Você está na página 1de 56

MANAJEMN AUDIT/PEMERIKSAAN

MANAJEMEN

RUSMAN RAHMAN , S.E.,MSi, Ak.,


DESKRIPSI AUDIT MANAGEMENT

 Dalam melaksanaan pengelolaan suatu perusahaan, tim manajemen


memerlukan informasi yang handal dan dukungan keahlian yang
tepat agar setiap keputusan yang diambil merupakan keputusan
yang paling efektif dan efisien bagi kepentingan perusahaan.
Kebutuhan tersebut muncul sebagai akibat dari pemisahan antara
pemilik dengan pengendali perusahaan, yang merupakan ciri dari
perusahaan modern saat ini. Hal inilah yang disebut sebagai audit
manajemen. Secara umum, audit manajemen merupakan suatu
proses analisa secara sistematis terhadap aktivitas perusahaan yang
bertujuan untuk menilai kegiatan, mengidentifikasi berbagai
kemungkinan untuk melakukan perbaikan, melakukan
pengembangan-pengembangan, dll. Audit manajemen merupakan
suatu kesatuan dari kegiatan audit keuangan eksternal, audit
operasional internal, audit kinerja sumber saya manusia, serta
konsultasi manajemen
TUJUAN MEPELAJARI AUDIT MANAGEMENT

Setelah mengikuti pelajaran/ pelatihan ini,


peserta diharapkan mampu :
1. Memahami konsep, prosedur dan teknik-
teknik audit manajemen;
2. Mengidentifikasi kekurangan daam
manajemen perusahaan;
3. Melakukan audit manajemen secara tepat.
MATERI AJAR

1. Konsep, ruang lingkup dan tujuan audit manajemen


2. Peran dan fungsi audit manajemen
3. Tahapan proses audit manajemen
4. Identifikasi Struktur Organisasi dan penerapan konsep
manajemen
5. Evaluasi Standard Operation Procedurs dari semua divisi
perusahaan
6. Menentukan Indikator Performa Management
7. Analisa Performa Management
8. Merumuskan strategi untuk meningkatkan performa manajemen
9. Studi kasus dan Diskusi berkaitan dengan audit manajemen
PENGERTIAN AUDIT MANAJEMEN

 Secara sederhana audit operasional


adalah uraian aktifitas yang sistematis
dalam hubungannya dengan tujuan untuk
melihat, mengidentifikasikan peluang
perbaikan, atau mengembangkan
rekomendasi untuk perbaikan.
Manajemen audit mencakup
penelitian dan evaluasi atas semua
fungsi dari Manajemen, untuk
memastikan bahwa pelaksanaan
operasi perusahaan telah dijalankan
dengan cara yang efektif dan efisien
 (Holmes dan Overmyer, 1975)
AMERICAN INSTITUTE OF CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANT
/AICPA
 pemeriksaan manajemen adalah suatu penelaahan
yang sistematis terhadap aktivitas suatu organisasi,
atau suatu segmen tertentu dari padanya, dalam
hubung. dgn tujuan tertentu, dngn maksud untuk :
• Menilai kegiatan
• Mengidentifikasikan berbagai kesempatan untuk
perbaikan
• Mengembangkan rekomendasi bagi perbaikan atau
tindakan lebih lanjut.
AUDIT MANAJEMEN

 Audit Manajemen/Audit Operasional/Audit


Fungsional/Audit Sistem adalah 
pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu
perusahaan (termasuk kebijakan akuntansi
dan kebijakan operasional yang telah
ditentukan oleh manajemen) untuk mengetahui
apakah kegiatan operasi tersebut sudah
dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis
(3E).
KARATERISTIK AUDIT MANAJEMEN

Dari definisi yang dikumpulkan maka diperoleh beberapa karakteristik


pemeriksaan manajemen yaitu :
1. Memberikan informasi tentang efektifitas , efisiensi
dan ekonomisasi operasional perusahaan kepada
manajemen.
2. Penilaian efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi
didasarkan pada standar-standar tertentu.
3. Audit diarahkan kepada operasional sebagian atau
seluruh struktur organisasi.
4. Audit ini dapat dilakukan oleh akuntan maupun bukan
akuntan.
5. Hasil audit manajemen berupa rekomendasi
perbaikan kepada manajemen.
PENGERTIAN EFEKTIF, EFISIEN dan EKONOMIS
 Efektif  Pencapaian goal, objective dan program dalam
batas waktu yang ditargetkan, tanpa memperdulikan biaya
yang dikeluarkan
 Efisien  Dengan biaya (input) yang sama bisa dicapai
hasil (output) yang lebih besar
 Ekonomis  Hasil (output) diperoleh dengan biaya (input)
yang lebih kecil/murah dan mutu yang sama
MENURUT RUCHYAT KOSASIH (1990) :

