Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
RESPIRASI
&
KARDIOVASKULAR
Pembimbing : dr. Ahmad Helmi Prasetyo, Sp.An
Disusun Oleh :
Fadhilla Rahma Jodi Putri
Mustika Dinna Wikantari
Laela Rahmawati
2. Bagian respirasi:
Bronkioli respiratorius – alveoli
Fungsi Paru
Membuang CO2 dan mengambil O2 untuk
metabolisme tubuh
Mempertahankan pH darah
Mempertahankan keseimbangan suhu
tubuh dan kadar H2O
-Membantu koordinasi
transisi antara inspirasi
& ekspirasi
-Mengirim impuls
ekshibisi ke area
inspirasi
Mengatur otot-otot
pernafasan
Pengaruh anesthesia pada respirasi
Fungsi kardiovaskular
• Penyampaian 02 dan
nutrient kepada sel-sel
• Pembuangan metabolit
dan C02
• Perantara sel-sel dari
sistem hormon-imun
• Memelihara suhu
badan
Lapisan otot jantung
• Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga dada
diantara kedua paru.
• Jantung terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian kiri dan kanan yang
mana setiap bagian terdiri dari sebuah atrium dan ventrikel.
• Jantung terdiri dari otot-otot stria yang secara khusus dilindungi oleh
jaringan konektif dan tulang. Otot-otot jantung dibagi menjadi
atrium, ventrikel, pacemaker, serta sel-sel konduktif.
• Rangsangan secara alamiah dari otot-otot jantung itu sendiri
serta struktur yang unik membuat jantung berfungsi sebagai
pompa yang sangat efisien.
• Sa Node merupakan
pacemaker
SIKLUS JANTUNG
• Siklus jantung terdiri dari 4 fase :
a) Fase Pengisian
b) Fase Kontraksi Isovolumetrik
c) Fase Ejeksi
d) Fase Relaksasi Isovulumetrik
FASE PENGISIAN
• Tekanan atrium lebih tinggi dari tek.ventrikel mitral dan trikuspidal
terbuka terjadi pengisian darah pada ventrikel.
• Denyut jantung yang dimulai pada nodus SA terjadi pada fase pengisian
lambat. Eksitasi disebarkan ke atria hingga memberi gambaran
gelombang P pada EKG. Kontraksi atria akan menyebabkan
meningkatnya volume ventrikel (5-15% pada denyut jantung istirahat,
25-40% bila denyut jantung cepat). Kontraksi atrium menyebabkan
gelombang akibat naiknya tekanan atrium kanan antara 4 mmHg sampai
6 mmHg, sedangkan tekanan atrium kiri naik sebesar 7-8 mmHg.
FASE KONTRAKSI ISOVOLUMETRIK
Tekanan pada ventrikel sudah mulai tinggi dari tek.atrium katup trikuspid
dan mitral mulai tertutup volume ventrikel tidak berubah.
Fase ini dikenal sebagai pre-ejection period (PEP). Menutupnya katup mitral
dan trikuspidal akan menimbulkan suara jantung pertama (S1), dan menandai
berakhirnya diastol ventrikel, dan awal dari sistol. Meningkatnya tekanan
ventrikel menyebabkan katup mitral dan trikuspidal menekan kearah atrium
secara tiba-tiba dan menimbulkan gelombang.
Fase ini berlangsung sekitar 0,05 detik, sampai tekanan didalam ventrikel kiri
telah melebih tekanan di aorta (80 mmHg) dan tekanan di ventrikel kanan
telah melebih arteri pulmonal (10 mmHg) dan katup aorta serta pulmonal
terbuka, maka dimulailah proses ejeksi. Peristiwa mekanik dan listrik pada
atria, ventrikel dan aorta yang terjadi pada siklus jantung.
FASE EJEKSI
• Pada saat tekanan di dalam ventrikel mulai tinggi menyebabkan
terbukanya katup aorta dan pulmonal terjadi fase ejeksi.
• Fase ini terdiri dari dua bagian, fase ejeksi cepat dan ejeksi lambat. Pada
fase ejeksi cepat (sepertiga awal), 70% darah akan di pompa keluar. Pada
fase ini, tekanan dalam ventrikel terus meningkat akibat meningkatnya
jumlah sel otot jantung yang terlibat dalam kontraksi dan berkurangnya
radius ventrikel. Akhir dari fase ejeksi cepat terjadi pada puncak tekanan
ventrikel dan tekanan darah sistolis (120 mmHg), dan tekanan pada
ventrikel kanan 25 mmHg.
FASE EJEKSI
• Ejeksi ventrikel kanan dimulai sebelum ejeksi ventrikel kiri dan menetap
sampai ejeksi ventrikel kiri berakhir. Oleh karena kedua ventrikel
memompa darah dalam jumlah yang sama, kecepatan ejeksi ventrikel
kanan lebih rendah dari ventrikel kiri.
• Dua pertiga akhir dari fase ejeksi (fase ejeksi lambat) ditandai dengan
menurunnya kecepatan ejeksi, dan ventrikel mulai relaksasi. Tekanan
dalam ventrikel dan arteri mulai menurun akibat kecepatan aliran darah
pada pembuluh darah perifer melebih kecepatan aliran darah dari
ventrikel. Menurunnya kontraksi pada fase ini akibat terjadinya
repolarisasi ventrikel yang ditandai dengan gelombang T pada EKG.
FASE EJEKSI
• Setelah fase ejeksi tek.ventrikel menjadi lebih rendahtek.pada
arteri besar menjadi lebih tinggi darah terdorong kembali pada
ventrikel katup aorta dan pulmonal menutup.
• Plasma (46-63%) :
-Air 92%
-Protein 7% : -albumin 60%
-globulin 35%
-fibrinogen 4%
-enzim, hormon, dll <1%
-Zat lain 1% : -Eletrolit (Na, K, Cl)
-Zat organik (ATP, kolesterol, dll)
-Zat lain (urea, kreatinin, dll)
Darah
• Elemen-elemen (37-54%)
-Eritrosit 99.9%
-Trombosit dan lekosit 0.1%
-Lekosit: -netrofil 50-70%
-eosinofil 2-4%
-basofil <1%
-limfosit 20-30%
-monosit 2-8%
Pengaruh Anestesia
• Eter, siklopropan dan ketamin meningkatkan aktivitas
simpatis dengan mempertahankan curah jantung selama
anastesi ringan.
• Halotan, enfluran menekan aktivitas simpatis menyebabkan
kontraksi jantung enfluran menekan aktifitas simpatis
menyebabkan kontraksi jantung menurun dan vasodilatasi
perifer. Halotan juga memperkuat aktivitas parasimpatis
menyebabkan bradikardia.
• Opioid, pelumpuh otot menyebabkan vasodilatasi perifer
dengan kerja langsung pada pembuluh darah, lepasan
histamine atau sekatan ganglion.
Daftar Pustaka
• Latief SA, Suryadi KA, Dachlan MR. Petunjuk
Prakis Anestesiologi. Edisi Kedua. Jakarta: Bagian
Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI; 2002.
• Muhiman M, Thaib MR, Sunatrio S, Dahlan R,
editors. Anestesiologi. Jakarta: Bagian
Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI; 1989.