Você está na página 1de 16

PERTANIAN DAN PUPUK

ORGANIK

Oleh :
Ir. Anang Sutirtoadi, MP.
Staf Pengajar Jurusan Peternakan
Sekretaris UPT Peternakan
Politektik Negeri Jember
REVOLUSI HIJAU
HARUS PAKAI
PESTISIDA HARUS PAKAI
VARIETAS UNGGUL
HARUS PAKAI
PUPUK ANORGANIK

SANGAT
TERGANTUN PETANI
G PESTISIDA BUKAN
MANAJER
TIMBUL
DAMPAK
SANGAT SANGAT
NEGATIF TERGANTUNG
TERGANTUNG
PUPUK VAR UNGGUL
ANORGANIK
REVOLUSI HIJAU
 INPUT: VAR UNGGUL, PUPUK BUATAN, PESTISIDA, ALAT-
ALAT PERTANIAN, DAN PENGAIRAN

 HARAPAN YG CERAH BG KEBERHASILAN PROGRAM


PENINGKATAN PROD PERTANIAN

 VARIETAS UNGGUL, PUPUK ANORGANIK, DAN PESTISIDA


DIGUNAKAN TH 1970 (PROGRAM BIMAS), PRODUKSI BERAS
INDONESIA MENINGKAT.

 SEJAK TH 1973 PESTISIDA DISUBSIDI PEMERINTAH.

 Di ASIA, PESTISIDA DIGAMBARKAN INDUSTRI KIMIA SBG


OBAT TANAMAN (filosofi khemoterapi) dan DIGUNAKAN NAMA
DAGANG YG “HEBAT”
DAMPAK NEGATIF
REVOLUSI HIJAU

 RESISTENSI
 RESURJENSI
 KEMATIAN MUSUH ALAMI
 PELEDAKAN HAMA UTAMA DAN HAMA
SEKUNDER
 KEMATIAN ORGANISME NON TARGET
 KERUSAKAN AGROEKOSISTEM
Mengapa perlu Organik ?
 Kesuburan tanah menurun karena Bahan
Organik rendah
 Ketergantungan proses produksi terhadap
input dari luar tinggi
 Penggunaan “external input” semakin tidak
efisien
 Ekosistem tidak stabil sehingga OPT tidak
terkendali
Mengapa perlu Organik ?
 Kualitashasil panen rendah
 Sumber BBM akan habis karena bersifat
“non-renewable”
 Pencemaran lingkungan dan gangguan
terhadap kesehatan manusia
Bioteknologi Pertanian
Ramah Lingkungan
Pertanian Organik
bentuk solusi baru guna menghadapi kebuntuan
yang dihadapi Petani sehubungan dengan
maraknya intervensi barang-barang sintetis atas
dunia pertanian sekarang ini

PERTANIAN ORGANIK
adalah pertanian ramah lingkungan yang
murah dan berteknologi sederhana (tepat
guna) yang dapat dijangkau oleh semua
petani di Indonesia.
Teknologi pertanian dan mikro biologi :
 dosis aplikasi pupuk organik = pupuk kimia
 teknologi kompos untuk menekan pertumbuhan bakteri patogen
 insektisida organik didegradasi oleh alam dalam tempo yang
tidak panjang
 Sistem rumah kaca

