Kadek Saswata Abhimana Negara Ni Putu Meydiani Chintia Dewi Biaya pengiriman barang ke lokasi akhir penjualan merupakan elemerminkan en penting bagi biaya persediaan kirim dari kantor pusat ke cabang harus dimasukkan dalam perhitungan persediaan cabang dan BIAYA harga pokok penjualan. Misalkan barang dagangan dikirim dari kantor pusat ke cabang senilai 125 % dari PENGIRIMAN harga pokok Rp.10.000.000, dan kantor pusat membayar ongkos kirim sebesar Rp.500.000. Buku Kantor Pusat Cabang Rp.13.000.000 Pengiriman ke cabang Rp.10.000.000 Laba belum direalisasi 2.500.000 Kas 500.000 Mencatat pengiriman ke cabang Buku cabang Pengiriman dari kantor pusat Rp.12.500.000 Biaya pengiriman 500.000 Kantor pusat Rp.13.000.000 Apabila setengah dari barang tersebut tidak terjual pada akhir tahun, penjualan cabang dilaporkan sejumlah Rp.6.500.000, dan persediaan cabang dihargai Rp.6.250.000 (harga pokok) ditambah ongkos kirim Rp.250.000. Persediaan . Persediaan cabang dan harga BIAYA pokok penjualan cabang juga dilaporkan dalam jumlah yang sama apabila membayar ongkos kirim adalah PENGIRIMAN cabang, bukan kantor pusat. Tetapi transaksi pembebanan ongkos kirim itu tidak dicatat pada buku kantor pusat. Asumsikan cabang membayar Rp.250.000 untuk mengembalikan setengah dari barang dagangannya ke kantor pusat , jurnal pada kantor pusat dan cabang adalah : Buku cabang Kantor pusat Rp.6.750.000 Pengiriman dari kantor pusat Rp.6.250.000 Biaya pengiriman 250.000 Kas 250.000 Untuk mencatat pengembalian barang ke kantor pusat Buku kantor pusat Pengiriman ke cabang Rp.5.000.000 Laba belum direalisasi cabang 1.250.000 Kerugian pembebanan bi.pengiriman yg. Berlebih 500.000 Kantor cabang Rp.6.750.000 Untuk mencatat pengembalian dari cabang Total ongkos kirim yang terjadi pada persediaan dibebankan pada akun kerugian pembebanan ongkos BIAYA kirim yang berlebih (dibebankan ke kantor pusat) karena ongkos kirim tersebut timbul dari kesalahan atau PENGIRIMAN inefisiensi manajemen. Biaya tersebut tidak digolongkan sebagai biaya operasi atau ongkos kirim nomal. Alokasi biaya antara kantor pusat dan kantor cabang ALOKASI BIAYA : biasanya diperlukan untuk mendapatkan pengukuran KANTOR PUSAT yang akurat mengenai laba dari tiap-tiap unit perusahaan. Biaya promosi, misalnya, bisa DAN CABANG berhubungan dengan kegiatan penjualan kantor pusat, atau kegiatan penjualan satu atau lebih cabang. Buku Kantor Pusat Cabang Rp Depok 42.500.000 Cabang Rp Cilegon 42.500.000 Biaya Rp Penisun 25.000.000 Biaya Rp Umum 60.000.000 Untuk mengalokasikan biaya pensiun dan umum pada kegiatan cabang
Buku Cabang Depok
Biaya Rp Pensiun 12.500.000 Biaya Rp Umum 30.000.000 Kantor Rp Pusat 42.500.000 Untuk mencatat alokasi biaya dari kantor pusat
Buku Cabang Cilegon
Biaya Rp Pensiun 12.500.000 Biaya Rp Umum 30.000.000 Kantor Rp Pusat 42.500.000 Untuk mencatat alokasi biaya dari kantor pusat Apabila terjadi kesalahan dalam mencatat transaksi resiprokal baik pada buku kantor pusat maupun pada buku cabang, dan jika transaksi hanya dicatat dalam satu buku saja maka pada akkhir tahun tidak akan Rekonsiliasi muncul akun resiprokal kantor pusat dan cabang.
Kantor Pusat Pendekatan yang digunakan untuk rekonsiliasi kantor
pusat dan cabang sama dengan pendekatan yang dan Cabang digunakan dalam rekonsiliasi bank. SEKIAN