Você está na página 1de 19

Mega Julia Thio – 102010028

Ainullah Nurrahmah –
102012449
A9 Wilko William – 102013019
Pricilya Maryani – 102013132
Fauziah Andiani – 102013225
I Made Marshall – 102013353
Tri Angela – 102013404
Nurul Najwa – 102013522
Sebastian Ivan – 102014242
Seorang laki-laki yang berusia 40 tahun
datang ke poliklinik dengan keluhan berupa
bercak putih pada lengan kiri sejak 1 bulan.
Tidak ada rasa gatal. Pada pemeriksaan
dermatologis: macula hipopigmentasi (+),
anastasi (+).
 Identitas pasien
 Keluhan utama
 Riwayat penyakit sekarang
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat keluarga
 Riwayat sosial dan kebiasaan
 Keadaan umum
 Kesadaran
 TTV
 Inspeksi
 Palpasi
 Uji tes sensitivitas
 Sediaan langsung  kerokan kulit dgn Pewarnaan
Ziehl Neelsen
 Pemeriksaan Histopatologik (tipe TT dan LL)
 Pemeriksaan serologik
 Tes lepromin (melihat daya imunitas)
- Tes Mitsuda (menggunakan basil lepra mati)
- Tes Fernandez (menggunakan fraksi protein M.lepra)
 Lepra/ morbus hansen

Didapatkan 5 tanda:
- Achromia: pigmen (-)

- Anasthesia: baal

- Athropia: kulit agak mencekung

- Alopecia: rambut (-)

- Anhydrosis: tidak berkeringat


Penyakit Etiologi Epidemiologi Patogenesis Gejala Predileksi
klinik

Lepra Mycobacteriu Di indo (irian, Kontak Makula, SSPerifer,


m leprae (BTA) sulsel, langsung papula, kulit,
maluku, NTT, erat dan nodula, mukosa
kalbar, lama, gg. tract. resp
sumatra, droplet , Sensibilita atas, semua
jawa, dan tempat s, ggn organ kec
Bali) tidur, saraf lain, SSPusat
pakaian ggn Saraf
motorik
Tinea Malassezia Universal Endogen makula/pl Dada atas,
versikolor furfur terutama (imun) dan akat lengan atas,
daerah tropis eksogen hipo/hiper leher, perut,
(keringat) pigmen tungkai,
dgn kadang
skuama aksila,
halus. inguinal,
Disertai scalp, muka
gatal
Penyakit Etiologi Epidemiolog Patogenesis Gejala klinik Predileksi
i

Pitriasis Infeksi Sering ------- Lesi bulat, ekstremitas dan


streptococcus ditemui oval, plakat badan. bokong,
alba
pada anak- tidak teratur, paha atas,
sesuai warna punggung,
anak (3-16
kulit dgn ekstensor
tahun) skuama halus. lengan,
Bercak keluhan(-)
multiple

vitiligo (Faktor Setiap ras, Autoimun, Macula ekstensor tulang


pencetus: jenis, neurohemural, berwarna terutama diatas
emosi, kelamin. autositotoksik, putih, bulat, jari, periorifisial
trauma fisis) Sangat luas pajanan lonjong batas sekitar mata,
terhadap tegas, mulut, dan
bahan kimiawi perubahan hidung, tibialis
epidermis anterior,
yang lain(-) pergelangan
tangan bagian
fleksor. Lesi
bilateral dapat
simetric atau
asimetris..
 Mycobacterium leprae
Basil tahan asam (BTA)

 Tidak dapat dibiakkan dalam media buatan,


dapat menyebabkan infeksi sistemik pada
Armadillo
 Kontak langsung erat dan lama
 Droplet (aerogen)
 Dapat ditularkan melalui tempat tidur,
pakaian, dll.
kontak
Non
infeksi infeksi
95
%
Sub klinis
sembuh

Indeterminate
70 (I)
%
30
%
determinate

TT Ti BT BB BL Li LL
Tipe Lesi
TT Makula/plakat,asimetris,batas jelas,anestesi(+), jumlah lesi 1/
beberapa,BTA sedikit(bakterioskopi)

BT Tipe peralihan kearah TT,makula/plakat dgn lesi satelit di pinggirnya,lesi


1/bbrp, hipopigmen, kering, skuama tdk jls, gg.saraf ringan dan
asimetris
BB Tidak stabil,simetris,lesi bervariasi ukuran&bentuk, khas lesi Punch out
(makula hipopigmen yg oval, cekung bag.tengah dgn batas jlas dgn
lesi2 kecil di tepinya)

BL Tipe peralihan kearah LL, makula, cpt menyebar ke sluruh tubuh lesinya,
plak Punch out lesion. Tanda kerusakan saraf(gg.sensibilitas,keringat <,
ranbut rontok, penebalan saraf yg teraba pda tmpat predileksi)

LL Papul,nodul,dan infiltrat.simetris,batas tak jelas, anestasi(+)std lanjut,BTA


banyak (bakterioskopi)
Non-medicamentosa Medicamentosa

•Dapson  dosis tunggal 50-100


mg/hari utk dewasa, pada anak-
anak 2 mg/kgBB
ES: insomnia, neuropatia, hepatitis,
• Edukasi / menjelaskan leukopenia, anemia hemolitik,
pengertian penyakit kusta methemoglobinemia.

•Rifampisin  600 mg/hari, (5-


15mg/kgBB/hari), 900-1200
• Memberitahukan mg/mgg, 600 atau 1200/bulan.
komplikasi yg dapat terjadi ES: ggn. Gastrointestinal,
hepatotoksik, dan nefrotoksik

•Klofasimin  50 mg/hari atau


100 mg/3x seminggu (1 mg/kgBB
sehari), 300 mg/bulan utk cegah
reaksi lepra
ES: pigmentasi kulit keringat&air
mata merah, anorexia, vomitus,
diare, nyeri abdomen
 Ofloksasin  dosis percobaan 400mg/hari
selama 1 bulan
 Minosiklin  dosis uji klinis 100 mg/hari
selama 2 bulan
 Klaritromisin  gol. Makrolid, dosis uji
klinis 500 mg/hari
 Tipe I (Reversal Reaction)
 Up grading
 Down grading
 Tipe II (ENL)
 Tipe III (Fenomeno Lucio)
 Dengan pengobatan prognosis menjadi
lebih baik.
 Jika sudah ada kontraktur dan
ulkuskronik, prognosis menjadi kurang
baik.
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, serta perbedaan gejala klinis dari
masing-masing DD maka disimpulkan bahwa
penderita (+) menderita lepra pada stadium dini
yg masih tdk stabil yaitu masih bisa berubah.
Namun dengan penanganan yg tepat
prognosisnya akan baik.

Você também pode gostar