Você está na página 1de 34

TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID

dan LIQUID

Dra. Yetri Elisya, M.Farm, Apt


1
Pertemuan
MATERI
MATERI KULIAH
Waktu
Hari Tanggal Materi Pokok Metode
Ke - (Menit)
14 dan 17 Maret Presentasi, dan Kuliah
I Rabu/Sabtu 100 Pendahuluan (BSO) dan pembagian kelompok
2018 interaktif
Presentasi, dan Kuliah
II Rabu/Sabtu 21 – 24 Maret 2018 100 Salep dan evaluasi
interaktif
Presentasi, dan Kuliah
III Rabu/Sabtu 28 – 31 Maret 2018 100 Pasta dan evaluasi
interaktif
Presentasi, dan Kuliah
IV Rabu/Sabtu 4 – 7 April 2018 100 Gel dan evaluasi
interaktif
Presentasi, dan Kuliah
V Rabu/Sabtu 11 – 14 April 2018 100 Cream dan evaluasi
interaktif
Presentasi, dan Kuliah
VI Rabu/Sabtu 18 – 21 April 2018 100 CPOB
interaktif
Presentasi, dan Kuliah
VII Rabu/Sabtu 25 – 28 April 2018 100 Review dan kisi soal
interaktif
VIII 7 – 12 Mei UTS
Presentasi, dan Kuliah
IX Rabu/Sabtu 23 – 26 Mei 2018 100 Elixir dan evaluasi
interaktif
Presentasi, dan Kuliah
X Rabu/Sabtu 30 Mei – 2 Juni 2018 100 Sirup dan evaluasi
interaktif
Presentasi, dan Kuliah
XI Rabu/Sabtu 6 – 9 Juni 2018 100 Suspensi dan evaluasi
interaktif
Presentasi, dan Kuliah
XII Rabu/Sabtu 27 – 30 Juni 2018 100 Emulsi dan evaluasi
interaktif
Presentasi, dan Kuliah
XIII Rabu/Sabtu 4 – 7 Juli 2018 100 Kosmetika dekoratif dan evaluasinya
interaktif
Presentasi, dan Kuliah
XIV Rabu/Sabtu 11 – 14 Juli 2018 100 Kosmetika pengobatan dan evaluasi
interaktif
Presentasi, dan Kuliah
XV Rabu/Sabtu 18 – 21 Juli 2018 100 Review dan kisi soal
interaktif
XVI UAS 2
PUSTAKA
1. Farmakope Indonesia edisi III, IV dan V.
2. R. Voight : Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, ed.5. Th.1995.
3. H. C. Ansel. Ph.D : Pengantar Bentuk Sediaan Obat Farmasi , edisi-
4.Th 1989
4. M. Anief, Apt. : Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktek, Th. 1988.
5. M.Anief, Apt : Farmasetika.
6. Martin et al : Faemasi Fisik, Dasar-Dasar Kimia Fisik Dalam Ilmu
Farmasetik, ed. 2. Th.1983.
7. Rieger – Martin : Pharmaceutical Dosage Form Dispers System, Vol. 2.
8. Lachman – Leon : Teori dan Praktek Farmasi Industri, Th. 1986.
9. Depkes R.I, Kodeks Kosmetika Indonesia II, tahun 2002.
10.Wiley, Cosmetics, Science and Technology, tahun 1972.
11.Syarif M. Wasitaatmadja, Penuntun Ilmu Kosmetik Medik, tahun 1997
12.Martha Tilaar, Sehat Cantik dan Bugar, tahun 1993.

