Você está na página 1de 24

REGULASI DAN PENGATURAN

BANK
REGULASI, DEREGULASI, DAN REREGULASI

• Regulasi perbankan adalah pengaturan dalam dunia perbankan jika


sebelumnya otoritas moneter belum mengaturnya
• Deregulasi adalah pengaturan jika otoritas moneter atau pemerintah
sebelumnya terlalu banyak mengaturnya
• Reregulasi adalah pengaturan yang dilakukan oleh otoritas moneter
atau pemerintah jika peraturan sebelumnya belum cukup untuk
mengaturnya

MP/Regulasi dan Pengaturan Bank 2


ALASAN BANK PERLU DIATUR;

• Bank mengemban amanat untuk mensejahterakan rakyat banyak


• Persamaan kepentingan stakeholder
• Bank merupakan lembaga kepercayaan
• Bank umumnya beroperasi dengan modal yang sangat rendah
dibandingkan dengan hutang atau kewajiban kepada pihak
eksternal
• Kebangkrutran atau likuidasi bank dapat menimbulkan dampak
terhadap bank yang sehat

MP/Regulasi dan Pengaturan Bank 3


TUJUAN PENGATURAN BANK:

1. Safety
Untuk mencegah terjadinya kegagalan pasar dan penarikan
simpanan secara besar-besaran oleh masyarakat yang
mengakibatkan ambruknya suatu bank
2. Stability
Hal ini berkaitan dengan stabilitas ekonomi makro dengan cara
melakukan berbagai upaya untuk mencegah ambruknya bank.
3. Structure
Structure dalam hal ini menyangkut jumlah/penyebaran bank yang
perlu diatur agar tidak terjadi monopoli pasar

MP/Regulasi dan Pengaturan Bank 4


KETENTUAN KELEMBAGAAN, KEPENGURUSAN DAN
KEPEMILIKAN BANK
BANK UMUM KONVENSIONAL DAN SYARIAH

1. Bank hanya dapat didirikan dengan ijin Gubernur bank Indonesia


2. Modal disetor minimal
Rp 3 triliun untuk Bank Umum konvensional dan
Rp 1 triliun untuk Bank Umum Syariah
3. Hanya dapat didirikan oleh ;
a. WNI atau badan hukum Indonesia,
b. Kemitraan antara WNI atau badan hukum indonesia dan
c. WNA atau badan hukum asing,
d. Pemerintah daerah

MP/Regulasi dan Pengaturan Bank 5


4. Sumber dana dilarang berasal dari ;
a. pinjaman dari pihak lain,
b. money laundry (pencucian uang)
c. bagi bank umum syariah dilarang berasal dari sumber yang
diharamkan dalam prinsip syariah

5. Kepengurusan terdiri dari


a. minimal 3 anggota dewan komisaris
b. minimal 3 orang direksi

MP/Regulasi dan Pengaturan Bank 6


BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

1. Bank hanya dapat didirikan dengan ijin Bank Indonesia

2. Modal disetor minimal adalah;


a. Rp 5 miliar untuk BPR yang didirikan di Wilayah Jakarta,
b. Rp 2 miliar untuk wilayah Ibukota provinsi di pulau Jawa dan Bali
dan wilayah BODETABEK(Bogor, depol, Tangerang, Bekasi)
c. Rp. 1 miliar untuk wilayah ibukota provinsi di luar pulau Jawa dan
Bali
d. Rp 500 juta untuk BPR yang didirikan di wilayah lain selain no a, b
dan c

MP/Regulasi dan Pengaturan Bank 7


3. BPR dapat didirikan oleh ;
a. WNI (Warga Negara indonesia)
b. Badan hukum Indonesia yang seluruh pemiliknya WNI
c. Pemerintah daerah
4. Sumber dana dilarang berasal dari ;
a. pinjaman dari pihak lain kecuali dari APBD
b. money laundry.
5. Kepengurusan terdiri dari minimal 2 orang dewan komisaris dan
minimal 2 orang anggota direksi

MP/Regulasi dan Pengaturan Bank 8


BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH (BPRS)

1. Bank hanya dapat didirikan dengan ijin Bank Indonesia

2. Modal disetor minimal ;


a) Rp 2 miliar untuk BPRS yang didirikan di Wilayah JABODETABEK
(Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi)
b) Rp 1 miliar untuk wilayah Ibukota provinsi di luar wil. (a)
c) Rp 500 juta untuk BPR yang didirikan di wilayah lain selain no a
dan b

