Você está na página 1de 47

Askep Klien

dengan

TB
paru
Disampaikan Oleh:
Ahmadi, S.Kep.,Ns
I. Pengertian :
Adalah peny. Menular disebabkan oleh
Micobakterium Tuberculosa.
Penularan : airborne infection scr droplets
Pada stadium awal sth pembtk fokus primer
Tuberkel Ghon kemungkinan terjadi :
- penybr. Bronkhogen
- penybr. Limfogen
- penybr. hematogen
SEJARAH

• TB DITEMUKAN SEJAK ZAMAN DULU


TERGAMBAR PADA RELIEF DINDING PIRAMID KUNO MESIR;
KUMAN TB ADA PADA SEBAGIAN MUMI MESIR. 1000SM

• KUMAN TB DIIDENTIFIKASI O/ ROBERT KOCK


24 MARET 1882 HARI TB DUNIA
CARA
PENULARAN

1. Droplet
2. Kontak langsung
3. Kulit
4. Plasenta
Batuk,bersin,
MEKANISM
bicara E
PENULARAN

Droplet sputum
berisi basil

Terbesar Medium Kecil < 25 Mikron


Jatuh ke tanah Bila diinhalasi Langsung menguap meninggalkan
intinya
akan terjebak dlm
saluran Perafasan atas ( droplet Nukleus 1-5 µm)
bila diinhalasi akan menembus
sistem mukosilier saluran napas
Bersarang di bronkious & alveolus

debu rumah Tidak Infeksi Infeksi


PROSES PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Pemeriksaan Fisik
Wawancara Tes Diagnostik
(Lab, Foto, dll)
IPPA
* Head to toe
Data Subyektif * ROS Data Obyektif

Pengelompokan Data
Keluhan Utama
Demam . Umumnya tidak tinggi (subfebril) Berlangsung lama
(≥2 minggu). Hilang timbul tanpa sebab yang jelas. Disertai
keringat malam (berkeringat pada jam 02.30 – 05.00).

Riwayat Penyakit Sekarang


Berat badan turun selama 3 bl berturut-turut tanpa sebab jelas; Tidak
naik dalam 1 bln walaupun dengan penanganan gizi yang cukup.
Batuk lama > 30 hari setelah sebab lain disingkirkan
Anoreksia dg Failure to thrive, muntah,
Diare persisten yg tidak sembuh dg pengobatan baku.

Riwayat Penyakit Penyerta


Infeksi HIV; Silikosis; Limfoma; Hemodialise dan GGK; DM Tipe 1;
Terapi imunosupresif; Malnutrisi; Pasca Gastrektomi; & Operasi
Bypass Jejunoileal.
RIWAYAT BCG

Riwayat Penyakit Keluarga


Ada/ Tidak keluarga yg menderita TB.

Keadaan Lingkungan
Daerah endemis, kemiskinan, hygiene & sanitasi tidak
baik, tempat penampungan umum ( panti asuhan,
penjara, rumah singgah)
Pemeriksaan Fisik
• Tidak banyak yang bisa dijumpai pada
pemeriksaan fisik karena biasanya tanpa
gejala meskipun 95,9% dari d’entre ada
di paru.
• Bila gejala muncul umumnya proses
sudah lama
KOMPLIKASI DARI
KOMPLEKS PRIMER TB

(Crofton John, dkk; 2002)


Manifestasi spesifik Organ Mata
Konjungtivitis fliktenularis,
• Nodul kecil
berwarna putih/merah
Muda pd konjungtiva
yg
disertai hiperemis
Disekitarnya.
Sumber: Rahajoe.N,dkk:2007

Manifestasi klinik: iritasi, nyeri, lakrimasi,


fotofobia, pengeluaran sekret mata
Manifestasi spesifik Kelenjar Limfe

• Pembesaran kelenjar yg sering terkena


dapat terjadi di aksila, inguinal,
submandibula dan subklavikula
• Karakteristik kelenjar: multipel, unilateral,
tidak nyeri tekan, tidak hangat pada
perabaan, mudah digerakkan, dapat saling
melekat satu sama lain
Gambar: Limfedenitis TB

