Você está na página 1de 8

PENGKAJIAN

ASKEP ANAK
DENGAN
HIPERBILLIRUBINEMI
A

Oleh :
I Kadek Dian Saputra

KEPERAWATAN ANAK I
DEFINISI

Hiperbilirubinemia adalah suatu keadaan dimana


kadar bilirubin mencapai suatu nilai yang
mempunyai potensi menimbulkan kern ikterik bila
tidak ditanggulangi dengan baik (Prawirohardjo,
2005)
ETIOLOGI
1.      Hemolysis pada inkompatibilitas yang terjadi bila terdapat
ketidaksesuaian golongan darah ibu dan anak pada golongan rhesus dan
ABO.
2.      Gangguan konjugasi bilirubin.
3.      Rusaknya sel-sel hepar, obstruksi hepar.
4.      Pembentukan bilirubin yang berlebihan.
5.      Keracunan obat (hemolysis kimia : salsilat, kortiko steroid, kloramfenikol).
6.      Bayi dari ibu diabetes, jaundice ASI.
7.      Penyakit hemolitik yaitu meningkatnya kecepatan pemecahan sel darah
merah. Disebut juga icterus hemolitik.
8.      Gangguan transportasi akibat penurunan kapasitas pengangkutan ,
misalnya hiperbilirubin atau karena pengaruh obat-obatan.
9.      Bayi imatur, hipoksia, BBLR dan kelainan system syaraf pusat akibat
trauma atau infeksi.
10.  Gangguan fungsi hati (infeksi) yang disebabkan oleh beberapa
mikroorganisme atau toksin yang dapat langsung merusak sel hati dan sel
darah merah seperti : infeksi toxoplasma, shypilis.
PATOFISIOLOGI

Bahas di WOC/PATHWAY
MANIFESTASI
a. Kulit jaundice (kuning)
b. Sklera ikterik
c. Peningkatan konsentrasi bilirubin serum 10 mg/dl pada neonatus yang cukup bulan dan 15
mg% pada neonatus yang kurang bulan.
d. Berat badan sampai 5% selama 24 jam yang disebabkan oleh rendahnya intake kalori.
e. Asfiksia
f. Hipoksia
g. Sindrom gangguan nafas
h. Pemeriksaan abdomen terjadi bentuk perut yang membuncit
i. Feses berwarna seperti dempul dan pemeriksaan neurologis dapat ditemukan adanya
kejang
j. Epistotonus (posisi tubuh bayi melengkung)
k. Terjadi pembesaran hati
l. Tidak mau minum ASI
m. Letargi
KLASIFIKASI
1.      Ikterus fisiologi (direks)
a. Timbul pada hari ke-2 atau ke 3
b. kadar bilirubin serum pada bayi cukup bulan tidak lebih dari 10
mg/dl dan 12 mg/dl pada bayi kurang bulan
c. Peningkatan kecepatan kadar bilirubin tidak melebihi 5 mg/dl
per hari
d. Ikterus hilang 10-14 hari
e. Tidak ada mempunyai hubungan dengan patologis
2.      Ikterus patologis
a. Ikterus timbul dalam 24 jam pertama kehidupan
b. Peningkatan kadar bilirubin 5 mg/dl atau lebih dalam 24 jam
c. Apabila kadar bilirubin serum pada bayi cukup bulan tidak lebih
dari 10 mg/dl dan 10 mg/dl pada bayi kurang bulan
d. Ikterus menetap setelah 2 minggu
e. Mempunyai hubungan dengan hemolitiK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tes comb pada tali pusat bayi baru lahir
Golongan darah bayi dan ibu
Bilirubin total
Protein serum total
Hitung darah lengkap
Daya ikat karbondioksida
Jumlah retikulosit
Smear darah perifer
Pemeriksaan bilirubin serum
Biobsy hati
Ultrasonograf
MASALAH YANG MUNGKIN MUNCUL

Hipertermia b/d paparan lingkungan panas (efek


fototerapi), dehidrasi.
Resiko deficit volume cairan b/d kehilangan aktif
volume cairan (evaporasi).
Resiko kerusakan integritas kulit b/d pigmentasi
(jaundice), hipertermi, perubahan turgor kulit,
eritema.
Resiko terjadi cedera b/d fototerapi atau
peningkatan kadar bilirubin.

Você também pode gostar