MP/Regulasi dan Pengaturan Bank 9


3. BPR S dapat didirikan oleh ;
a. WNI ,
b. badan hukum Indonesia yang seluruh pemiliknya WNI
c. Pemerintah daerah

4. Sumber dana dilarang berasal dari ;


a. pinjaman dari pihak lain kecuali dari APBD
b. money laundry,
c. dari sumber yang diharamkan dalam prinsip syariah

5. Kepengurusan terdiri dari;


minimal 2 orang dewan komisaris dan maksimal 3 orang, serta
minimal 2 orang anggota direksi

MP/Regulasi dan Pengaturan Bank 10


PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND
PROPER TEST ) PADA BANK UMUM DAN BPR
Penilaian ini dilakukan oleh Bank Indonesia kepada (3 pihak);
A. Calon Pemegang Saham Pengendali (PSP) dan calon Pengurus,
yang dinilai yaitu;
a. Integritas ;
1) memiliki akhlak dan moral yang baik
2) patuh terhadap UU
3) berkomitmen terhadap pengembangan operasional bank yang
sehat
4) tidak termasuk daftar tidak lulus
b. kelayakan keuangan.
5) Kemampuan keuangan
6) Memenuhi persyaratan administratif
7) Tidakmemiliki hutang yang bermasalah
Hasil akhir penilaian yaitu Lulus atau Tidak Lulus.
MP/Regulasi dan Pengaturan Bank 11
B. PSP dan Pengurus, yang dinilai yaitu
a. Integritas; tidak pernah melakukan tindakan
1) Rekayasa yang menyimpang ketentuan perbankan
2) Tidak memenuhi komitmen antara BI dan pemerintah
3) Perbuatan yang merugikan bank
4) Melanggar prinsip kehati-hatian di bidang perbankan
b. Kompetensi ; memiliki pengetahuan yang memadahi dalam bidang
perbankan
c. Reputasi keuangan.
5) Tidak tercantum dalam kredit macet
6) Tidak pernah dinyatakan pailit atau menyebabkan terjadinya pailit

Hasil akhir penilaian yaitu, Lulus, lulus bersyarat dan tidak lulus.

MP/Regulasi dan Pengaturan Bank 12


C. Pejabat eksekutif bank dan pemimpin Kantor Perwakilan,
yang dinilai yaitu;
a. Integritas (sama dengan B)
b. Kompetensi;
1) memiliki pengetahuan di bidang perbankan
2) pengalaman dan keahlian di bidang perbankan
3) kemampuan dalampengelolaan strategis
c. Reputasi keuangan.
4) Tidak tercantum dalam kredit macet
5) Tidak pernah dinyatakan pailit atau menyebabkan terjadinya
pailit
Hasil akhir penilaian yaitu, Lulus, lulus bersyarat dan tidak lulus.

MP/Regulasi dan Pengaturan Bank 13


Pihak yang tidak lulus dilarang menjadi;
a. PSP dan memiliki saham lebih dari 10 % pada bank Umum atau
BPR
b. Pengurus dan atau pejabat eksekutif pada Bank Umum dan
atau BPR

MP/Regulasi dan Pengaturan Bank 14


MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI

BANK UMUM
1. Harus memperoleh ijin dari Bank Indonesia
2. Merger dan konsolidasi dapat dilakukan antara bank Umum
Konvensional dan Bank Umum Syariah dengan hasil akhir bank
Syariah
3. Akuisisi dapat dilakukan oleh perorangan atau badan hukum.
BPR
4. Harus memperoleh ijin dari Bank Indonesia
5. Merger dan konsolidasi hanya dapat dilakukan antar BPR dan
BPRS
6. Hasil merger atau konsolidasi antara BPR dan BPRS adalah
BPRS
7. Akuisisi dapat dilakukan perorangan atau badan hukum

MP/Regulasi dan Pengaturan Bank 15


PEMBUKAAN KANTOR CABANG

KANTOR CABANG BANK UMUM


Pertimbangan:
1. Tingkat kesehatan
2. Kecukupan permodalan
3. Profil Risiko
4. Telah menjadi Bank Devisa minimal selama 24 bulan dan
mempunyai alamat atau tempat kedudukan yang jelas (Jika ingin
membuka kantor cabang di luar negeri)

MP/Regulasi dan Pengaturan Bank 16


PEMBUKAAN KANTOR CABANG (KC) BPR
1. Hanya dapat membuka KC di wilayah provinsi yang sama dengan
Kantor Pusatnya
2. Harus memperoleh ijin dari Bank Indonesia
3. Tingkat kesehatan bank selama 12 bulan terakhir tergolong sehat
4. CAR selama 3 bulan terakhir minimal 10 %
5. Memiliki teknologi informasi yang memadahi

