Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
B. Aktualisasi Subjektif
Aktualisasi Pancasila yang subyektif adalah aktualisasi pancasila pada setiap
individu terutama dalam aspek moral dalam kaitannya dengan hidup Negara dan masyarakat.
Aktualisasi yang subjektif tersebut tidak terkecuali baik warga Negara biasa, aparat penyelengg
ara Negara, penguasa Negara, terutama kalangan elit politik dalam kegiatan politik, maka dia
perlu mawas diri agar memiliki moral ketuhanan dan kemanusiaan sebagaimana terkandung
dalam pancasila. Aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara memerlukan kondisi dan iklim yang memungkinkan
segenap lapisan masyarakat yang dapat mencerminkan nilai-nilai Pancasila itu
dan dapat terlihat dalam perilaku. Perpaduan ciri tersebut di dalam kehidupan
kampus melahirkan gaya hidup tersendiri yang merupakan variasi dari corak
kehidupan yang menjadikan kampus sebagai pedoman dan harapan masyarakat.
3. Tridarma Perguruan Tinggi
Peningkatan peranan Perguruan Tinggi sebagai satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
tinggi dalam usaha pembangunan selain diarahkan untuk menjadikan Perguruan Tinggi sebagai pusat
pemeliharaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni, juga mendidik mahasiswa
untuk berjiwa penuh pengabdian serta memiliki tanggung jawab yang besar pada masa depan bangsa
dan Negara, serta menggiatkan mahasiswa, sehingga bermanfaat bagi usaha pembangunan nasional
dan pengembangan daerah.
Perlu diketahui, bahwa pendidikan tinggi sebagai institusi dalam masarakat bukanlah merupakan
menara gading yang jauh dari kepentingan masyarakat,melainkan senantiasa mengembangkan dan
mengabdi kepada masarakat. Maka menurut PP. No. 60 Th. 1999, bahwa Perguruan Tinggi mempunyai
3 tugas
pokok, yaitu:
1. Pendidikan tinggi
2. Penelitian
3. Pengabdian terhadap masyarakat
Jadi, di Perguruan Tinggi atau yang biasa disebut dengan kampus, tidak hanya mengajar akan tetapi me
ndidik. Dimana dengan didikan tersebut mahasiswa akan lebih didampingi baik secara intelektual dan
emosional. Contoh umumnya adalah bagaimana cara mahasiswa bergaul dalam sehari-hari mereka
dengan berpedoman pada pancasila.
4. Budaya Akademik
Budaya akademik merupakan nilai yang dilahirkan oleh masyarakat akademik
yang bersangkutan.Masyarakat akademik di manapun berada, hendaklah perkembangan
nya dijiwai oleh nilai budaya yang berkembang di lingkungan akademik yang ber
sangkutan. Suatu nilai budaya yang mendorong tumbuh dan berkembangnya sikap kerja
sama, santun, mencintai kemajuan ilmu dan teknologi, serta mendorong berkembangnya
sikap mencintai seni.
Perguruan tinggi sebagai suatu institusi dalam masyarakat memiliki cirri khas
tersendiri disamping lapisan-lapisan masyarakat lainnya. Warga dari suatu perguruan
tinggi adalah insane-insan yang memiliki wawasan dan integritas ilmiah. Oleh karena itu
masyarakat akademik harus senantiasa mengembangkan budaya ilmiah yang merupakan
esensi pokok dari aktivitas perguruan tinggi. Terdapat sejumlah cirri masyarakat ilmiah
sebagai budaya akademik. Yaitu, 1. kritis 2. kreatif 3. objektif 4. analitis 5. konstruktif 6.
dinamis 7. dialogis 8. menerima kritik 9. menghargai prestasi ilmiah/akademik 10. bebas
dari prasangka 11. menghargai waktu 12. memiliki dan menjunjung tinggi tradisi ilmiah 13.
berorientasi ke masadepan 14. kesejawatan/kemitraan (PPMB 1990 II-2). Masyarakat
ilmiah inilah yang harus dikembangkan dan merupakan budaya dari suatu masyarakat
akademik.
5. Kampus Sebagai Moral Force Pengembangan Hukum Dan
HAM