Você está na página 1de 61

ANTE NATAL

Disampaikan oleh : Reni1 Rohimah


PEMFIS ANTENATAL
PENGERTIAN

 Antenatal atau masa kehamilan


merupakan keadaan fisiologis
yang dapat diikuti oleh proses
patologis yang mengancam
keadaan ibu dan janin
(Hutahaean, 2013)
2
PEMFIS ANTENATAL
TANDA – TANDA KEHAMILAN

1. Amenore 1. Pembesaran
abdomen (12 1. Adanya
2. Morning sickness
minggu) DJJ
3. Sering B.A.K 2. Adanya
2. Tanda piskacek
4. Payudara pergerakan
TANDA

TANDA PASTI
PRESUMTIF/DUGAAN

TANDA MUNGKIN
membesar, tegang 3. Tanda hegar
janin (usia
5. Perubahan kulit 4. Tanda goodell
19 minggu)
5. Tanda chadwick 3. Visualisasi
6. Kontraksi Braxton fetus
hicks (USG, usia
7. Tes kehamilan + 5-6
(usia 7-10 hari minggu)
setelah konsepsi)

3
PEMFIS ANTENATAL
KETERANGAN

Tanda piskacek : pertumbuhan rahim tidak sama ke


semua arah, tetapi terdapat pertumbuhan yang cepat di
daerah implantasi plasenta sehingga bentuk rahim tidak
simetris (usia 4-6 minggu)
Tanda hegar : perubahan pada isthmus uteri yang
menyebabkan isthmus uteri menjadi lebih panjang dan
lunak (usia 6 minggu)

4
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

Tanda goodell : pelunakan pada leher rahim akibat


peningkatan vaskularisasi (usia 8 minggu)
Tanda chadwick : warna merah tua atau kebiruan pada
vagina akibat peningkatan vaskularisasi (usia 6-8 minggu)
Kontraksi Braxton hicks : kontraksi uterus yang
datangnya sewaktu-waktu, tidak beraturan dan tidak
mempunyai irama tertentu (akhir trimester I)

5
PEMFIS ANTENATAL
Fisiologis

Perubahan
masa
kehamilan

Psikologis

6
PEMFIS ANTENATAL
BB
Sistem Sistem
neurologi reproduksi

Sistem
Sistem kardiovaskuler
muskuloskeletal

Perubahan
Fisiologis

Sistem Sistem
perkemihan endokrin

Sistem Sistem
GI integumen
Sistem
respirasi
7
PEMFIS ANTENATAL
PERUBAHAN PSIKOLOGIS

• Sikap gembira • Sikap yang tidak mendukung


• Pola makan yang bagus • Nafsu makan menurun
• Tidak mau memeriksakan
• Pemeriksaan kehamilan kehamilan secara teratur
teratur
• Berusaha untuk
• Perawatan tubuh menggugurkan
kandungannya

Kehamilan yang Kehamilan yang


diinginkan tidak diinginkan

8
PEMFIS ANTENATAL
RESPONS YANG DIALAMI
TERHADAP KEHAMILAN

Respons ibu terhadap kehamilannya


bersifat mendua (antara bayi yang
akan dilahirkan dengan finansial),
Ambivalen sehingga ibu membutuhkan waktu
yang lebih lama untuk menyesuaikan
Setelah di USG, mendengar DJJ, diri dalam menerima kehamilannya,
ibu hamil menerima janin sebagai Pengakuan ibu
calon anaknya, sehingga ibu mulai terhadap
kehamilan
mempersiapkan diri untuk
menghadapi bayinya lahir
Perasaan gembira yang bergantian
Labilitas dengan perasaan sedih /
emosional
perubahaan mood (pengaruh
hormonal)
9
PEMFIS ANTENATAL
PENGARUH KEHAMILAN
TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL

Karier

Ketakutan
Aspek
dan
finansial
kecemasan

Hub dgn
orang lain

10
PEMFIS ANTENATAL
TRIMESTER I
(0-3 bulan)/
HAMIL

TRIMESTERII
(4-6 bulan)

TRIMESTER
III (7-9 bulan)

