Você está na página 1de 16

ANALISA CHEMICAL

OXYGEN DEMAND (COD)


Oleh
Kelompok 4
1. Afninda Lu’luatul Fuad (150331604610)
2. Alfina Sabrin (150331607393)
3. Firdaus Nuzulatus Zahro (150331607504)
4. Isnatul Husniah (150331603335)
Chemical Oxygen Demand (COD)
Chemical Oxygen Demand (COD) adalah jumlah oksigen
(mg O2) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat
organis yang ada dalam 11 sampel air, dimana
pengoksidasi K2Cr2O7 digunakan sebagai sumber oksigen.

Jenis zat yang dapat dioksidasi melaui tes COD :


• Zat organik yang dapat dicerna (protein, gula, dll)
• Selulosa, dan sebgainya
• N organis yang tidak dapat dicerna (NO2- , Fe2+ , S2- ,
Mn3+)
• Hidrolarbon aromatik dan rantai
PRINSIP PARAMETER

1. Zat organis dioksidasi oleh larutan K2Cr2O7 dalam keadaan asam yang
mendidih
∆E
CaHbOc + Cr2O72- + H+ Ag2SO4
CO2 + H2O + Cr3+
Warna Kuning Warna Hijau

2. Selama reaksi (±2 jam), uap direfluk dengan kondensor  agar zat organis
volatil tidak lenyap keluar

3. Ag2SO4 ditambahkan sebagai katalisator, sedangkan HgSO4 untuk


menghilangkan gangguan klorida.

4. Sisa K2Cr2O7 di tentukan melalui titrasi dengan fero amonium sulfat 


untuk menentukan berapa oksigen yang telah terpakai

6Fe2+ + Cr2O72- + 14H+ 6Fe3+ + 2Cr2+ + 7H2O


PROSEDUR penentuan COD
Alat-alat: Bahan-bahan:

1. Alat refluks 1. Larutan standard K2Cr2O7


2. Batu didih 0,250 N
3. Pemanas listrik 2. Serbuk Ag2SO4
4. Buret 50 mL 3. Larutan H2SO4 pekat
5. Dispenser volume 30 mL 4. Reagen asam sulfat : H2SO4
6. Pipet volume 10 mL dan 20 pekat yang ditambah ±10 g
mL AgSO4 per 1 asam dengan
pelarutan selama 1-2 hari
7. 2 buah gelas beaker 200 mL 5. Larutan standard fero
8. Karet hisap amonium sulfat 0,10 N
9. 2 buah gelas ukur 1 L 6. Indikator feroin (fenantrolin
10. 1 buah gelas ukur 100 mL fero sulfat)
7. Serbuk atau kristal HgSO4
8. akuades
Cara Kerja dan Analisa Prosedur
No Cara Kerja Analisa Prosedur

1. Perlakuan sampel
Larutan Sampel
• Sampel disimpan dalam botol kaca atau • Agar tidak terdapat zat organis
botol plastik yang benar-benar bersih. yang lain, selain dari sampel.
• Sampel diawetkan dengan penambahan • Penambahan asam berfungsi agar
H2SO4 pekat sampai pH 2 (kira-kira 0,8 zat organis pada sampel tidak
mL H2SO4/l sampel) mengalami metabolisme.
Hasil
2.
Larutan Sampel
• Ditambahkan ± 0,4 g HgSO4 dalam • Penambahan HgSO4 untuk
erlenmeyer COD 250 mL. menghilangkan gangguan klorida
yang pada umumnya ada dalam air
buangan.
• Dimasukkan 5-6 batu didih yang bersih.
• Dimasukkan 20 mL larutan sampel
dalam erlenmeyer COD 250 mL.
No Cara Kerja Analisa Prosedur

