Você está na página 1de 6

alkaloid pada kecubung

(Datura metel L.)


dwi praptiwi (1500023047)
taufik adfah p. (1500023049)
nurul wakidah (1500023050)
yuyun yunita azhari (1500023051)
m. rasyid ridha (1500023052)
rini wulandari (1500023053)
abiyu surya (1500023054)

fitokimia-3a
kandungan
Alkaloid dalam tumbuhan
kecubung terbanyak
terdapat di dalam akar Menurut Heyne (1987),
dan biji dengan kadar kandungan alkaloid
antara 0,4-0,9%, tanaman kecubung dalam
sedangkan dalam daun masing-masing organ
dan bunga hanya 0,2-0,3% bervariasi, pada daun
(Sastrapradja, 1978). muda 0,813 %, daun tua
0,038 % dan bunga 0,2 %.
identifikasi Ekstrak
kloroform
I gr daun kecubung dalamtabung
ekstraksi dengan 10 reaksi dikocok
disaring
mL kloroform dan dengan 10 tetes
kedalamtabung
beberapa tetes H2SO4 2 M
reaksi bertutup
NH4OH

Lapisan asam ini di teteskan


pada lempeng dan di tambahkan
kemudian lapisan
larutan Mayer asamnya di lapiskan ke
dalam tabung reaksi yang
lain

Endapan putih : adanya senyawa golongan alkaloid


Dengan pereaksi Dragendorf : warna ungu kecoklatan
Dengan pereaksi Wagner terbentuk warna merah jingga.
ekstraksi

• Ekstraksi Awal

Daun Kecubung di perkolasi 3x24 • Ekstraksi Alkaloid


jam dengan pelarut metanol. Hasil
Ekstrak metanol yang diperoleh
ekstraksi dari setiap pelarut
diasamkan dengan asam asetat 5%
diuapkan dengan rotary
(v/v) sampai pH nya 3-4, kemudian
evaporator sehingga di dapatkan
di ekstrak dengan eter. Fase air
ekstrak kasar (metanol) yang bebas
dibasakan dengan amonium
pelarut. Ekstrak yang dihasilkan
hidroksida sampai pH 8-9, lalu di
digunakan untuk pengujian
ekstrak dengan kloroform. Lapisan
selanjutnya.
kloroform di cuci dengan air,
dikeringkan lalu dipekatkan
isolasi
 bubuk daun kering kecubung (23,3 kg) yang dibasahi dengan air suling

 campur dengan kalsium hidroksida (2,5 kg)

 didiamkan selama 1 malam lalu dimaserasi dengan dietil eter (62 L) selama seminggu dan kemudian
disaring

 Hasilnya dimaserasi kembali dengan dietil eter (40 L)

 Filtrat digabungkan, dan konsentrasi tekanan dikurangi dan kemudian diekstraksi dengan asam
sulfat 0,25 N dengan kloroform

 Gabungan ekstrak kloroform dicuci, dikeringkan dan diuapkan di bawah tekanan, menghasilkan
basis mentah 48, 6 g

 Basis kasar dibagi menjadi enam bagian yang sama (8,1 g) dan setiap bagian diperlakukan sebagai
berikut : basis mentah dilarutkan dalam volume kecil kloroform dan dicampur dengan alumina,
udara kering dan dikemas ke atas Kolom alumina (40x2 cm) kolom dielusi dengan kloroform sampai
tidak ada jejak alkaloid dapat dideteksi pada fraksi terakhir. Klorofil dan beberapa kotoran telah
dihapus dalam tahap ini.
Lanjutan...

• Gabungan eluat diuapkantekanan dikurangi sampai kering dan


menghasilkan basis mentah (42 g).

• Dimurnikan dengan dilarutkan dalam kloroform 1 ml dan


digoreskanpada lempeng silika gel.

• Kromatogram yang dikembangkan dua kali dengan 5% metanol


dalam dietil eter, kromatogram disemprot dengan reagen
Dragendroff pada tepi kromatogram dan bekas muncul setelah
penyemprotan diberi nomor 1,2,3 dan 4 masing-masing yang
digunakan sebagai panduan untuk menggores .

• Setiap kloroform dan diikuti dengan metanol. Gabungan eluen


yang menguap sampai kering di bawah tekanan rendah untuk
menghasilkan bercak coklat.

Você também pode gostar