Você está na página 1de 48

LAPORAN KASUS

Kelompok 4:
1. Muh. Fiqhi H
2. Megawati Ananda Hasbi P
3. Putri Adhitya Ningrum
4. Putry Aprilla
5. Ardi Rahmansyah
6. Marini
7. Mustakim Burhan
8. Eka Lestari
Nama : Tn. MT
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tgl. Lahir : 30 Desember 1950
Agama : Islam
Alamat : Majene, Sulawesi Barat
Rumah Sakit : RSUH Lantai 4
MR : 077915
Tanggal Masuk : 30 November 2017
 Keluhan utama : batuk
 Anamnesis Terpimpin
Pasien datang dengan keluhan batuk yang dirasakan sejak +11 bulan
sebelum masuk rumah sakit dan memberat + 1 bulan terakhir. Batuk disertai
lendir berwarna putih. Riwayat sesak napas ada, nyeri dada tidak ada, batuk
darah tidak ada. Demam tidak ada. Riwayat demam tidak ada. Nafsu makan
menurun disertai penurunan berat badan.
Pasien juga mengeluhkan lemah pada keempat anggota gerak yang
telah dirasakan sejak +1 bulan sebelum masuk rumah sakit. Keluhan tersebut
dirasakan secara tiba-tiba. Awalnya pasien merasa lemah pada tangan dan
kaki sebelah kiri kemudian lemah seluruh anggota gerak. Pasien tidak
mampu berjalan secara mandiri. Pasien juga mengeluhkan sulit bicara dan
lidah pelo.
Keluhan mual ada, muntah tidak ada. Keluhan sakit kepala ada. BAB
dan BAK normal.
 Sebelumnya pasien berobat di RSUD Majene pada Maret 2017 dengan keluhan batuk dan
sesak dan didiagnosis dengan tumor paru. Bulan April 2017 pasien dirujuk ke RS Unhas
dan dilakukan biopsi. Pasien kemudian menjalani kemoterapi di RS Awal Bros. Pasien
menjalani kemoterapi sejak Mei 2017 sebanyak 6 siklus, dan berakhir pada 28 Oktober
2017.
 Riwayat merokok ada selama 35 tahun, 2 bungkus perhari (2x16x35=1.120 (Berat)).
 Riwayat pemeriksaan MSCT Thorax potongan axial coronal dan sagital tanpa dan dengan
kontras di RS Awal Bros pada 16 Agustus 2017 didapatkan massa tumor paru dextra
disertai atelektasis pari dextra dan efusi pleura dextra.
 Riwayat konsumsi OAT tidak ada.
 Riwayat hipertensi tidak ada.
 Riwayat diabetes mellitus disangkal
 Riwayat penyakit jantung koroner tidak ada
 Riwayat stroke tidak ada.
 Riwayat trauma kepala tidak ada.
 Riwayat keluarga: istri pasien meninggal karena tumor kandungan.
 Keadaan umum : Sakit sedang/ Gizi cukup/ GCS 15 E4M6V5
(compos mentis)
 Tekanan Darah : 120/70 mmHg
 Nadi : 78 x/menit, reguler, kuat angkat
 Pernapasan : 20 x/menit, Sp O2: 92% dengan O2
 Suhu : 36,3 °C
KEPALA
MATA : Sklera ikterik tidak ada, konjungtiva pucat tidak
ada, edema palpebra tidak ada
LEHER : Kaku kuduk tidak ada, pembesaran kelenjar
limfe tidak ada. DVS R+ 1 cmH2O
TELINGA : Otorrhea tidak ada
HIDUNG : Epistaksis dan rhinorrea tidak ada
MULUT :Bibir kering tidak ada, stomatitis tidak ada,
sianosis tidak ada
 THORAX
Inspeksi : Normochest, pergerakan napas hemithorax
dextra tertinggal.
Palpasi : Vokal fremitus menurun pada hemithorax dextra.
Perkusi : Pekak di hemithorax dextra, Sonor di hemithorax
sinistra.
Auskultasi :Bunyi napas vesikuler, menurun pada hemithorax
dextra, rhonki dan wheezing tidak ada di kedua
paru.
 JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung kanan linea parasternalis dextra, batas kiri
linea midclavicularis sinistra .
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni regular, bising tidak ada.
 ABDOMEN

Inspeksi : Datar, ikut gerak napas.


