Você está na página 1de 29

ANALISIS

DATA
KOMUNITAS
ANALISIS KOMUNITI
Tujuan
1. Menetapkan kebutuhan komuniti
2. Menetapkan kekuatan komuniti
3. Mengidentifikasi pola respon kesehatan
4. Mengidentifikasi kecenderungan
penggunaan pelayanan kesehatan
LANGKAH-LANGKAH ANALISA
DATA

1. Klasifikasi data
Pengklasifikasian data mengacu pada :

• Tujuan yang ingin dicapai

• Merujuk kepada program nasional

• Isu yang akan dimunculkan


Penyajian data hasil pengklasifikasian

KLASIFIKASI DISTRIBUSI FREKUENSI


(%)
DIAGRAM ST GIZI BALITA DI
KEL “X” TH 2004

GZ BAIK
GZ KRG
GZ BRK
2. Interpretasi data

DATA KEMUNGKINAN MASALAH


PENYEBAB KESEHATAN
4
3
2
1
Masalah kesehatan




Kesadaran masyarakat
akan adanya masalah

Bobot 5
Kriteria :
Tinggi
Sedang
Rendah



Motivasi masyarakat dalam
menyelesaikan masalah

Kriteria :

Bobot 10
Tinggi
Sedang
Rendah



Kemampuan perawat
untuk mempengaruhi

Bobot 5
Kriteria :
Tinggi
dalam penyelesaian

Sedang
Rendah
masalah
3. Prioritas masalah



Ketersediaan keahlian
yang relevan
Bobot 7
Kriteria :
Tinggi
Sedang
Rendah


Konsekuensi jika masalah


tak terselesaikan
Bobot 8
Kriteria :
Tinggi
Sedang
Rendah 

Percepatan penyelesaian
masalah yang dapat dicapai
Bobot 8
Kriteria :
Tinggi
Sedang
Rendah

Jumlah nilai
PRIORITAS
Rumusan Dx keperawatan
(Mueke, 1984)

• Masalah : sehat ------> sakit


• Karakteristik populasi
• Karakteristik lingkungan
Dx : Rsiko ………. (masalah)
di …………… (komuniti)
s/d ………….. (karakteristik komuniti dan
lingkungan) yang dimanifestasikan oleh …..
(indikator kesehatan/analisis data)
KOMPOSISI DX KEP. KOMUNITAS
1. Jenis diagnosis: Potensial, Risiko & Aktual
Sehat/ Welness  Potensial: komunitas mempunyai
potensi untuk ditingkatkan belum ada
data maladaptif atau paparan masalah
kesehatan
 Ancaman  Resiko: belum terdapat pemaparan masalah
kesehatan, namun sudah ditemukan
beberapa data maladaptif yg memungkinkan
timbulnya gangguan/masalah
 Nyata  Aktual: sudah timbul gangguan/masalah
kesehatan didukung dengan beberapa data
maladaptif
2. Kondisi yang perlu ditingkatkan; gangguan
yg mungkin atau sudah terjadi
KOMPOSISI DIAGNOSIS …
3. Aggregat yg terisiko
4. Wilayah dimana aggregat bertempat tinggal
5. Penyebab/etiologi (kecuali potensial, tdk ada
etiologi)
6. Manifestasi/data penunjang (sign and
Symptom)

Komponen diagnosis:
• P = problem (untuk potensial)
• PES = Problem, etiologi dan sign & simptom
(untuk Risiko dan Aktual)
KOMPOSISI DIAGNOSIS …
Contoh 1:
Potensial peningkatan tumbuh kembang
pada balita di RT OO1/RW05 Desa
X Kec. Y
Ditandai dengan:
- Cakupan Immunisai 95% (Kota=95%)
- 80% Berat badan diatas grs merah KMS
- 70% pendidikan Ibu SMA
- Cakupan Posyandu (90%)
KOMPOSISI DIAGNOSIS …
Contoh 2:
Risiko terjadinya konflik psikologis pada
warga di RW 02 Desa X Kecamatan Y
berhubungan dengan (b.d) Koping masyarakat yg
tdk efektif
Ditandai dengan:
- Pernah terjadi perkelahian antar RT
setahun yg lalu karena masalah kenakalan anak
- Kegiatan rutin RW untuk silaturahmi jarang
dilakukan
- Penyuluhan kesehatan terkait kesehatan Jiwa
masyarakat belum pernah dilakukan
- Masyarakat sering berkumpul dengan
melakukan kegiatan yg tidak positif (Misal;
TOGEL)
KOMPOSISI DIAGNOSIS …
Contoh 3:
Gangguan/masalah hipertensi
pada lansia di RW 0O1, Desa R Kec. S
b.d pola hidup yg tidak sehat
Ditandai dengan:
- Kebiasaan makan yg asin-asin dan
berlemak 70% dari responden (n=120)
- Kasus nomer 1: hipertensi dari data
Puskesmas
- Kegiatan gerak badan/olah raga jarang
dilakukan, hanya 30 % dari respoden (n=120)
- 5 Kasus yang dirujuk dari Puskesmas ke Rumah
Sakit karena penyakit jantung-hipertensi
Perencanaan
Proses:
• Menyusun/mengurut masalah komuniti sesuai
prioritas (penapisan)
• Menetapkan tujuan (Tupan dan Tupen)
• Menetapkan strategi intervensi
• Membuat rencana evaluasi
Menetapkan tujuan
Tujuan Jangka panjang : hasil akhir yang ingin
dicapai