3
BENTUK SEDIAAN OBAT

4
PENDAHULUAN
• Bahan aktif/obat agar dapat digunakan
secara aman, mudah, nyaman, efisien, dan
atau memberikan efek yang optimal dikemas
dalam bentuk sediaan obat (BSO)  SEDIAAN
FARMASI
Kriteria Suatu BSO
- Aman
- Stabil
- Dapat bercampur dengan zat aktif
- Melindungi zat aktif dari kemungkinan degradasi
Efektif, efisien, ekonomis
- Dikemas dalam kemasan yang sesuai

5
TUJUAN FORMULASI SEDIAAN OBAT :
Supaya obat yang dimaksud dapat
mencapai sasaran sesuai dengan
pengobatan.

• Bentuk sediaan obat (BSO) dapat mengandung


satu atau lebih komponen bahan aktif
• Formulasi BSO memerlukan bahan tambahan
• Macam bahan tambahan tergantung macam BSO
• Bahan tambahan yang digunakan harus
bersifat netral

6
MENGAPA PERLU ADANYA BENTUK SEDIAAN OBAT ?
1. melindungi dari udara dan lembab (tablet salut, ampul bertutup).
2. melindungi terhadap pengaruh asam lambung jika per-oral (tab.salut
enterik)
3. menutupi rasa dan bau ( kapsul, tablet salut, sirup dengan rasa enak ).
4. menyediakan sediaan cair zat yang tidak larut atau tidak stabil dalam
pembawa (suspensi ).
5. menyediakan sediaan cair zat yang larut dlm pembawa yang diinginkan
(larutan).
6. menyediakan obat dengan kerja luas, dengan mengatur pelepasan obat
(tablet, kapsul, suspensi yang diatur pelepasan bahan obatnya).
7. menyediakan sediaan obat secara topical (salep, krim, tts mata, tts
telinga, tts hidung).
8. supaya bahan obat dapat bekerja dalam aliran darah atau jaringan tubuh
tertentu (injeksi).
9. memberikan kerja bahan obat yang optimal secara inhalasi (aerosol).
10. supaya bahan obat dapat diberikan dengan dosis yang sesuai.

7
No. Rute Penggunaan Bentuk Obat
1. Peroral Tablet, kapsul, larutan, sirup, eliksir, suspensi,
emulsi, pulveres
2. Subligual Tablet, permen obat, trochees,
3. Parenteral Injeksi, suspensi, emulsi, larutan
4. Epikutan (permukaan Salep, cream, pasta, serbuk, plester, lotion,
kulit liniment, aerosol, kompres
5. Intraokular Larutan/tetes, suspensi
6. Intraaural Larutan / tetes
7. Intranasal Larutan, inhalasi, semprot, salep
8. Rektal Salep, suppositoria, larutan
9. Vaginal Salep, larutan, emulsi busa, tablet, ovula
10. Uretral Larutan, basila

8
BENTUK Contoh : solutio, suspensi,
CAIR emulsi

BENTUK Contoh : pulvis, pulveres,


PADAT tablet, kapsul
BENTUK SEDIAAN
OBAT
BENTUK Contoh : unguentum,
SETENGAH cream, jeli, pasta
PADAT

BENTUK Contoh : injeksi, supositoria,


KHUSUS ovula, inhaler, aerosol,
sediaan transdermal

9
BENTUK SEDIAAN OBAT PADAT

10
Pulvis = serbuk tidak terbagi
• Bahan atau campuran yang homogen dari bahan-
bahan yang diserbukkan dan relatif kering
• Tidak dianjurkan untuk obat dalam, kecuali obat
yang mempunyai indeks-terapeutik yang lebar.
• PRODUK PATEN DIKEMAS DALAM SACHET
- sediaan oral untuk sekali pakai
- sediaan topikal merupakan serbuk tabur

11
Pulveres = Puyer = serbuk yang terbagi
• dibagi bungkus-bungkus kecil dalam kertas unit doses
system ( 300- 500 mg)
• Untuk obat dalam
• Pemakaian peroral mudah diberikan untuk anak dan
lansia.
• Tidak cocok untuk bahan yang iritatif, dirusak lambung,
atau berasa sangat pahit.

