Você está na página 1de 30

Arif Rahman (RN)

NEUROANATOMI
 Daerah otak yg utama bertanggung
jawab menerima rangsang nyeri adalah
“Postcentral Gyrus’ dari Lobus Parietal

 Daerah yang bertanggung jawab atas


fungsi motorik dan pergerakan terhadap
rangsang nyeri adalah “Gyrus
Precentral” dari Lobus Parietal
Menerima
rangsang nyeri
Respon motorik
thd nyeri
Segmen Medula Spinalis
1) Memanjang dari medulla oblongata
hinggal ke L1
2) Dibawah MS, kanalis vertebralis diisi
oleh akar saraf lumbal dan sacral 
kauda equine
3) 31 segemen dari nervus spinal
membawa informasi motorik dan
sensorik:
○ Cervical (8), Thoracic (12), Lumbar (5),
Sacral (5) and Coccygeal (1)
Zona Medula Spinalis (MS)
 MS terdiri dari substansia putih dan abu-abu
 Zona abu2 terdiri dari sel neuron dan serabut yg
tidak bermielin. Jumlah interneuron yg
terbanyak ditemukan pada zona abu2

 Zona putih terdiri dari bbrp traktus, keduanya


asending & desending, dgn zona putih dorsal
mengandung traktus asending sensoris dan
zona putih lateral dan ventral mengandung
traktus desending motoris
Saraf Medula Spinalis (MS)
 Saraf yg keluar dari MS dibagi dua:
AKAR DORSAL: membawa seluruh sinyal
afferen menuju MS dan otak
AKAR VENTRAL: membawa seluruh sinyal
efferen keluar menuju perifer
 Keduanya bergabung bersama utk
membentuk akar saraf utama dan keluar dari
MS pada level tertentu
Serabut Saraf
 Serabut saraf dibagi menjadi dua yaitu
“Mentle” diluar dari serabut saraf dan
“core” yang berada di pusat serabut
saraf

 Setiap serabut saraf dibagi menjadi


beberapa TYPE
 Kecil di perifer
 Besar di tengah
Blok Saraf
 Sehingga saat saraf diberikan zat anestesi,
urutan saraf yang terblok adalah
1. Sympathetic/Parasympathetic – small fibers (C
fibers; B fibers, preganglionic; afferent & efferent)

2. Sensory – small & middle intermediate diameter


fibers (C, A-delta and A-Beta; afferent & efferent)

3. Motor – large, thick diameter fibers (A alpha,


efferent) (A beta, afferent & efferent) (A gamma,
efferent)
Sistem Saraf Perifer

 SOMATIS

 AUTONOM
Sistem SOMATIS

 MASUK (afferent) neuron sensoris 


nyeri, propiosepsi, tekanan, sentuhan,
dll

 KELUAR (efferent) serabut motorik 


otot skeletal untuk pergerakan
Sistem Saram Autonom

 SIMPATIS – (stimulasi)
○ Thoracolumbal T1-L2

 PARASIMPATIS – (relaksasi)
○ Craniosacral
○ Saraf Kranial (Vagus X)
○ Plexus Sakralis
Reseptor &Neurotransmiter
 Sistem saraf simpatis
 Reseptor Alpha, Beta and Dopamine
 Neurotransmiter utama Norepinephrine and
Dopamine

 Sistem Saraf Parasimpatis


 Reseptor Nicotinic & Muscarinic
 Neurotransmiter Acetylcholine
Differensial Blok
 Spinal Anestesi menginterupsi
SENSORIS, MOTORIK DAN SIMPATIS

 Saat Loacal Anestesi (LA) disuntikan


akan memblok serabut saraf type C dari
simpatis kemudian berdifusi ke dalam
menuju saraf sensoris kemudian motorik
Diferensial Blok
 Biasanya Sismpatis terblok melebihi 2
dermatom dari somatik (sensoris)

 Terkadang blok-nya melebihi dari 6


dermatom

 Hal ini menjelaskan kenapa hipotensi


terjadi pada blok sensoris yang lebih
rendah
Efek SA thd Gastrointestinal
 Intervasi simpatis pd organ abdominal
mulai T6 - L2.

 Meningkatnya aktivitas vagal setelah


blok simpatis meningkatkan peristaltik
traktus GI  mual, muntah.

 Atropine digunakan untuk mengatasi


mual setelah blok spinal
Spinal Anestesi thd Respirasi
 Efek SA thd pasien dgn fungsi paru normal sangat
kecil
 Efek utama terhadap respirasi terjadi saat blok
spinal tinggi yaitu saat ekspirasi yg disebabkan
paralisis otot abdominal & intercostal
 AGD tdk berpengaruh saat spinal tinggi pada
pasien dgn pernafasan spontan dng udara
ruangan
 Spinal tinggi tidak berpengaruh terhadap daerah
cervical, n. phrenicus dan fungsi diaphragma
normal, dan efek minimal thd inspirasi
Efek SA thd Kardiovaskuler
 Blok Spinal Tinggi --> meluasnya blok
simpatis --> terlihat dari perubahan pada
kardiovaskuler
 Hipotensi dan Bradikardi efek samping yg
paling sering terjadi pd denervasi simpatis.
 Dilatasi arteri & venodilatasi --> hipotensi
 Menurunnya tonus saraf otonom -->
menurunnya total peripheral vascular
resistance (TPVR)
CSF
 Produksi CSF dlm otak 0,35 mL/mnt
mengisi rongga subarachnoid
 Volume pd orang dewasa 150 mL,
separuh dlm cranium, separuh dlm
canalis spinalis
 Volume CSF sngt bervariasi. CSF
menurun pd obesitas, kehamilan &
peningkatan tekanan abdomen
Efek SA thd CSF
 Volume CSF berbanding terbalik dgn
tingginya blok. Menurunnya volume CSF 
bloks spinal semakin tinggi
 Densitas CSF - terkait dgn penyebaran
obat local anestesi.
 Jika CSF diberikan obat dng berat jenis (BJ) yg
lebih tinggi, maka maka obat local anestesi tidak
akan menyebar.
 Sebaliknya jika CSF diberikan obat anestesi dgn
BJ rendah, maka obat akan mudah menyebar
Referensi
 The New York School of Regional
Anesthesia, Spinal Anesthesia.
www.NYSORA.com

 International Federation of Nurse


Anesthetists, Spinal Anesthesia:
http://www.ifna-int.org/ifna/e107_files/downloads/lectures/H8SpinalAn.pdf

Você também pode gostar