o Efektifitas  perbandingan masukan dan keluaran dalam berbagai


kegiatan sampai dengan pencapaian tujuan, baik ditinjau dari
kuantitas (volume) dan kualitas hasil kerja, maupun batas waktu
yang ditargetkan
o Efisiensi  tindakan untuk membuat pengorbanan yang paling
tepat dibandingkan hasil yang dikehendaki
o Ekonomis  penggunaan sumber daya (masukan) dengan biaya
yang paling murah, tanpa merusak mutu

KEBUTUHAN AKAN AUDIT MANA
Pihak perusahaan harus menyadari signal yang
mengindikasikan kebutuhan untuk melaksanakan audit
manajemen
Berikut beberapa signal tersebut :
1. Penurunan laba perusahaan secara kontinu dan
signifikan. Audit manajemen berusaha mencari penyebab
dan pemecahannya misalnya cost yang terlalu tinggi atau
harga yang harus ditingkatkan.
2. Turnover Sumber Daya Manusia (SDM) yang tinggi. Hal
ini mengindikasikan inefisiensi dalam pengelolaan SDM,
mungkin dalam hal kompensasi atau situasi kerja.
LANJUTAN
4. Rasa kebutuhan yang tinggi dan mendesak dari manajemen untuk
memperoleh keyakinan terhadap efektivitas, efisiensi dan
ekonomisasi pengelolaan perusahaan termasuk akurasi laporan yang
diterima.
5. Performansi atau kinerja sebagian atau seluruh departemen di bawah
standar. Standar yang dimaksud bisa berupa peraturan perusahaan,
standar perusahaan, standar dan praktek industri (ISO 9000),prinsip
organisasi dan manajemen, serta prinsip praktik yang sehat.
6. Acquicition Audit yaitu saat akan mengakui sisiperusahaan lain.
7. Masalah operasional khusus lainnya yang sulit dipecahkan oleh
manajeme
TUJUAN AUDIT MANAJEMEN

1. Menilai kinerja (performance) manajemen dan fungsi


perusahaan
2. Menilai efisiensi dan keekonomisan sumber daya (manusia,
mesin, dana, harta lainnya) perusahaan
3. Menilai efektifitas perusahaan dalam mencapai tujuan
(objective) yang telah ditetapkan top management
4. Memberikan rekomendasi kepada top management untuk
memperbaiki kelemahan pengendalian internal, sistem
pengendalian manajemen, dan prosedur operasional
perusahaan dalam rangka meningkatkan efisiensi,
keekonomisan dan efektifitas kegiatan operasi perusahaan
PENDEKATAN AUDIT DALAM AUDIT MANAJEMEN

 Pendekatan audit  menilai


efisiensi,efektifitas dan keekonomisan
fungsi perusahaan (penjualan dan
pemasaran, produksi, pergudangan dan
distribusi, sumber daya manusia,
akuntansi dan keuangan)
PROSEDUR AUDIT MANAJEMEN

1. Prosedur Analitis (Analytical Review Procedure) :


 Membandingkan laporan keuangan periode berjalan dengan periode
yang lalu
 Menghitung dan menyelidiki alasan kenaikan dan penurunan baik
dalam jumlah rupiah maupun persentase
 Membandingkan anggaran dengan realisasi
 Menghitung dan menganalisis variance yang terjadi
 Membuat analisis rasio vertikal dan horisontal
 Menghitung rasio likuiditas, profitabilitas dan aktivitas tahun berjalan
dan tahun lalu, kemudian dibandingkan dengan rasio industri
2. Evaluasi atas Management Control System perusahaan
 Menggunakan untuk menguji efektifitas dan management
control questionnaires/flow chart/narrative penerapan sistem
pengendalian manajemen perusahaan
3. Compliance Test (Test Kepatuhan/Ketaatan)
 Menguji ketaatan/kepatuhan kriteria (kebijakan perusahaan,
peraturan pemerintah, standar profesi) di setiap bagian
TAHAP AUDIT

