Você está na página 1de 28

Kebijakan Nasional

Program Penanggulangan TB
di Indonesia

Program Penanggulangan TB 1
Nasional
EPIDEMIOLOGY OF TUBERCULOSIS IN INDONESIA

TJANDRA YOGA ADITAMA


DG of DC&EH MoH-RI
Permasalahan kita
 SKRT’ 95 ~ TB merupakan:
 Pembunuh no. 3 dari semua penyebab kematian dan
 Nomor 1 dari golongan penyakit infeksi
 Menyerang usia produktif
 Penatalaksanaan penderita dan pencatatan
pelaporan belum seragam.
 MDR diduga akibat pengobatan yang tidak
teratur, dan kombinasi obat yang salah.
 Penemuan penderita BTA positif ~ rendah

Program Penanggulangan TB
Nasional 5
Program Nasional
Pengendalian TB Indonesia
Visi:
TB tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat

Misi
• Menjamin setiap penderita TB mempunyai akses thd
– diagnosis yang bermutu tinggi,
– pengobatan adequate dan
– kesembuhan
• Menurunkan Penularan
• Menurunkan kesakitan dan kematian TB
• Mengakhiri ketidakadilan dan mengurangi dampak
sosial ekonomi akibat penyakit TB
Program Penanggulangan TB 6
Nasional
TUJUAN
JANGKA PENDEK

• Angka Kesembuhan (Cure Rate) 88 %

• Cakupan Penemuan (Case Detection Rate)


90 % pada

Program Penanggulangan TB 7
Nasional
5 Elemen Strategi DOTS
Komitmen politis
4 Jaminan 1
Ketersediaan OAT 2 Diagnosa dengan
Yg bermutu mikroskop

Directly Observed
Treatment Short-course
5 Monitoring dan 3 Pengobatan
evaluasi
Program Penanggulangan TB
jangka pendek dgn
8
Nasional pengawasan langsung
Kebijakan Nasional
Penanggulangan TB (1)

1. Desentralisasi & Kab/Kota sbg titik berat


manajemen program
2. Menerapkan, mengembangkan Strategi DOTS
3. Penguatan kebijakan untuk mendapatkan
komitmen politik
4. Penemuan & pengobatan dilaksanakan diseluruh
UPK pemerintah/swasta, DPS & melibatkan
masyarakat (pasif case finding)

Program Penanggulangan TB
Nasional 9
Kebijakan Nasional
Penanggulangan TB (2)
5. Penanggulangan TB dilaksanakan secara pasif
melalui promosi aktif, penggalangan kerja sama
dan kemitraan dg prog. terkait, sektor pemerintah
dan swasta dalam wujud Gerdunas TB
6. Peningkatan kemampuan laboratorium di
berbagai tingkat pelayanan untuk peningkatan
mutu pelayanan dan jejaring.
7. OAT diberikan secara cuma-cuma dan dijamin
ketersediaannya.
Program Penanggulangan TB
Nasional 10
Kebijakan Nasional
Penanggulangan TB (3)
8. Ketersediaan SDM yang kompeten dalam
jumlah yang memadai untuk meningkatkan dan
mempertahankan kinerja program.
9. Penangg TB lebih diprioritaskan kepada
kelompok miskin dan kelompok rentan TB
10. Pasien TB tidak dijauhkan dari keluarga,
masyarakat dan pekerjaannya.
11. Memperhatikan komitmen internasional yang
termuat dalam MDGs
Program Penanggulangan TB
Nasional 11
Tujuh strategi utama
Ekspansi
1. Perluasan jangkauan dan Peningkatan Pelayanan
DOTS yg Berkualitas
2. Menghadapi tantangan TB-HIV & MDR TB
3. Melibatkan seluruh Tenaga Kesehatan & seluruh Unit
Pelayanan Kesehatan
4. Keterlibatan Penderita dan Masyarakat

Didukung dengan :
5. Penguatan Kebijakan dan Kepedulian (Ownership)
6. Penguatan sistim pelayanan dan pengelolaan program
7. Penelitian operasional
Program Penanggulangan TB 12
Nasional
Faktor Resiko Kejadian TB
transmisi
Jml kasus TB BTA+
Faktor lingkungan Resiko mjd TB bila dg HIV:
 Ventilasi • 5-10% setiap tahun
 Over Crowded • >30% lifetime
 Indoor
Faktor Perilaku HIV(+) SEMBUH

PAPARAN INFEKSI TB MATI


Konsentrasi Kuman  Keterlambatan diagnosis &
 Malnutrisi
Lama kontak pengobatan
 Penyakit DM,
 Tatalaksana tak memadai
Immunosupresan
 Kondisi kesehatan buruk
Program Penanggulangan TB 13
Nasional
Perjalanan Alamiah Penyakit
• Dalam lima tahun tanpa diobati:
– 50 % meninggal
– 25 % sembuh sendiri
– 25 % menjadi kronis (sumber penular)

• Dengan pengobatan yang benar


(DOTS) lebih dari 95 % sembuh

• Tanpa DOTS, resiko MDR


Program Penanggulangan TB 14
Nasional
• Ditularkan lewat “droplet”
• Adanya “stigma”
menyebabkan pasien atau
keluarga cenderung
menutup-nutupi
• Tidak tuntas berobat dengan
berbagai macam alasan
• Ketidak-pedulian berbagai
pihak akan bahaya penyakit
dikemudian hari
• Akumulasi dari semua hal
tersebut …….
Program Penanggulangan TB 15
Nasional
MODEL INTERVENSI TB
TB
transmisi
do+s
FAKTOR RISIKO