12
Keuntungan & Kerugian
 Keuntungan sediaan serbuk :  Kerugian sediaan serbuk :
– Berupa unit dose – Rasa dan bau tidak dapat
– Dosis lebih tepat ditutupi.
– Bahan dan dosis obat dapat – Tidak semua obat dapat
divariasi agar cocok dengan
diberikan dalam bentuk
pasien tertentu.
serbuk misalnya obat yang
– Lebih stabil dibandingkan
sediaan cair. saling bereaksi satu sama
– Penyebaran dan absorbsi lain.
berlangsung lebih cepat. – Pada penyimpanan
menjadi lembab.
Kapsul adalah berupa serbuk yang
diisikan dalam cangkang kapsul atau
berupa sediaan cairan, setengah padat
yang dibungkus dengan kapsul dasar.

a. Kapsul Keras
Cangkang dibuat dari gelatin.
Isi : serbuk, butiran, granul, tablet kecil,
bahan semi padat/cairan

b. Kapsul Lunak
Cangkang dibuat dari campuran gelatin,
gliserol,sorbitol/ metil selulosa.
Isi : cairan, suspensi, bahan bentuk pasta
Keuntungan & Kerugian
 Keuntungan Kapsul :  Kerugian Kapsul :
– Kapsul dapat menutupi rasa obat – Tidak dapat digunakan untuk
yang tidak enak, pahit, atau amis. zat-zat yang mudah
menguap.
– Bahan obat tunggal ataupun
campuran dapat diberikan dalam
– Tidak dapat digunakan untuk
kapsul, besarnya kapsul dipilih
yang sesuai (nomor zat-zat yang higroskopis.
000,00,0,1,2,3, 4 dan 5 ).
– Tidak dapat untuk balita.
– Kapsul dapat pula dilapisi dengan
bahan tertentu sehingga tidak – Tidak bisa dibagi-bagi.
pecah/ larut dalam lambung.
Tablet = Tabulae compressae
• Sediaan farmasi yang diproduksi oleh pabrik obat
•Tablet adalah sediaan padat, mengandung satu jenis obat atau
lebih dengan atau tanpa zat tambahan.
•Berat : 300-600 mg
•Formulasi terdiri dari bahan aktif dan bahan tambahan (pengisi,
pelicin, pelarut, penghancur, stabilisator dll)
•Absorpsi obat terjadi setelah bahan aktif terlepas dari tablet
dan larut dalam cairan cerna

16
Keuntungan & Kerugian
 Keuntungan Tablet :  Kerugian Tablet :
– Dosis tepat. – Menyulitkan terapi
individual (pahit, tablet
– Praktis efisien.
besar sukar ditelan,sakit
– Mudah ditelan. tenggorokan).
– Lepas lambat. – Waktu hancur lebih
lama dibanding larutan.
– Sasaran kadar obat
dalam plasma lebih sulit
tercapai
MACAM SEDIAAN TABLET
􀂉 LOZENGES(tablet hisap)
􀂉 TABLET FORTE
􀂉 TABLET SALUT (TSF, TSG, TSE)
􀂉 TABLET LEPAS LAMBAT (TSR)
􀂉 TABLET SUBLINGUAL
􀂉 TABLET CHEWABLE(tablet kunyah)
􀂉 TROCHISI, PASTILLES
􀂉 TABLET EFFERVESCENT
􀂉 PELET (Implan)

18
BENTUK SEDIAAN OBAT SETENGAH PADAT

19
BSO Setengah Padat
• Digunakan untuk obat luar, dioleskan pada kulit
untuk terapi, pelindung kulit atau kosmetika
• Klasifikasi:
- Salep (Unguentum)
- Krim (Cremor)
- Pasta
- Gel

20
• Salep menurut FI IV adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk
pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Contoh Salep 2-4,
Garamicyn salep mata
• Basis salep yang umum digunakan dalam pembuatan salep adalah:
1. Basis salep hidrokarbon
Contoh : vaselinum album, vaselinum flavum , paraffin, cera
alba , cera flava.
2. Basis salep serap
Contoh : adeps lanae, lanolin.
3. Basis salep emulsi
Contoh : cold cream (tipe A/M);vanishing cream (tipe M/A).
4. Basis salep larut air
Contoh : Polietilen glikol.

