Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
TUTIEK PURWANTI
20152016
PUSTAKA :
1. Martin, A.,Swarbrick, J., Cammarata, A., 1983,
Phisical Pharmacy, 3 rd , edition, Lea & Febiger,
Philadelphia.
2. Suspensi
Sistem tdd 2 fase yaitu fase padat yang tidak larut
terdispersi dalam fase cair
3. Emulsi
Sistem tdd 2 fase yaitu fase minyak dan fase air
yang tidak saling campur.
Fase terdispers terdispersi dalam bentuk tetesan-
tetesan halus (dropplet) pada fase pendispers
PENGGUNAAN SEDIAAN LARUTAN :
- Oral (Oral Solutions)
- Injeksi, Infus (produk steril)
- Topikal
- Drop
2. Elixir
- Alcoholic elixir
- Non alcoholic elixir
LARUTAN ( F.I. IV) :
Sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia
yang terlarut, terdispersi secara molekuler dalam pelarut
yang sesuai atau campuran pelarut yang saling campur
Permasalahan :
- Kelarutan bahan aktif
- Stabilitas bahan aktif dalam bentuk terlarutnya
THE REASONS WHY A PHARMACIST MAY COMPOUND AN
ORAL LIQUID DOSAGE FORM :
- Jernih / transparan
- Kadar bahan aktif sesuai dengan ketentuan
(terkait dengan dosis terapi)
- Warna, bau dan rasa yang enak / menarik (akseptabel)
- Mempunyai kekentalan yang cukup
- Didapar pada pH tertentu, terutama untuk bahan obat
yang stabilitasnya / kelarutannya dipengaruhi pH
(rentang pH sempit)
- Bebas dari kontaminasi mikroba
- Mempunyai berat jenis tertentu
(sebagai kontrol kualitas produk)
PEMBAWA SEDIAAN LARUTAN :
1. AQUEOUS SOLUTIONS
Sediaan larutan dengan pembawa air
( Aquadest, Aquadem, Purified water )
AQUADESTILATA
Adalah air yang diperoleh melalui proses destilasi
(hasil dari proses destilasi air)
AQUADEMINERALISATA
Air yang telah diproses sedemikian rupa sehingga
telah bebas dari mineral
(misal melalui proses resin penukar ion)
FORMULASI SEDIAAN FARMASI :
ENERGI PELARUTAN
Energi yang diperlukan oleh proses, merupakan selisih an
tara jumlah energi tahap 1 & 2 dengan energi yang dilepas
kan pada tahap 3.
3. PENGARUH pH
Jumlah terion dan tak terion suatu senyawa elektrolit
lemah (asam lemah / basa lemah) dipengaruhi oleh
pH lingkungan
Kelarutan suatu asam lemah / basa lemah sebagai
suatu fungsi pH
Kelarutan total merupakan jumlah bagian terionkan
dan tak terionkan dari suatu senyawa terlarut
Berdasarkan polaritasnya, pelarut digolongkan sbb :
A. PELARUT POLAR
Tingginya harga tetapan dielektrik pelarut polar,
mampu mengatasi gaya tarik menarik antara mua-
tan yang berlawanan pada kristal ( ex. air dapat
melarutkan NaCl )
