Você está na página 1de 37

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT

PENDIDIKAN
PERENIALISME
ESENSIALISME
REKONSTRUKSIONISME

OLEH
KELOMPOK 4

MAGDALENA SAGALA
OLIVIA JESIKA SIHOTANG
YENI ERIKA SILABAN
ALIRAN
FILSAFAT
PERENIALISME
PENGERTIAN PERENIALISME

Perenialisme bisa didefinisikan sebagai aliran atau paham yang


berpegang pada nilai-nilai dan norma-norma kekekalan.

Perenialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau


proses mengembalikan keadaan manusia sekarang seperti dalam
kebudayaan ideal.
DIPANDANG SECARA:

Perenialisme memandang bahwa realita itu bersifat universal dan


ada dimana saja, juga sama disetiap waktu. Inilah jaminan yang
ONTOLOGI dapat dipenuhi dengan jalan mengerti wujud harmoni bentuk-
bentuk realita, meskipun tersembunyi dalam satu wujud materi atau
peristiwa-peristiwa yang berubah, atau pun didalam ide-ide.

Perenialisme berpendapat bahwa segala sesuatu yang dapat


EPISTIMOLOGI diketahui dan merupakan kenyataan adalah apa yang terlindung
pada kepercayaan. Kebenaran adalah sesuatu yang menunjukkan
kesesuaian antara pikir dengan benda-benda.

Pandangan tentang hakikat nilai menurut perenialisme adalah


pandangan mengenai hal-hal yang bersifat spiritual. Hal yang absolut
AKSIOLOGI
atau ideal (Tuhan) adalah sumber nilai dan oleh karena itu nilai
selalu bersifat teologis.
Tokoh-Tokoh Aliran Perenialisme

Plato Aristoteles
(427-347 SM) (384-322 SM) Thomas Aquina
Plato berpandangan bahwa
realitas yang hakiki itu tetap tidak
berubah. Realitas atau kenyataan-
kenyataan itu telah ada pada diri manusia
sejak dari asalnya, yang berasal dari
realitas yang hakiki.
Menurut plato “dunia idea”
bersumber dari ide mutlak, yaitu Tuhan.
Kebenaran, pengetahuan, dan nilai sudah
ada sebelum manusia lahir yang
semuanya bersumber dari ide yang
Plato mutlak tadi.
(427-347 SM)
Menurut Aristoteles, manusia
adalah makhluk materi dan rohani sekaligus.
Sebagai materi, ia menyadari bahwa
manusia dalam hidupnya berada dalam
kondisi alam materi dan sosial . sebagai
makhluk rohani manusia sadar ia akan
menuju proses yang lebih tinggi yang
menuju kepada manusia ideal, manusia
sempurna.
Aristoteles
(384-322 SM)
Menurut Thomas Aquina, segala sesuatu yang
ada, adanya itu karena diciptakan oleh Tuhan,
Thomas Aquina dan tergantung kepadaNya. Ia mempertahankan
bahwa Tuhan bebas dalam menciptakan dunia.
Dalam masalah pengetahuan, ia mengemukakan
bahwa pengetahuan itu diperoleh sebagai
persentuhan dari dunia luar dan oleh akal budi,
menjadi pengetahuan.
Pandangan Aliran Filsafat Perenialisme Dalam
Pendidikan

Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikannya adalah membantu peserta


didik menyingkapkan dan menginternalisasikan nilai-nilai
kebenaran yang abadi agar mencapai kebijakan dan
kebaikan dalam hidup.
Tujuan pendidikan menurut tokoh-tokoh dalam aliran
perenialisme

Plato

Pendidikan adalah membina pemimpin yang sadar akan asas normative


dan melaksanakannya dalam semua aspek kehidupan.

Aristoteles

Pendidikan membentuk kebiasaan pada tingakat pendidikan usia muda


dalam menanamkan kesadaran menurut aturan moral.

Thomas Aquin

Pendidikan adalah menuntun kemamouan-kemamouan yang masih tidur


menjadi aktif atau nyata tergantung pada kesadaran tiap-tiap individu.
Kurikulum Pendidikan

Kurikulum pendidikan bersifat subject centered berpusat


pada materi pelajaran. Materi pelajaran harus bersifat uniform,
universal dan abadi. Selain itu materi pelajaran terutama harus
terarah kepada pembentukan rasionalitas manusia.