Auskultasi : Peristaltik ada, kesan normal
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani
 EKSTREMITAS : Ada edema pretibial
GCS E4M6V5
Fungsi kortikal Luhur dalam batas normal
Nn. Cranalis: Pupil bulat isokor, diameter 2,5 mm ODS, RCL/RCTL +/+
Nn. Cranialis lain: parese N. VII dan XII sinistra sentral, Parese VI dextra,
Parese N. III sinistra dextra, Refleks cornea -/+
Sensorik : dalam batas normal
Motorik:
Kekuatan 4 1 Tonus
N
Pergerakan
2 1

Refleks Fisiologis Refleks Patologis


- -
- -
Autonom : BAB dan BAK biasa, lancar.
Pemeriksaan Hasil Normal Pemeriksaan Hasil Normal

RBC 5.03(10^6/UL) 4.00 - 6.00 10^6/uL HCT 43.8% 37.0 - 48.0 %

HGB 13.8 (g/dL) 12.0 - 16.0 gr/dl PLT 236 (10^3/UL) 150 - 400 10^3/ul

MCV 87.1fL 80.0 - 97.0 fL GDS 92 mg/dl 80 - 180 mg/dl

MCH 27.4 pg 26.5 - 33.5 pg Kreatinin 0.7 mg/dl L(<1.3);P(<1.1)


mg/dl
WBC 15.98 (10^3/UL) 4.00 - 10.0 10^3/ul SGPT 100 U/L <41 U/L

NEUT 83.6% 52.0 - 75.0 % Natrium 139 136 – 145


LYMP 6.5% 20.0 - 40.0 % Kalium 4.1 3.5 – 5.1
MONO 8.5% 2.00 – 8.00 % Clorida 101 97 - 111
EOS 1.3% 1.00 - 3.00 %

BASO 0.1% 0.00 – 1.00 %


Pemeriksaan Hasil Normal Pemeriksaan Hasil Normal

RBC 4.71 (10^6/UL) 4.00 - 6.00 10^6/uL HCT 41.0% 37.0 - 48.0 %

HGB 12.9 (g/dL) 12.0 - 16.0 gr/dl PLT 230 (10^3/UL) 150 - 400 10^3/ul

MCV 87.0fL 80.0 - 97.0 fL Ureum 36 mg/dL 0 – 53 mg/dL

MCH 27.4 pg 26.5 - 33.5 pg Kreatinin 0.6 mg/dl 0.67 – 1.17 mg/dL

WBC 12.42 (10^3/UL) 4.00 - 10.0 10^3/ul SGOT 61 U/L <35 U/L

NEUT 77.7% 52.0 - 75.0 % SGPT 100 U/L <45 U/L


LYMP 11.8% 20.0 - 40.0 % Albumin 3.1 gr/dL 3.3 – 5.0 gr/dL
MONO 9.2% 2.00 – 8.00 % Kolestrol Total 190 mg/dL <200 mg/dL
EOS 1.0% 1.00 - 3.00 % Kolestrol HDL 20 mg/dL >65 mg/dL

BASO 0.3% 0.00 – 1.00 % Kolestrol LDL 146 mg/dL <100 mg/dL

Trigliserida 166 mg/dL <200 mg/dL


 Mikroskopik: sediaan apusan menunjukkan kelompokan sel-sel
dengan inti atipik, pleomorfik, kromastin kasar, nukleoli
prominent, tepi inti irreguler, N/C ratio meningkat, yang
tersusun membentuk struktur kelenjar. Ltar belakang terdiri
dari eritrosit dan sebaran sel-sel radang limfosit

 Kesimpulan : Non Small Cell Lung Cancer (Adenocarcinoma)


Kesan MSCT Thorax potongan axial,
coronal, dan sagital tanpa dan dengan
kontras:
 Massa tumor paru dextra disertai
atelektasis paru dextra dan efusi pleura
dextra
 (Dibandingkan dengan MSCT Thorax tgl
13 April 2017: Progresif)
 Kesan:
 Multiple lesi intracerebri sesuai gambaran metastasis
 Atropi cerebri
 Deviasi septi ke kanan
 Metastasis calvaria daerah parietalis.
1. Tumor Paru Dextra tipe adenocarcinoma T3N0M1b
stadium IV B metastasis cerebral dextra pro Radioterapi
PS 4
2. Hemiparese sinistra + multiple cranial nerve palsy e
causa tumor metastasis intracerebri
3. Hipoalbuminemia
4. Hiperlipidemia
No Assesment Rencana Diagnostik Rencana Terapi

1. Tumor Paru Dextra tipe adenocarcinoma T3N0M1b - Radiotherapy


stadium IV B metastasis cerebral dextra pro Radioterapi - Codein 10 mg/8 jam/oral
PS 4 - Ceftriaxone 2 gram/24
jam/iv
S: - Nebu N-acetylcystein 1
Pasien datang dengan keluhan batuk yang dirasakan sejak +11 bulan sebelum amp/12jam/inhalasi
masuk rumah sakit dan memberat + 1 bulan terakhir. Batuk disertai lendir
berwarna putih. Riwayat sesak napas ada, nyeri dada tidak ada, batuk darah
- Nebu combivent 1
tidak ada. Demam tidak ada. Riwayat demam tidak ada. Nafsu makan menurun amp/12jam/inhalasi
disertai penurunan berat badan.