 Audit Pendahuluan :
1. Informasi latar belakang objek
2. Penelaahan peraturan, ketentuan dan kebijakan
3. Penemuan objec yang memiliki potensial kelemahan
4. Menentukan audit sementara (tetantive audit objectif).
 Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen :
1. Menilai efektivitas pengendalian manajemen
2. Memahami pengendalian yang berlaku
3. Mengetahui potensi kelemahan aktivitas
4. Mendukung audit sementara dan menjadikannya audit yang
sesungguhnya (definitive audit objektif).
LANJUTAN

 Audit terinci
1. Pengumpulan bukti yang cukup, relevan dan kompeten
2. Pengembangan temuan  keterkaitan temuan satu dengan
t emuan yang lain  disajikan dalam kertas kerja audit (KKA)
sebagai pendukung kesimpulan dan rekomendasi yang dibuat
 Pelaporan
Mengkomunikasikan hasil audit termasuk rekomendasi  pihak
yang berkepentingan  laporan komprehensif  menyajikan
temuan penting hasil audit untuk mendukung kesimpulan audit dan
rekomendasi.
 Tindak lanjut
Mendorong pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut
(perbankan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan.
AUDIT PENDAHULUAN
 Beberapa hal penting yang harus diperhatikan berkaitan
dengan pelaksanaan audit pendahuluan ini, antara lain:
1. Pemahaman auditor terhadap objek audit
2. Penentuan tujuan audit
3. Penentuan ruang lingkup dan tujuan audit
4. Review terhadap peraturan dan perundang-
undangan yg berkaitan dgn objek audit.
5. Pengembangan kriteria awal dalarn audit
6. Kesimpulan Hasil Audit Pendahuluan
LANJUTAN
 Secara rinci hal penting yang harus diperhatikan
berkaitan dengan pelaksanaan audit pendahuluan ini, :
Add.1 Pemahaman auditor terhadap objek audit. Objek
audit meliputi keseluruhan perusahaan dan/atau kegiatan
yang dikelola oleh perusahaan tersebut dalam rangka
mencapai tujuannya. Untuk mencapai tujuannya, objek
audit menetapkan berbagai program yang pelaksannnya
dijabarkan ke dalam berbagai bentuk kegiatan.
LANJUTAN

Auditor harus mengkomunikasikan dengan atasan


pengelola objek atau pemberi tugas audit tentang
pemahamannya terhadap berbagai program/aktivitas objek
audit untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman.
Komunikasi ini lebih efektif jika dilakukan secara tertulis,
dgn meminta tanggapan dari pemberi tugas audit ttg hal-
hal berikut: a) Informasi yang mendukung tujuan audit.
b). Informasi yang mengarahkan ruang lingkup audit
c) Informasi yang mengarah pada tujuan au
Add. 2. Penentuan tujuan audit

Tujuan audit harus mengacu pada alasan mengapa audit


harus dilakukan pada objek audit dan didasarkan pada
penugasan audit. Dlm mermskan tujuannya, auditor
dpt melkknnya dgn cara sebagai berikut :
- Mengidentifikasi tujuan yang ada, yang mungkin
mempunyai arti penting pada pemberi tugas.
- Mempertimbngkn tujuan audit yg tlh ditetapkan
pada masa sebelumnya.
- Membahas dengan pemberi tugas dan pengelola
objek audit.
ADD. 3. PENENTUAN RUANG LINGKUP DAN TUJUAN AUDIT

 Ruang lingkup audit menunjukkan luas(area) dari tujuan audit.


Penentuan ruang lingkup audit harus mengacu pada tujuan audit
yang telah ditetapkan. Secara garis besar ruang lingkup audit
manajemen terdiri atas:
Bidang keuangan
Ketaatan kepada peraturan dan kebijakan perusahaan
Ekonomisasi
Efisiensi
Efektivitas
Tujuan audit adalah target yang akan diaudit. Ada tiga elemen
pentig dalam setiap tujuan audit, yaitu:
Kriteria
Penyebab
Akibat
Add. 4. Review terhadap peraturan dan
perundang- undangan yg berkaitan dgn objek
audit.

