Dokumen tersebut membahas berbagai perlukean jalan lahir seperti robekan perineum, hematoma vulva, robekan dinding vagina, dan robekan serviks serta cara penanganannya. Robekan perineum dibedakan menjadi 4 tingkat berdasarkan lokasi dan parahnya cedera, sedangkan robekan dinding vagina dan serviks harus dijahit atau dirujuk ke rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas berbagai perlukean jalan lahir seperti robekan perineum, hematoma vulva, robekan dinding vagina, dan robekan serviks serta cara penanganannya. Robekan perineum dibedakan menjadi 4 tingkat berdasarkan lokasi dan parahnya cedera, sedangkan robekan dinding vagina dan serviks harus dijahit atau dirujuk ke rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas berbagai perlukean jalan lahir seperti robekan perineum, hematoma vulva, robekan dinding vagina, dan robekan serviks serta cara penanganannya. Robekan perineum dibedakan menjadi 4 tingkat berdasarkan lokasi dan parahnya cedera, sedangkan robekan dinding vagina dan serviks harus dijahit atau dirujuk ke rumah sakit.
Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta PERLUKAAN JALAN LAHIR Robekan Perineum HematomaVulva Robekan dinding vagina Robekan serviks Ruptura uteri Robekan perineum
Tingkat I : robekan hanya pada selaput lendir vagina
dengan atau tanpa mengenai kulit perineum Tingkat II : robekan mengenai selaput lendir vagina dan otot perinei transversalis, tetapi tidak mengenai sfingter ani Tingkat III : robekan mengenai seluruh perineum dan otot sfingter ani 3a : < 50% ketebalan sfingter ani eksterna (SAE) 3b : >50% Ketebalan sfingter ani eksterna (SAE) 3c : Mengenai kedua sfingter ani eksterna dan interna Tingkat IV : robekan sampai mukosa rektum Tingkat I : robekan hanya pada selaput lendir vagina dengan atau tanpa mengenai kulit perineum
Robekan perineum tingkat I
dengan catgut secara jelujur atau jahitan angka delapan (figure of eight). Tingkat II : robekan mengenai selaput lendir vagina dan otot perinei transversalis, tetapi tidak mengenai sfingter ani
Robekan perineum tingkat II
Jika dijumpai pinggir robekan yang tidak rata atau bergerigi, harus diratakan lebih dahulu. Pinggir robekan sebelah kiri dan kanan dijepit dengan klem, kemudian digunting. Otot dijahit dengan catgut, selaput lendir vagina dengan catgut secara terputus-putus atau jelujur. Jahitan mukosa vagina dimulai dari puncak robekan, sampai kulit perineum dijahit dengan benang catgut secara jelujur Tingkat III : robekan mengenai seluruh perineum dan otot sfingter ani
Robekan perineum tingkat III
Dinding depan rektum yang robek dijahit kemudian fasia perirektal dan fasial septum rektovaginal dijahit dengan catgut kromik Ujung-ujung otot sfingter ani yang terpisah akibat robekan dijepit dengan klem, kemudian dijahit dengan 2 – 3 jahitan catgut kromik Selanjutnya robekan dijahit lapis demi lapis seperti menjahit robekan perineum tingkat II. Tingkat IV : robekan sampai mukosa rektum
• Robekan perineum tingkat IV
– Dianjurkan apabila memungkinkan untuk melakukan rujukan dengan rencana tindakan perbaikan di rumah sakit kabupaten/kota. Hematoma vulva • Bergantung pada lokasi dan besar hematoma. • Hematoma kecil cukup dilakukan kompres. • Hematoma besar dilakukan sayatan di sepanjang bagian hematoma yang paling terenggang. • Seluruh bekuan dikeluarkan sampai kantong hematoma kosong. • Dicari sumber perdarahan, perdarahan dihentikan dengan mengikat atau menjahit sumber perdarahan tersebut. • Luka sayatan kemudian dijahit. • Dalam perdarahan difus dapat dipasang drain. Robekan dinding vagina • Robekan dinding vagina harus dijahit. • Kasus kolporeksis dan fistula visikovaginal harus dirujuk ke rumah sakit. Robekan serviks