DH (PADAT) DH (LAR) Dˉ + H+
1. DRUG SOLUBILITY
Aˉ + H2O HA + OHˉ
JUMLAH TOTAL ZAT TERLARUT (TERION DAN TAK TERION) : Cs = [HA] + [Aˉ]
= So + [Aˉ]
4. DRUG ABSORPTION
Faktor penentu kecepatan absorbsi :
- derajat ionisasi
- kelarutan dalam lemak
[garam]
pH = pKa + log
[asam]
5. POLARITAS
- Harga konstante dielektrik suatu zat atau sistem sering
terkait dengan momen dipolnya yang akan menentukan
polaritasnya. Semakin tinggi harga KD maka zat atau
sistem tsb semakin polar
Berlaku prinsip “like dissolve like”
SECARA UMUM KELARUTAN ZAT DALAM AIR DIPENGARUHI
3 FAKTOR UTAMA :
1. Entropi pencampuran
Berpengaruh pada pencampuran sempurna semua
komponen
- PENGGUNAAN KOSOLVEN
- PERHITUNGAN HARGA KONSTANTA DIELEKTRIK
- SOLUBILISASI
- PEMBENTUKAN SENYAWA KOMPLEKS
- PENAMBAHAN SENYAWA HIDROTROPI
- DIBUAT DALAM BENTUK PRODRUG
- MODIFIKASI KRISTAL
- PENERAPAN PRINSIP LIKE DISSOLVE LIKE
- DIBERIKAN DALAM BENTUK GARAM
- PENGATURAN pH - pKa
KOSOLVENSI :
Cara :
- Mengacu pada formula yang sudah ada (standar)
- Dihitung harga konstanta dielektrik bahan obatnya
- Menentukan komponen palarut yang akan dipakai
- Menentukan prosentasi salah satu pelarut yang su
dah dapat ditentukan, mis alkohol
SOLUBILISASI (PENGLARUTAN)
Permasalahannya :
- Sampai seberapa besar zat tsb dapat disolubilisasikan
- Bagaimana pemilihan zat pensolubilisasi yang tepat
- Bagaimana efeknya terhadap stabilitas, efektifitas dan
karakteristik sediaan/produk
- Bagaimana pengaruhnya terhadap komponen lain da-
lam formula (misal pengawet)
Kelarutan total :
Sr = [D] + X [DxCy]
PEMBENTUKAN GARAM
Suatu asam lemah atau basa lemah dibuat dalam bentuk
garamnya yang mudah larut dalam air
Mis : ketoprofen – L-Arginin
PENGATURAN pH - pKa
5. Penyusunan formula
PENYUSUNAN FORMULA
- ACTIVE INGREDIENT
- Solubiliser / Cosolvent system
- Buffering agent
- Preservatives
- Thickening agent
- Antioxidants
- Anti foaming agent
- Anti caplocking agent
- Flavorings
- Sweeteners
- Colorings
Contoh :
- Dapar fosfat – fosfat
- Dapar fosfat – sitrat
PERSYARATAN DAPAR
2. Golongan netral
Klorbutanol 0,5%
Benzil alkohol 1,0%
β-Fenil etil alkohol 0,2 – 1,0%
3. Golongan merkuri
Fenilmerkuri asetat dan nitrat 0,002 - 0,005%
Nitromersol 0,001 - 0,1%
Thimerosal 0,001 - 0,1%
4. Senyawa Amonium kuarterner
Benzalkonium klorida 0,004 - 0,02%
Setilpiridinium klorida 0,01 - 0,02%
- E-Coli
- Pseudomonas aeruginosa
- Staphilococcus aureus
- Candida albicans
- Aspergilus niger
- Salmonela Sp.
