Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. Amenore 1. Pembesaran
abdomen (12 1. Adanya
2. Morning sickness
minggu) DJJ
3. Sering B.A.K 2. Adanya
2. Tanda piskacek
4. Payudara pergerakan
TANDA
TANDA PASTI
PRESUMTIF/DUGAAN
TANDA MUNGKIN
membesar, tegang 3. Tanda hegar
janin (usia
5. Perubahan kulit 4. Tanda goodell
19 minggu)
5. Tanda chadwick 3. Visualisasi
6. Kontraksi Braxton fetus
hicks (USG, usia
7. Tes kehamilan + 5-6
(usia 7-10 hari minggu)
setelah konsepsi)
3
PEMFIS ANTENATAL
KETERANGAN
4
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
5
PEMFIS ANTENATAL
Fisiologis
Perubahan
masa
kehamilan
Psikologis
6
PEMFIS ANTENATAL
BB
Sistem Sistem
neurologi reproduksi
Sistem
Sistem kardiovaskuler
muskuloskeletal
Perubahan
Fisiologis
Sistem Sistem
perkemihan endokrin
Sistem Sistem
GI integumen
Sistem
respirasi
7
PEMFIS ANTENATAL
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
8
PEMFIS ANTENATAL
RESPONS YANG DIALAMI
TERHADAP KEHAMILAN
Karier
Ketakutan
Aspek
dan
finansial
kecemasan
Hub dgn
orang lain
10
PEMFIS ANTENATAL
TRIMESTER I
(0-3 bulan)/
HAMIL
TRIMESTERII
(4-6 bulan)
TRIMESTER
III (7-9 bulan)
11
PEMFIS ANTENATAL
ANTENATAL TRIMESTER I
12
PEMFIS ANTENATAL
PERUBAHAN ANATOMIS DAN FISIOLOGIS
PADA IBU HAMIL TRIMESTER I
1. UTERUS ;
Akibat hipertrofi otot polos uterus dan pengaruh pe↑estrogen
→ uterus membesar mengikuti pertumbuhan janin
Berat uterus normal ± 30 gram, usia 40 minggu kehamilan
menjadi 1000 gram dengan panjang ± 20 cm
Besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat penting
diketahui → hamil fisiologis, hamil ganda, atau molahidatidosa
Fundus uteri setinggi simfisis fubis, meningkat hamper 1
cm/minggu
13
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
2. SERVIKS UTERI
Pe↑estrogen dan adanya hipervaskularisasi→konsistensi serviks
menjadi lunak (tanda goodell dan tanda hegar)
Kelenjar di serviks akan mengeluarkann sekresi lebih banyak
→cairan pervaginam lebih banyak
3. VAGINA DAN VULVA
Pe↑estrogen dan adanya hipervaskularisasi→vagina dan vulva
tampak lebih merah, agak kebiru-biruan (tanda chadwick).
14
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
4. OVARIUM
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum
graviditis, kemudian mengecil setelah plasenta terbentuk.
5. PAYUDARA
Payudara akan membesar dan tegang akibat hormone
somatomammotropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi
belum mengeluarkan air susu.
Pada usia kehamilan 12 minggu ke atas dapat keluar cairan
berwarna putih agak jernih (kolostrum)
Kolostrum berasal dari kelenjar asinus yang mulai bersekresi.
Terjadi hiperpigmentasi di daerah
15 areola
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
6. KULIT
Pe ↑ MSH (melanophone stimulating hormone) →terdapat deposit
pigmen di dahi, pipi, dan hidung (kloasma gravidarum).
7. SISTEM KARDIOVASKULER
Volume darah akan ber+ banyak, kira-kira 25% diikuti dengan
curah jantung yang meningkat sebanyak ± 30% → hal ini
diakibatkan karena sirakulasi darah ibu dipengaruhi adanya
sirkulasi plasenta, uterus yang membesar, dan pembuluh darah
yang membesar.
