Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh
Mohd Rizal Palil and Ahmad Fariq Mustapha
2011
ANALISIS ARTIKEL
Tax compliance is a major problem for many tax authorities and it is not an easy
task to persuade taxpayers to comply with tax requirements even though ‘tax laws
Kepatuhan pajak are not always precise’ (James and Alley 2004: 29). The exact meaning of tax
compliance has been defined in various ways. For example, Andreoni, Erard, and
Feinstein (1998) claimed that tax compliance should be defined as taxpayers’
willingness to obey tax laws in order to obtain the economy equilibrium of a
Masalah utama bagi country. Kirchler (2007) perceived a simpler definition in which tax compliance is
banyak otoritas pajak defined as the most neutral term to describe taxpayers’ willingness to pay their
taxes.
Undang-undang pajak
tidak selalu tepat
MOTIVASI Memberikan pemahaman lebih lanjut dalam disiplin kepatuhan
PENELITIAN pajak dengan meninjau kembali literatur internasional sebelumnya
Penelitian sebelumnya (yaitu Das Gupta et al, 1995; Riahi-
Belkaoui, 2004; Torgler, 2007) telah menunjukkan bahwa indeks
kepatuhan pajak bervariasi di antara negara-negara. Meskipun studi
ini memiliki pendekatan, variabel, undang-undang pajak dan
pengukuran pajak yang berbeda, namun koefisien yang diberikan
oleh penelitian tersebut relatif penting untuk penelitian dan tolok
ukur masa depan.
Persamaan :
Membahas berbagai definisi kepatuhan pajak
RESEARCH menentukan seakurat mungkin faktor-faktor
GAB: yang mempengaruhi perilaku kepatuhan pajak,
Perbedaan :
Menfokuskan pada kepatuhan pajak di masing-masing
negara berdasarkan yaitu situasi kebebasan ekonomi
yang tinggi, pentingnya pasar ekuitas, undang-undang
persaingan yang efektif dan norma moral yang tinggi ,
Prbedaan
Kepatuhan Pajak diukur berdasarkan
4 Variabel Situasi kebebasan ekonomi
yang tinggi, pentingnya pasar ekuitas,
undang-undang persaingan yang
RUMUSAN MASALAH : efektif dan norma moral yang tinggi
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
ketidakpatuhan pajak Hasil Yang Diperoleh Memecahkan
Permasalahan terkait ketidakpatuan
pajak
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui mengetahui WP tidak mematuhi
undang-undang pajak dan/atau melaporkan pendapatan
yang tidak benar, tindakan untuk mengklaim potongan,
kelonggaran dan rabat yang salah, dan / atau membayar
jumlah pajak yang salah di luar batas waktu yang
ditentukan
Konsep dan Definisi Kepatuhan Pajak
Tinjauan Pustaka
Ketidakpatuhan pajak
Ukuran Kepatuhan Pajak Nasional
Kerangka
Pemikiran
Hasil Pembahasan :
Adanya Korelasi Positif dan positif Situasi kebebasan ekonomi yang
tinggi Pentingnya pasar ekuitas Undang-undang persaingan yang
efektif Norma moral yang tinggi dan Kepatuhan Pajak. Hasilnya yang
nampakn tingkat kepatuhan pajak tertinggi berasal dari negara maju
seperti Singapura, Selandia Baru, Australia, Inggris dan HongKong dan
terendah dari negara-negara Eropa seperti Italia, Swedia, Turki,
Portugal dan Polandia
KONSISTEN karena mengunakan 1 model yaitu persamaan regresi
untuk menguji determinasi kepatuhan pajak ini.
KESIMPULAN: Tampak Bahwa
Penelitian Ini Menggunakan
Metode Yang sama, Yang Pada
Umumnya Mengarah Pada
TujuanYang Sama yaitu
kepatuhan pajak