Metode pendidikan

Metode pendidikan atau metode belajar utama yang


digunakan oleh perenialis adalah membaca dan diskusi, yaitu
membaca dan mendikusikan karya-karya besar yang tertuang
dalam The great books dalam rangka mendisiplinkan pikiran
Teori dasar dalam belajar menurut
perenialisme

Mental disiplin sebagai teori dasar

Rasionalitas dan asas kemerdekaaan

Learning to Reason ( belajar untuk berfikir)

Belajar sebagai persiapan hidup


Peran Guru

Guru mengembangkan potensi-potensi self-discovery, dan


ia melakukan moral authority (otoritas moral) atas murid-muridnya
karena ia seorang propesional yang qualifiet dan superior
dibandingkan muridnya.

Peran Siswa

Siswa belajar berpikir untuk dirinya, karena dengan


berkemampuan berpikir siswa akan memiliki pedoman untuk
mampu mengatasi segala masalah kehidupan yang ia hadapi.
Implikasi Aliran Perenialisme dalam
Pendidikan

Prinsip perenialisme yaitu menekankan kepada


keabadian, keidealan, kebenaran, dan keindahan pada
warisan budaya dan dampak pada sosial budaya tertentu.
Hal ini sesuai dengan fungsi pendidikan di
Indonesia ( UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional ) dimana pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan
kehidupan bangsa serta menjadikan manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warganegara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
ALIRAN
FILSAFAT
ESENSIALISME
PENGERTIAN esensialisme

Aliran Filsafat Esensialisme adalah suatu aliran filsafat yang


menginginkan agar manusia kembali kepada kebudayaan lama
yang mencakup paham yang meneliti essensi dan berlawanan
dengan kontingensi.
ONTOLOGI

Sifat yang menonjol dari


ontologi esensialisme adalah suatu
konsep bahwa dunia ini dikuasai
oleh tata yang tiada cela, yang
mengatur isinya dengan tiada cela
pula. Dengan kata lain, bagaimana
bentuk, sifat, kehendak dan cita-cita
manusia haruslah disesuaikan
dengan tata alam yang ada.
EPISTEMOLOGI

Teori kepribadian manusia sebagai


refleksi Tuhan adalah jalan untuk
mengerti epistimologi esensialisme.
Sebab, jika manusia mampu
menyadari bahwa realita sebagai
mikrokosmos dan makrokosmos,
maka manusia pasti mengetahui
dalam tingkat atau kualitas apa
rasionya mampu memikirkan
kesemestiannya.
AKSIOLOGI

Teori nilai menurut idealisme

Penganut idealisme berpendapat bahwa hukum-hukum


etika adalah hukum kosmos, karena itu seseorang
dikatakan baik jika interaktif dan melaksanakan hukum-
hukum itu.

Teori nilai menurut Realisme

Prinsip sederhana realisme tentang etika ialah melalui


asas ontologi, bahwa sumber semua pengetahuan
manusia terletak pada keteraturan lingkungan hidup
TOKOH-TOKOH ALIRAN ESENSIALISME

Tokoh pertama yang menolak pandangan hidup


yang berbijak pada “dunia lain”. Ia berusaha agar
kurikulum di sekolah bersifat humanistis dan bersifat
internasional, sehingga dapat diikuti oleh kaum
tengahan dan aristokrat.

Desidarius
Erasmus

Ia memiliki pandangan realis yang dogmatis, dan


karena dunia ini dinamis dan bertujuan, maka tugas
kewajiban pendidikaan adalah membentuk anak
sesuai dengan kehendak Tuhan. Johann Amos
Comeniuc
John Lock
(1632-1704) Johann Frederich Frobel
(1782-1852)
Tokoh dari Johann Henrich Pestalozzi
Terhadap pendidikan (1746-1827)
Inggris dan populer
ia memandang anak
sebagai “pemikir
sebagai makhluk yang Mempunyai kepercayaan
dunia” mengatakan
berekspresi kreatif, dan bahwa sifat-sifat alam
bahwa pendidikan
tugas pendidikan adalah itu tercermin pada
hendaknya selalu
memimpin peserta didik manusia, sehingga pada
dekat dengan situasi diri manusia terdapat
kearah kesadaran diri
dan kondisi. kemampuan-
sendiri yang murni, sesuai
fitrah kejadiannya. kemampuan wajarnya.
Ia berpendapat bahwa tujuan pendidikan
adalah menyesuaikan jiwa seseorang dengan
kebajikan dari Yang Mutlak, berarti penyesuaian
dengan hukum-hukum kesusilaan, dan ini pula
yang disebut “pengajaran yang mendidik” dalam
proses pencapaian pendidikan.