• Ditambahkan 10 mL larutan K2Cr2O7 0,25 • Sampel berupa zat organis dapat


N dioksidasi oleh larutan K2Cr2O7
dalam suasana asam yang
mendidih.
CaHbOc + Cr2O72- + H+ ΔE
CO2 + H2O
+ Cr3+ Ag2SO4
zat organis
(warna kuning (warna hijau)
• Disiapkan 30 mL reagen asam sulfat pada • Penambahan Ag2SO4 pada reagen
dispenser. asam sulfat bertujuan sebagai
• Ditambahkan ±5 mL reagem asam sulfat katalisator untuk mempercepat
dengan dispenser pada erlenmeyer COD, reaksi.
dikocok hingga homogen.
Larutan Sampel pada Alat Refluks
• Dipasang kondensor air dan ditambahkan
±25 mL reagen asam sulfat melalui
kondensor dengan menggunakan
dispenser serta erlenmyer digoyang agar
tercampur.
• Dilakukan proses refluks selama ±2 jam • Direfluks dengan tujuan karena
• Setelah selesai, dibilas kondensor dengan pengoksidasi berupa bikromat dan
akuades 25-30 mL asam sulfat bekerja ketika
mendidih.
No Cara Kerja Analisa Prosedur
.
• Erlenmeyer COD didingingkan dengan
direndam dalam air.
Larutan Sampel setelah Proses Refluks
• Diencerkan menjadi 2 kali jumlah
larutan dengan ditambahkan akuades
150-200 mL.
• Ditambahkan 3-4 tetes indikator • Indikator feroin digunakan untuk
feroin. menentukan titik akhir titrasi.
• Sampel dititrasi dengan larutan • Sisa K2Cr2O7 dititrasi dengan
standard fero amonium sulfat 0,10 N larutan standard fero amonium
sampai warna hijau-biru menjadi sulfat 0,10 N untuk menentukan
coklat-merah. berapa oksigen yang telah
terpakai.
6Fe2+ + Cr2O72- + 14H+ 6Fe3+ +
2Cr3+ + 7H2O
Hasil
DATA HASIL PENGAMATAN
PEMBAHASAN
Pembahasan
Pembahasan
𝑽𝒃−𝑽𝒔 𝒙 𝑵 𝒙 𝟖𝟎𝟎𝟎
COD (mg O2/l) =
𝒎𝒍 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍

• Limbah PKS
25,05−19,85 𝑥 0,0496𝑁 𝑥 8000
COD (mg O2/l) =
10 𝑚𝑙
= 206,33 mg/l
Pembahasan
• Limbah Domestik
25,05−20,95 𝑥 0,0496𝑁 𝑥 8000
COD (mg O2/l) =
10 𝑚𝑙
= 162,68 mg/l
• Limbah Pabrik Karet
25,05−24,25 𝑥 0,0496𝑁 𝑥 8000
COD (mg O2/l) =
10 𝑚𝑙
= 31,74 mg/l
• Adanya perbedaan kadar COD dikarenakan adanya
kandungan-kandungan senyawa kimia yang terdapat dari
masing-masing limbah cair tersebut, dimana limbah cair
domestic mengandung bahan mineral dan zat-zat organic
yang sebagian besar terdiri dari bahan–bahan nitrogen,
karbohidrat, lemak dan sabun.
• Limbah cair kelapa sawit mempunyai kadar bahan organic
yang sangat tinggi. Tinggi bahan organic tersebut
mengakibatkan beban pencemaran yang semakin besar,
karena diperlukan degradasi bahan organic yang lebih besar.
Salah satu limbah cair industri kelapa sawit peneyebaba
pencemaran lingkungan adalah lumpur yan gmempunyai
kandungan bahan organic yang tinggi (Masli,2007)
• Limbah cair pabrik karet juga mengandung senyawa organic
yang tinggi anatar lain dalam bentuk senyawa karbon,
nitrogen dan fosfat yan gdapat mencemari lingkungan. untuk
mengurangi kandungan bahan organic tersebut, penanganan
limbah cair industri karet umumnya menggunakan sistem
sequencing batch reactor (SBR) yang dapat menyisihkan
senyawa karbon, nitrogen, dan fosfor sebesar 85,90%
(said,1996)
• Dengan demikian dapat dilihat bahwa kadar COD pada limbah
cair pabrik kelapa sawit, limbah cair pabrik karet, danlimbah
cair domestic telah memenuhi persyaratan baku mutu air
limbah, yaitu standar baku mutu air limbah yang telah
ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup, dimana kadar
maksimal COD dalam air limbah industry kelapa sawit sebesar
350 mg/l, industry karet sebesar 300 mg/l,limbah domestic
sebesar 300 mg/l, sehingga limbah-limbah cair tersebut
dapat/layak untuk dibuang ke badan air.
KESIMPULAN
Kesimpulan
• Kadar COD limbah PKS sebesar 206,33 mg/l,
limbah domestik 162,68 mg/l, dan limbah
pabrik karet 31,74 mg/l.
• Dari ketiga limbah cair tersebut masih
dibawah batas maksimal sehingga layak
dibuang ke badan air.

Você também pode gostar