Pasien riwayat berobat di RSUD Majene pada Maret 2017 dengan keluhan batuk
dan sesak dan didiagnosis dengan tumor paru. Bulan April 2017 pasien dirujuk
ke RS Unhas dan dilakukan biopsi. Pasien kemudian menjalani kemoterapi di
RS Awal Bros. Pasien menjalani kemoterapi sejak Mei 2017 sebanyak 6 siklus,
dan berakhir pada 28 Oktober 2017

O:
Thorax
Inspeksi: Normochest, pergerakan napas hemithorax dextra tertinggal.
Palpasi: Vokal fremitus asimetris.
Perkusi: Pekak di hemithorax dextra, Sonor di hemithorax sinistra.
Auskultasi: Bunyi napas vesikuler, menurun pada hemithorax dextra regio
mediobasal, rhonki dan wheezing tidak ada di kedua paru.

Laboratorium:
WBC 12.420/UL
Neutrofil 77,7%
Lymphosit 11,8%
Monosit 9,2%

MSCT Thorax
Massa tumor paru dextra disertai atelektasis paru dextra dan efusi pleura dextra
No Masalah Rencana Diagnostik Rencana Terapi
2. Hemiparese sinistra + multiple cranial nerve - Neurobion 1
palsy e causa tumor metastasis intracerebri amp/24jam/iv
S : Pasien mengeluhkan lemah pada keempat anggota gerak yang telah - Citicolin 500
dirasakan sejak +1 bulan sebelum masuk rumah sakit. Keluhan tersebut mg/12jam/oral
dirasakan secara tiba-tiba. Awalnya pasien merasa lemah pada tangan dan
kaki sebelah kiri kemudian lemah seluruh anggota gerak. Pasien tidak - Neurodex
mampu berjalan secara mandiri. Pasien juga mengeluhkan sulit bicara tab/24jam/oral
dan lidah pelo. - Dexamethasone 1
Keluhan mual ada, muntah tidak ada. Keluhan sakit kepala ada. BAB dan
BAK normal. amp/12jam/iv

O:
Status Neurologis
GCS E4M6V5
FKL dalam batas normal
Nn. Cranalis: Pupil bulat isokor, diameter 2,5 mm ODS, RCL/RCTL
+/+
Nn. Cranialis lain: parese N. VII dan XII sinistra sentral, Parese VI
dextra, Parese N. III sinistra dextra, Refleks
cornea -/+
Motorik:
Pergerakan Kekuatan 4 1 Tonus
N
2 1
Refleks Fisiologis Refleks Patologis
- -
- -
No Masalah Rencana Diagnostik Rencana Terapi
3. Hipoalbuminemia - Koreksi
S: Bengkak kedua kaki hipoalbumineamia
O: Ekstremitas: Edema pretibial (asupan dan
Albumin : 3.1 gr/dL pujimin)

4. Hiperlipidemia - Atorvastatin 80 mg
S: - /24 jam/oral
O: Kolestrol HDL : 20 mg/dL - Diet rendah lemak
Kolestrol LDL : 146 mg/dL
16/08/2017
MSCT Thorax 11/11/2017
Massa tumor paru dextra Keluhan batuk
disertai atelektasis paru dextra semakin memberat
April 2017
Desember 2016 dan efusi pleura dextra
Pasien dirujuk ke RS diertai lemah
Keluhan batuk Encapsulated pleural effusion
Unhas untuk dextra (Dibandingkan dengan keempat anggota
pertama kali gerak
menjalani biopsi MSCT Thorax tgl 13 April 2017:
dirasakan pasien Progresif)
jaringan.

