Você está na página 1de 32

Penyelesaian Audit

&
Perumusan Laporan Auditor

Pertemuan ke-11
PENYELESAIAN AUDIT

Tahapan Penyelesaian oleh Auditor


Penyelesaian Pekerjaan
Audit

Penyelesaian Pekerjaan
Lapangan

Peristiwa Kemudian
Penyelesaian Pekerjaan
Lapangan
a. Penyempurnaan pekerjaan lapangan
b. Mempelajari notulen rapat
c. Konfirmasi terhadap klien
d. Menghimpun surat representasi terhadap klien
e. Melaksanakan prosedur analitis komprehensif
Penyempurnaan Pekerjaan
Lapangan
Beberapa peristiwa yang berhubungan dengan kondisi yang berkaitan
dengan tanggal neraca :

a. Kerugian piutang tak tertagih


b. Penyelesaian tuntutan hukum
c. Penghentian Operasi perusahaan Cabang
Penyempurnaan Pekerjaan
Lapangan
Beberapa peristiwa yang berhubungan dengan kondisi yang tidak
berkaitan dengan tanggal neraca :

a. Penjualan Obligasi maupun penerbitan saham baru


b. Akuisisi pada perusahaan Laba
c. Perubahan Struktur Modal
Mempelajari Notulen
Rapat
a. Otorisasi Pengeluaran Obligasi
b. Otorisasi pengeluaran saham baru
c. Otorisasi pembelian kembali saham sendiri
d. Otorisasi pembayaran deviden
Konfirmasi terhadap Klien

Prosedur yang dilakukan oleh Auditor :

a. Mengajukan Pertanyaan kepada dan diskusi dengan manajemen


b. Membaca notulen rapat dewan komisaris
c. Menelaah perjanjian kontrak atau pinjaman
d. Konfirmasi dengan bank mengenai ada nya jaminan (agunan)
pinjaman
e. Auditor meminta manajemen perusahaan
Menghimpun Surat
Representative Klien

Dalam surat ini berisi mengenai laporan keuangan, kelengkapan


informasi, pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan serta peristiwa
kemudian
Pelaksanaan Prosedur
Analitis Komprehensif
Membandingkan data perusahaan dengan hasil perusahaan yang
diharapkan.
misalnya seperti yang tercantum dalam anggaran, membandingkan
data perusahaan dengan data industri dan dengan data non keuangan
yang relevan.
Berkomunikasi dengan
Klien
a. Komunikasi berkaitan dengan pengendalian Internal
b. Komunikasi berkaitan dengan Pelaksanaan Audit
c. Menyiapkan Surat Managemen
Peristiwa Kemudian

a. Peristiwa kemudian yang berhubungan dengan estimasi akuntansi


b. Peristiwa kemudian yang tidak berhubungan dengan estimasi
akuntansi
Evaluasi Temuan Audit

a. Penilaian akhir atas materialitas dan Risiko Audit


b. Evaluasi Kelanjutan Usaha
c. Review teknis atas Laporan Keuangan
d. Merumuskan pendapat dan Membuat naskah Laporan Audit
e. Review akhir atas Kertas Kerja Audit
Tanggung Jawab setelah
Proses Audit

a. Peristiwa kemudian yang terjadi antara tanggal laporan audit dan


tanggal dipublikasikannya laporan audit.
b. Penemuan fakta-fakta baru
c. Penemuan adanya prosedur yang tidak dilaksanakan
LAPORAN AUDITOR

Perumusan Opini dan Jenis


Laporan Auditor
Aspek Pertimbangan
Perumusan Opini

Materialitas
Kebijakan
Akuntansi
Bukti Audit

Pengungkapan dalam
Laporan Keuangan
Laporan Auditor

Dipengaruhi oleh faktor berikut :

a. Kerangka pelaporan keuangan yang digunakan


b. Persyaratan tambahan yang mungkin ada, seperti yang ditetapkan
oleh ketentuan perundangan
c. Adanya informasi tambahan
Bentuk Opini

Opini tanpa Modifikasian => opini WTP

Opini Modifikasian
Opini Modifikasi

a. Opini WTP dengan bahasa penjelasan


b. Opini wajar dengan Pengecualian
c. Opini tidak wajar
d. Opini tidak menyatakan Pendapat
Ringkasan Opini
Modifikasi
Pertimbangan Auditor tentang seberapa Pervasifnya
dampak atau kemungkinan dampak terhadap Laporan
Keuangan

Sifat, hal yang Material, tetapi tidak Material dan Pervasif


menyebabkan modifikasi pervasif
terhadap opini auditor
Laporan Keuangan Opini wajar dengan Opini tidak Wajar
mengandung kesalahan pengecualian
penyajian material
Ketidakmampuan untuk Opini wajar dengan Opini tidak menyatakan
memperoleh bukti audit Pengecualian Pendapat
yang cukup dan tepat
Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian
(Unqualified Opinion)

• Pemeriksaan telah dilakukan dan sesuai dengan SPAP


• Didukung dengan bukti yang cukup
• Tidak menemukan adanya kesalahan yang material atas
penyimpangan dari prinsip akuntansi yg berlaku umum.

Dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, auditor


menyatakan bahwa Laporan keuangan menyajikan secara
wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan,
hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas suatu entitas
sesuai dengan SAK.
Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Bahasa
Penjelasan Yang Ditambahkan Dalam Laporan
Audit Standar (Unqualified Opinion With
Explanatory Language)

• Pendapat wajar sebagian didasarkan atas laporan auditor


independen lain.
• Untuk mencegah agar Laporan Keuangan tidak
menyesatkan karena keadaan-keadaan yang luar biasa,
laporan keuangan disajikan menyimpang dari suatu prinsip
dalam SAK.
• Jika terdapat kondisi dan peristiwa yang menyebabkan
auditor yakin tentang adanya kesangsian mengenai
kelangsungan hidup entitas namun setelah
mempertimbangkan rencana manajemen auditor
berkesimpulan bahwa rencana manajemen dapat secara
efektif dilaksanakan dan pengungkapannya memadai.
Pendapat Wajar Dengan Pengecualian
(Qualified Opinion)

• Ketiadaan bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan


terhadap lingkup audit yang mengakibatkan auditor berkesimpulan
bahwa ia tidak dapat menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian
dan ia berkesimpulan tidak menyatakan tidak memberikan pendapat.
• Auditor yakin, atas dasar auditnya, bahwa laporan keuangan berisi
penyimpangan dari SAK, berdampak material, dan ia berkesimpulan
untuk tidak menyatakan pendapat tidak wajar.
• Auditor harus menjelaskan semua alasan yang menguatkan, jika
memberikan pendapat ini dalam satu paragraf terpisah yang
dicantumkan sebelum paragraf pendapat. Harus berisi kata kecuali
atau pengecualian.
Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion)

Pendapat ini dinyatakan bila, menurut pertimbangan auditor, laporan


keuangan secara keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai
dengan SAK. Auditor harus menjelaskan secara terpisah alasan yang
mendukung pendapat tidak wajar, dan dampak yang menyebabkan
auditor memberikan pendapat tidak wajar terhadap posisi keuangan.
Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat
(Disclaimer of Opinion)

• Bila auditor tidak dapat merumuskan atau tidak


merumuskan suatu pendapat tentang kewajaran
laporan keuangan sesuai dengan SAK.
• Pembatasan lingkup audit, dan harus dijelaskan
dalam paragraf yang terpisah semua alasan
substantif yang mendukung pernyataan tersebut.
Opini tanpa Modifikasi

Pendapat yang tidak dimodifikasi atas laporan keuangan dibuat sesuai


dengan kerangka penyajian wajar kecuali ditetapkan lain oleh
ketentuan perundang-undangan, menggunakan rasa, yang dipandang
ekuivalen dengan:

a. Laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang


material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku, atau
b. Laporan keuangan memberikan gambaran yang benar dan wajar
sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
Bentuk Opini Wajar
dengan Pengecualian
Bentuk Opini tidak Wajar
Bentuk Opini tidak
menyatakan Pendapat
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TENTANG DAMPAK
MEMBURUKNYA KONDISI EKONOMI INDONESIA
TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP ENTITAS

Auditor perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :


1. Kewajiban auditor untuk memberikan saran bagi kliennya
dalam mengungkapkan dampak kondisi ekonomi tersebut
terhadap kemampuan entitas didalam mempertahankan
kelangsungan hidupnya.
2. Pengungkapan peristiwa kemudian yg mungkin timbul
sebagai akibat dari kondisi ekonomi tersebut.
3. Modifikasi laporan auditor bentuk baku jika
memburuknya kondisi ekonomi tersebut berdampak
terhadap kemampuan entitas untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya.
Empat komponen Informasi yg perlu
diungkapkan oleh manajemen

• Gambaran umum memburuknya kondisi ekonomi Indonesia


dan wilayah regional Asia Pasifik pada umumnya.
• Uraian tentang tindakan manajemen dalam memberikan respon
atas memburuknya kondisi ekonomi tersebut.
• Uraian tentang rencana tindakan manajemen yg belum
diimplementasikan.
• Pernyataan manajemen bahwa penyelesaian memburuknya
kondisi ekonomi tersebut tergantung atas kebijakan ekonomi
dan moneter yg akan diambil oleh pemerintah Indonesia, yang
berada di luar kendali perusahaan.
Mari Berdiskusi

Você também pode gostar