11
PEMFIS ANTENATAL
ANTENATAL TRIMESTER I

12
PEMFIS ANTENATAL
PERUBAHAN ANATOMIS DAN FISIOLOGIS
PADA IBU HAMIL TRIMESTER I

1. UTERUS ;
 Akibat hipertrofi otot polos uterus dan pengaruh pe↑estrogen
→ uterus membesar mengikuti pertumbuhan janin
 Berat uterus normal ± 30 gram, usia 40 minggu kehamilan
menjadi 1000 gram dengan panjang ± 20 cm
 Besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat penting
diketahui → hamil fisiologis, hamil ganda, atau molahidatidosa
 Fundus uteri setinggi simfisis fubis, meningkat hamper 1
cm/minggu

13
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

2. SERVIKS UTERI
Pe↑estrogen dan adanya hipervaskularisasi→konsistensi serviks
menjadi lunak (tanda goodell dan tanda hegar)
Kelenjar di serviks akan mengeluarkann sekresi lebih banyak
→cairan pervaginam lebih banyak
3. VAGINA DAN VULVA
Pe↑estrogen dan adanya hipervaskularisasi→vagina dan vulva
tampak lebih merah, agak kebiru-biruan (tanda chadwick).

14
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

4. OVARIUM
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum
graviditis, kemudian mengecil setelah plasenta terbentuk.
5. PAYUDARA
Payudara akan membesar dan tegang akibat hormone
somatomammotropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi
belum mengeluarkan air susu.
Pada usia kehamilan 12 minggu ke atas dapat keluar cairan
berwarna putih agak jernih (kolostrum)
Kolostrum berasal dari kelenjar asinus yang mulai bersekresi.
Terjadi hiperpigmentasi di daerah
15 areola
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

6. KULIT
Pe ↑ MSH (melanophone stimulating hormone) →terdapat deposit
pigmen di dahi, pipi, dan hidung (kloasma gravidarum).
7. SISTEM KARDIOVASKULER
Volume darah akan ber+ banyak, kira-kira 25% diikuti dengan
curah jantung yang meningkat sebanyak ± 30% → hal ini
diakibatkan karena sirakulasi darah ibu dipengaruhi adanya
sirkulasi plasenta, uterus yang membesar, dan pembuluh darah
yang membesar.

16
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

8. SISTEM RESPIRASI
Pada trimester I, secara fisiologis ibu tidak mengalami gangguan
pernapasan
9. SISTEM PENCERNAAN
Mual (nausea), kemungkinan akibat pe↑estrogen (BB turun drastic,
normalnya BB betambah 0-3 kg)
Tonus otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh
traktus digestivus berkurang → makanan lebih lama di lambung → apa
yang dicernakan lebih lama di usus →reabsorpsi →obstipasi
10. SISTEM PERKEMIHAN
Uterus membesar →menekan kandung kemih →sering B.A.K

17
PEMFIS ANTENATAL
KOMPLIKASI PADA ANTENATAL
TRIMESTER I

1. Anemia kehamilan ; Hb < 11 g/dl


2. Hiperemesis gravidarum : morning sickness dengan muntah
terus menerus yang berlangsung sampai usia kehamilan 4
bulan, asupan nutrisi kurang sehingga menyebabkan gangguan
ADL.
3. Abortus : terhentinya kehamilan sebelum janin mampu hidup
d luar kandungan pada usia <28 minggu.
4. Kehamilan ektopik : kehamilan di luar kandungan

18
PEMFIS ANTENATAL
ASUHAN KEPERAWATAN
ANTENATAL TRIMESTER I

19
PEMFIS ANTENATAL
MASALAH IBU HAMIL TRIMESTER I

1. Nyeri epigastrik
 Akibat pe↑hormon estrogen dan
progesteron → motilitas otot polos GI
me↓ → pe↑asam lambung

20
PEMFIS ANTENATAL
2. Morning Sickness
 Terjadi pada bulan pertama kehamilan
dan timbul pada pagi hari
 Penyebabnya belum diketahui pasti,
kemungkinan akibat perubahan hormonal
 Dijumpai pada 50-70% kehamilan

