Você está na página 1de 11

VARIKOKEL

Hana Ananda Irivani – 03.013.088


Wiwiet P – 03.013.0
Definisi
 Dilatasi abnormal dari vena pada pleksuspampiniformis akibat gangguan aliran
darah balik vena spermatikus internus
 Kelainan ini terdapat pada 15% pria
 Merupakan salah satu penyebab infertilitas pada pria, dan didapatkan 21-41%
pria yang mandul menderita varikokel
Etiologi
 Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab varikokel,
tetapi dari pengamatan membuktikan bahwa varikokel sebelah kiri lebih
sering dijumpai daripada sebelah kanan (varikokel sebelah kiri 70–93 %)
 Hal ini disebabkan karena :
1. V. spermatika interna kiri bermuara pada vena renalis kiri dengan arah tegak
lurus, sedangkan V. spermatika kanan bermuara pada vena kava dengan arah
miring
2. V. spermatika interna kiri lebih panjang daripada yang kanan, katup lebih
sedikit & inkompeten
 Jika terdapat varikokel di sebelah kanan/varikokel bilateral patut dicurigai
adanya: kelainan pada rongga retroperitoneal (terdapat obstruksi vena karena
tumor), muara vena spermatika kanan pada vena renalis kanan, atau adanya
situs inversus.
Patogenesis
 Varikokel dapat menimbulkan gangguan proses spermatogenesis melalui
beberapa cara, antara lain:
1. Terjadi stagnasi darah balik pada sirkulasi testis sehingga testis mengalami
hipoksia karena kekurangan oksigen
2. Refluks hasil metabolit ginjal dan adrenal (antara lain katekolamin dan
prostaglandin) melalui vena spermatika interna ke testis
3. Peningkatan suhu testis
4. Adanya anastomosis antara pleksus pampiniformis kiri dan kanan,
memungkinkan zat-zat hasil metabolit tadi dapat dialirkan dari testis kiri ke
testis kanan sehingga menyebabkan gangguan spermatogenesis testis kanan dan
pada akhirnya terjadi infertilitas
Gambaran Klinis dan Diagnosis

 Biasanya asimptomatik
 Atau pasien datang dengan keluhan :
1. Belum mempunyai anak setelah beberapa tahun menikah
2. Benjolan di atas testis yang terasa nyeri
 Pemeriksaan dilakukan dengan posisi berdiri
 Perhatikan keadaan skrotum, lakukan palpasi
 Minta pasien untuk melakukan maneuver valsava/mengedan
 Bentukan seperti kumpulan cacing-cacing di dalam kantung pada sebelah
cranial testis “bag of worms” >> varikokel
 Bila terdapat kesulitan menemukan bentuk varikokel secara klinis (varikokel
subklinik), lakukan pemeriksaan auskultasi dengan stetoskop Doppler >>
deteksi peningkatan aliran darah pada pleksus pampiniformis
 Perhatikan konsistensi & ukuran testis (bandingkan kiri & kanan), agar lebih
objektif >> orkidometer
 Analisis semen >> nilai seberapa jauh varikokel telah menyebabkan kerusakan
pada tubulus seminiferi

McLeod : pola stress yaitu menurunnya motilitas sperma


meningkatnya jumlah sperma muda (immature)
kelainan bentuk sperma (tapered)
Klasifikasi

 Secara klinis, dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok :


1. Derajat kecil : varikokel yang dapat dipalpasi setelah pasien melakukan
manuver valsava
2. Derajat sedang : varikokel yang dapat dipalpasi tanpa melakukan manuver
valsava
3. Derajat besar : varikokel yang sudah dapat dilihat bentuknya tanpa melakukan
manuver valsava.
Tatalaksana

 Ligasi tinggi v. spermatika interna secara Palomo melalui operasi


terbuka/bedah laparoskopi
 Varikolektomi cara Ivanisevich
 Secara perkutan dengan memasukan bahan sklerosing ke dalam v. spermatica
interna
THANK YOU FOR YOUR
ATTENTION!

Você também pode gostar