 Review(penelaahan) ini bertujuan untuk memperoleh


informasi tentang peraturan-peraturan yang
berhubungan dengan objek audit baik bersifat umum
maupun yang berhubungan khusus dengan berbagai
program/aktivitas yang diselenggarakan pada objek
audit. Dengan penelaahan ini auditor dapat
memahami batas-batas wewenang objek audit dan
berbagai program yang dilaksanakan dalam
mencapai tujuannya.
Add. 5. Pengembangan kriteria awal dlrn audit

Kriteria adalah norma atau standar yang merupakan pedoman


bagi setiap individu maupun kelompok dalam melakukan
aktivitasnya di dalam perusahaan. Faktor yang mempengaruhi
kriteria yang akan digunakan dalam audit antara lain:
a. Tujuan dari kegiatan yang diaudit
b. Pendekatan audit
c. Aktivitas tujuan audit
d. Karakteristik kriteria yang baik antara lain: Realistis, Dapat
dipercaya, Bebas dari pengaruh kelemahan manusia,
Mengarah pada temuan, temuan dan kesimpulan untuk
memenuhi kebutuhan informasi pemberi tugas audit,
Dirumuskan secara jelas dan tidak mengandung arti ganda
yang dapat menimbulkan interprestasi yang berbeda,Dapat
dibandingkan, Diterima semua pihak, Lengkap dan memstiksn
adanya rentang waktu pd saat suatu kejdian/kgiatn berlangsung
ADD. 6. KESIMPULAN HASIL AUDIT PENDAHULUAN

Dari hasil audit pendahuluan, auditor harus


membuat kesimpulan atas hasil audit
pendahuluan yang telah dilakukan. Kesimpulan
ini akan menjadi dasar dalam menentukan
langkah-langkah yang akan diambil dalam
tahapan audit selanjutnya.
TUJUAN AUDIT PENDAHULUAN

1.Informasi latar belakang objek


2. Penelaahan peraturan, ketentuan
dan kebijakan
3. Penemuan objec yang memiliki
potensial kelemahan
4. Menentukan audit sementara
(tetantive audit objectif
PEMAHAMAN AUDITOR TERHADAP OBJEK AUDIT
 Dalam pemahaman terhadap objek audit, auditor harus
mendapatkan informasi tentang sumber daya
(kapasitas aktivitas) yang dimiliki objek audit dalam
melaksanakan berbagai kegiatan.
 metode operasi juga harus menjadi perhatian penting
karena dari hubungan antara metode operasi dengan
ketersediaan sumber daya, auditor akan mendapatkan
informasi awal apakahsuatu kegiatan telah
dilaksanakan dengan ekonomis, efisien, dan efektif
dalam mencapai tujuannya.
LANJUTAN
 Auditor harus membuat kesimpulan sementara
secara umum atas pemahamannya terhadap
objek audit.
 Auditor harus mengomunikasikan dengan atasan
pengelola objek atau pemberi tugas audit tentang
pemahamannya terhadap berbagai aktivitas objek
audit untuk menghindari terjadinya
kesalahpahaman.
 Auditor juga harus mendapatkan tanggapan
tentang kesimpulan umum yng telah diajukannya
PENENTUAN TUJUAN AUDIT
 Dalam merumuskan tujuan ini, auditor dapat melakukannya
dengan cara sebagai berikut.
 Mengidentifikasi tujuan yang ada, yang mungkin
mempunyai arti penting pada pemberi tugas.
 Mempertimbangkan tujuan audit yang telah ditetapkan
pada masa sebelumnya.
 Membahas dengan pemberi tugas dan pengelola objek
audit.
 Dalam penentuan tujuan audit, auditor harus memperkirakan
dan mengukur dengan cermat apakah:
 Sasaran dapat atau memungkinkan untuk diaudit
 Sumber daya cukup tersedia untuk melaksanakan audit
 Waktu pelaksanaan yang tersedia cukup untuk audit.
CON’T