Sumber: Rahajoe n,dkk:2007


b. Inguinal

a. Aksila

Limfadenitis BCG
Sumber: Rahajoe.N,dkk:2007
Manifestasi Susunan Saraf Pusat

• Tb pada SSP yang sering terkena adalah


Meningitis Tb.
• Gejala: nyeri kepala, penurunan kesadaran,
kaku kuduk, muntah, kejang
• Insidens di Amerika 1% dari seluruh kasus Tb
Manifestasi Sistem Skeletal
Gejala: nyeri, bengkak pd sendi yg terkena,
gangguan atau keterbatasan gerak.
Tb SS a/
- Tulang Punggung (Spondilitis)
- Tulang panggul (Koksitis) Pincang
- Tulang lutut (Gonitis) pincang &/atau bengkak
- Tulang kaki & tangan Spina Ventosa (Daktilitis)
- Insidens: 1-7% dari semua kasus TB
Spondilitis Tuberkulosis
Manifestasi Kulit
Gambar:
Skrofuloderma
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Uji Tuberkulin
2. Pemeriksaan Radiologis Dada
3. Pemeriksaan Bakteriologis
4. Pemeriksaan Serologis
5. Pemeriksaan Patalogi anatomi
6. Reaksi Cepat BCG
7. Pemeriksaan laboratorium lainya
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Uji Tuberkulin
• Tuberkulin a/ komponen protein kuman TB yg
mempunyai sifat antigenik yg kuat.

• Sebagian besar anak dengan infeksi TB menunjukkan


gambaran foto rontgen dada, pemeriksaan fisik dan lab
yg normal, kecuali uji tuberkulin positif.

• 65% TB pd anak ditemukan dari hasil pemeriksaan uji


Tuberkulin.
• Uji Tuberkulin cara mantoux dilakukan dg menyuntikan
0,1 ml PPD RT-23 2TU atau 5TU PPD ( 5 Tuberculin Unit
Purified Protein Derivated secara intra kutan
• Uji Tuberkulin bisa negatif (anergi, yg seharusnya positif)
pada anak dg TB berat, malnutrisis, penyakit sangat berat,
pemberian imunosupresif,dll.
Gambar PPD RT-23
2TU
Penyuntikan uji tuberkulin
Hasil uji tuberkulin
Cara membaca uji tuberkulin

Pengukuran terhadap: indurasi yg timbul bukan eritema


Pembacaan : 48 – 72 jam setelah penyuntikan
0 – 4 mm dinyatakan negatif
5 - 9 mm dinyatakan meragukan dan perlu diulang
10 – 15 mm dinyatakan positif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiologi
Gambaran foto rontgen
 Gambaran klasik : Pembesaran kelenjar limfe di
hilus at paratrakheal.
 Penyebaran milier: Bercak halus pd kedua
lapangan paru
 Penyebaran bronkogen: Bercak halus dan kasar
 EFusi Pleura: adanya cairan pada pada rongga
pleura, ditandai menghilangnya ketajaman
sinuskostofrenikus, bila cairan banyak akan
membentuk garis Domonseau Ellis.
 Adanya Tuberkuloma: Bayangan bulat dg batas
tegas
 Gambaran lain : atelektas/lollapkonsolidasi,
konsolidasi (lobus),kalsifikasi, kavitas, & destroyed
lung
a. Postero
anterior
(PA)
b. Lateral

Gambar 6.
Atelektasis
lobus medius
Gambar 7(a). Efusi pleura kiri
Gambar : Efusi pleura kanan dan infiltrat
perihilar
a. Postero-anterior (PA)

Gambar: Kavitas
b. Lateral

Gambar: Kavitas
a. Postero-anterior

Gambar: Kalsifikasi
b. Lateral

Gambar: Kalsifikasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Mikrobiologi dan Serologi
• PemeriksaanBTA (mikroskops) dari sputum dan
bilasan lambung sulit didapat pada anak.
• Biakan MTB cara Lowenstein Yansen memakan
waktu 6 – 8 mg
• Deteksi MTB PCR (Polymery Chain Reaction) a/
pemeriksaan menggunakan DNA spesifik.
Sensitivitas (nilai duga negatif) 98,6 – 98,7% dan
Spesifisitas (nilai duga positif) 92,6 – 96,6.