16
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
8. SISTEM RESPIRASI
Pada trimester I, secara fisiologis ibu tidak mengalami gangguan
pernapasan
9. SISTEM PENCERNAAN
Mual (nausea), kemungkinan akibat pe↑estrogen (BB turun drastic,
normalnya BB betambah 0-3 kg)
Tonus otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh
traktus digestivus berkurang → makanan lebih lama di lambung → apa
yang dicernakan lebih lama di usus →reabsorpsi →obstipasi
10. SISTEM PERKEMIHAN
Uterus membesar →menekan kandung kemih →sering B.A.K
17
PEMFIS ANTENATAL
KOMPLIKASI PADA ANTENATAL
TRIMESTER I
18
PEMFIS ANTENATAL
ASUHAN KEPERAWATAN
ANTENATAL TRIMESTER I
19
PEMFIS ANTENATAL
MASALAH IBU HAMIL TRIMESTER I
1. Nyeri epigastrik
Akibat pe↑hormon estrogen dan
progesteron → motilitas otot polos GI
me↓ → pe↑asam lambung
20
PEMFIS ANTENATAL
2. Morning Sickness
Terjadi pada bulan pertama kehamilan
dan timbul pada pagi hari
Penyebabnya belum diketahui pasti,
kemungkinan akibat perubahan hormonal
Dijumpai pada 50-70% kehamilan
21
PEMFIS ANTENATAL
3. Gangguan berkemih
Ibu merasa ingin selalu B.A.K
Kandung kemih tertekan oleh uterus dan
juga dipengaruhi oleh hormon aldosteron
(meningkatkan vaskularisasi pembuluh
darah)
22
PEMFIS ANTENATAL
4. Obstipasi (kesulitan BAB)
Pengaruh progesteron → kekuatan otot
traktus digestivus me ↓ → motilitas
saluran pencernaan berkurang → feses
lebih lama di usus → absorpsi air me↑→
pengeringan dari feses
23
PEMFIS ANTENATAL
5. Varises
Dipengaruhi oleh faktor keturunan dalam
masa kehamilan selain itu juga faktor
hormonal seperti bendungan vena dalam
panggul
24
PEMFIS ANTENATAL
6. Fluor albus
Diakibatkan karena serviks dirangsang
oleh hormon estrogen dan progesterone
sehingga menjadi hipertropi dan
hiperaktif serta mengeluarkan banyak
mukosa
Umumnya peningkatan cairan dalam
vagina pada kehamilan tanpa sebab
patologis dan sering tidak menimbulkan
keluhan 25
PEMFIS ANTENATAL
7. Mudah lelah
Tidak diketahui penyebabnya dengan jelas,
mungkin adanya peningkatan estrogen dan
progesterone, peningkatan HCG, dan
asupan nutrisi yang kurang
26
PEMFIS ANTENATAL
8.Perubahan payudara (hiperpigmentasi
areola dan puting susu
Disebabkan Stimulasi hormon melanophore
stimulating hormone (MSH)
9. Perasaan nyeri pada payudara
Disebabkan hipertropi kelenjar payudara
dan peningkatan vaskularisasi
27
PEMFIS ANTENATAL
DIAGNOSA KEPERAWATAN PADA
TRIMESTER I
DK. 1
Tujuan keperawatan : setelah dilakukan asuhan
keperawatan diharapkan perubahan nutrisi dapat
teratasi
Hasil yang diharapkan : porsi makan yang
disediakan habis, penambahan BB sesuai usia
kehamilan
29
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
Rencana keperawatan DK 1 :
Timbang BB ibu
Rasional : penambahan BB/BB di bawah
normal meningkatkan resiko terhambatnya
pertumbuhan intrauterine pada janin dengan
BBLR
30
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
31
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
DK 2
Tujuan keperawatan : setelah dilakukan tindakan
keperawatan diharapkan kekurangan volume
cairan dapat teratasi
Hasil yang diharapkan : turgor kulit kembali
dalam 2 detik atau kurang dari 2 detik, tidak
terjadi muntah
33
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
Rencana keperawatan DK 2 :
Kaji turgor kulit
Rasional : indicator dalam membantu dalam
mengevaluasi kebutuhan hidrasi ibu
Anjurkan intake bikarbonat, makanan tinggi
karbohidrat sebelum tidur
Rasional : membantu meminimalkan
mual/muntah dengan menurunkan keasaman
lambung
34
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
DK 3 :
Tujuan keperawatam : setelah dilakukan asuhan
keperawatan diharapkan ketidakefektifan koping
individu dapat teratasi
Hasil yang diharapkan : mengekspresikan
perasaan dengan bebas, mengidentifikasi
kekuatan individual, menunjukkan keterampilan
koping yang efektif
35
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
Rencana keperawatan DK 3 :
Anjurkan ibu unruk mengekspresiksn perasaan tentang
kehamilannya
Rasional : membantu individu mulai mengidentifikasi
masalah dan memulai koping mekanisme
Rujuk untuk konseling
Rasional : tambahan bantuan untuk mengatasi masalah
pokok
36
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
DK 4 :
Tujuan keperawatam : setelah dilakukan asuhan keperawatan
diharapkan kurang pengetahuan dapat teratasi
Hasil yang diharapkan : ibu dapat menyebutkan cara-cara untuk
meminimalkan masalah yang dialami, ibu mendapat dukungan
dari keluarga, pasangan dapat mengerti tentang perubahan yang
terjadi pada ibu hamil
Rencana keperawatan :
Lakukan pendidikan kesehatan tentang perubahan yang terjadi
pada ibu hamil
Rasional : informasi mendorong penerimaan tanggung jawab dan
meningkatkan keinginan untuk melakukan perawatan diri
37
PEMFIS ANTENATAL
ASUHAN KEPERAWATAN
ANTENATAL TRIMESTER II
38
