Você está na página 1de 16

AUDIT LINGKUNGAN HIDUP

1
PENGERTIAN

Pasal 1 angka 28 UUPLH : Audit lingkungan


hidup adalah evaluasi yang dilakukan
untuk menilai ketaatan penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan terhadap
persyaratan hukum dan kebijakan yang
ditetapkan oleh pemerintah.

2
Audit lingkungan akan menjadi wajib,
apabila penanggungjawab usaha dan/atau
kegiatan menunjukan ketidak patuhan
terhadap peraturan perundang-undangan.

3
Lanjutan
Dalam rangka peningkatan kinerja usaha dan/atau
kegiatan,pemerintah mendorong penananggungjawab
usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan audit
lingkungan hidup (psl 49 UUPLH).
Penjelasan :
Audit lingkungan hidup merupakan suatu instrumen
penting bagi penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan
untuk meningkatkan efisiensi kegiatan dan kinerjanya
dalam manaati persyaratan lingkungan hidup yang
ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan.

4
Lanjutan
Menteri mewajibkan audit lingkungan hidup
kepada:
a. usaha dan/atau kegiatan tertentu yang
berisiko tinggi terhadap lingkungan hidup;
dan/atau
b. penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan yang menunjukkan
ketidaktaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.
(2) Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
wajib melaksanakan audit lingkungan hidup.
(3) Pelaksanaan audit lingkungan hidup
terhadap kegiatan tertentu yang berisiko
tinggi dilakukan secara berkala. 5
(1) Apabila penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan tidak melaksanakan kewajiban
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat
(1), Menteri dapat melaksanakan atau
menugasi pihak ketiga yang independen
untuk melaksanakan audit lingkungan hidup
atas beban biaya penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan yang bersangkutan.
(2) Menteri mengumumkan hasil audit
lingkungan hidup. (pasal 50 UU PPLH)
6
Pasal 50 ayat (2) :
Hasil audit lingkungan hidup sebagaimana
dimaksud pada ayat ini merupakan
dokumen yang bersifat terbuka untuk
umum, sebagai upaya perlindungan
masyarakat, karena itu harus diumumkan.

7
Berdasarkan kedua pasal tersebut diatas, Mas Achmad
Santosa berpendapat :
1. Tugas pemerintah untuk pelaku usaha melakukan
audit lingkungan.
2. Kewenangan Menteri Negara Lingkungan
Hidup memerintahkan pelaku usaha melakukan
audit lingkungan hidup apabila pelaku usaha
tersebut menunjukkan ketidakpatuhan terhadap
ketentuan yang diatur dalam Undang-undang
Nomor 23 Tahun 1997 (Audit Lingkungan
Wajib/mandatory).

8
3. Kewajiban pelaku usaha untuk melaksanakan
perintah Menteri melakukan audit.
4. Apabila pelaku usaha tidak melaksanakan
perintah Menteri, kewenangan Menteri
melaksanakan (sendiri) atau memerintahkan pihak
ketiga (external auditor) untuk melaksanakan
atas beban biaya pelaku usaha, apabila pelaku
usaha tidak tidak melaksanakan perintah Menteri.
5. Menteri berkewajiban mengumumkan hasil audit
wajib (dokumen audit wajib bersifat terbuka untuk
umum).

9
Pelaksanaan audit lingkungan hidup diatur
dalam Surat Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. : KEP-
42/MENLH/11/1994 tentang Pedoman
Umum Pelaksanaan Audit Lingkungan
Hidup.

10
Dasar pertimbangan ditetapkannya Surat Keputusan
tersebut diatas adalah :
1. Bahwa setiap orang yang menjalankan suatu
bidang usaha atau kegiatan wajib memelihara
kelestarian lingkungan hidup yang serasi
dan seimbang untuk menunjang
pembangunan yang berkelanjutan.
2. Bahwa audit lingkungan sebagai suatu perangkat
pengelolaan yang dilakukan secara sadar telah
diakui merupakan alat yang efektif dan sangat
bermanfaat bagi suatu usaha atau kegiatan dalam
mengelola lingkungan hidup.

11
3. Bahwa audit lingkungan hidup adalah suatu
proses untuk elaksanakan kajian secara sistematis,
terdokumentasi, berkala, dan obyektif terhadap
prosedur dan praktek-praktek dalam pengelolaan
lingkungan hidup.
4. Bahwa audit lingkungan dapat membantu
menemukan upaya penyelesaian yang efektif
tentang masalah lingkungan hidup yang dihadapi
suatu usaha atau kegiatan, sehingga dapat
meningkatkan kinerja usaha atau kegiatan yang
bersangkutan dalam kaitan dengan pelestarian
kemampuan lingkungan.

12
Didalam prinsip-prinsip dan pedoman
umum pelaksanaan audit lingkungan yang
tercantum dalam Lampiran Surat
Keputusan tersebut diatas dinyatakan
bahwa audit lingkungan dilaksanakan
secara sukarela oleh penanggungjawab
usaha dan/atau kegiatan dan merupakan
alat pengelolaan dan pemantauan
lingkungan yang bersifat internal.

13
Dengan adanya pedoman tersebut, maka
pengelolaan dan pemantauan suatu usaha
atau kegiatan diharapkan dapat dilakukan
dengan baik, lebih terarah, efektif dan
efisien.

14
Pada tanggal 28 September 2001 telah
ditetapkan Keputusan MENLH No.30
Tahun 2001 tentang Pedoman
Pelaksanaan Audit Lingkungan Hidup yang
Diwajibkan Menteri Lingkungan Hidup.

15
Manfaat Audit Lingkungan

• Audit manajemen
• Audit penataan
(keterangan lihat hal 185, Hukum
Lingkungan Indonesia, R.M. Gatot P.
Soemartono)

16

Você também pode gostar