Pemeriksaan Darah

• Peningkatan LED dan limfositosis


(Tidak memiliki nilai diagnostik )
Sistem skoring gejala dan pemeriksaan penunjang TB
PARAMETER 0 1 2 3 JUMLAH
Kontak TB Tidak Laporan keluarga, BTA positif
jelas BTA
negatif atau tidak tahu,
BTAtidak jelas
Uji tuberkulin negatif Positif (≥ 10 mm,
atau ≥ 5 mm pada
Keadaan
imunosupresi)
Berat badan / Bawah garis Klinis gizi buruk
keadaan gizi merah (KMS (BB/U < 60%)
)atau
BB/U < 80%
Demam Tanpa sebab
jelas
> 2 minggu
Batuk ≥3 minggu
Pembesaran >1 cm,jumlah >1,
kelenjar limfe koli, tidak nyeri
aksila, inguinal
Pembengkakan Ada
tulang / sendi pembengkakan
panggul, lutut,
Falang
Foto toraks toraks Normal / Suggestif TB
tidak
PENGOBATAN
OBAT ANTI TUBERCULOSIS

Agen yang umum Dosis harian Efek samping yang paling


digunakan dewasa* umum
Isoniasid (INH) 300mg* Neuritis perifer, hepatitis,
hipersensitivitas
Rifampisin (RIF) 600mg* Hepatitis, reaksi febris,
ourpura, mual, muntah
Streptomisin (SM) 15mg/kg* (maks 1g) Kerusakan saraf kranial ke 8,
nefrotoksis
Pirazinamid (PZA) 25mg/kg* (maks Hiperurisemia,
2,5g) hepatotoksisitas, ruam kulit,
artralgia, distres GI
Etambutol (EMB) 15mg/kg* (maks Neuritis optik, ruam kulit
2,5g)
PENGOBATAN
OBAT ANTI TUBERCULOSIS

FASE INTENSIF FASE LANJUTAN

2RHZ 4RH

TIAP HARI TIAP HARI


SELAMA 2 BLN SELAMA 4 BLN

RIFAMPISIN 75 MG RIFAMPISIN 75 MG
ISONIAZID 50 MG ISONIAZID 50 MG
PIRAZINAMID 150 MG

OAT ada 2 jenis; yakni Paket Kombipak (seperti di atas) dan FDC (Fixed dose combination).
Setelah diberi 2RHZ dan 4 RH pengobatan dievaluasi. Dikatakan baik bila gejala klinis
berkurang, nafsu makan meningkat, BB meningkat, demam menghilang & batuk berkurang.
Gambar: Kombinasi obat dalam satu
paket (KOMBIPAK)
Gambar: Fixed dose combination
(FDC)
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif


2. Gangguan pola tidur
3. Hipetermi Suhu tubuh, resiko terhadap perubahan
4. Diare
5. Nutrisi,perubahan kurang dari kebutuhan tubuh
6. Pertumbuhan dan perkembangan, perubahan
7. Proses keluarga, perubahan
8. Sindrom intervensi lingkungan, perubahan
9. Transmisi infeksi, risiko terhadap……….
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan
dengan batuk kronis

BATASAN: Batuk tidak efektif atau tidak mampu mengeluarkan


dahak
KRITERIA HASIL
1. Tidak mengalami aspirasi
2. Meningkatnya pertukaran gas
INTERVENSI
1. Ajari keluarga untuk pantau keadaan pernafasan (frekwensi
pernafasan, bunyi napas, sianosis)
2. Ajari keluarga dan anak sikap postural drainase saat ada
rangsang batuk
3. Biarkan anak istirahat setelah batuk dan sebelum makan
4. Ajari keluarga untuk mempertahankan keadekuatan cairan
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
meningkatnya kebutuhan kalori sekunder terhadap infeksi