Johann Fiedrich Herbart


(1776-1841)

Tugas pendidikan adalah


mengizinkan terbukanya realita berdasarkan
susunan yang pasti, berdasarkan kesatuan
spiritual. Keberhasilan sekolah adalah
sebagai lembaga yang memelihara nilai-nilai
yang telah turun temurun dan menjadi
penuntun penyesuaian diri setiap orang
kepada masyarakat. William T. Harris
(1835-1909)
Pandangan Aliran Filsafat Esensialisme Dalam
Pendidikan

• Tujuan Pendidikan
Pendidikan bertujuan untuk membentuk pribadi yang bahagia di dunia
dan akhirat. Isi pendidikannya mencakup ilmu pengetahuan, kesenian, dan
segala hal yang mampu menggerakkan kehendak manusia.

• Kurikulum Pendidikan
Kurikulum esensialisme menerapkan berbagai pola kurikulum, seperti
pola idealisme, realisme, behaviorisme, dan sebagainya sehingga peranan
lembaga pendidikan formal atau sekolah dalam menyelenggarakan
pendidikan dapat berfungsi sesuai dengan prinsip-prinsip dan kenyataan
sosial yang ada di lingkungan masyarakat.

• Metode Pendidikan
Aliran esensialisme menyarankan agar sekolah - sekolah mempertahankan
metode - metode tradisional yang berhubungan dengan disiplin mental,
berupa metode ceramah yang memberikan perubahan perilaku kepada
siswa yang muncul dari pengalaman guru
Prinsip-prinsip pendidikan yang dianut aliran
esensialisme
Pendidikan harus dilakukan melalui usaha
keras
Inisiatif dalam pendidikan ditekankan pada
guru bukan pada siswa

Inisiatif proses pendidikan adalah asimilasi dari


mata pelajaran

Sekolah harus mempertahankan metode -metode


trasdisional

Tujuan akhir pendidikan adalah untuk meningkatkan


kesejahteraan umum merupakan tuntutan demokrasi yang
nyata.

Metode tradisional dengan disiplin mental merupakan metode


yang diutamakan dalam proses pendidikan di sekolah
Peran Guru

Guru sebagai penanggung jawab, pengatur ruangan, penyalur


pengetahuan yang baik, penentu materi, metode, evaluasi dan
bertanggung jawab terhadap seluruh wilayah pembelajaran.

Peran Siswa

Peserta didik disini merupakan objek dari pendidikan sifatnya


menerima apa yang diajar oleh pendidik, sebab peserta didik
dianggap belum mampu mengidentifikasikan dirinya. (Redja
Mudyahardjo, 2010: 164)
Implikasi Aliran Esensialisme dalam Kehidupan
Pak Samuel seorang guru matematika di suatu SMP yang terletak di blok
miskin suatu kota. Beliau terkenal dikenal sebagai guru yang berdedikasi tinggi dan
pekerja keras
Pak Samuel tidak menyetujui metode – metode yang digunakan oleh
sebagian guru yang lebih muda dan lebih berorientasi humanistic. Misalnya, pada
rapat guru beliau secara terbuka dan kritis terhadap kecenderungan sebagian
guru yang membiarkan para siswa melakukan hal sendiri dan menghabiskan
waktu mengungkapkan perasaan mereka
Para siswa telah menerima pendekatan Pak Samuel pada pengajaran tanpa
omong kosong.
Para siswa memasuki ruangan dengan tenang dan duduk. Pekerjaan rumah
sebelumnya dikembalikan dan dibahas.Selanjutnya, beliau mempresentasikan
pelajaran hari itu.Biasanya penjelasan berlangsung selama 15 – 20 menit, tentang
bagaimana memecahkan suatu jenis persoalan matematika tertentu. Selama
pengajaran dalam kelompok besar, Pak Samuel juga banyak menggunakan papan
tulis, transparasi overhead dan beragam alat manipulative ( alat peraga ).
ALIRAN
FILSAFAT
REKONSTRUKSI-
ONISME
PENGERTIAN REKONSTRUKSIONISME

Rekonstruksionisme adalah aliran yang berupaya merombak tata


susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang
bercorak modern, serta berupaya mencari kesepakatan antar sesama
manusia.
DIPANDANG SECARA:

Aliran rekonsrtuksionisme memandang bahwa realita itu


ONTOLOGI bersifat universal, yang mana realita itu ada dimana dan sama
disetiap tempat

Kajian epistimologis aliran ini berpijak pada pola pemikiran


bahwa untuk memahami realita alam nyata memerlukan
EPISTIMOLOGI suatu asas tahu, dalam arti bahwa tidak mungkin memahami
reaalita ini tanpa melalui proses pengalaman dan hubungan
dengan realita terlebuh dahulu melalui penemuan suatu
pintu gerbang ilmu pengetahuan.

