dengan (ancaman) kerusakan jaringan. Definisi nyeri oleh IASP (international Association for the Study of Pain), nyeri di definisikan sebagai “an unpleasant sensory and emotional experience associated with actual or potential tissue damage or described in term of such damage”. Keadaan psikis sangat mempengaruhi nyeri, misal emosi dapat menimbulkan sakit kepala atau memperhebat, tetapi dapat pula menghindarkan sensasi rangsangan nyeri. Nyeri merupakan suatu perasaan pribadi, ambang toleransi nyeri setiap orang berbeda-beda.
Nyeri merupakan suatu gejala, yg
berfungsi melindungi tubuh. Sebagai isyarat bahaya tentang adanya gangguan di jaringan, seperti : peradangan (rema, encok), infeksi mikroorganisme, kejang otot) Nyeri yang disebabkan rangsangan mekanis, kimiawi atau fisis dapat menimbulkan kerusakan jaringan. Rangsangan tsb memicu pelepasan mediator nyeri (a.l. histamin, serotonin, bradikinin, leukotrien, prostaglandin).
Mediator nyeri dapat
mengakibatkan a.l. reaksi radang & kejang, mengaktivasi reseptor nyeri di ujung saraf bebas di kulit, mukosa & jaringan lain. Secara kimiawi, analgetika perifer dapat dibagi dalam beberapa kelompok : a. Parasetamol b. Salisilat : asetosal, salisilamida, benorilat c. Penghambat prostaglandin (NSAID’s): ibuprofen d. Derivat antranilat : mefenaminat, asam niflumat, glafenin, floktafenin e. Derivat pirazolinon: aminofenazon, isopropilfenazon, metamizol(antalgin). f. Lainnya : benzidamin.