21
PEMFIS ANTENATAL
3. Gangguan berkemih
 Ibu merasa ingin selalu B.A.K
 Kandung kemih tertekan oleh uterus dan
juga dipengaruhi oleh hormon aldosteron
(meningkatkan vaskularisasi pembuluh
darah)

22
PEMFIS ANTENATAL
4. Obstipasi (kesulitan BAB)
 Pengaruh progesteron → kekuatan otot
traktus digestivus me ↓ → motilitas
saluran pencernaan berkurang → feses
lebih lama di usus → absorpsi air me↑→
pengeringan dari feses

23
PEMFIS ANTENATAL
5. Varises
Dipengaruhi oleh faktor keturunan dalam
masa kehamilan selain itu juga faktor
hormonal seperti bendungan vena dalam
panggul

24
PEMFIS ANTENATAL
6. Fluor albus
 Diakibatkan karena serviks dirangsang
oleh hormon estrogen dan progesterone
sehingga menjadi hipertropi dan
hiperaktif serta mengeluarkan banyak
mukosa
 Umumnya peningkatan cairan dalam
vagina pada kehamilan tanpa sebab
patologis dan sering tidak menimbulkan
keluhan 25
PEMFIS ANTENATAL
7. Mudah lelah
Tidak diketahui penyebabnya dengan jelas,
mungkin adanya peningkatan estrogen dan
progesterone, peningkatan HCG, dan
asupan nutrisi yang kurang

26
PEMFIS ANTENATAL
8.Perubahan payudara (hiperpigmentasi
areola dan puting susu
Disebabkan Stimulasi hormon melanophore
stimulating hormone (MSH)
9. Perasaan nyeri pada payudara
Disebabkan hipertropi kelenjar payudara
dan peningkatan vaskularisasi
27
PEMFIS ANTENATAL
DIAGNOSA KEPERAWATAN PADA
TRIMESTER I

1. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan


tubuh b.d anoreksia
2. Kekurangan volume cairan b.d output yang
berlebihan
3. Ketidakefektivan koping individual b.d krisis
situasi
4. Kurang pengetahuan tentang perkembangan
kehamilan yang normal b.d kurang informasi
tentang perubahan fisiologis/psikologis yang
normal 28
PEMFIS ANTENATAL
RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN

DK. 1
Tujuan keperawatan : setelah dilakukan asuhan
keperawatan diharapkan perubahan nutrisi dapat
teratasi
Hasil yang diharapkan : porsi makan yang
disediakan habis, penambahan BB sesuai usia
kehamilan

29
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

Rencana keperawatan DK 1 :
Timbang BB ibu
Rasional : penambahan BB/BB di bawah
normal meningkatkan resiko terhambatnya
pertumbuhan intrauterine pada janin dengan
BBLR

30
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

Tinjau ulang frekuensi dan beratnya


mual/muntah
Rasional : mual/muntah trimester pertama
dapat berdampak negatif pada status nutrisi
prenatal.

31
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

 Berikan suplemen vitamin/zat besi


Rasional : zat besi diperlukan selama
kehamilan untuk perkembangan jaringan
ibu/janin di dalam rahim.
 Pantau kadar Hb
Rasional : mengidentifikasii adanya anemia.
32
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

DK 2
Tujuan keperawatan : setelah dilakukan tindakan
keperawatan diharapkan kekurangan volume
cairan dapat teratasi
Hasil yang diharapkan : turgor kulit kembali
dalam 2 detik atau kurang dari 2 detik, tidak
terjadi muntah

33
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

Rencana keperawatan DK 2 :
Kaji turgor kulit
Rasional : indicator dalam membantu dalam
mengevaluasi kebutuhan hidrasi ibu
Anjurkan intake bikarbonat, makanan tinggi
karbohidrat sebelum tidur
Rasional : membantu meminimalkan
mual/muntah dengan menurunkan keasaman
lambung
34
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

DK 3 :
Tujuan keperawatam : setelah dilakukan asuhan
keperawatan diharapkan ketidakefektifan koping
individu dapat teratasi
Hasil yang diharapkan : mengekspresikan
perasaan dengan bebas, mengidentifikasi
kekuatan individual, menunjukkan keterampilan
koping yang efektif
35
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