30/11/2017
Maret 2017 03/05/2017 Mei 2017 28/10/2017 Pasien masuk RS Unhas dan
Hasil sitologi : Non Pasien mulai menjalani Pasien selesai dirawat .
Pasien berobat di Dx:
RSUD Majene dan Small Cell Lung kemoterapi di RS Awal menjalani 6
1. Tumor Paru Dextra tipe
dirawat inap Cancer Bros sebanyak 6 siklus siklus adenocarcinoma T3N0M1b
Dx: Tumor paru. (Adenocarcinoma) kemoterapi di stadium IV B metastasis
RS Awal Bros cerebral dextra pro
Radioterapi
2. Hemiparese sinistra +
multiple cranial nerve
palsy e causa tumor
metastasis intracerebri
Waktu Subjektif Objektif Assesment Planning
30/11/2017 Pasien mengeluhkan batuk yang dirasakan KU :sakit sedang/ gizi baik/ composmentis 1. Tumor Paru - IVFD NaCl 0,9%
18.00 WITA TD: 120/70 mmHg S : 36,3 0C Dextra tipe 20 TPM
sejak +11 bulan sebelum masuk rumah N : 78 x/menit P : 20 x/menit
adenocarcinoma - Radiotherapy
sakit (Desember 2016) dan memberat + 1 SpO2 : 92% dengan oksigen
T3N0M1b - Codein 10 mg/8
bulan terakhir (Oktober 2017). Batuk Anemis dan ikterus tidak ada. JVP R +1 cmH2O jam/oral
disertai lendir berwarna putih. Riwayat Paru: stadium IV B - Ceftriaxone 2
sesak napas ada, nyeri dada tidak ada, Inspeksi: Normochest, pergerakan napas hemithorax metastasis gram/24 jam/iv
batuk darah tidak ada. Demam tidak ada. dextra tertinggal. cerebral dextra - Nebu N-
Palpasi: Vokal fremitus asimetris. pro Radioterapi acetylcystein 1
Riwayat demam tidak ada. Nafsu makan Perkusi: Pekak di hemithorax dextra, Sonor di
2. Hemiparese amp/12jam/inhal
menurun disertai penurunan berat badan. hemithorax sinistra.
sinistra + asi
Pasien juga mengeluhkan lemah pada Auskultasi:Bunyi napas vesikuler, menurun pada - Nebu combivent
keempat anggota gerak yang telah hemithorax dextra regio mediobasal, rhonki dan multiple cranial 1
dirasakan sejak +1 bulan sebelum masuk wheezing tidak ada di kedua paru nerve palsy e amp/12jam/inhal
rumah sakit. Keluhan tersebut dirasakan Jantung : causa tumor asi
Bunyi jantung I/II murni reguler metastasis - Neurobion 1
secara tiba-tiba. Awalnya pasien merasa Abdomen:
intracerebri amp/24jam/iv
lemah pada tangan dan kaki sebelah kiri Peristaltik kesan normal - Citicolin 500
kemudian lemah seluruh anggota gerak. Hepar dan lien tidak teraba mg/12jam/oral
Pasien tidak mampu berjalan secara Laboratorium: - Neurodex
mandiri. Pasien juga mengeluhkan sulit WBC : 15.980/UL tab/24jam/oral
bicara dan lidah pelo. HB : 13.8 gr/dL - Dexamethasone 1
NEUT : 83.6% amp/12jam/iv
Keluhan mual ada, muntah tidak ada. LYMP :6.5%%
Keluhan sakit kepala ada. GDS : 92 mg/dl
BAB dan BAK normal. Kreatinin : 0,7
SGPT : 100 U/L
Na/K/Cl : 139/4.1/101
Neurologis:
FKL : dalam batas normal
Nn. Cranalis: Pupil bulat isokor, diameter 2,5 mm
ODS, RCL/RCTL +/+
Nn. Cranialis lain: parese N. VII dan XII sinistra
sentral, Parese VI dextra, Parese N. III sinistra
dextra, Refleks cornea -/+
Waktu Subjektif Objektif Assesment Planning
19/12/2017 Pasien mengeluhkan lemas. Batuk masih KU :sakit sedang/ gizi baik/ composmentis 1. Tumor Paru - IVFD NaCl 0,9%
15.00 WITA TD: 110/80 mmHg S : 36,7 0C Dextra tipe 20 TPM
ada, lendir warna putih, sulit dikeluarkan. N : 82 x/menit P : 20 x/menit
adenocarcinoma - Radiotherapy
Sesak tidak ada. SpO2: 95 % dengan oksigen
T3N0M1b - Codein 10 mg/8
Anemis dan ikterus tidak ada. JVP R +1 cmH2O jam/oral