 Dalam menentukan tujuan audit, auditor harus


lebih menekankan pada aktivitas yang
memerlukan perbaikan.
 Penentuan tujuan audit harus memerhatikan
berbagai risiko kegagalan yang mungkin terjadi,
baik risiko tidak tercapainya tujuan objek audit
maupun tujuan audit itu sendiri.
 Tujuan audit yang ditentukan auditor harus
sesuai dengan keinginan pemberi tugas.
PENENTUAN RUANG LINGKUP DAN TUJUAN
MANAJEMEN AUDIT
 Penentuan ruang lingkup audit harus mengacu pada
tujuan audit yang telah ditetapkan.
 Secara garis besar ruang lingkup audit manajemen terdiri
atas:
 Bidang Keuangan
 Ketaatan kepada peraturan dan kebijakan perusahaan.
 Ekonomisasi
 Efisiensi
 Efektitas
PENELAAHAN TERHADAP PERATURAN DAN
KEBIJAKAN YANG BERKAITAN DENGAN OBJEK AUDIT
 Penelaahan ini bertujuan untuk memperoleh
informasi tentang peraturan-peraturan yang
berhubungan dengan objek audit baik bersifat
umum maupun yang berhubungan khusus dengan
berbagai program/ aktivitas yang diselenggarakan
pada objek audit.
 Dengan penelahaan ini auditor dapat memahami
batas-batas wewenang objek audit dan berbagai
program yang dilaksanakan dalam mencapai
tujuannya.
PENGEMBANGAN KRITERIA AWAL DALAM AUDIT
 auditor harus yakin bahwa kriteria yang digunakan sudah tepat dalam menilai
ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas berbagai program/aktivitas di dalam
perusahaan.
 Faktor yang memengaruhi kriteria yang akan digunakan dalam audit :
 Tujuan dari kegiatan yang diaudit
 Pendekatan audit
 Aktivitas tujuan audit
 Dalam pengembangan kriteria ini, auditor dapat mengacu pada beberapa sumber,
antara lain:
 Undang-undang (peraturan) yang berlaku
 Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan dalam objek audit
 Norma (standar) yang sudah mendapat pengakuan (diterima) secara umum
 Kriteria yang digunakan pada objek audit sejenis
 Pengalaman auditor dalam tugas-tugas audit sebelumnya pada objek audit
sejenis.
KESIMPULAN HASIL AUDIT PENDAHULUAN
 Pada tahap ini pula auditor seharusnya sudah menetapkan tujuan audit
walaupun masih bersifat sementara (tentative audit objective). Kesimpulan
hasil audit pendahuluan memuat tentang hal-hal sebagai berikut:
 Daftar bidang/kegiatan yang mengandung kelemahan, yang akan
dijadikan tujuan audit pada tahap audit selanjutnya.
 Alasan mengapa bidang/kegiatan tersebut mernerlukan audit lanjutan.
 Temuan-temuan sementara yang diperoleh berkaitan dengan
bidang/kegiatan
 Rekomendasi sementara yang diajukan untuk memperbaiki kelemahan-
kelemahan yang ada.
 Tindakan-tindakan perbaikan yang sudah dilakukan objek audit
berdasarkan rekomendasi sementara yang diberikan auditor
sebelumnya.
 Bukti-bukti yang perlu diperoleh pada audit selanjutnya berkaitan
dengan tujuan audit
LANGKAH KEDUA : REVIEW TERHADAP
PENGENDALIAN MANAJEMEN
Sistem pengendalian manajemen merupakan sistem yang digunakan untuk
mengumpulkan, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan memanfaatkannya
serta berbagai tindakan yang dilakukan oleh manajemen dalam melakukan
pengendalian. Karakteristik sistem pengendalian manajemen yang baik
mencakup hal-hal sebagai berikut:
 Pernyataan tujuan perusahaan.
 Rencana perusahaan yang digunakan untuk mencapai tujuan.
 Kualitas dan kuantitas SDM yang sesuai dengan tanggung jawab yang
dipikul dan adan• pemisahan fungsi yang memadai.
 Sistem pembuatan kebijakan dan praktik yang sehat pada masing-masing
unit organisasi
 Sistem penelaahan yang efektif pada setiap aktivitas untuk memperoleh
keyakinan bahwa kebijakan dan praktik yang sehat telah dilaksanakan
dengan baik.
PERNYATAAN TUJUAN
 memahami tujuan perusahaan berarti memahami
pula mengapa suatu program/aktivitas dilaksanakan
dan bagaimana seharusnya program tersebut
dilaksanakan untuk mencapai tujuannya.
 Pernyataan tujuan dapat memberikan arah kepada
semua komponen dalam perusahaan dalam
melaksanakan
 Dalam melakukan penelahaan terhadap sistem
pengendalIan manajemen perusahaan, auditor
harus memahami dengan baik tujuan perusahaan.
RENCANA PERUSAHAAN
 Dalam rangka mencapai sasaran perusahaan, rencana diimplementasikan
dalam bentuk berbagai program/aktivitas lengkap dengan anggaran yang
ditetapkan untuk setiap program/aktivitas tersebut.
 Rencana dalam bentuk anggaran dapat digunakan sebagai sarana untuk
mengendalikan berbagai program/aktivitas yang dilaksanakan termasuk
