Serangan hypersianotik ( blue spell )
• Peningkatan frekuensi dan kedalaman pernafasan
• Iritabilitas system syaraf pusat yang dapat berkembang sampai lemah dan pingsan dan akhirnya
menimbulkan kejang ( spells ) ,stroke dan kematian ( terjadi pada 35 % ).
• Jari tabuh ( clubbing fingger )
• Pada awal tekanan darah normal,dapat meningkat setelah beberapa tahun mengalami sianosis dan
polisitemia berat.
• Gagal tumbuh
• Penurunan toleransi terhadap gerakan
• Peningkatan dyspnea
• Asidosis
• Murmur pada batas atas strernum kiri
PENATALAKSANAAN
• Penanggulangan sianosis
• Pengurangan sesak
• Pembedahan
KASUS
An. M usia 6 tahun dibawa ke RS oleh ibunya dengan keluhan ujung jari tangan dan bibir membiru
tidak berkurang. Sejak 5 tahun SMRS pasien sering kesulitan menyusu. Pasien hanya menyusu 1
sampai 2 teguk kemudian tampak kelelahan kemudian tertidur dan setengah sampai 1 jam
kemudian pasien menangis dan menyusu lagi. Sejak 3 tahun SMRS, ibu pasien mengeluh pasien
tampak membiru jika menangis kuat, badan pasien menjadi lemas jika kelelahan dan jari – jari
pasien tampak biru. Keluhan membiru tidak terjadi jika pasien dalam keadaan istirahat atau tidak
dalam aktifitas yang melelahkan. Pasien dibawa ke dokter di Tembilahan untuk mengetahui
penyakitnya. Dokter mengatakan jantung pasien mengalami sedikit kebocoran. Sejak 1 tahun
SMRS pasien sering merasa mudah sesak dan lelah terutama jika beraktifitas berat seperti berlari.
Saat sesak terjadi, pasien lebih nyaman memposisikan dirinya dengan posisi jongkok atau posisi
lutut menyentuh dada untuk mengurangi keluhan tersebut. Pemeriksaan TTV: TD =100/60 mmHg,
Suhu = 36,8 C, Nadi =110 x / menit regular, RR = 22 x / menit.

Você também pode gostar