21
• KRIM adalah sediaan setengah padat berupa emulsi
kental mengandung air tidak kurang dari 60%,
dimaksudkan untuk pemakaian, yang disimpan dalam
wadah yang tertutup baik, disimpan sejuk.
• Keunggulannya yaitu pada aspek kelembutan, kelunakan,
dan bahwa cream relatif tidak meninggalkan kesan
berminyak (greasy) jika dibanding salep dengan basis
bukan basis emulsi. Dalam segi absorpsi, cream juga lebih
baik jika dibanding salep, karena mengandung air yang
dapat membantu proses hidrasi pada kulit, sehingga kulit
akan terlembabkan dan obat dapat terpenetrasi dengan
baik. 22
• GEL merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat
dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar,
terpenetrasi oleh suatu cairan.
Contoh : Bioplacenton gel, Thrombophob gel.

• Gel dapat dibagi menjadi :


a. Gel organik
Merupakan gel dengan gelling agent yang memiliki rantai atom C,
atau merupakan suatu polymer dengan kemampuan mengembang
setelah bersentuhan dengan cairan. Biasanya terbentuk satu fase,
tidak ada batasan antara gelling agent dengan cairan
Contoh: gel dengan gelling agent CMC-Na, Carbopol

b. Gel inorganik
Merupakan gel dengan gelling agent suatu bahan inorganic. Biasanya
nampak batas antara gelling agent dengan cairan
Contoh: bentonit magma, Veegum®
23
• Pastae menurut FI IV adalah sediaan semipadat yang mengandung satu
atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal.
Contoh: Pasta Seng
• Mengandung serbuk dalam jumlah besar (40-50%) dengan
vaselin/paraffin cair/bahan dasar yang tidak berlemak dengan
perbandingan 1:1.
• Serbuk yang banyak digunakan adalah ZnO, Talk, Amilum, Bentnit, AlO2 dll
• Keuntungan:
– Mengikat cairan sekret (eksudat)
– Tidak mempunyai daya penetrasi gatal dan terbuka. sehingga
mengurangi rasa gatal lokal
– Lebih melekat pada kulit sehingga kontaknya dengan jaringan lebih
lama.

24
BSO KHUSUS

25
• Suppositoria merupakan sediaan padat yang mengandung
satu atau lebih bahan obat yang larut ataupun terdispersi
pada bahan pembawa, dimaksudkan untuk pemakaian
luar (pada rongga tubuh), berbentuk torpedo (per anal),
atau elips (per vaginal) atau batang (per urethral).
• Mekanisme pelepasan zat aktif dari suppositoria adalah
dengan pelelehan suppositoria pada suhu tubuh (jenis
basis: oleum cacao, Witepsol) atau penglarutan
suppositoria pada cairan anal/vaginal (jenis basis:
Polietilen glikol, gliserogelatin).

26
• Injeksi adalah sediaan steril yang
disuntikkan dengan cara merobek jaringan
ke dalam kulit atau melalui selaput lendir.
• Injeksi dapat berupa larutan, emulsi,
suspensi atau serbuk steril yang harus
dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu
sebelum digunakan.

27
• Aerosol adalah sediaan yang mengandung
satu/lebih zat berkhasiat dalam wadah yang
diberi tekanan, berisi propelan/campuran
propelan yang cukup untuk memancarkan
isinya hingga habis, dapat digunakan untuk
obat luar atau obat dalam.
• Umumnya untuk obat asma

28
• Inhalan adalah obat/kombinasi obat yang
berdasarkan pada tekanan uapnya yang
tinggi dapat terbawa oleh aliran udara,
masuk kedalam lubang hidung tempat efek
obat terjadi.
• Alat : Inhalar
Contoh:
• Inhalan amilnitrit
• Inhalan propilhexan
29
BENTUK SEDIAAN OBAT CAIR

