Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
GANGGUAN ORIENTASI
REALITA
Def : Ketidakmampuan individu
membedakan rangsangan
internal seperti fikiran,
perasaan dan sensasi somatik
dengan rangsangan ekternal
seperti bunyi, klien, situasi.
• Tidak Membedakan lamunan
dan Kenyataan
PERUBAHAN YANG
TERJADI :
• 1. Proses Pikir
• 2. Persepsi
• 3. Afek
• 4. Kegiatan Motorik
• 5. Sosial
PERUBAHAN PROSES
PIKIR
• A. Bentuk Pikir:
• Autistik, Fantasi
• B. Arus Pikir
• Macet pikir, hambat pikir, flight of Idea,
neologisme, Cyrcumtangensial.
• C. Penguasaan Pikir
• Asing pikir, miskin pikir, sisip pikir, siar
pikir, Phobia, kontrol pikir.
• D. Isi Pikir
• Waham , berpikir magic.
Bentuk Pikir
1. Autistik :
Regresi interpretasi realita tidak logis, proses
fikir tidak di cek, penilaian realita atas dasar
kebutuhan, dorongan, keinginan.
( fantasi mengganti realita )
Bentuk Autistik :
• Cara berfikir Primitif
• Tidak dapat berfikir abstrak, fokus pada
konkrit.
Asosiasi yang hilang
. Tidak mampu mengorganisir fikiran, satu sama
lain tidak berhubungan, ide tidak relevan,
sukar diikuti
Waham/ Delusi :
. Keyakinan yang salah, tidak sesuai dengan
realita
PERUBAHAN PERSEPSI
• MACAM WAHAM
• Agama
• Kebesaran
• Kejar
• Somatik
• Nihilistik
ASKEP DENGAN
HALLUSINASI
• Halusinasi mrp gangguan persepsi dimana klien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak
terjadi. Suatu pencerapan panca Indera tanpa
rangsang dari luar ( Maramis, 1998 ) .
• Macam – macam halusinasi :
• Halusinasi peraba
• Halusinasi Penciuman
• Halusinasi Kinestik : Merasa badanya bergerak dalam
sebuah ruangan, atau anggota badannya bergerak.
• Halusinasi Lihat
• Halusinasi dengar
• Halusinasi Pengecapan
RENTANG RESPON
HALUSINASI
•
Respon Adaptif •Respon
Maladaptif
Pikiran Logis Distrosi pikiran
Persepsi akurat Ilusi •Gangguan fikir/
Emosi konsisten dg Reaksi emosi delusi
Pengalaman berlebihan/ kurang •Halusinasi
Perilaku sesuai Perilaku aneh/tidak biasa •Sulit berespon
Berhubungan Sosial Menarik diri emosi
•Perilaku
disorganisasi
•Isolasi sosial
FASE-FASE HALLUSINASI
1. FASE CONFORTING (ansietas sedang )
Klien merasa ansietas, kesepian, rasa bersalah, dan takut ,
mencoba untuk berfokus pada fikiran yang menyenangkan
untuk mereda ansietas (klien masih dapat mengendalikan)
2. FASE CONDEMING( ansietas Berat )
Pengalaman sensori menjijikan dan menakutkan,
klein mulai lepas kendali dan mungkin menjaga jarak
dirinya dengan sumber
3. FASE CONTROLING ( ansietas berat/ pengalaman
sensori menjadi berkuasa )
Berhenti menghentikan terhadap halusinasi, dan
meyerahkan pada halusinasi, halusinasi menguasai
dirinya.
4. FASE CONCUERING (panik )
Pengalaman sensori menjadi menancam
FAKTOR PREDISPOSISI
A. Faktor Genetik
B. Faktor Neurobiologi : DITEMUKAN
PADA KLIEN DENGAN SKIZOIPRENIA
TERJADI PENURUNAN VOLUME DAN
FUNGSI OTAK YANG ABNORMAL.
C. Teori Virus :
PAPARAN VIRUS
INFLUENZA PADA TRI SEMESTER KE 3
KEHAMILAN DAPAT MENJADI FAKTOR
PREDISPOSISI
D. Psikologis
Diagnosa Keperawatan :
• TUK HALLUSINASI :
• 1. BHSP
• 2. MENGENAL HALLUSINASI
• 3. MENGONTROL HALLUSINASI
• 4. DUKUNGAN KELUARGA
• 5. PEMBERIAN OBAT