sebagai alat untuk mengevaluasi pelaksanaan program/aktivitas tersebut.
 Rencana biasanya disusun berdasarkan pencapaian terbaik perusahaan
pada waktu sebelumnya untuk menentukan pencapaian terbaik berikutnya.
 penyusunan rencana harus diawali dengan adanya identifikasi terhadap
ketersediaan sumber daya, berbagai hambatan internal, peluangpeluang
yang mungkin (ingin) dicapai, dan berbagai hambatan eksternal yang
mungkin dihadapi.
 rencana juga harus memuat tentang keinginan perbaikan secara terus-
menerus (continuous improvement) harus dilakukan.
KUALITAS DAN KUANTITAS SUMBER DAYA MANUSIA
YANG MEMADAI
Untuk menilai ketersediaan SDM dan efektivitasnya dalam mendukung
pencapaian perusahaan, auditor harus memerhatikan hal-hal sebagai
berikut:
 Apakah rekrutmen karyawan yang dilakukan telah melalui suatu
perencanaan SDM?
 Apakah seleksi karyawan yang dilakukan telah sesuai dengan
pedoman penerimaan karyawan yang ditetapkan perusahaan?
 Apakah karyawan yang diterima telah sesuai dengan kualifikasi bidang
kerja (jabatan) yang akan diisi dan sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan yang ada pada perusahaan?
 Apakah spesifikasi dan deskripsi tersedia untuk masing-masing
jabatan yang ada dalam perusahaan?
CON’T
 Apakah keputusan penempatan karyawan telah melalui orientasi
yang memadai dan sesuai dengan kecenderungan berprestasi
karyawan tersebut?
 Apakah setiap pekerjaan telah dilengkapi dengan uraian kerja yang
memadai?
 Apakah program peningkatan kemapuan (keterampilan dan
keahlian) karyawan telah dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan
dilaksanakan secara efektif dan efisien?
 Apakah penilaian prestasi, pemberian sanksi atau penghargaan
kepada karyawan telah dilakukan
 secara adil, sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku di
perusahaan tersebut?
KEBIJAKAN DAN PRAKTIK YANG SEHAT
Dalam menguji kebijakan yang dibuat oleh perusahaan, auditor harus
memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
 Apakah kebijakan dinyatakan dengan jelas dalam bentuk tertulis dan
sistematis serta dikomunikasikan kepada seluruh tingkatan manajemen dan
karyawan secara sistematis dan tep at waktu.
 Apakah kebijakan yang dibuat telah sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku dan dilakukan peninjauan serta revisi secara berkala.
 Apakah kebijakan yang dibuat telah mengakomodasi kepentingan berbagai
pihak dalam perusahaan dan secara tegas mengatur tentang hak dan
kewajiban masing-masing pihak.
 Apakah kebijakan telah dibuat untuk melaksanakan kegiatan/aktivitas secara
hemat efisien dan efektif.
 Apakah ada kebijakan khusus bagi setiap pengendalian manajemen lain yang
relevan dengan pelaksanaan setiap kegiatan termasuk sanksi-sanksi terhadap
pelanggaran kebijakan tersebut berdasarkan peraturan yang berlaku.
SISTEM REVIEW YANG EFEKTIF
 Auditor harus melakukan audit terhadap semua rencana yang dibuat
berkaitan dengan aktivitas yang akan dilakukan termasuk ketersediaan
sumber daya untuk melakukan aktivitas tersebut.
 Auditor juga harus menelusuri semua metode yang digunakan oleh
manajemen dalam membandingkan pelaksanaan aktivitas yang
sesungguhnya dengan rencana yang berkaitan dengan aktivitas
tersebut. Dalam hal ini auditor harus melakukan pengamatan langsung
terhadap kekuatan maupun kelemahan sistem pengendalian
manajemen yang dimiliki perusahaan.
 Elemen sistem review yang lain yang harus ada dalam sistem
pengendalian manajemen yang baik adalah adanya fungsi pelaporan
internal dan fungsi audit internal. Auditor harus menilai sifat dan
efektivitas metode review dan pelaporan internal yang berhubungan
dengan masing-masing aktivitas yang diaudit.
CON’T
Ada tujuh langkah kunci yang harus diperhatikan auditor dalam melakukan
review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen perusahaan, yaitu:
 Menetapkan tingkat penting (significance) dan pekanya (sensitivity) hal-hal
pokok dari program/aktivitas yang diaudit.
 Menilai tingkat kerentanan program/aktivitas tersebut terhadap
penyalahgunaan sumber daya, kegagalan pencapaian sasaran dan
ketidaktaatan terhadap ketentuan, peraturan dan kebijakan yang ditetapkan
perusahaan.
 Mengidentifikasi dan memahami pengendalian-pengendalian manajemen
yang relevan.
 Menetapkan apa yang sudah diketahui tentang efektivitas pengendalian.