Paru: stadium IV B - Ceftriaxone 2
Inspeksi: Normochest, pergerakan napas hemithorax metastasis gram/24 jam/iv
dextra tertinggal. cerebral dextra - Nebu N-
Palpasi: Vokal fremitus asimetris. pro Radioterapi acetylcystein 1
Perkusi: Pekak di hemithorax dextra, Sonor di amp/12jam/inhal
2. Hemiparese
hemithorax sinistra. asi
Auskultasi:Bunyi napas vesikuler, menurun pada sinistra +
- Nebu combivent
hemithorax dextra regio mediobasal, rhonki dan multiple cranial 1
wheezing tidak ada di kedua paru nerve palsy e amp/12jam/inhal
Jantung : causa tumor asi
Bunyi jantung I/II murni reguler metastasis - Neurobion 1
Abdomen: amp/24jam/iv
intracerebri
Peristaltik kesan normal - Citicolin 500
Hepar dan lien tidak teraba 3. Hipoalbumin
mg/12jam/oral
Laboratorium: - Neurodex
WBC : 12.420/UL tab/24jam/oral
HB : 12.9 gr/dL - Dexamethasone 1
Ureum/Kreatinin : 36/0,6 amp/12jam/iv
SGOT/SGPT : 61/64 - Koreksi
Na/K/Cl : 139/4.0/99 hipoalbumineami
Albumin : 3,1 a (asupan dan
Neurologis: pujimin)
FKL : dalam batas normal - Atorvastatin 80
Nn. Cranalis: Pupil bulat isokor, diameter 2,5 mm mg /24 jam/oral
ODS, RCL/RCTL +/+ - Diet rendah
Nn. Cranialis lain: parese N. VII dan XII sinistra lemak
sentral, Parese VI dextra, Parese N. III sinistra
dextra, Refleks cornea -/+
Sensorik: dalam batas normal
Motorik:
4 1 N
Waktu Subjektif Objektif Assesment Planning
20/12/2017 Batuk dirasa berkurang, lendir berkurang. KU :sakit sedang/ gizi baik/ composmentis 1. Tumor Paru - IVFD NaCl 0,9%
15.00 WITA TD: 120/90 mmHg S : 36,5 0C Dextra tipe 20 TPM
N : 84 x/menit P : 20 x/menit - Radiotherapy
adenocarcinoma
SpO2: 95 % dengan oksigen - Codein 10 mg/8
Anemis dan ikterus tidak ada. JVP R +1 cmH2O T3N0M1b
jam/oral
Paru: stadium IV B - Ceftriaxone 2
Inspeksi: Normochest, pergerakan napas hemithorax metastasis gram/24 jam/iv
dextra tertinggal. cerebral dextra - Nebu N-
Palpasi: Vokal fremitus asimetris. pro Radioterapi acetylcystein 1
Perkusi: Pekak di hemithorax dextra, Sonor di amp/12jam/inhal
2. Hemiparese
hemithorax sinistra. asi
Auskultasi:Bunyi napas vesikuler, menurun pada sinistra +
- Nebu combivent
hemithorax dextra regio mediobasal, rhonki dan multiple cranial 1
wheezing tidak ada di kedua paru nerve palsy e amp/12jam/inhal
Jantung : causa tumor asi
Bunyi jantung I/II murni reguler metastasis - Neurobion 1
Abdomen: amp/24jam/iv
intracerebri
Peristaltik kesan normal - Citicolin 500
Hepar dan lien tidak teraba 3. Hipoalbumin
mg/12jam/oral
Laboratorium: - Neurodex
WBC : 12.420/UL tab/24jam/oral
HB : 12.9 gr/dL - Dexamethasone 1
Ureum/Kreatinin : 36/0,6 amp/12jam/iv
SGOT/SGPT : 61/64 - Koreksi
Na/K/Cl : 139/4.0/99 hipoalbumineami
Albumin : 3,1 a (asupan dan
Neurologis: pujimin)
FKL : dalam batas normal - Atorvastatin 80
Nn. Cranalis: Pupil bulat isokor, diameter 2,5 mm mg /24 jam/oral
ODS, RCL/RCTL +/+ - Diet rendah
Nn. Cranialis lain: parese N. VII dan XII sinistra lemak
sentral, Parese VI dextra, Parese N. III sinistra
dextra, Refleks cornea -/+
Sensorik: dalam batas normal
Motorik:
4 1 N
Waktu Subjektif Objektif Assesment Planning
21/12/2017 Batuk dirasa berkurang, lendir berkurang. KU :sakit sedang/ gizi baik/ composmentis 1. Tumor Paru Boleh rawat jalan
09.00 WITA TD: 120/70 mmHg S : 36,7 0C Dextra tipe
N : 84 x/menit P : 20 x/menit
adenocarcinoma
SpO2: 95 % dengan oksigen
Anemis dan ikterus tidak ada. JVP R +1 cmH2O T3N0M1b
