Você está na página 1de 12

 Liputan6.

com, Jakarta - Bank Syariah Mandiri (BSM) siap menampung dana


repatriasi dari program pengampunan pajak (tax amnesty) sekitar Rp 10 triliun.
Perusahaan merupakan satu-satunya bank syariah yang ditunjuk Pemerintah untuk
bank persepsi penampung dana hasil repatriasi. Direktur Utama BSM Agus
Sudiarto, menyatakan selain sosialisasi, manajemen BSM telah menyiapkan
infrastruktur yang dapat mengakomodasi kebutuhan Wajib Pajak (WP) dalam
menempatkan dana repatriasi. "Kami siap menampung dana hingga Rp 10 triliun.
Karena saat ini sudah ada beberapa WP bersedia menempatkan dananya di BSM,"
ujar Agus dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (24/7/2016).

 Agus menuturkan, perusahaan telah menyiapkan produk-produk syariah yang tidak


dimiliki bank konvensional. Sementara untuk instrumen investasi lain di pasar
modal dan asuransi, BSM dapat bersinergi dengan grup Mandiri, baik Mandiri
Investasi, Mandiri Sekuritas dan Axa Mandiri. Selain dengan grup Mandiri, BSM
juga bersinergi dengan BNP Paribas. Perusahaan mempunyai produk MMOB,
yaitu mudharabah muqayyadah, saat shahibul mal (investor) dapat menempatkan
sejumlah dana di bank untuk diinvestasikan pada instrumen investasi dengan akad
mudharabah.
 Periode pengampunan pajak terbilang singkat, yakni hanya 9
bulan. Program itu hingga 31 Maret 2017, dan BSM akan
memaksimalkan kantor cabang dalam menerima repatriasi dan
setoran tebusan. BSM menyiapkan 54 outlet Priority Banking
yang tersebar di area Aceh, Batam, Medan, Pekanbaru,
Pematang Siantar, Jambi, Palembang, Bekasi, Bogor dan Jakarta
sebagai touch point layanan amnesti pajak, khususnya menerima
dana repatriasi hasil tax amnesty tax amnesty dan didukung oleh
525 kantor cabang serta kantor cabang pembantu yang dapat
menerima setoran tebusan.
 Bank Syariah Mandiri sudah menandatangani kesediaan sebagai
bank persepsi penerima dana repatriasi dengan Menteri
Keuangan pada Senin lalu. BSM merupakan satu-satunya bank
syariah yang telah masuk Buku III dan memiliki salah satu dari
tiga persyaratan yakni sebagai bank pengelola rekening dana
nasabah.
 Secara istilah bahasa pengertian repatriasi
adalah proses kembali seseorang "secara
sukarela atau secara paksa" untuk nya tempat
asal atau kewarganegaraan. Istilah repatriasi
adalah adopsi dari bahasa inggris repatriation.
 Pajak bukanlah lembaga atau badan hukum pertama
yang menggunakan istilah repatriasi, perbankan telah
sejak lama menggunakan istilah repatriasi. Dalam
dunia perbankan pengertian repatriasi adalah
pengembalian modal yang disimpan di kantor bank
luar negeri atau cabang bank di luar negeri ke bank
negara asal; apabila pengembatian tersebut dalam
satuan mata uang asing, kemungkinan pengembalian
modal akan terhambat oleh ketentuan pengendalian
mata uang asing pada suatu negara.
 Sehingga konteks harta repatriasi disini
ialah mengalihkan Harta ke dalam wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
 Solusi investasi dana repatriasi program Tax
Amnesty yang ditawarkan oleh Bank Syariah
Mandiri (BSM) diantaranya:
 Pertama, Bank Syariah Mandiri menawarkan
produk-produk syariah yang tidak dimiliki bank
konvensional. Bank Mandiri Syariah mempunyai
produk MMOB, yaitu mudharabah muqayyadah,
saat shahibul mal (investor) dapat nantinya
menempatkan sejumlah dana di bank untuk
diinvestasikan pada instrumen investasi dengan
akad mudharabah.
 Kedua, BSM akan memaksimalkan kantor
cabang dalam menerima repatriasi dan setoran
tebusan. BSM menyiapkan 54 outlet Priority
Banking yang tersebar di area Aceh, Batam,
Medan, Pekanbaru, Pematang Siantar, Jambi,
Palembang, Bekasi, Bogor dan Jakarta sebagai
touch point layanan amnesti pajak, khususnya
menerima dana repatriasi hasil tax amnesty dan
didukung oleh 525 kantor cabang serta kantor
cabang pembantu yang dapat menerima setoran
tebusan.
 Menurut kami alternatif solusi yang diambil selain apa
yang telah ditawarkan oleh pihak Bank Syariah
Mandiri yaitu pengoptimalan produk-produk syariah
yaitu tentang mudharabah muqayyadah. Dimana akad
mudharabah muqayyadah itu sendiri yaitu kerja sama
usaha antara dua pihak dimana pihak pertama
menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya
menjadi pengelola, keuntungan usaha dibagi menurut
kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak.

 Manfaat dari Mudharabah ini adalah Bank akan


menikmati peningkatan bagi hasil pada saat
keuntungan usaha nasabah meningkat
 Akad Mudharabah harus bejalan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan syari’ah dimana si pengelola
harus menjalankan usahanya dengan rasa
tanggung jawab yang tinggi, sesuai dengan prisip
Syari’ah dan berupaya agar usahanya tidak terjadi
kerugian.
 Kerugian bisa di akibatkan oleh beberapa hal:
1) Disebabkan oleh resiko bisnis;
2) Disebabkan oleh musibah atau bencana alam
3) Disebabkan oleh kelalaian atau penyimpangan
yang dilakukan oleh sipengelola.
 Apabila kerugian terjadi disebabkan oleh resiko bisnis dan
bencana alam maka atas kerugian tersebut ditanggung
sepenuhnya oleh si pemilik modal tetapi kalau kerugian itu
terjadi disebabkan oleh kelalaian atau penyimpangan yang
sengaja dilakukan oleh sipengelola maka, atas segala
kerugian itu harus ditanggung oleh si mudharib sepenuhnya
dan modal yang diberikan harus dikembalikan oleh
mudharib sepenuhnya.
 Oleh karena itu untuk memperkecil kesempatan terjadinya
kerugian yang disebabkan oleh kelalaian atau
penyimpangan yang dilakukan oleh mudharib atau
sipengelola maka, shahibul mal harus dapat membuat
aturan atau peringatan yang dapat mengurangi kesempatan
mudharib untuk melakukan tindakan yang merugikan.

Você também pode gostar