 Menilai kecukupan desain pengendalian.

 Menetapkan melalui pengujian apakah pengendalian-pengendalian yang


ada sudah cukup efektif.
 Melaporkan hasil-basil penilaian manajemen dan mendiskusikan tindakan-
tindakan perbaikan yang diperlukan.
AUDIT LANJUTAN
 Audit ini bertujuan untuk memperoleh bukti yang
cukup untuk mendukung tujuan audit yang
sesungguhnya, yang telah ditetapkan berdasarkan
hasil review dan pengujian pengendalian
manajemen.
 Pada tahap ini auditor harus mampu mengungkap
lebih lanjut dan menganalisis semua informasi yang
berkaitan dengan tujuan audit, sehingga akhirnya
dapat disusun suatu kesimpulan audit dan dibuat
rekomendasi yang dapat diterima oleh objek audit.
Langkah-langkah audit pada tahap ini meliputi:
 Mengumpulkan tambahan informasi latar belakang objek
audit yang diperlukan.
 Memperoleh bukti-bukti yang relevan, material, dan
kompeten.
 Membuat ringkasan atas bukti yang telah diperoleh dan
mengelompokkannya ke dalam kelompok kriteria,
penyebab, dan akibat.
 Menyusun kesimpulan atas dasar ringkasan bukti yang
telah diperoleh dan mengidentifikasi bahwa akibat yang
ditimbulkan dari ketidaksesuaian antara kondisi dan kriteria
cukup penting dan material. Kesimpulan ini merupakan
pemantapan temuan hasil audit.
MENGUMPULKAN TAMBAHAN INFORMASI LATAR
BELAKANG
 Langkah ini menekankan pada usaha untuk
mendapatkan data yang lebih lengkap dalam
menganalisis aktivitas yang diaudit sebagai dasar
pembuatan kesimpulan audit.
 Data yang diperoleh pada tahap ini memungkinkan
juga untuk diperoleh dari luar perusahaan yang
memiliki relevansi dengan kegiatan yang sedang
diaudit.
MEMPEROLEH BUKTI
 Bukti harus mempunyai hubungan dengan kriteria audit; objektif,
relevan, dan bermakna (material).
 Dalam proses audit, auditor harus dapat menganalisis dan
menentukan fakta dan informasi yang relevan, andal, dan berkaitan
dengan tujuan audit. Tujuan dari perolehan bukti ini adalah untuk
menentukan bahwa:
 Kriteria atas kegiatan yang diaudit sudah sesuai dan dapat
diterima.
 Terdapat pelaksanaan yang menyimpang,
 Terdapat akibat yang cukup penting dan material dari terjadinya
perbedaan antara kondisi dengan kriteria yang telah ditetapkan.
 Agar dapat digunakan sebagai dasar pembuatan kesimpulan audit,
semua bukti yang diperoleh dalam audit harus memenuhi kriteria:
Relevan, Material, Kompeten dan Cukup
PENGEMBANGAN TEMUAN DALAM AUDIT
LANJUTAN
 Beberapa hal yang harus diperhatikan auditor dalam pengembangan
temuan adalah:
 Pertimbangan harus ditekankan pada situasi dan kondisi pada saat
program/aktivitas tersebut berlangsung, bukan pada saat diaudit.
 Pertimbangan atas kompleksitas dan besarnya sumber daya yang
terlibat dalam progral, aktivitas yang diaudit.
 Melakukan analisis terhadap temuan-temuan yang diperoleh pada
saat audit dan menghindari pengungkapan kelemahan-kelemahan
yang terjadi secara tidak logis.
 Pengembangan temuan harus dilakukan secara luas dan teliti
sehingga bisa menjadi dasar bagi pembuatan kesimpulan dan
rekomendasi secara jelas dan tepat kepada pihak yang diaudit.
Beberapa langkah dalam pengembangan
temuan meliputi:
 Mengenali batas-batas wewenang dan tanggung jawab
pejabat yang terlibat dalam pelaksanaa program/aktivitas
yang diaudit.
 Memahami secara saksama sebab-sebab terjadinya
kelemahan pada program/aktivitas yai. diaudit.
 Tentukan apakah kelemahan tersebut merupakan
kelemahan yang berdiri sendiri atau tersebar luas pada
berbagai program/aktivitas yang lain.
 Menentukan akibat atau arti penting dari kelemahan
tersebut.
 Menentukan rekomendasi/saran-saran untuk perbaikan.
PERUBAHAN LUAS DAN ARAH PENGEMBANGAN
TEMUAN
 Informasi yang diperoleh selama pengembangan temuan mungkin
mengarahkan perlunya untuk melakukan perubahan arah
 Untuk mengetahui perlunya perubahan tersebut, auditor harus
mengawasi secara saksama terhadap perkembangan hal-hal yang
mungkin merupakan temuan.
 Dengan pengawasan ini auditor akan segera bisa mengambil
keputusan tentang wujud kegiatan selanjutnya.
 Pengembangan temuan harus dilanjutkan terus selama temuan
tersebut diyakini memberikan informasi yang mendukung keakuratan
kesimpulan audit.
 Perubahan lain yang mungkin terjadi dalam pengembangan temuan
adalah menyangkut perlunya mengembangkan informasi pada semua
lokasi yang dipilih pada saat perencanaan audit. l
PELAPORAN
Ada dua cara penyajian laporan audit
manajemen, yaitu
 cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang
diperoleh selama tahapantahapan audit, dan
 cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang
menitikberatkan penyajian kepada kepentingan para
pengguna laporan hasil audit ini.
TINDAK LANJUT
 Auditor tidak memiliki kewenangan memaksa dan menuntut
manajemen untuk melaksanakan tindak lanjut sesuai dengan
rekomendasi yang diberikan, tetapi lebih menempatkan diri sebagai
supervisor alas rencana, pelaksanaan, dan pengendalian tindak
lanjut yang dilakukan.
 Agar menarik dan dapat meningkatkan komitmen manajemen atas
perbaikan proses dan kinerjanya, rekomendasi seharusnya
merupakan hasil diskusi dan rumusan bersama antara manajemen
dan auditor.
 Rekomendasi harus menyajikan analisis dan manfaat yang
diperoleh perusahaan jika rekomendasi tersebut dilaksanakan serta
kerugian yang mungkin terjadi jika rekomendasi tidak dilaksanakan
karena tidak ada tindakan perbaikan yang dilakukan perusahaan.
KESIMPULAN TTG TAHAP AUDIT MANAJMEN

