Você está na página 1de 13

HUKUM ISLAM

KELOMPOK 2
Ririn Saputri
Kartika Dwi Ananda
Tiara Rosa D
Suciani Istiqomah
Sumaizi Indriani

TINGKAT 1A
Pengertian Hukum Islam
 Hukum islam adalah nama bagi segala
ketentuan Allah dan utusan-Nya yang
mengandung larangan, pilihan, menyatakan
syarat, sebab dan halangan untuk suatu
perbuatan hukum.
Ciri-ciri hukum islam :

 1. Hukum islam adalah hukum agama islam


 2. Hukum islam memiliki sifat yang universal
 3. Hukum islam dalam bidang ubudiyah halnya
telah diatur sedemikian rupa dalam alquran dan
assunah
 4. Hukum islam dalam bidangan muamalah
cocok untuk insan kamil manusia, perasaan
hukum, kesadaran hukum masyarakat dapat
dikembangkan dan senantiasa tumbuh menurut
kebutuhan dan pandangan hidup masyarakat yang
dilandasi alquran dan assunah.
Tujuan Hukum Islam
 untuk mencegah kerusakan manusia dan
mendatangkan kemaslahatan bagi mereka
serta mengarahkan mereka pada kebenaran.
Hal itu dimaksudkan untuk mencapai
kebahagiaan hidup manusia di dunia dan
akhirat kelak, dengan jalan mengambil segala
manfaat dan mencegah yang madlarat yang
tidak berguna bagi hidup dan kehidupan
manusia. Abu Ishaq al- Shatibi merumuskan
lima tujuan hukum Isalam, yakni memelihara
Agama, jiwa , akal, keteurunan, dan harta yang
disebut (Maqashid al-khamsah).
Pembagian Hukum Islam
Hukum Taklifi
 a. Wajib, yaitu perintah yang harus dikerjakan. Jika perintah
tersebut dipatuhi (dikerjakan), maka yang mengerjakannya akan
mendapat pahala, jika tidak dikerjakan maka ia akan berdosa.
 b. Mandub, yaitu ketentuan-ketentuan syari’ tentang berbagai
amaliyah yang harus dikerjakan mukallaf dengan tuntutan yang tidak
mengikat. Dan pelakunya diberi imbalan pahala tanpa ancaman dosa
bagi yang meninggalkannya.
 c. Haram, yaitu tuntutan syari’ kepada orang-orang mukallaf
untuk meninggalkan sesuatu yang dilarang untuk dikerjakan dengan
imbalan pahala bagi yang mentaatinya dan imbalan dosa bagi yang
melanggarnya.
 d. Makruh, yaitu ketentuan syara’ yang menuntut mukallaf untuk
meninggalkannya dengan tuntutan yang tidak mengikat. Meninggalkan
perbuatan makruh memperoleh imbalan pahala, sementara
pelanggaran terhadap ketentuan tersebut tidak menimbulkan dosa.
 e. Mubah, yaitu sesuatu yang boleh dikerjakan dan boleh pula
ditinggalkan. Jika dikerjakan tidak berdosa, begitu juga jika
ditinggalkan.
Hukum Takhyiri

 Hukum takhyiri adalah ketentuan Tuhan yang memberi


peluang bagi mukallaf untuk memilih antara
mengerjakan atau meninggalkannya. Dalam
pembahasan ilmu ushul hukum takhyiri biasa disebut
dengan mubah. Ketentuan mubah biasanya dinyatakan
syari’ dalam tiga bentuk, yaitu dengan manafsirkan
dosa pada perbuatan yang dimaksud, dengan ungkapan
penghalalan, dan dengan tidak ada pernyataan apa-apa
tentang perbuatan yang dimaksud. Contohnya seperti
mendengarkan siaran radio, menonton acara televisi,
dan yang lainnya yang tidak menimbulkan dampak-
dampak negatif terhadap mereka.
Hukum Wadh’i