Paru: stadium IV B
Inspeksi: Normochest, pergerakan napas hemithorax metastasis
dextra tertinggal. cerebral dextra
Palpasi: Vokal fremitus asimetris. pro Radioterapi
Perkusi: Pekak di hemithorax dextra, Sonor di
2. Hemiparese
hemithorax sinistra.
Auskultasi:Bunyi napas vesikuler, menurun pada sinistra +
hemithorax dextra regio mediobasal, rhonki dan multiple cranial
wheezing tidak ada di kedua paru nerve palsy e
Jantung : causa tumor
Bunyi jantung I/II murni reguler metastasis
Abdomen:
intracerebri
Peristaltik kesan normal
Hepar dan lien tidak teraba 3. Hipoalbumin
Laboratorium:
WBC : 12.420/UL
HB : 12.9 gr/dL
Ureum/Kreatinin : 36/0,6
SGOT/SGPT : 61/64
Na/K/Cl : 139/4.0/99
Albumin : 3,1
Neurologis:
FKL : dalam batas normal
Nn. Cranalis: Pupil bulat isokor, diameter 2,5 mm
ODS, RCL/RCTL +/+
Nn. Cranialis lain: parese N. VII dan XII sinistra
sentral, Parese VI dextra, Parese N. III sinistra
dextra, Refleks cornea -/+
Sensorik: dalam batas normal
Motorik:
N
 Kanker paru adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup
keganasan yang berasal dari paru sendiri (primer). Dalam
pengertian klinik yang dimaksud dengan kanker paru primer
adalah tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus (karsinoma
bronkus/bronchogenic carcinoma).
 Kanker paru dibagi menjadi 2
 Small cell lung carcinoma (10-15%)
 Non-small cell lug carcinoma: Sel skuamousa, adenocarcinoma (85-90%)
 Kanker paru merupakan penyebab utama keganasan di dunia,
mencapai hingga 13 persen dari semua diagnosis kanker.
Selain itu, kanker paru juga menyebabkan 1/3 dari seluruh
kematian akibat kanker pada laki-laki.
 Insiden kanker paru termasuk rendah pada usia di bawah 40
tahun, namun meningkat sampai dengan usia 70 tahun.
Faktor risiko utama kanker paru adalah merokok. Secara
umum, rokok menyebabkan 80% kasus kanker paru pada laki-
laki dan 50% kasus pada perempuan. Faktor lain adalah
kerentanan genetik (genetic susceptibility), polusi udara,
pajanan radon, dan pajanan industri (asbestos, silika, dan
lain-lain).
 Kelompok pasien dengan risiko tinggi mencakup pasien usia >
40 tahun dengan riwayat merokok ≥30 tahun dan berhenti
merokok dalam kurun waktu 15 tahun sebelum pemeriksaan,
atau pasien ≥50 tahun dengan riwayat merokok ≥20 tahun
dan adanya minimal satu faktor risiko lainnya. (Rekomendasi
Skrining: Low-dose CT-Scan)
 Faktor risiko kanker paru lainnya adalah pajanan radiasi,
paparan okupasi terhadap bahan kimia karsinogenik, riwayat
kanker pada pasien atau keluarga pasien, dan riwayat
penyakit paru seperti PPOK atau fibrosis paru.
 Batuk, merupakan gejala tersering (60-70%) pada kanker paru.
 hemoptisis,
 nyeri dada
 sesak napas/stridor.
 efusi pleura
 efusi perikard
 sindrom vena kava superior
 Disfagia
 sindrom Pancoast, dan
 paralisis diafragma
 penurunan berat badan dalam waktu yang singkat, nafsu makan
menurun, dan demam hilang timbul
 tanda yang dapat ditemukan pada kanker paru dapat
bervariasi tergantung pada letak, besar tumor, dan
penyebarannya.
 Pembesaran kelenjar getah bening (KGB) supraklavikula,
leher dan aksila
 Sesak napas dengan temuan suara napas yang abnormal
 nyeri ketok di tulang
 efusi pleura atau atelektasis.
 Venektasi (pelebaran vena) di dinding dada dengan
pembengkakan (edema) wajah, leher dan lengan berkaitan