Rencana keperawatan DK 3 :
Anjurkan ibu unruk mengekspresiksn perasaan tentang
kehamilannya
Rasional : membantu individu mulai mengidentifikasi
masalah dan memulai koping mekanisme
Rujuk untuk konseling
Rasional : tambahan bantuan untuk mengatasi masalah
pokok
36
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

DK 4 :
Tujuan keperawatam : setelah dilakukan asuhan keperawatan
diharapkan kurang pengetahuan dapat teratasi
Hasil yang diharapkan : ibu dapat menyebutkan cara-cara untuk
meminimalkan masalah yang dialami, ibu mendapat dukungan
dari keluarga, pasangan dapat mengerti tentang perubahan yang
terjadi pada ibu hamil
Rencana keperawatan :
 Lakukan pendidikan kesehatan tentang perubahan yang terjadi
pada ibu hamil
Rasional : informasi mendorong penerimaan tanggung jawab dan
meningkatkan keinginan untuk melakukan perawatan diri
37
PEMFIS ANTENATAL
ASUHAN KEPERAWATAN
ANTENATAL TRIMESTER II

38
PEMFIS ANTENATAL
PENGKAJIAN IBU HAMIL
TRIMESTER II

1. Kram otot : disebabkan karena tekanan saraf pada


ekstremitas bawah oleh uterus, penyerapan kalsium oleh
janin yang meningkat
2. Anemia
3. Perubahan libido ; diakibatkan karena pengaruh
psikologis, hormonal, perubahan emosi
4. Hiperpigmentasi ; disebabkan stimulasi hormon
melanosit
5. Pruritus ; tidak diketahui penyebabnya
6. Konstipasi
39
PEMFIS ANTENATAL
ASUHAN KEPERAWATAN
ANTENATAL TRIMESTER III

40
PEMFIS ANTENATAL
PENGKAJIAN IBU HAMIL
TRIMESTER III

1. Sistem reproduksi ;
 Uterus bertambah besar, adanya kontraksi Braxton
hicks
 Serviks sering mengeluarkan mukus
 Payudara membesar dan kolostrum bertambah
2. Sistem kardiovaskuler ; denyut jantung meningkat,
curah jantung meningkat, volume darah meningkat
3. Sistem pernapasan ; diafragma terteken dan
kebutuhan O2 meningkat
41
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

3. Sistem urinaria ; frekuensi miksi meningkat


4. Sistem muskuloskeletal ; ibu kemungkinan mengalami lordosis
5. Sistem integument ; hiperpigmentai, aktivitas kelenjar keringat
meningkat
6. Sistem GI ; motilitas usus menurun dan absorbs air
meningkat
7. Pengkajian janin ; pergerakan janin kuat, pada USG janin
sudah lengkap

42
PEMFIS ANTENATAL
PEMERIKSAAN KEHAMILAN

 Adalah serangkaian pemeriksaan yang


dilakukan secara berkala dari awal
kehamilan hingga proses persalinan
untuck memonitor kesehatan ibu dan
janin agar tercapai kehamilan yang
optimal

43
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

Tujuan pemeriksaan kehamilan :


 Mempertahankan kesehatan fisik dan mental
ibu
 Memonitor kesehatan ibu dan janin supaya
persalinannya aman
 Mencapai kesehatan bayi yang optimal
 Mendeteksi dan mengatasi secara dini
terjadinya kehamilan dan penyakit kehamilan
yang mungkin dapat muncul, seperti
hipertensi, diabetes gestasional, anemia, dll
44
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

Jadwal pemeriksaan :
Dilakukan minimal 1-4 kali, yaitu 1 kali
pemeriksaan pada trimester I, 1 kali pada
trimester II, dan 2 kali pemeriksaan pada
trimester III

45
PEMFIS ANTENATAL
PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL

Persiapan alat :
1.Timbangan BB
2.Sphygmomanometer
3.Stetoskop
4.Termometer
5.Tisu pada tempatnya
6.Penlight
7.Meteran (untuk mengukur LILA dan TFU)
8.Doppler
46
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

