Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Structure bone
Konsep dasar
Perbedaan tumor jinak dan ganas
A. Jinak (Benigna)
Lambat
Ekspansif
Tidak metastase
Prognosa baik
B. Ganas (Malignant)
Tumbuh cepat
Ekspansif dan infiltratif
Bermetastase
Prognosa bisa buruk (tidak selalu)
A. Tumor tulang jinak
Sering tidak diketahui gejalanya, dapat
diketahui dari Rontgen atau sebab fraktur
patologik.
Tumor timbul dari beberapa tipe jaringan:
Chondrogenic (dari kartilago)
Osteogenik (dari dalam tulang)
Fibrogenik (dari jaringan fibrosa)
Chondrogenik
Yang termasuk tumor chondrogenik :
1. Osteochondroma
Tumor jinak menyerang anak-anak dan masa
pertumbuhan sampai kerangka dewasa, tumor ini
tidak dapat didiagnosa sampai masa dewasa.
Tumor mungkin timbul pada femur dan tibia.
teraba kasar terdapat cap cartilago yang besar dan
terdapat benjolan, ganas, kira-kira 10% dapat
menjadi sarcoma. Insiden 40% semua tumor jinak
banyak berpengaruh pada laki-laki daripada
perempuan.
2. Chondroma/Enkondroma
Tumor jinak dari sel-sel tulang rawan displastik
timbulnya pada metafisis tulang tubular, terutama
pada tangan dan kaki. Pada Ro didapati titik-titik
perkapuran yang berbatas tegas, membesar dan
menipis. Keadaan ini biasanya dilakukan
pembedahan dengan kuret dan pencangkokan
tulang.
Insiden menyerang pada semua umur baik laki-
laki atau wanita, dan dapat mempengaruhi
beberapa tulang.
Osteogenik
Yang termasuk Tumor tersebut :
1. Osteoid osteoma
Osteoma lesi tulang bersifat jinak ditandai pertumbuhan
tulang abnormal. Osteoma klasik berwujud benjolan tumbuh
lambat tidak nyeri. Pada Ro osteoma perifer tampak lesi
radiopak yang meluas dari permukaan tulang, osteoma sentral
tampak sebagai masa sklerotik berbatas jelas dalam tulang.
Lesi menimbulkan gejala maka dilakukan perawatan yaitu
eksisi osteoma dengan pembedahan. Eksisi biasanya
memberikan penyembuhan pada tulang.
insiden 10% terjadi pada anak-anak, biasanya pada laki-laki
dewasa muda.
2. Osteoblastoma
Tumor jinak jarang ditemukan, menyerang anak
laki-laki remaja yang paling sering humerus.
Gejala nyeri sendi timbul dari jaringan tulang rawan.
Tindakan eksisi pembedahan, kambuh dilakukan
eksisi, bedah, atau radioteraphi.
A. Pengkajian
1. Riwayat keperawatan
Nyeri atau sakit akibat efek tumor (destruksi,
erosi, ekspansi ketulang)
Nyeri konstan, meningkat pada malam hari atau
melakukan aktifitas
Nyeri akut: jika timbul fraktur
Gejala neurologik timbul jika telah menekan
serabut syaraf
2. Catat pembengkakan, keterbatasan gerak,
ukuran massa karakteristik tumor jinak
massa/batas tinggi, korteks utuh/lengkap,
halus/licin.
3. Dari pemeriksaan fisik ditemukan:
Palpasi massa tumor, tegang
Temperatur naik sekitar tumor
Terlihat atau menonjol vena superficial dan
menetap
4. Riwayat trauma
Penting karena sering keliru
5. Faktor patologis
Trauma tidak adekuat, lokasi mid-shafe (daerah
tengah tulang)
Pada orangtua corticocancellour junction (oleh
karena osteoporosis)
6. Riwayat psikososial
Kaji kecemasan, takut atau depresi
7. Catat dan amati hasil pemeriksaan diagnostik
untuk konfirmasi diagnosa, menyingkirkan
defferential diagnosa untuk persiapan
merumuskan therapy dan diagnosa:
Hasil pemeriksaan X-Ray (pain X-Ray, CT-scan
(computerized tomografi scan), MRI (Magnetic
Resonance Imaging)
Bone scanning (scanning tulang)
1. Baik untuk melihat seberapa jauh perjalanan tumor,
apakah sudah terjadi keganasan
2. Untuk menentukan therapy pengobatan
3. Menentukan level amputasi, dan menentukan apakah
perlu dikombinasikan dengan radiasi atau
chemotheraphy
Laboratorium, Hb, leukosit, serum
alkaliphospatase (osteoblast meningkat, serum
meningkat), serum proteinetectrophoresis (Pada
tumor tertentu), bence (jenis protein), serum acid
posphatase(apakah ada tumor ganas)
Scanning paru dan thorax foto apakah ada
metastase keparu
Arteriography untuk melihat apakah jaringan
lunak terpengaruhi
8. Mengkaji ststus psychologik klien dan koping
mekanismenya
9. Mengkaji apakah klien mengerti akan kondisi
dan pengobatan yang akan atau sedang
dijalaninya (tingkat pengetahuan)
Diagnosa Keperawatan