30
Klasifikasi sediaan cair
• Larutan (Solutio)
• Sirup (Sirupus)
• Eliksir (Elixira)
• Obat tetes (Guttae)
• Injeksi (Injectiones)
• Enema
• Gargarisma
• Vaginal Douche
• Suspensi (Suspensiones)
• Emulsi (Emulsa)
• Infus
• Aerosol dan Inhalasi
31
PEMBAGIAN KELOMPOK PRESENTASI
Pertemuan Waktu
MATERI
Hari Tanggal Materi Pokok Metode Kelompok
Ke - (Menit)
14 dan 17 Maret Pendahuluan (BSO) dan pembagian Presentasi, dan Kuliah
I Rabu/Sabtu 100
2018 kelompok interaktif
21 – 24 Maret Presentasi, dan Kuliah
II Rabu/Sabtu 100 Salep dan evaluasi 1
2018 interaktif
28 – 31 Maret Presentasi, dan Kuliah
III Rabu/Sabtu 100 Pasta dan evaluasi 2
2018 interaktif
Presentasi, dan Kuliah
IV Rabu/Sabtu 4 – 7 April 2018 100 Gel dan evaluasi 3
interaktif
11 – 14 April Presentasi, dan Kuliah
V Rabu/Sabtu 100 Cream dan evaluasi 4
2018 interaktif
18 – 21 April Presentasi, dan Kuliah
VI Rabu/Sabtu 100 CPOB 5
2018 interaktif
25 – 28 April Presentasi, dan Kuliah
VII Rabu/Sabtu 100 Review dan kisi soal
2018 interaktif
VIII 7 – 12 Mei UTS
Presentasi, dan Kuliah
IX Rabu/Sabtu 23 – 26 Mei 2018 100 Elixir dan evaluasi 6
interaktif
30 Mei – 2 Juni Presentasi, dan Kuliah
X Rabu/Sabtu 100 Sirup dan evaluasi 7
2018 interaktif
Presentasi, dan Kuliah
XI Rabu/Sabtu 6 – 9 Juni 2018 100 Suspensi dan evaluasi 8
interaktif
Presentasi, dan Kuliah
XII Rabu/Sabtu 27 – 30 Juni 2018 100 Emulsi dan evaluasi 9
interaktif
Presentasi, dan Kuliah
XIII Rabu/Sabtu 4 – 7 Juli 2018 100 Kosmetika dekoratif dan evaluasinya 10
interaktif
Presentasi, dan Kuliah
XIV Rabu/Sabtu 11 – 14 Juli 2018 100 Kosmetika pengobatan dan evaluasi 11
interaktif
Presentasi, dan Kuliah
XV Rabu/Sabtu 18 – 21 Juli 2018 100 Review dan kisi soal
interaktif
XVI UAS 32
Tugas presentasi
• Perkelompok  11 kelompok
• Dibuat PPT, setelah diskusi kelompok PPT
direvisi kemudian di kirimkan ke email :
yetri.elisya@gmail.com)
• Sebagai nilai tugas

33
Pembagian kelompok Presentasi

Bahan UTS Bahan UAS


No. Kelompok Nama kls Nama kelas Materi No. Kelompok Nama kls Nama kelas Materi
1 29
30
2
Salep dan 31 7
Elixir dan
3 1
4 evaluasinya 32 evaluasinya
33
5
6 34
7 35 Sirup dan
8 Pasta dan 36
8
2 Evaluasi
9 Evaluasinya 37
38
10 39
11 40
9
Suspensi dan
12
3
Gel dan 41 evaluasi
42
13 evaluasinya 43
14
44 Emulsi dan
15
45 10 evaluasi
46
16
4
Cream dan 47
17 Evaluasi 48
18 Kosmetika
19 49
20 50
11 dekoratif dan
21 51 evaluasinya
52
22
5 CPOB
23
53 Kosmetika
54
24 55 12
pengobatan dan
evaluasi
56
57

34

Você também pode gostar