Você está na página 1de 11

Agama Islam

Pertemuan – 3
Kesehatan
dalam pandangan Islam
Prepared by Panji Surya
Kesehatan Dalam Pandangan Islam
 Rosululloh saw :
“Sesungguhnya badanmu mempunyai hak
atas dirimu”
Sehat wal Afiat
 Sehat : keadaan baik segenap badan serta
bagian-bagiannya (bebas dari sakit)

 Afiat : perlindungan Allah untuk hamba-Nya


dari segala macam bencana dan tipu daya;
berfungsinya anggota tubuh manusia sesuai
dengan tujuan penciptaannya.
Kebersihan
 Rosululloh saw :

■ “Cucilah kedua tanganmu sebelum dan sesudah


makan “
■ ”Cucilah kedua tanganmu setelah bangun tidur.
Tidak seorang pun tahu dimana tangannya
berada di saat tidur.”
■ “Tutuplah bejana air dan tempat minummu ”
■ “Bersihkanlah rumah dan halaman rumahmu”
Makanan
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu
bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika
disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi
barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya)
sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang”.

(QS. 2. Al Baqarah, 173 )


Prilaku saat makan
■ Makan ketika merasa lapar
■ Berhenti makan sebelum kenyang
■ Tidak berlebih-lebihan
Puasa
■ Menurunkan sirkulasi darah
■ Mengurangi beban kerja jantung dan alat
pencernaan
■ Tubuh dapat melakukan pemulihan
Ketika Sakit [1]
 Ridha

“Sungguh sangat menakjubkan urusan seorang


mukmin, karena segala urusannya adalah berupa
kebaikan. Dan tidaklah didapatkan keadaan yang
seperti ini kecuali pada diri seorang mukmin saja.
Ketika dia mendapatkan kebahagiaan, dia segera
bersyukur. Maka itu menjadi kebaikan baginya.
Dan ketika dia mendapatkan kesusahan dia
bersabar. Maka itu menjadi kebaikan baginya.”
(HR. Muslim)
Ketika Sakit [2]
 Roja’ & Khouf
“Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah
mendatangi seorang pemuda yang sedang sakit. kemudian
beliau bertanya kepadanya:
“Bagaimana keadaanmu?” Pemuda itu menjawab: “Demi Allah
ya Rasulullah, sungguh saya sangat mengharapkan rahmat Allah
dan saya takut akan siksa Allah dikarenakan dosa-dosa saya.”
Maka kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Tidaklah dua sifat tersebut ada pada seorang hamba
yang dalam keadaan seperti ini, kecuali Allah akan memberikan
apa yang dia harapkan dan akan memberi rasa aman dengan apa
yang dia takutkan.”
(HR. At-Tirmidzi
Ketika Sakit [3]
 Tidak mengharap kematian
“Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
mendatangi pamannya ‘Abbas yang sedang sakit. Dia
mengeluh dan berharap kematian segera datang
menjemputnya.
Maka beliau bersabda kepadanya: “Wahai pamanku,
janganlah engkau berharap kematian itu datang. Jika engkau
adalah orang baik, maka engkau bisa menambah
kebaikanmu, dan itu baik untukmu. Namun jika engkau
adalah orang yang banyak melakukan kesalahan, maka
engkau dapat mengingkari dan membenahi kesalahanmu itu,
dan itu baik bagimu. maka janganlah berharap akan
kematian.”
(HR. Ahmad dan Al-Hakim
Ketika Sakit [4]
 Berwasiat

“Wahai orang-orang yang beriman jagalah diri kalian dan


keluarga kalian dari api neraka.”
(Qs 66, At-Tahrim : 6)

 Hendaknya dia berwasiat ketika merasa ajalnya


telah dekat untuk dipersiapkan dan dilakukan
pengurusan jenazahnya nanti sesuai dengan
bimbingan syari’at dan tidak melakukan
perbuatan-perbuatan bid’ah.

Você também pode gostar