Você está na página 1de 35

Striktur uretra adalah penyempitan saluran

yang terjadi pada bagian uretra.


Striktur uretra lebih sering terjadi pada laki-
laki karena uretra laki-laki lebih panjang
daripada uretra perempuan.
Striktur uretra adalah penyempitan lumen
uretra akibat adanya jaringan perut dan
kontraksi. (C. Smeltzer, Suzanne;2002 hal
1468)
Etiologi

a. Infeksi
b. Trauma pada Uretra
c. Kelainan Bawaan
Derajat penyempitan Uretra
Ringan : Jika oklusi yang terjadi kurang
dari 1/3 diameter lumen uretra.
Sedang : Jika terdapat oklusi 1/3 sampai
½ diameter lumen uretra.
Berat : Jika terdapat oklusi lebih besar
dari ½ diameter lumen uretra.
1. Anamnesa Lengkap
2. Fisik Dx Inspeksi :
- Meatus sempit
- Jaringan Sikatrik
- Oedem
- Fistula
Palpasi :
- Jaringan parut – Ventral penis
- Fistula dipijat  Sekret / Pus
3. RT
4. Bimanuil Palpasi Buli
5. Tambahan:  Kalibrasi kateter lunak
 Rö : - Retrograde Urethrografi

6. Uroflowmetri < 10 cc/detik


Manifestasi Klinis

a. Miksi harus mengejan


b. Pancaran miksi kecil dan
deras,bercabang, kadang
menyebar.
c. Disuria
d. Retensi uri
e. Palpasi pada uretra teraba
fibrosis pada korpus
spongiosum
Pemeriksaan penunjang
Uretrografi
Foto uretrografi menunjukkan adanya
penyempitan atau pembuntuan uretra.

Uretroskopi
Terlihat pembuntuan lumen uretra.
Penatalaksanaan
 Tergantung : - Lokasi
- Panjang – Pendek
- Keadaan Darurat ?
Infiltrat urine ?

1. Dilatasi  Ditinggalkan !
2. Urethrotomy Eksternal
Internal
3. Urethroplasty
Terapi
a. Businasi (dilatasi) dengan busi
logam
b. Uretrotomi Interna
Memotong jaringan sikatriks uretra
dengan pisau otis atau dengan
pisau
Sache.
c. Uretrotomi Eksterna
Tindakan operasi terbuka berupa
pemotongan jaringan
fibrosis,dilakukan anastomosis di
antara jaringan uretra yang masih
baik.
KOMPLIKASI

a. Prostatitis atau Sistitis


b. Batu uretra
c. Karsinoma uretra
PERAWATAN PASCA
OPERASI
I.DIRUMAH SAKIT
a.Setelah operasi <24jam klien tdk
boleh duduk (SAB)
b.Kalau sudah sadar boleh
mobilisasi dini dengan latihan
batuk, menggerakkan tangan
lalu kaki
c.Perawatan Kateter aseptik
setiap hari
d.Kateter dilepas setelah 5-7 hari
bila striktur simpel,
e.Kateter dilepas 14 hari atau
lebih bila strikture panjang dan
multipel
DIPOLIKLINIK UROLOGI
A.Untuk strikture simpel
Kontrol 2 minggu pasca
operasi,untuk test pancaran
(uroflowmetri) kalau kateter
sudah dilepas,selanjutnya
kontrol 3 bulan.
b.Untuk stricture
residif,complicated,multiple dan
panjang(> 1 cm)
Penderita diajari kateter mandiri
menggunakan kateter selama 1
tahun
Pengkajian

1. Kaji riwayat terpapar infeksi


Gonokokus,
fraktur tulang pelvis, instrumensasi
uretra yang mengakibatkan cedera
2. Kaji pola eliminasi uri ; Nyeri,
frekwensi
dan pancaran.
3. Amati tanda dan gejala adanya
fibrosis
pada uretra,dan retensi uri
Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan pola eliminasi uri


b.d adanya fibrosis pada
lumen uretra
2. Resiko infeksi b.d stasis urine
3. Kurang pengetahuan b.d miss
persepsi tentang prosedur op
uretrotomi
1. Gangguan pola eliminasi uri b.d adanya
fibrosis pada lumen uretra
Intervensi
1 .jelaskan pada px penyebab nyeri
R/ pendekatan pada px lebih kooperatif
terhadap tindakan keperawatan
2.Berikan posisi yang nyaman pada saat
berkemih
R/ Relaxsasi terjadi vaso dilatasi pada
sfingter exsterna sehinggaurin mudah
keluar
3. Kolaborasi dengan dokter
Drainase kandung kemih supra pubik bila
terjadi retensi total.
R/Untuk mengeluarkan uri,sehingga tidak
terjadi retensi
4. Observasi jumlah urin yang keluar, warna,
bau
R/ deteksi dini terhadap terjadinya hal
lebihlanjut.
5. Pantau drainase kandung kemih suprapubik
terfixsasi dengan baik sampai perbaikan pada
uretra
R/mencegah pengeluaran uri lewat uretra.
PENGHITUNGAN BALANCE CAIRAN
UNTUK DEWASA
Input cairan: Air
(makan+Minum) = ……cc
Cairan Infus = ……cc
Therapi injeksi = ……cc
Air Metabolisme =
……cc (Hitung AM= 5 cc/kgBB/hari)
• Rumus IWL Kenaikan Suhu

[(10% x CM)x jumlah kenaikan suhu] + IWL normal


• 24 jam
Output cairan:
Urine = ……cc
Feses = …..cc (kondisi
normal 1 BAB feses = 100 cc)
Muntah/perdarahan
cairan drainage luka/
cairan NGT terbuka = …..cc
IWL = …..cc (hitung
IWL= 15 cc/kgBB/hari)
(Insensible Water Loss)
• Tn Y (35 tahun) , BB 60 Kg; dirawat dengan post
op Laparatomi hari kedua..akibat appendix
perforasi, Keadaan umum masih lemah, kesadaran
composmentis..Vital sign TD: 110/70 mmHg; HR 88
x/menit; RR 20 x/menit, T 38 °C: masih
dipuasakan, saat ini terpasang NGT terbuka cairan
berwarna kuning kehijauan sebanyak 200 cc; pada
daerah luka incici operasi terpasang drainage
berwarna merah sebanyak 150 cc, Infus terpasang
Dextrose 5% drip Antrain 1 ampul /kolf : 2500
cc/24 jam., terpasang catheter urine dengan
jumlah urine 1500 cc, dan mendapat tranfusi WB
300 cc; mendapat antibiotik Cefat 2 x 1 gram yg
didripkan dalam NaCl 50 cc setiap kali pemberian,
Hitung balance cairan Tn Y!

Você também pode gostar