1610211037 TUTORIAL C4 PENDAHULUAN 1. Setiap hari 20.000 orang jatuh sakit TB 2. Setiap jam 833 orang sakit TB 3. Setiap menit 13 orang jatuh sakit TB 4. Setiap 5 detik satu orang jatuh sakit TB TBC sbg global emergency (WHO, 1993) 1/3 penduduk dunia terinfeksi TB 95% ada di negara negara berkembang 8 juta terinfeksi, 3 juta meninggal (1996) 98% kematian di negara berkembang 75% penderita usia produktif (20-45 tahun) Munculnya pandemi HIV/AIDS Indonesia 10% Bangladesh 4% China 15% Pakistan 4% Philippines 3% Nigeria 3% India 30% South Africa 2% Russia 1% Other 28%
Penyebab kematian terbanyak setelah penyakit jantung dan saluran
napas (SKRT 1995) 583.000 kasus baru/tahun, 140.000 kematian/tahun Perkiraan Insidens TB Rangking ke-3 setelah India dan Cina
Diantaranya karena gizi buruk Adanya HIV/AIDS ETIOLOGI Mycobacterium tuberculosis Kuman berbentuk batang Panjang 1-4 mikron Terdiri dari asam lemak Kuman > tahan asam kuat thdp ggn kimia dan fisis Aerob Suka terhadap jaringan kaya O2 Dalam jaringan kuman hidup sbg parasit intra selule.r KLASIFIKASI TB PARU BTA POSITIF - minimal 2 X pemeriksaan BTA (+) - 1 spesimen dahak (+) & foto toraks TB - spesimen dahak (-) & biakan + TB PARU BTA NEGATIF - 3 spesimen dahak (-) & foto toraks TB BEKAS TB Bakteriologis (mikroskopis & biakan) negatif Klinis tidak ada, atau ada gejala sisa akibat kelainan paru yang ditinggalkan Radiologis lesi TB inaktif / serial foto sama / tidak berubah Riwayat terapi OAT adekuat, akan lebih mendukung TB paru kasus baru : yang belum mendapat OAT atau OAT < 1 bulan TB paru kasus kambuh : telah dinyatakan sembuh tetapi ditemukan kembali BTA (+) atau biakan (+) atau foto toraks TB aktif (perburukan) TB paru gagal pengobatan : TB yang BTA tetap positif atau positip kembali setelah akhir bulan ke ≥ 5 atau TB Paru BTA (–) yg menjadi BTA (+) pada akhir bulan ke 2 TB paru putus berobat : minimal ≥ 1 bulan makan obat kmd berhenti berobat sebelum dinyatakan sembuh pada fase awal atau fase lanjutan TB paru kasus kronik : TB dengan BTA tetap (+) setelah menjalani pengobatan ulang kat 2 dgn pengawasan yang baik MDR-TB : kuman TB resisten terhadap R dan H dengan atau tanpa OAT lainnya PATOGENESIS 1. Tuberkulosis primer 2. Tuberkulosis postprimer GEJALA KLINIS A. Gejala utama (sering ditemukan) a. Batuk ≥ 3 minggu B. Gejala tambahan a. - Dahak campur darah b. - Batuk darah c. – Sesak napas d. - Nyeri dada e. - Badan lemah, nafsu makan turun, BB turun, malaise, keringat malam, demam PX. PENUNJANG Pemeriksaan bakteriologis : (sputum BTA positif ) - Kultur : BTA positif kultur positif BTA negatif kultur negatif - Pemeriksaan radiologis - Pemeriksan darah : LED, limfositosis Histopatologis (diagnostik) granuloma, perkijuan Uji tuberkulin : ??? IDENTIFIKASI M. TUBERCULOSIS
M. Tuberculosis Basil Tahan Asam (BTA)
hasil biakan hapusan sputum RADIOLOGI Foto toraks TB aktif : - gambaran multiform - bayangan berawan / noduler di segmen - kavitas - bayangan bercak milier - efusi pleura unilateral PX.PISIK Pemeriksaan fisik Tergantung dari luas & keluhan. Umumnya : kelainan di apeks Dapat ditemukan : suara napas bronkial, amforik, suara napas melemah, ronki basah, tanda2 penarikan paru, diafragma & mediastinum PX.PISIK Pemeriksaan fisik Tergantung dari luas & keluhan. Umumnya : kelainan di apeks Dapat ditemukan : suara napas bronkial, amforik, suara napas melemah, ronki basah, tanda2 penarikan paru, diafragma & mediastinum KOMPLIKASI Dapat menyebar ke organ lain TB.milier Pnenomonitis Gagal jantung kanan TATA LAKSANA PEMBEDAHAN Indikasi mutlak - Telah diobati OAT adekuat BTA tetap (+), misal TB paru kasus gagal, kronik, MDR - Batuk darah masif tak dpt diatasi - Empiema dgn fistula bronkopleura -konservatif gagal - Batuk darah berulang BTA (–) & Kerusakan satu paru/ lobus dgn keluhan - Sisa kavitas yg menetap PENCEGAHAN 1. Hindari melakukan hal-hal yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti begadang dan kurang istirahat 2. Jaga jarak aman ketika berhadapan dengan penderita TBC 3. Olahraga teratur untuk membantu menyehatkan tubuh 4. Lakukan imunisasi pada bayi termasuk imunisasi untuk mencegah penyakit TBC