dengan bendungan pada vena kava superior (SVKS)
 pemeriksaan sitologi dan histopatologi, pemeriksaan
imunohistokimia untuk menentukan jenis tumor (mis. TTF-1
dan lain-lain), dan pemeriksaan petanda molekuler, seperti
mutasi EFGR.
 Pemeriksaan darah rutin, seperti Hb, leukosit, trombosit,
serta fungsi hati, dan fungsi ginjal.
 Foto toraks AP/lateral merupakan pemeriksaan awal untuk
menilai pasien dengan kecurigaan terkena kanker paru.
Berdasarkan hasil pemeriksaan ini, lokasi lesi dan tindakan
selanjutnya termasuk prosedur diagnosis penunjang dan
penanganan dapat ditentukan.
 CT scan toraks dengan kontras merupakan pemeriksaan yang
penting untuk mendiagnosa, menentukan stadium penyakit,
dan menentukan segmen paru yang terlibat secara tepat.
 Pemeriksaan lainnya seperti USG abdomen dilakukan kecuali
pada stadium IV, bone scan dilakukan untuk mendeteksi
metastasis ke tulang-tulang.
 Bronkoskopi adalah prosedur utama untuk mendiagnosis kanker paru.
 Prosedur ini dapat membantu menentukan lokasi lesi primer,
pertumbuhan tumor intraluminal dan mendapatkan spesimen untuk
pemeriksaan sitologi dan histopatologi, sehingga diagnosis dan stadium
kanker paru dapat ditentukan.
 Tindakan biopsi lain, seperti aspirasi jarum halus kelenjar untuk
pembesaran kelenjar getah bening, maupun biopsi pleura dapat
dilakukan bila diperlukan.
Skor Karnofsky WHO Batasan
90 – 100 0 Aktivitas normal
70 – 80 1 Ada keluhan, tapi masih aktif, dapat mengurus diri
sendiri
50 – 60 2 Cukup aktif; namun kadang memerlukan bantuan
30 – 40 3 Kurang aktif, perlu perawatan
10 – 20 4 Tidak dapat meninggalkan tempat tidur, perlu di rawat
di Rumah Sakit
0 – 10 - Tidak sadar
 tumor mediastinum,
 metastasis tumor di paru,
 tuberculoma
 Pilihan
pengobatan sangat tergantung pada stadium penyakit,
tampilan umum penderita, komorbiditas, tujuan pengobatan
dan cost-effectiveness.
 Terapi utama untuk sebagian besar KPKBSK, terutama
stadium I-II dan stadium IIIA yang masih dapat direseksi
setelah kemoterapi neoadjuvan.
 Pilihan utama adalah lobektomi yang menghasilkan angka
kehidupan yang paling tinggi. Namun, pada pasien dengan
komorbiditas kardiovaskular atau kapasitas paru yang lebih
rendah, dilakukan pembedahan segmentektomi dan reseksi
sublobaris paru.
 Dapat berperan di semua stadium KPKBSK sebagai terapi
kuratif definitif, kuratif neoadjuvan, adjuvan maupun
paliatif.
 modalitas terapi dapat diberikan pada KPKBSK stadium awal
(stadium I) yang secara medis inoperabel atau yang menolak
dilakukan operasi setelah evaluasi bedah thoraks dan pada
stadium lokal lanjut (stadium II dan III) secara konkuren
dengan kemoterapi.
 Kemoterapi dapat diberikan sebagai modalitas neoadjuvan
pada stadium dini, atau sebagai adjuvan pasca pembedahan.
Terapi adjuvan dapat diberikan pada KPKBSK stadium IIA, IIB
dan IIIA. Pada KPKBSK stadium lanjut, kemoterapi dapat
diberikan dengan tujuan pengobatan jika tampilan umum
pasien baik (Karnofsky >60%; WHO 0-2). Namun, guna
kemoterapi terbesar adalah sebagai terapi paliatif pada
pasien dengan stadium lanjut.
 Malnutrisipada pasien kanker paru terjadi sebesar 46%.
Malnutrisi disebabkan oleh gangguan metabolisme terkait
dengan adanya sel tumor, dengan gejala penurunan berat
badan (BB) dan kesulitan makan atau minum akibat efek
terapi antikanker.
Goldstraw P et al. J Thorac Oncol 2016; 11: 39-51.