 Langkah-langkah audit meliputi lima tahap,


yaitu:
1. Audit pendahuluan
2. Review trhdp pengendalian manajemen
3. Audit lanjutan
4. Pelaporan
5. Tindak lanjut
KESIMPULAN LNJTAN

 Seluruh tahapan audit ini pada akhirnya akan


menghasilkan rekomendasi yang kemudian harus
ditindaklanjuti, yang menyajikan analisis dan
manfaat yang diperoleh perusahaan jika
rekomendasi tersebut dilaksanakan, serta
kerugian yang mungkin terjadi jika rekomendasi
tidak dilaksanakan karena tidak ada tindakan
perbaikan yang dilakukan perusahaan.
REFERENSI

1. Indra Bastian, (2007) Adit Sektor Publik, Penerbit : Salemba


Empat; Jakarta;
2. Surbakti, dkk, (2011), Pemeriksaan Maajemen, Penerbit :
Universitas egeri Medan;
3. Sarnyoto, (2011), Audit istem Informasi, Edisi Revisi, Penerbit
: Mitra Wacana Media, Jakarta;
4. Ihyaul Ulum, (2012), Audit Sektor Publik, Penerbit : Bumi
Aksara, Jakarta.
5. Indra Bastian, (2014), Sistem Pengendalian Manajemen,
Penerbit : Salemba Empat, Jakarta;
DEMIKIAN

 TERIMA KASI

Você também pode gostar