EFEKTIVITAS PENGAWET dipengaruhi oleh :
ANTI OKSIDAN
Ditambahkan dalam formula untuk mencegah terjadinya
oksidasi bahan aktif
Contoh : Asam askorbat, Sodium meta bisulfit
ANTI CAPLOCKING AGENT
* BATCH SIZE
- Jumlah bahan
- Kapasitas alat
- Waktu berhubungan dengan efisiensi produksi
- Pengemas
* PERALATAN
- Jenis alat yang dibutuhkan
- Spesifikasi alat
- Kapasitas alat
Kesemuanya berhubungan dengan design alat
TRIAL BATCH / SCALE UP
Proses penerapan skala laboratorium menuju skala
produksi
Pelaksanaan :
-Tahap I : plasebo
-Tahap II : formula lengkap (minimal 3 x
percobaan
-Tahap III : commercial batch
PERSIAPAN SCALE UP :
Dilakukan :
- Pada saat pemasangan alat (baru)
- Pada saat dilakukan penggantian salah satu / lebih
komponen dari alat
Contoh :
- Tombol pengatur jumlah putaran pengadukan pada alat
pada mixing tank jumlah rpm yang di program se
suai /tidak
- Tombol pengaturan suhu pada compounding tank
fungsi pengukuran suhu sesuai / tidak
PERFORMANCE QUALIFICATION ( PQ ) :
Contoh :
- Kinerja Filling Machine
- Kinerja Granulation Machine
- Kinerja mesin pencetak tablet
VALIDASI :
Suatu proses pembuktian dan pemastian dengan
menggunakan metode yang sesuai bahwa proses
atau metode yang (akan) digunakan dalam proses
produksi senantiasa menghasilkan hasil akhir se-
suai dengan standar yang telah ditetapkan
Contoh :
- Kaliberasi termometer
- Kaliberasi pH meter
- Kaliberasi gelas ukur
- Kaliberasi pipet
- Kaliberasi timbangan
- dll
VALIDASI PROSES :
Contoh :
Validasi proses produksi sediaan farmasi mulai
bahan baku produksi sampai dengan evaluasi
produk jadi / produk akhir sampai tahap penge -
masan produk
VALIDASI METODE :
Validasi yang dilakukan terhadap suatu metode
analisa yang akan digunakan, dengan tujuan un-
tuk memastikan bahwa metode tersebut sudah
memenuhi standar prosedur yang sudah ditetap-
kan
Contoh :
Validasi metode penetapan kadar secara spektro
fotometri (parameter linieritas, akurasi, LOD/LOQ
reprodusibilitas dsb)
PEMERIKSAAN BAHAN BAKU :
Meliputi :
1. Penimbangan bahan baku (aktif dan tambahan)
2. Proses/tahap pelarutan
3. Proses/tahap pencampuran
4. Proses/tahap penjernihan/penyaringan
5. Proses/tahap filling & sealing
6. Proses/tahap pengemasan
1. Timbangan
2. Compounding tank
3. Filtration Unit
4. Holding tank
5. Filling machine
Pemb. Lar.gula
(hot water tank) B.A + B.T lain
Pencampuran
Mixing Machine ----------- IPC kadar, pH
Penyaringan
Karantina Gudang
1. TAHAP PENIMBANGAN :
Parameter kritis :
- Jenis / nama bahan
- Ketepatan jumlah
2. PROSES PELARUTAN
Hal - hal yang harus diperhatikan :
- Teknik pelarutan
- Jenis pengaduk
- Kecepatan pengadukan
- Temperatur (dengan / tanpa pemanasan)
- Waktu / lamanya pengadukan
Parameter kritis :
- Kecepatan pengadukan (rpm)
- Temperatur
- Lamanya / waktu pengadukan
Parameter kritis :
- Temperatur selama proses pencampuran
- Lamanya pengadukan
- Kecepatan pengadukan
IPC :
- Organoleptis (kejernihan, warna, bau dll,)
- pH
- Homogenitas (kadar)
4. PROSES PENJERNIHAN / PENYARINGAN
Tujuan :
- Menjamin standar mutu kejernihan (clarity)
- Semua bahan sudah terlarut sempurna
- Bebas dari kontaminan (selama proses)
Sebelum penyaringan biasanya ditambahkan
aid filtration agent misal solca floc/selliceus
earth < 0,5 gram/liter
Batch adjustment :
Penyesuaian terhadap volume yang dikehendaki
Metode/Cara :
- Dengan stick ( inert ) yang sudah dikaliberasi
- Dengan sensor (yang sudah terdapat pada wadah)
IPC :
- Keseragaman bobot, volume atau tinggi sediaan
- Tes kebocoran (untuk penutupan / sealing)
6. PROSES PENGEMASAN
Meliputi :
- Pemberian etiket dan label
- Pemberian brosur / leaflet
- Pemgemasan dalam kemasan sekunder
IPC :
- Kebenaran etiket/label, brosur dan wadah
- Kualitas etiket / label, brosur dan wadah
- Ketepatan pemasangan
SELAMAT BELAJAR
SEMOGA SUKSES