Você está na página 1de 19

ABORTUS

ABORTUS

 DEFENISI :
Perdarahan dari uterus yang disertai
dengan keluarnya sebagian atau seluruh
hasil konsepsi sebelum pada usia
kehamilan < 20-24 minggu dan atau Berat
< 500gr
PATOFISIOLOGI

Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam desidua


basalis + nekrosis jaringan sekitarnya  hasil konsepsi
terlepas sebagian atau seluruhnya (benda asing dalam
uterus)  uterus berkontraksi untuk mengeluarkannya.
HUBUNGAN ABORTUS DENGAN USIA KEHAMILAN

Pada kehamilan < 8 Mg


 Hasil konsepsi biasanya
dikeluarkan seluruhnya,
karena villi koriales belum
menembus desidua secara
dalam.
Pada kehamilan 8-14 Mg
 Villi koriales menembus
desidua lebih dalam,
sehingga plasenta tidak
dilepaskan sempurna 
banyak perdarahan.
Pada kehamilan > 14 Mg
 Yang dikeluarkan setelah
ketuban pecah adalah
janin, disusul plasenta, jika
lengkap perdarahan tidak
banyak .
ETIOLOGI ABORTUS

1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi


1.Kelainan kromosom : trisomi, poliploidi dan
kemungkinan kelainan kromosom seks
2.Lingkungan kurang sempurna : jika dinding
nedometrium kurang sempurna, sehingga antatran
zat-zat makanan terganggu maka hasil konsepsi
terganggu
3.Pengaruh dari luar : virus, radiasi, obat-obatan.
Disebut pengaruh teratogen
 2. Kelainan pada plasenta
Endateritis dalam villi koriales oksigenisasi
plasenta terganggu pertumbuhan dan kematian
janin.
Misalnya pada hipertensi menahun

3. Penyakit ibu
Penyakit mendadak, pneumonia, tifus abd. Malaria
.
Toksin (bakteri, virus, atau plasmodium) masuk ke
janin melalui plassenta abortus.

4. Kelainan traktus genitalis


Retroversio uteri, mioma uteri dapat menyebabkan
abortus.
Diagnosa
Terjadi pada :
oWanita masa reproduksi
oAdanya perdarahan pervaginam
setelah terlambat haid.
oSering terasa mules.
oTes kehamilan (+) sebelumnya
Tanda dan gejala :

 Terlambat haid dan amenorea kurang dari 20 minggu


 Perdarahan pervaginam, mungkin disertai keluarnya
jaringan hasil konsepsi.
 Rasa mulas atau keram perut didaerah atas simpisis
 Plasenta sign : perdarahan dari sekitar plasenta.
 Pemeriksaan ginekologi :
1)Inspeksi vulva : perdarahan pervaginam, ada
atau tidak jaringan hasil konsepsi
2)Inspekula : osteum uteri terbuka atau sudah
tertutup, ada cairan atau jaringan berbau busuk
dari ostium
3)Colok vagina : porsio masih terbuka atau sudah
tertutup, tidak nyeri saat porsio digoyang.
Macam-macam Abortus

 Abortus Provokatus (Induced Abortion)


Abortus yang disengaja, baik dengan memakai obat-obatan
maupun alat-alat. Abortus ini dibagi dua :
1) Abortus medisinalis
2) Abortus kriminalis

 Abortus spontan
Jenis dan derajat abortus

Abortus Iminens
Abortus Insipiens
Abortus Inkomplit
Abortus Komplit
Retensi Embrio (Missed Abortion)
Abortus Imminens

 Peristiwa perdarahan dari uterus pada kehamilan < 20


minggu, hasil konsepsi masih dalam uterus, tanpa
adanya dilatasi serviks.
Gejala
 perdarahan dari OUE, mules sedikit/(-), besar uterus =
usia gestasi, OUI tertutup, tes kehamilan positif.
Penanganan :
 Bedrest
 USG  janin hidup / mati
 Progesteron  ??
 Prognosa tergantung macam & lamanya perdarahan.
Prognosa kurang baik jika perdarahan lama, disertai
mules dan pendataran serta pembukaan serviks.
Abortus Insipien

 Peristiwaperdarahan utereus pada kehamilan < 20


minggu, dengan dilatasi serviks uteri yang meningkat, hasil
konsepsi masih dalam uterus.

Gejala :
 Mules sering & kuat, perdarahan bertambah banyak.

Penanganan
 Penanganan : pengeluaran hasil konsepsi bisa dengan kuret
vakum atau cunam ovum, disusul dengan kerokan.
 Pada kehamilan > 12 MG, perdarahan tridak banyak,
bahaya perforasi > besar  Infus oksitosin.
 Bila janin sudah keluar, plasenta tertinggal 
pengeluaran plasenta secara digital  kerokan.
Abortus Inkompletus

 Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan <


20 minggu, dengan sisa yang tertinggal dalam uterus.

Diagnosis
 Kanalis servikalis terbuka, teraba, jaringan dapat
teraba dalam kavum uteri/ menonjol dari OUE,
perdarahan bisa banyak sekali, tak akan berhenti
sebelum sisa konsepsi dikeluarkan  syok.

Terapi
 Penanganan syok  infus NaCl/RLtransfusi
kerokan ergometrin im
Abortus Kompletus

 Semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan.

Gejala
 Perdarahan sedikit, ostium uteri eksternum terutup,
uterus mengecil.

Penanganan
 Usg (untuk memastikan)
 Bila anemis  Sulfas Ferrosus.
Abortus Habitualis

 Abortus spontan yang terjadi  3x berturut-turut


(0,41%, Bishop)

Etiologi :
 Abortus spontan, imunologik/ kegagalan reaksi
terhadap antigen.

Penanganan :
 Anamnesa lengkap, pemeriksaan golongan darah
suami & istri, inkompatibilitas darah, pemeriksaan
VDRL, TTGO, pemeriksaan Kromosom & mikoplasma.
 Pada Trimester 2  inkompeten serviks  cerclage
 Tatalaksana tergantung etiologi
Abortus Infeksiosus / Abortus Septik

 Abortus infeksiosus : abortus yang disertai infeksi


traktus Genitalia.
 Abortus septik : abortus infeksiosus berat disertai
penyebaran kuman atau toksin ke dalam
peredaran darah atau peritoneum.
Gejala :
 Terjadi abortus disertai tanda infeksi : demam,
takikardi, perdarahan pervaginam berbau, uterus
membesar, lembek, nyeri tekan, lekositosis. Bila
sepsis  demam , menggigil, Tekanan Darah .
 Penanganan ; infus  transfusi, Antibiotik.
Kuretase dilakukan dalam 6 jam
Portio Portio
terbuka tertutup
Riw. Keluar Abortus Abortus
jaringan (+) inkompletus kompletus
Riw. Keluar Abortus insipien •Abortus
jaringan (-) Imminens
•Missed
abortion
TERIMAKASIH

Você também pode gostar