Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ethos” yang
berarti WATAK KESUSILAAN atau ADAT KEBIASAAN
Etika berkaitan erat dengan perkataan moral, bahasa
latinnya “Mos” bentuk jamaknya “Mores” yang berarti adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan). PENGERTIAN ETIKA : Adalah : aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang baik dan mana yang buruk. Bekal Etika Santun Ramah Menghormati orang Mendengar Bertanggung jawab Keras terhadap diri Lunak terhadap orang lain Amor fati/enjoy/mensyukuri nikmat Selalu belajar empaty Kau tak usah merasa sedih, tidak beruntung atau gagal di hadapanku melihat kondisiku dan usia ku yang sudah bertambah tua.
Kau harus ada didekatku, mencoba mengerti aku bahwa
hidupku adalah bagimu, bagi kesuksesanmu, seperti apa yang kulakukan pada saat kau lahir. Jika banyak makanan yang tercecer dikala aku makan….… Jika aku mendapat kesulitan dalam mengenakan pakaianku sendiri……… sabarlah ! Kenanglah saat-saat dimana aku meluangkan waktuku untuk mengajarimu tentang segala hal yang kau perlu tahu, ketika kau masih kecil. Etika Publik Kenali Publik : - homogen - heterogen Kenali karektaristik lingkungan Kenali media sarananya Kenali komunikasi massa Kenali psikologi massa Etika dan Media massa Kenali karakteristik Media massa Kenali keunggulannya Kenali keunikannya Kenali basis marketnya Kenali kekuatan dampaknya Dapatkan akses Terlibat dalam aktivitas Hakikat Komunikasi Dua pihak atau lebih yang saling mempengaruhi Bukan pameran untuk dapatkan pujian Saling mencerdaskan Mau mendengar Jika aku enggan mandi, jangan memarahiku dan jangan katakan kepadaku bahwa itu memalukan.
Ingatlah berapa banyak pengertian yang kuberikan padamu
menyuruhmu mandi dikala kecilmu. Jika aku mengulang mengatakan hal yang sama berpuluh kali, jangan menghentikanku! Dengarlah aku !
Ketika kau kecil, kau selalu
memintaku membacakanmu cerita yang sama berulang-ulang, dari malam yang satu ke malam yang lain hinga kau tertidur. Dan aku lakukan itu untukmu ! Jika terkadang aku menjadi pelupa dan aku tidak dapat mengerti dan mengikuti pembicaraan, beri aku waktu untuk mengingat dan jika aku gagal melakukannya jangan sombong dan memarahiku, karena yang penting bagiku adalah….aku dapat bersamamu dan dapat berbicara padamu. Jika aku tak mau makan, jangan paksa aku ! Aku tahu bilamana aku lapar dan kapan aku tak lapar. Ketika kakiku tak lagi mampu menyangga tubuhku, untuk bergerak seperti sebelumnya….. …Bantulah aku dengan cara yang sama ketika aku merengkuhmu dalam tanganku, mengajarimu melakukan langkah-langkah pertamamu…… Dan kala suatu saat nanti, ketika aku katakan padamu bahwa aku tak lagi ingin hidup…………, ketika aku ingin mati….., jangan marah…, karena pada saatnya nanti kau juga akan mengerti ! Cobalah untuk mengerti bahwa pada usia tertentu, kita tidak benar-benar “hidup” lagi, kita hanya “tidak mati”. Suatu hari kelak kau akan mengerti bahwa di samping semua kesalahan yang aku buat, aku selalu ingin apa yang terbaik bagimu dan bahwa aku siapkan dasar bagi perkembangan dan kehidupanmu kelak. Bantulah aku untuk berjalan, bantulah aku pada akhir hidupku dengan cinta dan kesabaran.