9. Jangka panggul
10. Refleks hammer
11. Handscoon
12. Kapas kering di tempatnya
13. Air DTT di kom
14. Alas perlak
15. Bengkok/nierbekken
16. Alat-alat untuk PI, seperti cairan klorin 0,5% pada 2
baskom, 2 buah waslap, tempat sampah medis dan non
medis

47
PEMFIS ANTENATAL
PROSEDUR PELAKSANAAN

PEMERIKSAAN AWAL
1.Pencahayaan yang cukup
2.Cuci tangan dengan tekhnik yang benar
3.Memberitahukan ibu tentang tujuan dan langkah-langkah prosedur
4.Perhatikan dan nilai kekuatan ibu kerika berjalan
(membungkuk/tidak), apakah ibu tampak kuat atau lemah
5.Inspeksi muka ibu, apakah ada kloasma gravidarum, pucat pada wajah
(bila pucat periksa konjungtiva, dan kuku), edema pada wajah (bila ada
pembengkakan periksa adanya bengkak pada kelopak mata, ekstremitas
atas dan bawah)

48
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

PEMERIKSAAN LANJUTAN :
1.Meminta ibu mengganti baju khusus pemeriksaan (bila tersedia)
2.Menganjurkan ibu untuk BAK terlebih dahulu
3.Timbang BB dan TB
Kenaikan BB ibu selama kehamilan : 10 minggu minimal 400 gram, 20
minggu minimal 4.000 gram, 30 minggu minimal 8000 gram, mulai usia
kehamilan trimester II (13 minggu) naik 500 gr/minggu
Tinggi badan < 145 cm kemungkinan mempunyai panggul sempit.
4.Ukur LILA
5.Ukur TTV
49
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

5. Pengukuran panggul (terutama pada primigravida); untuk


menentukan bentuk dan ukuran panggul
 Ukuran panggul :
a. Distansia spinarum : jarak antara spina iliaka anterior superior
kanan dan kiri berukuran normal 23-26 cm
b. Distansia kristarum : jarak antara krista iliaka terjauh kanan dan
kiri, berukuran 26-29 cm.
 Bentuk panggul : Gynecoid, Android, Anthropoid, Platypelloid

50
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

7. Pemeriksaan head to toe


a. Kepala : kulit kepala, rambut
b. Wajah atau muka ibu : ada kloasma gravidarum/tidak, pucat/tidak,
edema pada wajah/tidak
c. Mata : konjungtiva pucat/tidak, sclera
d. Hidung
e. Telinga
f. Mulut
g. Pembesaran KGB/tidak

51 Kloasma gravidarum
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
Linea nigra
Striae gravidarum

h. Pembesaran kelenjar tiroid/tidak


i. Dengarkan bunyi jantung dan napas ibu
j. Periksa payudara ibu (ukuran simetris, putting susu menonjol/tidak,
kebersihan, hiperpigmentasi areola, sudah keluar kolostrum/belum)
k. Letakkan tangan ibu ke arah kepala, kemudian perhatikan dan raba
kelenjar di daerah aksila kanan dan dilanjutkan dengan aksila kiri
untuk mengetahui pembesaran KGB
l. Inspeksi dan palpasi pada dinding abdomen (perut ibu
simetris/tidak, raba ada pergerakan janin/tidak, apakah terjadi
hiperpigmentasi pada abdomen/linea nigra atau tidak, ada/tidak
striae gravidarum, terdapat luka bekas operasi/tidak

52
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

m. Pemeriksaan leopold
Leopold I : untuk menentukan bagian janin yang ada di fundus
Tekhniknya :
 Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu, menghadap ke arah kepala
ibu
 Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan di puncak fundus uteri
 Rasakan bagian janin yang berada di bagian fundus (bokong atau
kepala atau kosong). Hasilnya jika kepala janin berada di fundus,
maka palpasi akan teraba bagian bulat, keras dan dapat digerakkan
(ballottement), jika bokong yang terletak di fundus maka pemeriksa
akan meraba suatu bentuk yang tidak spesifik, lebih besar dan lebih
lunak dari kepala, tidak dapat digerakkan serta fundus terasa penuh.
Pada letak lintang, palpasi di daerah
53
fundus akan terasa kosong
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan : 20 minggu


