Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DENGAN DIARE
Diare adalah keadaan frekuensi
buang air besar lebih dari 4 kali
pada bayi dan lebih dari 3 kali
pada anak, konsistensi feses
encer, dapat berwarna hijau
atau dapat pula bercampur
lendir dan darah/lendir saja
(Ngastiyah, 2005: 223).
• Diare Akut atau Gastroenteritis adalah inflamasi
lambung dan usus yang disebabkan oleh
berbagai bakteri, virus dan patogen parasitik
( Wong, 2003 )
lanjutan
• Gastroenteritis atau diare adalah
peningkatan volume, keenceran atau
frekuensi buang air besar dengan
kandungan air bisa mencapai lebih
dari 90%. Berak encer biasanya 4 kali
atau lebih dalam sehari, kadang
disertai muntah, badan lemah lesu,
panas, tidak nafsu makan serta ada
darah dan lendir dalam kotoran
Menurut Ngastiyah (2005),
Faktor
Faktor infeksi
malabsorbsi
Faktor Faktor
makanan Psikologis
Faktor Penyebab
1. Faktor infeksi
• Penyebab diare dari faktor infeksi
meliputi :
– Infeksi enteral; infeksi saluran
pencernaan makanan yang
merupakan penyebab utama pada
anak. Meliputi hal sebagai berikut :
Lanjutan
• Infeksi Virus: Entero virus (Virus ECHO,
Coxsakie, Poliomielitis), adenovirus,
rotavirus, astro virus.
Terjadi gangguan
sekresi
Terjadi gangguan
motilitas usus
Patofisiologi
1. Terjadi gangguan osmotik
Diare dengan
dehidrasi ringan
Diare dengan
dehidrasi ringan
KLASIFIKASI
( who )
DIARE AKUT
PERSISTEN
Klasifikasi
1. Dehidrasi ringan
– Keadaan umum: baik, sadar
– Berat badan: turun 3 - 5 %
– Mata: normal
– Air mata: ada
– Mulut dan lidah: basah
– Rasa haus: pasien minum biasa, tidak
haus
– Turgor kulit: kembali cepat
Lanjutan
2. Dehidrasi sedang
– Keadaan umum: gelisah, rewel
– Berat badan: turun 6 – 9 %
– Mata: cekung
– Air mata: ada
– Mulut dan lidah: kering
– Rasa haus: pasien ingin minum banyak
– Turgor kulit: kembali lambat
Lanjutan
3. Dehidrasiberat
- Keadaan umum: lesu, lunglai atau tidak
sadar
– Berat badan: turun lebih dari 10 %
– Mata: sangat cekung
– Air mata: tidak ada
– Mulut dan lidah: sangat kering
– Rasa haus: pasien malas minum atau
tidak bisa minum
– Turgor kulit: kembali sangat lambat
Tubuh Kehilangan cairan
• PWL : Previus Water Losses (ml/kgBB) (Cairan
yang hilang karena muntah)
• NWL : Normal Water Losses (ml/KgBB) (karena
urin , penguapan kulit, pernafasan )
• CWL : Concomitant Water Losses (ml/KgBB)
(karena diare dan muntah – muntah terus)
KLASIFIKASI
• . Menurut WHO diare dapat diklasifikasikan
kepada:
– Diare akut adalah diare yang terjadi
sewaktu-waktu, berlangsung kurang dari
14 hari, dengan pengeluaran tinja lunak
atau cair yang dapat atau tanpa disertai
lendir dan darah
– Disentri, yaitu diare yang disertai dengan
darah.
– Diare persisten, adalah diare yang
berlangsung 15-30 hari, merupakan
kelanjutan dari diare akut atau peralihan
antara diare akut dan kronik.
– Kronik jika berlangsung lebih dari 4
minggu. Berbeda dengan diare akut,
penyebab diare yang kronik lazim
disebabkan oleh penyebab non infeksi
seperti allergi dan lain-lain.
Makroskopi Mikroskopi
s s
Pemeriksaan
Tinja
• Bentuk tinja dan jumlah tinja dalam sehari kurang lebih 250 mg.
– Mikroskopis
1 jam pertama:
7 jam berikutnya:
16 jam berikutnya:
PENGKAJIAN
• DATA SUBYEKTIF
• DATA OBYEKTIF
Pengkajian
1. Pada pasien diare ditemukan frekuensi buang
air besar (BAB) lebih dari 3 kali dalam sehari.
2. Volume feses kurang lebih jumlahnya 250 mg
dalam sehari.
3. Bau feses didapatkan bau amis/busuk.
4. Pada pasien diare dapat ditemukan panas,
muntah, dan kejang.
5. Berat badan sebelum, selama, dan sesudah
sakit. Berat badan selama menderita diare
cenderung menurun. Untuk mengetahui
berat badan dapat dilakukan dengan
pemeriksaan antropometri (tinggi badan,
berat badan, lingkar kepala).
lanjutaUntuk pengkajian keadaan umum
didapatkan hasil :