Adopsi dan sosialisasikan kepada masyarakat pertanian

SALAH !!!  pertanian organik adalah pertanian berbiaya mahal


PUPUK ORGANIK
 adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan
organik yang didegradasikan secara organik.
 Sumber bahan baku organik seperti : kotoran
ternak, sampah rumah tangga non sistetis,
limbah-limbah pabrik makanan/minuman dll.
Konteks pupuk organik
 "PUPUK KOMPOS“ : pupuk dari bahan organik yang
telah di-dekomposisi (di degradasi)  melibatkan
inokulum bakteri yang membantu mempercepat proses
pen-degradasian (dekomposisi)
 "PUPUK HIJAU“  organisme hidup (tumbuhan
tingkat tinggi) yang dapat menghasilkan (mengikat)
unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman  inang
(tempat hidup) sejumlah bakteri yang mengikat unsur-
unsur hara. Contoh : adalah tanaman kacang-kacangan
(leguminosa) yang mempunyai bintil akar yang menjadi
tempat hidup sejumlah bakteria yang dapat mengikat
zat nitrogen.
Kerja Pupuk Organik
A. Menambah bahan organis  unsur
hara
B. Menggemburkan tanah  respirasi
C. Media hidup bakteri :
 pemecah bahan senyawa kompleks tanah  ion-ion
hara tanaman
 penghasil enzim untuk metabolisme tanaman
 menekan penyakit tanaman
 mikro fauna
Beberapa bahan yang diijinkan untuk penyubur tanah
(SNI, 2002).
No Jenis Bahan Keterangan
1 Kotoran Ternak Diperbolehkan. Bahan yang berasal dari factory
farming tidak diijinkan untuk digunakan.
Untuk kotoran yang dapat menyebabkan
ketidakhalalan harus dinyatakan dalam system
mutunya.
2 Cairan (slurry) atau urine Diperbolehkan. Sebaiknya digunakan setelah
ternak difermentasi dan/atau pengenceran yang tepat.
Bahan yang berasal dari factory farming tidak
diijinkan untuk digunakan.
3 Kompos dari kotoran Diperbolehkan. Bahan yang berasal dari factory
ternak farming tidak diijinkan untuk digunakan.
4 Guano Diperbolehkan.
5 Sisa tanaman. Mulsa, Diperbolehkan.
pupuk hijau
6 Kompos dari sisa industri Diperbolehkan.
jamur, humus dari
vermikultur
7 Kompos dari limbah organik Diperbolehkan.
rumah tangga
8. Kompos dari residu tanaman Tidak diatur oleh negara manapun
9. Limbah rumah potong hewan, Diperbolehkan.
industri
10. Produk samping industri Diperbolehkan. Dengan syarat tanpa ada perlakuan dengan bahan
pangan dan tekstil aditif sintetis
11. Serbuk gergaji, tatal dan Diperbolehkan.
limbah kayu
12. Abu kayu Diperbolehkan.
13. Batu fosfat alam Diperbolehkan. Asalkan cadmiumnya tidak lebih dari 90 mg/kg
P2)5
14. Batu kalium, garam kalium Diperbolehkan. Asal kurang dari 60 % klorin
tambang
15. Sulfat kalium Diperbolehkan. Asalkan diperoleh dengan prosedur fisik tapi tidak
diperkaya dengan proses kimia untuk meningkatkan solubilitasnya

16. Gambut Diperbolehkan. Tidak termasuk bahan aditif sintesis, diijinkan


untuk benih, kompos dalam pot
17. Organisme alami (cacing) Tidak diatur oleh negara manapun
18. Humus dari cacing tanah dan Tidak diatur oleh negara manapun
serangga
STANDARISASI PRODUK ORGANIK

Produk organik ? yg diutamakan adalah PROSES-NYA

Produk organik pada dasarnya berasal dari sistem pertanian organik yg


menerapkan praktek manajemen ekosistem dalam mencapai
produktifitas yg terlanjutkan
(SNI, 2002)

Produk organik dihasilkan dari Sistem Pertanian Organik pada lahan dengan
aktifitas biologi yang tinggi, dicirikan oleh tingkat humus, keremahan
dan kecukupan hara bagi perakaran tanaman dan tidak mengandalkan
tambahan hara dengan pemberian pupuk kimia sintetis
(McCoy, 2002); OCPP/Pro-Cert Canada, 2002; dan ACT, 2001).
Sistem pertanian organik sangat tergantung dengan
diversifikasi tanaman, rotasi tanaman, residu tanaman,
pupuk kandang, pupuk hijau, pupuk dari batuan alam,
tanaman legum, budidaya secara mekanik dan
pengendalian hama secara biologis untuk mengelola
kesuburan dan produktifitas tanah.

Sistem pertanian organik dilakukan dengan cara


menghindari benih/bibit hasil rekayasa genetik serta
menghindari pula penggunan pupuk, pestisida kimia dan zat
pengatur tumbuh.
(Hasil perumusan Lokakarya Pertanian Organik, 2002)
Top Reasons to “Go Organic”
 Produk Organik bebas bahan kimia berbahaya
 Kandungan vitamin, mineral, enzim dan mikro
nutrient pada produk organik  50% > produk
pertanian intensif
 Mengurangi konsumsi produk modifikasi genetik
 Menjaga kesehatan
 Produk organik mempunyai cita rasa yang lebih
enak
 Pertanian organik mendukung kehidupan
lingkungan alam
 Produk organik relatif murah
 Pertanian intensif merusak kesehatan pekerja

Você também pode gostar