(20 cm), 24 minggu (28 cm), 32 minggu (32 cm), 36 minggu (34-36 cm)

usia kehamilan :
 Minggu : TFUx8/7
 Bulan : TFU/3,5

Jelaskan pada ibu bahwa perutnya akan semakin membesar karena


pertumbuhan janin. Pada kunjungan pertama, tinggi fundus dicocokkan
dengan perhitungan usia kehamilan yang diperkirakan dari HPHT, bila HPHT
tidak diketahui maka usia kehamilan dapat ditentukan dari tinggi fundus uteri..

54
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

Leopold II : untuk menentukan bagian punggung janin (lokasi auskultasi DJJ)


Tekhniknya :
 Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu, menghadap ke arah kepala ibu
 Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan pada kedua sisi perut ibu,
lakukan tekanan yang lembut tetapi cukup dalam meraba dari kedua sisi,
kemudian bergeser turun ke bawah sampai di samping kiri dan kanan
umbilicus ibu
 Secara perlahan geser jari-jari dari satu sisi lain untuk menentukan sisi
mana terletak punggung, lengan dan kaki janin
 Tentukan bagian punggung janin
 Hasilnya bagian bokong janin akan teraba seperti benda yang keras pada
beberapa bagian lunak dengan bentuk teratur, sedangkan kaki, lengan, dan
lutut akan teraba adanya bagian-bagian kecil yang tidak teratur dan
mempunyai bentuk tonjolan serta dapat bergerak dan menendang. Bila
tidak teraba, kemungkinan posisi 55punggung janin berada pada sisi yang
sama dengan punggung ibu PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

Leopold III : untuk menentukan bagian janin yang berada pada bagian bawah
Tekhniknya :
 Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu, menghadap ke arah kepala ibu
 Lutit ibu dalam posisi fleksi
 Baian terendah janin dicekap di antara ibu jari dan telunjuk tangan kanan
pemeriksa
 Tentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan apakah bagian janin
tersebut sudah mengalami engagement atau belum
 Hasilnya, apabila bagian terbawah dari janin dapat digerakkan berarti
belum masuk PAP, bila bagian terbawah dari janin tidak dapat digerakkan
maka sudah masuk PAP. Bila tidak dapat diraba adanya kepala atau bokong,
maka letak janin melintang

56
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

Leopold IV : untuk menentukan presentasi dan engagement (mengetahui


seberapa jauh bagian kepala/terendah janin masuk ke PAP)
Tekhniknya :
 Pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu
 Kedua lutut ibu masih pada posisi fleksi
 Letakkan kedua telapak tangan pada bagian bawah abdomen dan coba
untuk menekan ke arah PAP
 Hasil yang didapat pada dasarnya sama dengan pemeriksaan leopold III,
menilai bagian janin terbawah yang berada di dalam penggul dan menilai
seberapa jauh bagian tersebut masuk PAP

57
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

n. Pemeriksaan DJJ
 DJJ terdengar sejak kehamilan 20 minggu
 Normal DJJ 120-160 x/menit
 Menggunakan Doppler atau monoaural yang disesuaikan
dengan letak punggung janin
 Cara melakukan pemeriksaan DJJ dengan monoaural : dihitung
selama 5 detik dilakukan sebanyak 3 kali secara berurutan dan
beselang 5 detik, sehingga hasil pemeriksaan DJJ (missal 10 –
12 – 10) berarti frekuensi DJJ 32 x 4 = 128x/menit

58
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

o. Pemeriksaan punggung di bagian ginjal. Dengan cara tepuk


punggung bagian ginjal dengan bagian sisi tangan dikepalkan,
bila ibu merasa nyeri kemungkinan terdapat gangguan ginjal
atau salurannya.
p. Merapikan pakaian atas dan membuka pakaian bawah ibu.
q. Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah. Ada edema/tidak
r. Pemeriksaan reflex patella. Bila reflex negative kemungkinan
ibu mengalami kekurangan B1, bila gerakannya
berlebihan/cepat kemungkinan preeklampsi