KRITERIA HASIL
1. Meningkatnya pemasukan nutrisi melalui mulut
2. Menjelaskan faktor penyebab yang diketahui
3. BB tidak turun
INTERVENSI
1. Jelaskan faktor penyebab meningkatnya kebutuhan kalori
2. Ajarkan teknik untuk mempertahankan pemasukan nutrisi yg adekuat &
merangsang nafsu makan.
a.Ubah variasi kepadatan makanan menurut tekstur dan rasa yg beda. jus,
Sop
b. Pertama makan makanan yang tinggi kalori terlebih dahulu lalu makanan
rendah kalori dan kepadatannya.
c.Gunakan suplemen tinggi kalori protein (sari kedelai beri madu, es krim beri susu
atau telur, puding beri susu)
d.Gunakan makanan yang mengandung lemak, karbohidrat tidak berlebihan, ukuran
sedang (50% kalori), protein sedang.
3. Ajarkan klien untuk istirahat sebelum makan
4. Anjurkan membuat suasana yang menyenangkan dan santai untuk makan.
5. Anjurkan untuk makan porsi kecil tapi sering (6 x sehari+ makanan kecil,tdk
terburu-buru)
6. Anjurkan untuk mengurangi jumlah makanan pada tempat yang kecil
7. Anjurkan ibu untuk memantau berat badan anak.
Resiko terhadap penularan infeksi berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang pemajanan pada penularan melalui kontak
KRITERIA HASIL
1. Menyebutkan perlunya isolasi sampai tidak menularkan infeksi.
2. Menjelaskan cara penularan penyakit
INTERVENSI
1. Jelaskan 3 elemen yang dibutuhkan untuk menyebarkan infeksi ( host,
agent, environment)
2. Jelaskan cara penularan infeksi melalui kontak (kontak langsung,
tidak langsung, droplet)
• Bila batuk mulut ditutup dengan tisu,koran, setelah itu dibakar,
• Dahak dibuang di tempat tertutup yang telah diberi desinfektan
(Sodium Hipoklorit1%, jumlahnya 2x volume dahak).
• Alat makan- minum dicuci bersih dan terpisah.
• Usahakan cahaya matahari bisa masuk rumah,
• Ventilasi cukup sehingga pertukaran udara menjadi lebi
baik.Jendela rumah dibuka.
• Kasur, selimut dijemur di sinar matahari langsung ( Sinar matahari
langsung membunut MTB dalam 5 menit)
4. Berikan OAT dalam 15 menit dari jadwal waktu pemberian
5. Kurangi pemindahan patogen (isolasi 2 – 3 minggu setelah
kemoterapi dimulai)
DIARE
BATASAN
- Pengeluaran feses cair dan/atau peningkatan frekwensi > 3x sehari
KRITERIA HASIL
1. Menjelaskan faktor penunjang penyebab yg diketahui
2. Menjelaskan rasional intervensi
3. Diare berkurang
INTERVENSI:

1.Kaji faktor penunjang penyebab kemudian hilangkan atau turunkan.


2.Kurangi diare
a. Hentikan makanan formula yang mengandung susu dan makanan keras
b. Berikan sejumlah kecil cairan matang ( teh manis, oralit, jahe)
c. Tingkatkan jumlahnya 60-90 ml setiap 1-2 jam (jika feses berkurang)
d. Setelah 24 jam dan bila ada perbaikan, tambahkan makanan keras yg
sederhana (jeli, pisang, nasi team,dll)
a. Setelah 36-48 jam, secara berangsur-angsur kembali lagi ke diit yg biasa,
b. Setelah itu secara berangsur-angsur tambahkan makanan yg
mengandung susu formula……
…DIARE

INTERVENSI:
3. Ganti cairan dan elektrolit
a. Dorong untuk minum (air, jus, jahe)
b. Beri cairan tambahan misal oralit
c. Anjurkan cairan tinggi natrium & kalium (air jeruk)
d. Cegah menggunakan cairan sangat panas &dingin

4. Lakukan penyuluhan kesehatan


a. Jelaskan efek diare terhadap hidrasi
b. Jelaskan cara mencegah diare (Cuci tangan, bahan masakan
, memasak dan makanan yang bersih)
PERJALANAN ALAMIAH TBC
YANG TIDAK DIOBATI

TANPA PENGOBATAN SETELAH 5 TAHUN,


50 % DARI PENDERITA TBC AKAN
MENINGGAL, 25 % AKAN SEMBUH
SENDIRI DENGAN DAYA TAHAN TUBUH
TINGGI DAN 25 % SEBAGAI KASUS
KRONIK YANG TETAP MENULAR
Sekian……
Terima Kasih

Você também pode gostar