Aliran rekonstruksionisme memandang masalah nilai


AKSIOLOGI berdasarkan azas- azas supernatural yakni menerima nilai
natural yang universal, yang abadi berdasarkan prinsip nilai
teologis
TOKOH-TOKOH ALIRAN rekonstruksionisme

Seorang tokoh rekonstruksionisme social


mengemukakan bahwa terdapat jurang pemisah yang
besar diantara banyak kenyataan yang sulit
dihilangkan, antara peradaban industri dengan adat
istiadat, kesetiaan-kesetiaan, pemahaman-
pemahaman dan pandangan-pandangan kita.

George S. Counts

Rekonstruksionisme memandang kurikulum


sebagai problem sentral dimana pendidikan harus
menjawab pertanyaan beranikah sekolah
membangun suatu orde sosial yang baru.
John Hendrik
Menciptakan
masyarakat baru
melalui rekonstruksi
pendidikan
merupakan suatu
keharusan.

Muhammad Iqbal Caroline Pratt.

Mengembangan
kurikulum yang
diterapkan di seri
sosialnya 14-
volume studi buku, Dia merancang unit blok
diterbitkan dengan yang menjadi bahan
judul umumnya dasar di sekolah-sekolah
di seluruh Amerika
“Mengubah
Serikat.
Manusia dan
Harold Rugg Masyarakat"
Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan rekonstruksionis adalah membangkitkan kesadaran
para peserta didik tentang masalah sosial, ekonomi dan politik yang
dihadapi umat manusia dalam skala global, dan mengajarkan kepada
mereka keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi
masalah tersebut.

Kurikulum Pendidikan
Rekonstruksianisme mengajukan kurikulum semesta yang menekankan
pada kebenaran, persaudaraan dan keadilan. Mereka menolak kurikulum
parokial yang sempit dan hanya membawa kepentingan ideal komunitas
lokal tertentu .

Metode

Scientific inquiry sebagai metode kerja problem solving.


Peran Guru

a. Direktur proyek
Yaitu guru yang tugasnya membantu para siswa mengenali
masalah-masalah yang dihadapi .

b. Pemimpin penelitian
Guru harus membantu siswa menghadapi kontroversi dan
perubahan, menumbuhkan berpikir yang berbeda-beda sebagai
suatu cara untuk memecahkan masalah.

Peran Siswa

Nilai-nilai budaya siswa yang dibawa ke sekolah merupakan hal yang


berharga. Keluhuran pribadi dan tanggung jawab sosial ditingkatkan,
manakala rasa hormat diterima semua latar belakang budaya.
Implikasi Aliran Rekonstruksionisme dalam
Pendidikan

Melalui pendidikan berbagai nilai dan keunggulan budaya dimasa


lampau diperkenalkan, dikaji dan dikembangkan menjadi budaya
dirinya, masyarakat dan bangsa yang sesuai dengan zaman dimana
peserta didik itu hidup dan mengembangkan diri. Oleh karena itu,
konten pendidikan yang mereka pelajari tidak semata berupa
prestasi besar bangsa dimasa lalu tetapi juga hal-hal yang
berkembang dimasa kini. Keunggulan budaya dimasa lalu untuk
digunakan dan dikembangkan sebagai bagian dari kehidupan masa
kini.
Perbedaan Pandangan Perenialisme,
Esensialisme & Rekonstruksionisme

ALIRAN TUJUAN METODE KURIKULUM PERAN GURU PERAN SISWA


Perenialism mendidik ekpositoris Subject Membantu Belajar berpikir
e anak matter siswa berpikir secara mendalam
rasional,intel rasional dan mengenai
pimpinan gagasan yang
ektual dan
dalam bidang signifikan.
religius.
susila dan
spiritual yang
menanamkan
disiplin
Esensialism Penyerapan Metode Subject matter Menguasai Belajarmenerim
e ide atau trasdisional subjek khusu a dan mengenal
gagasan dan dan sebagai dengan
terpilih yang menekankan model yang sungguh-
disajikan inisiatif guru. ditiru. sungguh nilai-
nilai sosial oleh
angkatan baru
ALIRAN TUJUAN METODE KURIKULUM PERAN PERAN
GURU SISWA
Rekonstruk Membangkitkan Metode Rekonstruksi Agen Menigkatkan
sionisme kesadaran peserta ilmiah dalam sosial perunbahan tanggung
didik tentang inkuiri dan , Direktur jawab sosial
masalah sosial, metode proyek dan dan budaya.
ekonomi, dan problem pemimipin
politik secara solving. penilitian
globa dan
mengajarkan
keterampilan
mengatasi
masalah.

Você também pode gostar