EXPOSURE INFEKSI TB SEMBUH

• Preventif • Profilaksis MATI


• BCG
• Gizi
• Intervensi Lingkungan • BCG
• Dampak Sosek
Program Penanggulangan TB 16
Nasional
PEMERIKSAAN DAHAK

 Tujuan :
 Menegakkan diagnosis dan menentukan

klasifikasi/ tipe penyakit TB


 Menilai kemajuan dan hasil pengobatan

 Pengumpulan Dahak:

 Dilakukan secara SPS


 Pemeriksaan ulang dahak meningkatkan sensitivitas
Program Penanggulangan TB
Nasional 17
SEMBUH
SUSPEK

FASE FASE T/ LENGKAP


INTENSIF LANJUTAN GAGAL
(2 bulan) (4 bulan) DEFAULT
MENINGGAL
+

SPS PS PS PS

+ neg neg neg


+ neg o neg SEMBUH

+ + SISIPAN neg neg


(neg)

Program Penanggulangan TB 18
Nasional
SEMBUH
SUSPEK

FASE FASE T/ LENGKAP


INTENSIF LANJUTAN GAGAL
SEMBUH
(2 bulan) (4 bulan) DEFAULT
MENINGGAL
+

SPS PS PS PS

Angka
Kesembuha
Penemuan n
Kasus ≥ 85%
70% Kedua indikator utama tersebut tergantung
kualitas laboratorium
Program Penanggulangan TB Jadi…….. 19
Nasional
Pemeriksaan Sediaan Dahak yang Baik
menjamin
Kualitas Program Pengendalian TB

Program Penanggulangan TB 20
Nasional
JEJARING LAB TB
KONDISI SAAT INI
BLK
Provincial Health Laboratory

Intermediate TB Lab Intermediate TB Lab Intermediate TB Lab


TB Lab.for Crosscheck TB Lab for Crosscheck TB Lab for Crosscheck

TB Microscopic Center TB Microscopic Center TB Microscopic Center


HC/ Hosp/Lung Hosp-Clinic HC/ Hosp/ Lung Hosp-Clinic HC/ Hosp/ Lung Hosp-Clinic

Program Penanggulangan TB 21
Nasional
Pemeriksaan Mikroskopis Dahak
Faktor-faktor yang berpengaruh

Pengambilan
Sampel
Pasien Pembuatan
Sediaan

Petugas Pembacaan
Kesehatan Sediaan

Pencatatan &
Pengadaan
Pelaporan
Pengelola
Program
Di luar Lab Di dalam Lab

Program Penanggulangan TB 22
Nasional
Pendekatan Holistik
Pemeriksaan Laboratorium TB
Pengambilan
Sampel
Pasien Pembuatan
Sediaan

Petugas Petugas Pembacaan


Kesehatan Lab Sediaan

Pencatatan &
Pengadaan
Pelaporan
Pengelola
Di luar Lab Program Di dalam Lab

Program Penanggulangan TB 23
Nasional
Lab TB tanpa jaminan mutu

Program Penanggulangan TB 24
Nasional
Dampak Lab yang “Jelek”
Sakit berlanjut Kualitas sampel tidak adequat
Kehilangan penghasilan
Pembuatan Sediaan Jelek
Terus menularkan
Pengecatan Jelek
Meninggal Pengambilan
Pengobaatan salah Sampel
Pasien Pembuatan
Salah diagnosis Sediaan Pembacaan tak cukup
Ketidak-percayaan thd lab Salah baca
Pilih Rontgen
Petugas Pembacaan
Kesehatan Luar Lab Dalam Lab Sediaan

Pencatatan &
Pengadaan Positif palsu
Pelaporan
Pengelola Negatif palsu
Stok obat tidak cukup Tanpa jaminan mutu
Kebutuhan lab tidak cukup
Program

Prioritas tidak tepat Data insiden TB salah


Pendanaan tidak cukup
Program Penanggulangan TB 25
Nasional
Dampak Lab yang “berkualitas”
Sembuh/ sehat Pembuatan Sediaan Baik
Tetap bekerja Pengecatan Baik
Pengambilan
Tidak menular
Pengobaatan tepat Sampel
Pasien Pembuatan
Rontgen atas indikasi Sediaan Pembacaan cukup
Diagnosis benar Pembacaan benar
Percaya thd lab
Petugas Pembacaan
Kesehatan Luar Lab Dalam Lab Sediaan

Pencatatan &
Pengadaan
Pelaporan Hasil yang akurat
Pengelola
Stok obat cukup Ada jaminan mutu
Kebutuhan lab cukup
Program
Prioritas tepat Data insiden TB benar
Pendanaan cukup
Program Penanggulangan TB 26
Nasional
Laboratorium TB yang Berkualitas
mejamin
Program Penanggulangan TB yang Berkualitas

Program Penanggulangan TB 27
Nasional
PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU

PENUNJANG PENENTU
DIAGNOSIS DIAGNOSIS
Program Penanggulangan TB 28
Nasional

Você também pode gostar