Tujuan jangka pendek:


• tahapan untuk mencapai tujuan jangka
panjang
• Perilaku yang diharapkan berubah
• SMART
Contoh:

• Dx: Resiko terjadi penyakit akibat lingkungan


yang kurang sehat.
• Tupan : setelah dilakukan intervensi
keperawatan selama 1 th, angka kesakitan
menurun
- ispa dari 20 - 15 %,
Contoh:

• Tupen: setelah dilakukan tindakan keperawatan


selama 2 bulan:
1. Keluarga dapat mencegah dan merawat
anggota keluarga yang menderita ispa
2. Jumlah kader aktif meningkat (2 or/RT)
3. Pengetahuan dan keterampilan kader 
4…………...
5…………..
Memperhatikan

• Program dan organisasi yang ada


• Situasi
• Sumber daya : internal dan eksternal
• Program yang lalu
Intervensi

Tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan


• Aktivitas program (rangkaian kegiatan untuk
mencapai tujuan)
• Tujuan
• Sumberdaya
• Identifikasi hambatan
POA
MASALAH TUJUAN STRATEGI KEGIATAN WAKTU TEMPAT PJ SDM
FOKUS INTERVENSI
KEP. KOMUNITAS
Prevensi:
Primer

 Sekunder

 Tersier
BENTUK INTERVENSI
KEP. KOMUNITAS
Melakukan:
 Pdd kep utk memberdayakan klien
 Demonstrasi ketrampilan kep dasar
 Tindakan kep yg memerlukan keahlian
perawat/ners (advanced intervention)
 Kerjasama lintas program dan sektor
 Rujukan keperawatan dan non-
keperawatan bila diperlukan
Implementasi

Fokus program
kesehatan komunitas
Strategi :
• Proses kelompok
• Intervensi profesional
keperawatan
• Pendidikan kesehatan
• Partnership
Evaluasi
1. Evaluasi Proses
untuk memastikan apakah kita melakukan sesuai yang
kita rencanakan
• Apakah program / kegiatan dilaksanakan sesuai dengan
apa yang direncanakan?
• Apakah program / kegiatan tepat sasaran seperti yang
telah direncanakan?
• Bagaimana tanggapan peserta terhadap program /
kegiatan?
• Bagaimana pembagian tugas dan sumber daya antara
mahasiswa (tenaga kesehatan) dengan partisipan?
Evaluasi (2)

2. Evaluasi Otput

 Berfokus pada pengukuran hasil seketika dari


program / kegiatan pada kelompok sasaran. Evaluasi ini
mengukur pengetahuan, kemampuan /keterampilan,
dan sikap sasaran sehubungan dengan kegiatan.
Evaluasi (3)

3. Evaluasi Outcome

 Berfokus pada dampak jangka menengah dari


program / kegiatan. Dapat berupa perubahan perilaku,
perubahan kualitas lingkungan, peningkatan kualitas
kegiatan.
Evaluasi (4)

4. Evaluasi dampak

 Berfokus pada evaluasi jangka panjang dari program


/ kegiatan. Evaluasi dampak dapat berupa mengkaji
peningkatan derajat kesehatan, sustaniblity program,
hubungan kemitraan, dll
Fokus evaluasi

• Relevansi

Apakah program diperlukan?

• Perkembangan/kemajuan

- program dilaksanakan sesuai rencana?

- Staf, fasilitas, peserta?

• Efisiensi biaya
Fokus evaluasi (2)

• Efektivitas

- tujuan tercapai?

- kepuasan?

• Impact

- dampak jangka panjang?

- perubahan perilaku jang waktu ttt?

- status kesehatan?

Você também pode gostar