 Hukum wadh’i yaitu ketentuan sebagai


pertanda ada atau tidak adanya hukum
taklifi.Yakni ketentuan-ketentuan yang
dituntut syari’ untuk ditaati dengan baik,
karena mempengaruhi terwujudnya
perbuatan-perbuatan taklif lain yang
terkait langsung dengan ketentuan wadh’i
tersebut.
Hukum wadh’i itu ada tiga :
 Sabab, adalah sesuatu yang nampak jelas yang dijadikan sebagai
penentu adanya hukum. Seperti masuknya waktu shalat yang
menjadi sebab adanya kewajiban shalat. Oleh sebab itu, sejauh
waktunya belum tiba, kewajiban shalat tersebut belum ada.
 b. Syarath, sesuatu yang terwujud atau tidaknya suatu perbuatan
amat tergantung kepadanya. Dan jika syarath ini tidak terpenuhi,
maka perbuatan taklifinya pun secara hukum tidak terwujud. Namun
tidak berarti bahwa setiap syarath ada hukum. Berbeda dengan
sabab, karena setiap sabab ada hukumnya.
 c. Mani’, merupakan suatu keadaan atau perbuatan hukum yang
dapat menghalangi perbuatan hukum lain. Adanya mani’ tersebut
membuat ketentuan lain menjadi tidak dapat dijalankan. Dengan
demikian mani’ itu tidak lebih dari sebab yang menghalangi
pelaksanaan ketentuan hukum atau sebab yang bertentangan
dengan sebab lain yang mendukung terlaksananya suatu perbuatan
hukum.
Sumber Hukum Islam
 Al-Quran
adalah kalam Allah yang merupakan mukjizat, yang
diturunkan kepada Rasul-Nya Muhammad dengan perantara
malaikat Jibril dan tertulis di dalam mushaf yang disampaikan
kepada kita secara mutawatir dan diperintahkan membacanya
 Al-sunah adalah segala sesuatu yang datang dari Nabi
Muhammad SAW selain al-quran, baik berupa perkataan,
perbuatan, maupun ketetapannya yang berkenaan dengan
hukum syara.
 Ijtihad ialah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk
memecahkan suatu masalah yang tidak ada ketetapannya, baik
dalam Al Qur’an maupun Hadits, dengan menggunakan akal
pikiran yang sehat dan jernih, serta berpedoman kepada cara-
cara menetapkan hukum-hukum yang telah ditentukan. Hasil
ijtihad dapat dijadikan sumber hukum yang ketiga.
FUNGSI HUKUM ISLAM
DALAM KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT
 Fungsi ibadah

 Fungsi paling uatama hukum Islam adalah untuk beribadah kepada Allah SWT.

 2. Fungsi amar ma’ruf nahi munkar
Fungsi dan peranan hukum adalah menciptakan kebaikan dan menghindari kemudaratan.

 3. Fungsi zawajir

 Fungsi hukumIslam sebagai sarana pemaksa, melindungi warga masyarakat dari segala
bentuk ancaman serta perbuatan yang membahayakan.

 4. Fungsi tanzim wa Islah al-ummah

 Adalah sebagai sarana untuk mengatur sebaik mungkin dan memperlancar proses interaksi
sosial.

PROSPEK HUKUM ISLAM DI
INDONESIA
 Pendidikan Agama Islam yang sejak tahun enam
puluh diwajibkan di sekolah-sekolah dibawah
naungan departemen Pendidikan dan
kebudayaan.selain itu perkembangan hukum isalm
di Indonesia ditunjang pula oleh sikap pemerintah
terhadap hukum Isalm yang dipergunakan sebagai
sarana untuk memperlancar pelaksanaan kebijakan
pemerintah misalnya program keluara berencana
dll. Pembaharuan Hukum Islam bidang mu’amalah
di Indonesia adalaah contoh-contoh dari
penerapan hukum Islam dalam kehidupan di
Negara Indonesia.
PROBLEMATIKA HUKUM
ISLAM KONTEMPORER
 Bunga Bank Konvensional dalam Tinjauan
Hukum Islam
 Perkawinan Berbeda Agama Menurut
Hukum Islam
 Nikah mut’ah dalam Perspektif Hukum
Islam
 Operasi Bedah Plastik dan Ganti Kelamin

Você também pode gostar