Você também pode gostar

  • 600 958 1 PB
    600 958 1 PB
    Documento4 páginas
    600 958 1 PB
    Muhammad Ilham Burhan
    Ainda não há avaliações
  • SKM Trauma
    SKM Trauma
    Documento24 páginas
    SKM Trauma
    Muhammad Ilham Burhan
    Ainda não há avaliações
  • PENGOBATAN PATAH TULANG HUMERUS
    PENGOBATAN PATAH TULANG HUMERUS
    Documento6 páginas
    PENGOBATAN PATAH TULANG HUMERUS
    Muhammad Ilham Burhan
    Ainda não há avaliações
  • I. Surat Keterangan Kematian N
    I. Surat Keterangan Kematian N
    Documento2 páginas
    I. Surat Keterangan Kematian N
    Muhammad Ilham Burhan
    Ainda não há avaliações
  • Format Pembuatan Surat Keterangan Kematian
    Format Pembuatan Surat Keterangan Kematian
    Documento4 páginas
    Format Pembuatan Surat Keterangan Kematian
    Muhammad Ilham Burhan
    Ainda não há avaliações
  • BUKU SAKU Ortopedi
    BUKU SAKU Ortopedi
    Documento30 páginas
    BUKU SAKU Ortopedi
    Indra Kurniawan
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Nama Coass
    Daftar Nama Coass
    Documento4 páginas
    Daftar Nama Coass
    Muhammad Ilham Burhan
    Ainda não há avaliações
  • PENGOBATAN PATAH TULANG HUMERUS
    PENGOBATAN PATAH TULANG HUMERUS
    Documento6 páginas
    PENGOBATAN PATAH TULANG HUMERUS
    Muhammad Ilham Burhan
    Ainda não há avaliações
  • FRAKTUR HUMERUS
    FRAKTUR HUMERUS
    Documento25 páginas
    FRAKTUR HUMERUS
    FloreanHartungiLotisna
    0% (1)
  • Fraktur Shaft Humerus
    Fraktur Shaft Humerus
    Documento15 páginas
    Fraktur Shaft Humerus
    Muhammad Ilham Burhan
    Ainda não há avaliações
  • Juju Juju
    Juju Juju
    Documento17 páginas
    Juju Juju
    Muhammad Ilham Burhan
    Ainda não há avaliações
  • Juju Juju
    Juju Juju
    Documento17 páginas
    Juju Juju
    Muhammad Ilham Burhan
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Documento2 páginas
    Daftar Pustaka
    Muhammad Ilham Burhan
    Ainda não há avaliações
  • Absen 5
    Absen 5
    Documento1 página
    Absen 5
    Muhammad Ilham Burhan
    Ainda não há avaliações
  • Kulit Muka1
    Kulit Muka1
    Documento22 páginas
    Kulit Muka1
    Muhammad Ilham Burhan
    Ainda não há avaliações
  • Kelompok 4 - Lapsus 2
    Kelompok 4 - Lapsus 2
    Documento9 páginas
    Kelompok 4 - Lapsus 2
    Muhammad Ilham Burhan
    Ainda não há avaliações
  • Sistem Distribusi
    Sistem Distribusi
    Documento19 páginas
    Sistem Distribusi
    Farrazi
    100% (1)
  • Absen 5
    Absen 5
    Documento1 página
    Absen 5
    Muhammad Ilham Burhan
    Ainda não há avaliações
  • Lapsus 3 Kelompok 4
    Lapsus 3 Kelompok 4
    Documento36 páginas
    Lapsus 3 Kelompok 4
    Muhammad Ilham Burhan
    Ainda não há avaliações
  • MR Jaga 9 Januari 2018.
    MR Jaga 9 Januari 2018.
    Documento18 páginas
    MR Jaga 9 Januari 2018.
    Muhammad Ilham Burhan
    Ainda não há avaliações
  • Kelompok 4
    Kelompok 4
    Documento34 páginas
    Kelompok 4
    Muhammad Ilham Burhan
    Ainda não há avaliações
  • Mode Transition in Complex Refractive in
    Mode Transition in Complex Refractive in
    Documento35 páginas
    Mode Transition in Complex Refractive in
    Muhammad Ilham Burhan
    Ainda não há avaliações
  • Lapsus 3 Kelompok 4
    Lapsus 3 Kelompok 4
    Documento36 páginas
    Lapsus 3 Kelompok 4
    Muhammad Ilham Burhan
    Ainda não há avaliações
  • Lapsus 3 Kelompok 4
    Lapsus 3 Kelompok 4
    Documento21 páginas
    Lapsus 3 Kelompok 4
    Muhammad Ilham Burhan
    Ainda não há avaliações
  • Kelompok 4 Lapsus 4 NSCLC Stage IVB
    Kelompok 4 Lapsus 4 NSCLC Stage IVB
    Documento24 páginas
    Kelompok 4 Lapsus 4 NSCLC Stage IVB
    Muhammad Ilham Burhan
    Ainda não há avaliações
  • Insomnia
    Insomnia
    Documento20 páginas
    Insomnia
    Muhammad Dzikrifishofa
    Ainda não há avaliações
  • Ansal Lapsus PDF
    Ansal Lapsus PDF
    Documento79 páginas
    Ansal Lapsus PDF
    rifkipspd
    Ainda não há avaliações
  • MANUAL Inejksi Insulin
    MANUAL Inejksi Insulin
    Documento6 páginas
    MANUAL Inejksi Insulin
    Muhammad Ilham Burhan
    Ainda não há avaliações
  • Lapsus TB Paru
    Lapsus TB Paru
    Documento31 páginas
    Lapsus TB Paru
    Muhammad Ilham Burhan
    Ainda não há avaliações