59
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN

s. Mengatur posisi dorsal recumbent, pasang alas perlak di bawah bokong


ibu, kemudian pemeriksa memakai handscoon untuk melakukan vulva
hygiene. Vulva hygiene dilakukan dengan kapas yang dibasahi DTT.
Lakukan inspeksi genitalia eksterna dan interna yang meliputi :
perdarahan, cairan yang keluar
t. Melakukan tekhnik PI dengan mendesinfeksi pengalas yang digunakan
u. Menerapkan kpmunikasi terapeutik selama pemeriksaan
v. Memperhatikan keadaan ibu hamil selama pemeriksaan
w. Mencatat hasil pemeriksaan fisik ibu hamil
EVALUASI
DOKUMENTASI

60
PEMFIS ANTENATAL
TERIMAKASIH61
PEMFIS ANTENATAL

Você também pode gostar

  • Format Data
    Format Data
    Documento1 página
    Format Data
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • Standar Operasional Prosedur
    Standar Operasional Prosedur
    Documento6 páginas
    Standar Operasional Prosedur
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • KARDIOVASKULER
    KARDIOVASKULER
    Documento2 páginas
    KARDIOVASKULER
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • APPENDIK
    APPENDIK
    Documento46 páginas
    APPENDIK
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • Prop Revisi
    Prop Revisi
    Documento16 páginas
    Prop Revisi
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • Leader
    Leader
    Documento31 páginas
    Leader
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • APPENDIK
    APPENDIK
    Documento46 páginas
    APPENDIK
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • Ria Darmiayu Putri
    Ria Darmiayu Putri
    Documento44 páginas
    Ria Darmiayu Putri
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • Hipertensi
    Hipertensi
    Documento3 páginas
    Hipertensi
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • Hipertensi
    Hipertensi
    Documento3 páginas
    Hipertensi
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • KK
    KK
    Documento1 página
    KK
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • Timeline Semnas Kesehatan 2012
    Timeline Semnas Kesehatan 2012
    Documento1 página
    Timeline Semnas Kesehatan 2012
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • Absensi BPP
    Absensi BPP
    Documento1 página
    Absensi BPP
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • Hipertensi
    Hipertensi
    Documento3 páginas
    Hipertensi
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • Noulensi Rapat
    Noulensi Rapat
    Documento2 páginas
    Noulensi Rapat
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • Tor Ldko Korwil
    Tor Ldko Korwil
    Documento5 páginas
    Tor Ldko Korwil
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • Absensi BPP
    Absensi BPP
    Documento1 página
    Absensi BPP
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • KK
    KK
    Documento1 página
    KK
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • Noulensi Rapat
    Noulensi Rapat
    Documento2 páginas
    Noulensi Rapat
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • Proker BPD
    Proker BPD
    Documento6 páginas
    Proker BPD
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • Bab 1
    Bab 1
    Documento5 páginas
    Bab 1
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento3 páginas
    Bab I
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • Evaluasi Kesehatan Komunitas
    Evaluasi Kesehatan Komunitas
    Documento12 páginas
    Evaluasi Kesehatan Komunitas
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • Materi Gambar Hemodialisa
    Materi Gambar Hemodialisa
    Documento4 páginas
    Materi Gambar Hemodialisa
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • Satuan Acara Penyuluhan
    Satuan Acara Penyuluhan
    Documento12 páginas
    Satuan Acara Penyuluhan
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Documento2 páginas
    Daftar Pustaka
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • Satuan Acara Penyuluhan
    Satuan Acara Penyuluhan
    Documento1 página
    Satuan Acara Penyuluhan
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Documento2 páginas
    Kata Pengantar
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • Satuan Acara Penyuluhan
    Satuan Acara Penyuluhan
    Documento7 páginas
    Satuan Acara Penyuluhan
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações
  • Satuan Acara Penyuluhan
    Satuan Acara Penyuluhan
    Documento12 páginas
    Satuan Acara Penyuluhan
    Rifqi Daffa Kurnia
    Ainda não há avaliações