PEMFIS ANTENATAL
PENGKAJIAN IBU HAMIL
TRIMESTER II
40
PEMFIS ANTENATAL
PENGKAJIAN IBU HAMIL
TRIMESTER III
1. Sistem reproduksi ;
Uterus bertambah besar, adanya kontraksi Braxton
hicks
Serviks sering mengeluarkan mukus
Payudara membesar dan kolostrum bertambah
2. Sistem kardiovaskuler ; denyut jantung meningkat,
curah jantung meningkat, volume darah meningkat
3. Sistem pernapasan ; diafragma terteken dan
kebutuhan O2 meningkat
41
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
42
PEMFIS ANTENATAL
PEMERIKSAAN KEHAMILAN
43
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
Jadwal pemeriksaan :
Dilakukan minimal 1-4 kali, yaitu 1 kali
pemeriksaan pada trimester I, 1 kali pada
trimester II, dan 2 kali pemeriksaan pada
trimester III
45
PEMFIS ANTENATAL
PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL
Persiapan alat :
1.Timbangan BB
2.Sphygmomanometer
3.Stetoskop
4.Termometer
5.Tisu pada tempatnya
6.Penlight
7.Meteran (untuk mengukur LILA dan TFU)
8.Doppler
46
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
9. Jangka panggul
10. Refleks hammer
11. Handscoon
12. Kapas kering di tempatnya
13. Air DTT di kom
14. Alas perlak
15. Bengkok/nierbekken
16. Alat-alat untuk PI, seperti cairan klorin 0,5% pada 2
baskom, 2 buah waslap, tempat sampah medis dan non
medis
47
PEMFIS ANTENATAL
PROSEDUR PELAKSANAAN
PEMERIKSAAN AWAL
1.Pencahayaan yang cukup
2.Cuci tangan dengan tekhnik yang benar
3.Memberitahukan ibu tentang tujuan dan langkah-langkah prosedur
4.Perhatikan dan nilai kekuatan ibu kerika berjalan
(membungkuk/tidak), apakah ibu tampak kuat atau lemah
5.Inspeksi muka ibu, apakah ada kloasma gravidarum, pucat pada wajah
(bila pucat periksa konjungtiva, dan kuku), edema pada wajah (bila ada
pembengkakan periksa adanya bengkak pada kelopak mata, ekstremitas
atas dan bawah)
48
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
PEMERIKSAAN LANJUTAN :
1.Meminta ibu mengganti baju khusus pemeriksaan (bila tersedia)
2.Menganjurkan ibu untuk BAK terlebih dahulu
3.Timbang BB dan TB
Kenaikan BB ibu selama kehamilan : 10 minggu minimal 400 gram, 20
minggu minimal 4.000 gram, 30 minggu minimal 8000 gram, mulai usia
kehamilan trimester II (13 minggu) naik 500 gr/minggu
Tinggi badan < 145 cm kemungkinan mempunyai panggul sempit.
4.Ukur LILA
5.Ukur TTV
49
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
50
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
51 Kloasma gravidarum
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
Linea nigra
Striae gravidarum
52
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
m. Pemeriksaan leopold
Leopold I : untuk menentukan bagian janin yang ada di fundus
Tekhniknya :
Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu, menghadap ke arah kepala
ibu
Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan di puncak fundus uteri
Rasakan bagian janin yang berada di bagian fundus (bokong atau
kepala atau kosong). Hasilnya jika kepala janin berada di fundus,
maka palpasi akan teraba bagian bulat, keras dan dapat digerakkan
(ballottement), jika bokong yang terletak di fundus maka pemeriksa
akan meraba suatu bentuk yang tidak spesifik, lebih besar dan lebih
lunak dari kepala, tidak dapat digerakkan serta fundus terasa penuh.
Pada letak lintang, palpasi di daerah
53
fundus akan terasa kosong
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
usia kehamilan :
Minggu : TFUx8/7
Bulan : TFU/3,5
54
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
Leopold III : untuk menentukan bagian janin yang berada pada bagian bawah
Tekhniknya :
Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu, menghadap ke arah kepala ibu
Lutit ibu dalam posisi fleksi
Baian terendah janin dicekap di antara ibu jari dan telunjuk tangan kanan
pemeriksa
Tentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan apakah bagian janin
tersebut sudah mengalami engagement atau belum
Hasilnya, apabila bagian terbawah dari janin dapat digerakkan berarti
belum masuk PAP, bila bagian terbawah dari janin tidak dapat digerakkan
maka sudah masuk PAP. Bila tidak dapat diraba adanya kepala atau bokong,
maka letak janin melintang
56
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
57
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
n. Pemeriksaan DJJ
DJJ terdengar sejak kehamilan 20 minggu
Normal DJJ 120-160 x/menit
Menggunakan Doppler atau monoaural yang disesuaikan
dengan letak punggung janin
Cara melakukan pemeriksaan DJJ dengan monoaural : dihitung
selama 5 detik dilakukan sebanyak 3 kali secara berurutan dan
beselang 5 detik, sehingga hasil pemeriksaan DJJ (missal 10 –
12 – 10) berarti frekuensi DJJ 32 x 4 = 128x/menit
58
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
59
PEMFIS ANTENATAL
LANJUTAN
60
PEMFIS ANTENATAL
TERIMAKASIH61
PEMFIS ANTENATAL