PEMBUKAAN KANTOR CABANG BPRS


6. Nomor 1 dan 2 sda
7. Tingkat kesehatan selama 6 bulan terakhir tergolong sehat
8. Jika modal disetor untuk BPRS kurang dari Rp 5 miliar wajib
menambah modal disetor minimal 25 % dari persyaratan pendirian
BPRS

MP/Regulasi dan Pengaturan Bank 17


PEMBUKAAN KANTOR CABANG BANK ASING

1. Memiliki peringkat dan reputasi minimal A dari lembaga


pemeringkat internasional terkemuka

2. Total Asset masuk dalam 200 besar dunia

3. Menempatkan dana minimal setara Rp 3 triliun

4. Memberikan surat pernyataan tidak berkeberatan membuka KC di


Indonesia dan otoritas perbankan di negara tempat Kantor Pusat
Bank

MP/Regulasi dan Pengaturan Bank 18


PERUBAHAN KEGIATAN BU/BPR KONVENSIONAL MENJADI
BU/BPR SYARIAH
1. Telah mendapatkan ijin dari Gubernur Bank Indonesia
2. Rencana perubahan wajib dicantumkan dalam rencana bisnis
bank
3. Setelah berubah, bank dilarang mengubah menjadi BU/BPR
konvensional lagi.

PERUBAHAN BU NON DEVISA MENJADI BU DEVISA


4. CAR (Capital Adequacy Ratio) minimal dalam bulan terakhir
adalah 8 %
5. Tingkat kesehatan selama 24 bulan terakhir tergolong sehat
6. Modal disetor minimal Rp 150 miliar
7. Bank telah melakukan persiapan untuk melaksanakan kegiatan
sebagai Bank Devisa

MP/Regulasi dan Pengaturan Bank 19


TINDAK LANJUT PENGAWASAN DAN PENETAPAN
STATUS BANK

1. Bank Dalam Pengawasan Intensif


Kriteria:
a. Memiliki predikat kurang atau tidak sehat
b. Memiliki permasalahan yang aktual dan potensial berdasarkan
penilaian terhadap seluruh resiko
c. Terdapat pelanggaran terhadap BMPK (Batas Minimal Pemberian
Kredit)
d. Terdapat pelanggaran terhadap PDN (Posisi Devisa Neto)
e. Rasio GWM (Giro Wajib Minimal) rupiah = > Rasio GWM yang
ditetapkan tetapi punya masalah likuiditas yang mendasar
f. Memiliki masalah profitabilitas
g. Memiliki kredit bermasalah netto > 5% dari total kredit

MP/Regulasi dan Pengaturan Bank 20


2. Bank Dalam Pengawasan Khusus
Kriteria :
a. Rasio KPMM(Kewajiban Penyediaan Modal Minimal < 8 %
b. Rasio GWM Rupiah < Rasio yang ditetapkan
c. Memiliki masalah likuiditas mendasar
d. Bank memperoleh Fasilitas Pembiayaan Darurat

Status Bank Dalam Pengawasan Khusus (BPR), jika;


1. Rasio KPMM <4 %
2. Rata rata Cash Ratio selama 6 bulan terakhir < 3 %

MP/Regulasi dan Pengaturan Bank 21


SOLUSI YANG DAPAT DILAKUKAN:

1. Menambah Modal
2. Menghapusbukukan kredit macet
3. Mengganti anggota direksi dan atau dewan komisaris
4. Melakukan merger atau konsolidasi
5. Menjual sebagian atau seluruh harta dan atau kewajiban kepada
pihak lain
6. Menghentikan kegiatan usaha tertentu

MP/Regulasi dan Pengaturan Bank 22


TUGAS DIKUMPULKAN;

Jawab pertanyaan berikut dengan jelas;


1. Apa yang dimaksud dengan money laundry (pencucian uang)
2. Apa yang kalian ketahui tentang PSP (Pemegang Saham
Pengendali)
3. Menurut kalian hal apa yang masih perlu dibenahi dalam
aturan perbankan yang berlaku saat ini?

MP/Regulasi dan Pengaturan Bank 23


Tugas dikirim via e-mail ke alamat;
i_chawulan@yahoo.com
Dengan ketentuan
1. Diterima paling lambat 5 April 2016
2. Saat mengirim untuk Subject diberi judul
:Nama_MP1Jumat

MP/Regulasi dan Pengaturan Bank 24

Você também pode gostar