Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Beatrice Elian T
11.2016.239
PENDAHULUAN
• Orbita di superior berhubungan dengan sinus
frontalis
• di inferior dengan sinus maxillaris
• sinus sphenoidalis di medial
• Dasar orbita yang tipis mudah rusak akibat trauma
langsung yang mengarah ke bola mata, berakibat
timbulnya “blow out fracture” dengan herniasi isi bola
mata kedalam anthrum maxillaris
• Infeksi dalam sinus ethmoidalis dan sphenoidalis dapat
mengikis medialnya yang setipis kertas (lamina
papyracea) dan mengenai isi orbita pulsasi pada bola
mata yang berasal dari otak. 1,2
• Rongga orbita didesain untuk menyokong dan
melindungi struktur dan jaringan dibawahnya.
• Rongga orbita terdiri atas tujuh buah tulang, yakni os
frontalis, os sphenoidalis, os ethmoidalis, os
zygomaticus, os palatina, os lakrimalis dan os
maxillaris. 3-8
EMBRIOLOGI
• terdapat dua jenis proses ossifikasi yang terjadi selama
pembentukan orbita proses endochondral dan membranous
• Proses endochondral proses pembentukan tulang dari
kartilago
• Proses membranous pembentukan tulang dari jaringan ikat.
• Pada tahap awal perkembangan, prosessus nasalis lateralis
bermigrasi dan bersatu dengan prosessus maxillaris membentuk
dinding medial, inferior dan lateral.
• Kapsul mesenkim otak bagian depan membentuk atap orbita. 2,4
• Tulang yang pertama berkembang pada masa
embriologis yakni os maxillaris, pertama kali
dideteksi pada minggu keenam fase embrionik.4
• Mata berkembang dari tiga lapis lapisan embrional primitif,
ektoderm permukaan, termasuk derivatnya, crista neuralis,
neural ectoderm dan mesoderm.
• Mesoderm jaringan ikat embrional
• Ektoderm membentuk lensa, glandula lakrimalis, epitel
kornea, konjungtiva , glandula adnexa, dan epidermis
palpebra
• Krista neuralis berasal dari ektoderm permukaan,
daerah yang tepat bersebelahan dengan plika neuralis
dari neural ektoderm pembentukan tulang orbita,
jaringan ikat, sel- sel syaraf dan sel perisit vaskuler.
• Dinding medial berasal dari prosessus nasal lateralis
• Dinding lateral berasal dan inferior berasal dari
prosessus lakrimalis
• Dinding superior atau atap orbita dibentuk oleh kapsul
mesenkim otak bagian depan dimana os frontalis
berkembang, dan pada bagian posterior orbita berasal
dari tulang basis cranium. 1,2,3
VOLUME ORBITA
TEPI ORBITA
DINDING ORBITA
• Atap Orbita
• dibentuk oleh komponen os frontal dan ala parva ossis sphenoidalis
• terdapat struktur yang penting, yakni fossa glandula lakrimalis lobus orbitalis
glandula lakrimal. 1,3
DINDING LATERAL ORBITA
• tuberkulum orbital lateralis dari Whitnall, penonjolan kecil tepi os zygomaticus, yang
merupakan tempat melekatnya struktur :
– Ligamentum check m. rektus lateralis
– Ligamentum suspensorium
– Ligamentum palpebra lateralis
– Aponeurosis musculus levator.2
DINDING MEDIAL ORBITA
Dinding medial orbita dibentuk oleh 4 buah tulang :
- Prossesus frontal os maxilla
- Os Lakrimalis
- Pars Orbitalis os Ethmoidalis
- Ala parva os sphenoidalis
• Os ethmoidalis paling besar
• Fossa lakrimalis dibentuk oleh prosessus frontalis os
maxillaris dan os lakrimalis
• Pars orbital os ethmoid memiliki struktur yang setipis
kertas yang disebut lamina payracea
• Prosessus frontal os maxilla dan os lakrimal membentuk
fossa lakrimal yang merupakan bagian anterior dari
dinding medial
• bagian bawah fossa lakrimal melanjutkan diri menjadi
kanalis nasolakrimalis dan berjalan menuju meatus nasi
inferior.
DASAR ORBITA
Dasar orbita dipisahkan dari dinding lateral orbita oleh fissura orbitalis inferior dan merupakan
atap dari sinus maxillaris
• Periorbita
• Septum Orbita
• KapsulaTenon (Fascia Bulbi)
• Nervus Optik
• Otot- otot ekstra okuler
• Annulus Zinn
• Jaringan lemak periorbita
– Jaringan lemak pembungkus orbita dibagi dua oleh
septum intermusculer menjadi lapisan lemak intraconal dan
lapisan lemak extraconal. Lapisan lemak intraconal dan
extraconal ini disebut juga central surgical space dan
peripheral surgical space
Vaskularisasi Orbita